Bab 10 Kamu Cemburu?

by Sukasa Hojo 14:44,Dec 14,2022
Saeko segera tidak nyaman dan berkata, "Bajingan, kenapa kamu yakin banget dia tidak pakai sumpalan, emang kamu pernah menyentuhnya?"

Ryo berkata, "Belum, tapi tubuh CEO sempurna, aku bisa menebaknya, tapi kalau punyamu aku harus sentuh dan memverikasinya dulu sebelum bisa memastikan.”

"Sudah, semakin banyak kalian bicara, semakin ngawur." Miyuki tersipu dan berkata, lalu masuk ke dalam mobil terlebih dahulu.

Bagaimanapun, dia masih seorang gadis muda yang belum tersentuh.

Meskipun tahun ini Miyuki berusia dua puluh tiga tahun, tapi hatinya sangat polos, terlepas dari kejeniusannya, untuk bisa masuk ke bisnis keluarga ini, ada juga bantuan dari pamannya.

Adapun kakak laki-lakinya, Matias Marlo, Matias adalah orang yang membantu pamannya membunuh orang, inilah alasan kenapa pamannya merawatnya dengan baik.

Matias berusia dua puluh delapan tahun tahun ini, dia sebenarnya empat tahun lebih tua dari Ryo, tapi karena kecakapan Ryo, jadi Matias menganggapnya sebagai kakak, tapi usia Ryo jelas tidak lebih tua dari Matias.

Setelah Miyuki masuk ke dalam mobil, Saeko memutar matanya ke arah Ryo dan berkata, "Dasar bajingan, kalau kamu berani bilang payudaraku kecil lagi, aku tidak akan ampuni kamu!”

Ryo terkekeh dan berkata, "Kalau kamu izinkan aku buat memeriksanya, aku tidak akan ngatain lagi."

"Kapan mati kamu!" Saeko mengutuk, lalu masuk ke mobil.

Di Starbucks.

Ryo duduk berhadapan dengan Miyuki dan Saeko.

Ryo memesan steak daging sapi yang lembut, dia tidak terlalu menyukainya.

Tapi tidak ada pilihan lain di sini.

Sebenarnya yang disukai Ryo adalah makan sate barbekyu sambil minum.

Setelah steak muncul, Saeko tidak bisa menahan diri untuk mengolok-olok Ryo dan berkata, "Ryo kampungan, apakah kamu tau cara makan makanan Barat?"

“Pakai mulut lah!” Ryo berkata dengan acuh tak acuh, “Kamu masih perlu tanyakan ini? Bodohnya!”

Saeko tersedak karena marah, Miyuki tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Kalian berdua dilahirkan untuk jadi kekasih satu sama lain bukan?"

Saeko segera berkata, "Aku tidak sudi sama dia."

Ryo berkata, "Sama, aku gamau punya pasangan berpayudara kecil!"

Saeko sangat marah hingga menggertakkan giginya, lalu berkata, "Ryo, kenapa kamu tidak mati aja."

Ryo terkekeh.

Miyuki menghela napas tak berdaya, lalu berkata pada Ryo, "Kamu pria dewasa, kenapa kamu selalu ribut sama gadis kecil?"

Ryo terkekeh dan berkata, "Oke, aku akan jadi pria dewasa dan tidak ganggu dia lagi."

Saeko segera mengerutkan kening dan berkata, "Kamu adalah penjahat, seluruh keluargamu adalah penjahat."

Miyuki benar-benar tidak berdaya.

Tepat pada saat ini, Ryo melihat seorang wanita keluar dari mobil di luar.

Wanita ini langsung menarik perhatian Ryo.

Karena aura wanita ini terlalu kuat, dia seperti seorang ratu.

Mengenakan gaun merah tua, dengan rambut curly tergerai, mulia dan elegan, sangat cantik.

Payudaranya penuh, pinggangnya diikat dengan sabuk hitam, tampak kecil dan mudah digenggam.

"Apa yang kamu lihat?" Saeko tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat Ryo, setelah melihat dengan jelas, dia sedikit mengendus dan terkejut, "Kenapa dia ada di sini?"

Miyuki juga menoleh.

Ryo melihat ada dua pria di samping wanita itu, kedua pria itu mengenakan kemeja hitam dan kacamata hitam, sangat dingin. Ryo juga mengerang, karena dia terkejut menemukan bahwa kedua pria ini sama-sama di puncak ilmu cakra gelap.

Di kota pesisir kecil ini, sangat tidak biasa seorang master di puncak ilmu cakra gelap muncul pada saat yang bersamaan.

Seorang ahli kung fu berlatih dengan cakra dalam tubuhnya. Ada orang ada cakra, cakra hilang, orangnya juga mati.

Selama ada cakra ada nyawa, alasannya karena ini.

Dan cakra ini bisa diubah menjadi kekuatan dalam tubuh seorang master.

Bahkan jika pukulan orang biasa bisa memiliki kekuatan 250 kg, itu masih cakra terang.

Setelah cakra terang datanglah cakra gelap.


Cakra gelap bisa mengancurkan batu bata seperi tahu, bisa membunuh gajah dengan sekali puku;. Cakra hitam ini, meski disalurkan pada sebuah jarum kecil, tingkat merusaknya sangat mengerikan.

Seorang master cakra hitam adalah keberadaan yang menakutkan.

“Kalian kenal wanita ini?” Ryo bertanya dengan santai, meski ada dua master, tidak masalah baginya, Ryo sangat tertarik dengan kecantikan wanita ini, dia seperti Yuherni, tapi Yuherni sangat feminin, sementara wanita ini kuat dan cantik, keduanya membuat Ryo sangat tertarik.

Saeko berkata, "Tentu, di Agape, siapa yang gatau dia?"

Ryo menyentuh hidungnya dan bertanya, "Dia terkenal?"

Saeko berkata, "Namanya Yoriko Tisha, dia berkecimpung dalam bisnis teh dan sutra, pasarnya adalah masyarakat kelas atas, dua pengawal di sampingnya adalah dua bersaudara, kung fu mereka sangat kuat, di Kota Agape, tidak ada seorang pun yang berani macam-macam dengannya."

Saat ini, Yoriko masuk dengan dua pengawalnya.

Ryo terus menatap lekukan putih di dadanya, dia melihatnya tanpa ragu, bahkan meneteskan air liur, tanpa sadar dia berkata, "Sial, setidaknya ini cup 36C, tanpa sumpalan!"

Saeko dan Miyuki sangat ketakutan, Saeko memelototi Ryo dan berkata, "Beraninya kamu bicara omong kosong, jika dia dengar, kamu akan mati!"

Ryo berkata dengan acuh tak acuh, "Apa yang harus ditakutkan? Wanita berpakaian sangat indah untuk dilihat pria, apakah dia punya suami?"

Saeko berkata dengan marah, "Ga, lalu kenapa? Kamu si kodok ini masih mau makan daging angsa?"

Ryo terkekeh dan berkata, “Kenapa kamu yang heboh? Kamu cemburu?"

Saeko tidak bisa berkata-kata, dia sangat marah hingga ingin membalikkan meja.

Miyuki hanya bisa mengatasi situasi dan berkata, "Cepat makan, ribut mulu!"

Meskipun Ryo cukup berisik, dengan adanya dia di sekitar, suasana menjadi lebih hidup dan menyenangkan, itu juga membuat Miyuki dan Saeko tetap aman.

Setelah makan, mereka meninggalkan Starbucks.

Begitu keluar, Ryo sekilas melihat beberapa preman licik di sisi lain.

Para preman ini terus menatap pintu depan, ketika melihat Ryo dan yang lainnya keluar, mereka langsung menyapa.

Ryo langsung tahu jika orang-orang ini datang untuknya.

Tapi……

Pikiran Ryo langsung beralih ke fakta bahwa dia sedang makan di dalam, sama sekali tidak memprovokasi orang-orang ini, kenapa mereka datang kepadanya?

Ini sangat tidak normal.

Jika ada sesuatu yang tidak normal, itu pasti jebakan!

Ryo segera menyadari bahwa ini mungkin rencana Si Mata Satu untuknya.

Si Mata Satu seharusnya mengerti jika tidak mungkin bagi beberapa preman kecil ini untuk mempersulit dirinya sendiri.

Lalu apa tujuannya mengirim orang-orang ini?

Mungkinkah…

Ryo sangat pintar, kepalanya berpikir sangat cepat, dia segera memikirkan rencana Si Mata Satu.

Pada saat ini, Miyuki dan Saeko juga melihat para preman itu mendekat dengan agresif, ini tidak baik!

Mereka segera bersembunyi di belakang Ryo.

Namun Ryo dengan cepat merangkul pinggang lembut Miyuki dan Saeko satu per satu, tanpa menunggu kedua wanita itu menjawab, dia berbisik lebih dulu, "Ikuti aku."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

76