Bab 1 Mengintip Kak Yuherni

by Sukasa Hojo 14:41,Dec 14,2022
Agustus, musim panas, Kota Agape.

Pukul sepuluh setiap malam adalah hal yang paling dinantikan oleh Ryo Saeba, karena pada saat itu, Yuherni Lieman akan pergi mandi di kamar mandi umum.

Ryo hanya menyewa apartemen murah yang mengharuskan dia berbagi kamar mandi dengan Yuherni, batu bata kamar mandi tersebut agak longgar karena usianya, Ryo menemukan rahasia ini pada hari pertama di sini, kemudian mulai mengintip tidak tahu malu.

Meskipun perbuatannya sangat tidak etis, tapi Ryo merasa semua ini salah Yuherni, salah siapa dia terlalu cantik dan menawan, terlebih lagi tubuhnya sangat indah.

Tahun ini, Yuherni Lieman berusia 28 tahun, dia bekerja sebagai penjual di toko waralaba ponsel. Yuherni adalah seorang wanita muda yang sudah bercerai dan tinggal berdua di kota ini dengan Cecil, putrinya yang baru berusia enam tahun.

Setiap malam, saat melihat Yuherni kembali dengan pakaian kerja pas body dan rok hitamnya, Ryo merasa darah di sekujur tubuhnya mendidih.

Wanita ini sungguh menawan, dia memiliki pesona alami, wajahnya seperti buah persik yang mengeluarkan air jika diremas.

Pada saat ini, suara gemerincing air terdengar dari kamar mandi.

Ryo juga menghitung waktu di dalam hatinya dan melompat dari tempat tidur dengan penuh semangat, Yuherni ini waktu mandinya selalu tepat setiap hari!

Ryo dengan cepat pergi ke bata yang rusak dan menarik bata yang pecah.

Di musim panas yang terik ini, repot jika merebus air panas di rumah sewaan, jadi Yuherni hanya mandi dengan air dingin, tanpa adanya kabut, kegiatan mengintip Ryo menjadi lebih mudah.

Dia segera melihat Yuherni dari lubang kecil, kemudian tanpa sadar berfantasi...

Setelah selesai, Ryo mengembalikan bata yang rusak dengan puas, hari seperti ini sangat indah.

Hari sudah larut malam, Ryo berbaring di tempat tidur sambil merokok.

Semua orang merokok setelah berhubungan badan, Ryo juga menganggap dirinya merokok setelah onani.

Malam ini Ryo bermimpi.

Dalam mimpinya, dia kembali ke hutan Afrika.

Hutannya lebat dan masih ada asap di sekitarnya.

“Kakak, aku salah, bunuh aku.” Matias Marlo, kakak kedua, berlutut di depan Ryo, menangis dan berteriak kesakitan.

Ekspresi kesakitan melintas di mata Ryo, dia dan Matias memiliki persahabatan yang erat, mereka hidup dan mati bersama.

Awalnya, dia dan Matias lah yang mendirikan Hunter Wolf bersama.

Nama Wolf King Ryo adalah legenda seperti dewa di seluruh dunia tentara bayaran.

Tapi Matias malah membocorkan informasi penting kepada musuh karena hubungan one night stand nya, hal ini menyebabkan kematian dan cedera pad aanggota dari Hunter Wolf, jika bukan karena upaya Ryo untuk membalikkan keadaan, Hunter Wolf akan benar-benar musnah.

"Pergi! Mulai sekarang, kamu bukan lagi anggota Hunter Wolf." Kata Ryo setelah lama terdiam, tubuh Matias bergetar hebat, kemudian berkata, "Kakak, aku terlahir sebagai anggota Hunter Wolf dan mati sebagai hantu Hunter Wolf, mari kita menjadi saudara lagi di kehidupan berikutnya!”

Bang!

Matias bunuh diri dan jatuh ke dalam genangan darah.

Hanya sedikit orang yang bisa menandingi kecepatan menembak Matias, jadi bahkan Ryo tidak punya waktu untuk menghentikannya.

“Matias!” Ryo tersentak duduk dari tempat tidur, matanya merah, dia masih sangat kesakitan saat mengingat kematian Matias.

Pada saat ini, Ryo bukan lagi bajingan cabul mesum, tapi serigala yang terluka.

Ryo bergumam, "Matias, jangan khawatir, aku tau kamu sangat peduli dengan adikmu, aku akan selalu melindungi adikmu, tidak akan kubiarkan dia diintimidasi."

Ryo bangun tepat pada pukul 7 pagi, saat membawa bak cuci ke kamar mandi umum, Ryo melihat Yuherni sedang mencuci wajahnya dengan rok hitam.

Roknya sangat ketat.

Saat melihatnya, kelamin Ryo mau tidak mau bereaksi.

Pada saat ini, setelah Yuherni selesai mencuci wajahnya, dia berbalik dan melihat Ryo.

Ryo merasa malu, jika Yuherni melihat tonjolan adik kecilnya, dia pasti akan mengerti pikiran kotornya.

Ryo memiliki ide cemerlang dan dengan cepat membungkuk, menutupi perutnya dan berkata dengan wajah pahit, "Maaf, perutku sakit, aku pergi dulu."

Yuherni awalnya ingin menyapa Ryo, tapi ketika melihat ini, dia dengan cepat menyingkir dan berkata, "Aku udah selesai, cepat masuk."

Hanya setelah Ryo menutup pintu kamar mandi, dia menghela napas lega, dalam pikirannya, Yuherni ini benar-benar setan kecil yang menggoda!

Saat Ryo berada di luar negeri, dia juga sudah melihat banyak wanita cantik dari berbagai negara, seperti gadis putih Rusia, wanita ganas Amerika, gadis romantis Perancis sebagainya, tapi dari sekian banyak wanita cantik itu, tidak ada yang seharum Yuherni!

Selesai mandi, Ryo hendak keluar setelah melakukan rutinitasnya.

Secara kebetulan, Yuherni juga membawa putrinya, Cecil, untuk pergi keluar.

Cecil sangat cantik, mengenakan gaun putih dan sepatu kulit hitam, seperti seorang putri kecil. Melihat Ryo, gadis kecil itu langsung menyapa dengan baik, "Pagi, paman."

Ryo dengan senang membalas, "Pagi cantik." Dia melangkah maju, menggendong Cecil, lalu berkata, "Beri paman ciuman."

Cecil segera menjilat bibir dan mencium pipi Ryo.

Yuherni menyaksikan dari samping, dia masih memiliki kesan yang baik tentang Ryo, karena sangat dia selalu memperlakukan putrinya dengan baik.

Tapi jika Yuherni tahu bahwa Ryo mengintipnya mandi setiap malam dan menjadikannya sebagai objek fantasi bacol, dia mungkin akan sangat membenci Ryo.

Mereka hendak pergi bersama ketika sebuah van tiba-tiba berhenti di luar.

Kemudian empat orang turun, salah satu dari mereka adalah mantan suami Yuherni, Barra Danlion!

Wajah Yuherni langsung pucat.

Cecil bahkan ketakutan dan membenamkan kepalanya di pelukan Ryo.

Ryo memeluk Cecil dengan erat dan menghiburnya dengan lembut, "Paman ada di sini, paman akan melindungimu."

“Untuk apa kamu di sini?” Yuherni menegur Barra dengan dingin.

Barra melirik Yuherni dan Ryo, lalu berkata sambil mencibir, "Oh Yuherni, kamu murahan sekali, dapat pria baru dengan cepat! Tapi kayaknya seleramu tidak terlalu bagus, pria ini sangat miskin, kurasa dia cuman bisa puasin kamu di tempat tidur."

Kata-katanya benar-benar cabul dan tidak tahu malu.

Yuherni langsung marah, payudara besarnya yang terbungkus bra kecil naik turun, "Jaga ucapanmu!" Yuherni memperingatkan Barra.

Barra mencibir lagi dan berkata, "Sial, bertingkah suci di depanku? Di belakangku siapa yang tahu! Lupakan, aku malas ngobrol sama kamu, beri aku 60 juta."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

76