Bab 6 Menjual Diri Dengan Murah

by Zoe Levana 13:20,May 04,2022
Wajah Ericko sangat jelek, “Audrey, apa yang kamu lakukan? Karena keluarga Leandra bangkrut, kamu menjual dirimu dengan sangat murah seperti ini? Apakah kamu tau tempat apa ini dan kepada siapa kamu menunjukkan ini?”

Audrey menatap tajam pria itu dan tertawa, “Bukankah ini yang kamu inginkan? Bukankah bagus aku memuaskanmu?”

Audrey berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan Ericko, dia berusaha naik ke atas panggung.

“Hari ini aku di sini akan menari lagi.” Ericko dipenuhi oleh udara dingin. Mata dinginnya menyaou setiap inci wajah Audrey.

Begitu musik berhenti, mereka semua terdiam dan mengamati keduanya.

“Dia…dia bukan Lina.” Kata seorang gadis dengan terkejut.”

Semua orang saling memandang dan bertanya-tanya di mana Lina, kenapa gadis itu bisa bergabung degan mereka dan menjadi penari utama yang harusnya adalah Lina.

Lina yang asli, tubuhnya dipenuhi dengan ruam merah, dia masuk ke dalam ruangan dengan Mama San dan petugas keamanan, “Mama, gadis itulah yang mengunciku di ruang ganti!”

Mama San sangat marah dan mencoba menstabilkan situasi, kemudian dia menginstruksikan petuga keamanan untuk membawa Audrey keluar.

Alis dingin Audrey menajam, menunjukkan aura bangsawannya sendiri untuk menghentikan petugas keamanan yang hendak membawanya, kemudian dia berkata dengan dingin.

“Ya, aku memang bukan Lina, aku adalah istri Tuan Tenggara, tapi mulai detik ini aku bukan istrinya lagi, karena aku akan mengumumkan perceraian dengannya di sini. Tuan Tenggara, aku menggugatmu!”

Bahkan jika mereka bercerai, Audrey tidak akan terlihat seperti anjing yang kehilangan majikannya, dia akan membalas rasa sakit yang diberikan oleh Ericko kepadanya berkali-kali lipat!

Dia adalah Audrey Leandra!

Simon menghirup udara dingin, “Ericko pebisnis ternama, diceraikan..?”

“Hei, tutup mulutmu.” Ruben buru-buru berkata.

Ericko menambahkan kekuatan tangannya di pergelangan Audrey dan berkata dengan wajah yang sangat dingin dan suram, “Apakah kamu tau apa yang kamu katakan? Kamu bosan hidup?”

Audrey tidak menghindari kemarahan Ericko, dia malah menatap pria itu dengan berani dan mengeluarkan dokumen dari tasnya, lalu tersenyum langsung, “Tuan Tenggara, apakah kamu pikir aku takut mati sekarang? Bukankah kamu yang memaksaku melakukannya? Meninggalkanku tanpa jalan keluar selain menemuimu dengan cara ini?”

Dengan lelucon itu, Audrey tertawa.

“Inilah yang udah aku pikirkan selama 2 tahun. Ericko, akulah yang ingin menceraikanmu. Mulai sekarang kita akan menjalani hidup masing-masing. Mau aku bersenang-senang, menari atapun menjual diri, itu enggak ada hubungannya dengan nama keluargamu lagi!”

Audrey melemparkan dokumen tersebut di atas karpet, diserti dengan sumpah serapahnya yang dingin.

“Mulai hari ini dan seterusnya, semua yang ada dalam dirimu, sepenuhnya enggak adahubungannya denganku. Aku berharap kamu panjang umur, dengan seratus tahun kesepian!”

Semua orang yang berada dalam ruangan menjadi gempar!

Tidak ada yang mengira jika wanita dengan tampilan yang sempurna itu dapat berbicara dengan begitu kejam.

“Audrey, enggak ada gunanya berbicara di mulut.” Di dalam ruangan, tiba-tiba terdengar suara pria sedingin es.

Ericko menatap wajah menggoda Audrey yang cerah di depanya, tapi ketika dia berbicara, tidak ada kelembutan sama sekali di wajahnya, “Percaya atau enggak, selama aku mau, kamu ‘Audrey Leandra’ bisa menghilang di Pandora!”

“Haruskah aku percaya padamu?”

Audrey tersenyum dan mengangguk, bibir merahnya bergerak mengejek kembali, “Lalu kenapa? Apakah menurutmu saat ini aku masih peduli dengan itu?”

Audrey memutar pergelangan tangannya dengan keras, pada awalnya, Ericko tidak mau melepaskannya, namun dia berusaha sedikit lebih keras dan akhirnya berhasil melepaskan diri dari belenggu Ericko. Dia merasa jika tangannya seperti terkilir.

Kakinya yang memakai sepatu hak tinggi mundur 2 langkah, mengabaikan kehadiran Ericko dan menyapu ke sekeliling ruangan dengan wajahnya yang berbeda, lalu berkata sambil tersenyum, “Maaf mengganggu waktu kalian, sampai jumpa lagi.”

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Audrey merapikan rambut dan pakaiannya yang berantakan, lalu keluar pintu.

Dia meninggalkan ruangan yang penuh dengan orang-orang tercengang.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

1094