Bab 12 Hanya Ada Satu Ibu
by Myra
10:01,Feb 25,2022
Aku mengabaikan ekspresi pasangan sialan ini, “Sejak kecil aku tidak pernah suka minum sup ayam, karena merasa sup ayam sangat amis, walaupun koki yang hebat membuatkan pun aku juga tidak meminumnya, jadi keluarga kami tidak pernah membuat sup ayam.”
Ekspresi Felix Liu sangat hebat, di hadapan orang luar aku tidak pernah membuatnya malu, keadaan hari ini membuatnya seketika tertegun, “Aku selalu mengira kamu menyukainya.”
Mengira, begitu menyedihkan, aku selalu mengira Felix Liu mencintaiku, namun tidak menyangka ini hanya cinta sebelah tangan, bila dia sungguh mencintaiku, bagaimana bisa tidak tahu kesukaanku, sangat mengerti Felix Liu tidak pernah seperhatian ini padaku, sedangkan aku malah sebelah tangan mengira dia mencintaiku, aku sungguh menyedihkan.
Suasana sedikit terdiam, aku memalingkan tatapan ke arah Shirley Hao, tersenyum, namun senyumku tidak mencapai mata, “Walaupun aku tidak suka sup ayam, namun Shirley Hao suka, Shirley kamu makanlah lebih banyak sedikit.”
Shirley Hao melihat sup ayam di depannya, minum juga tidak bisa, tidak minum juga tidak bisa, sedangkan Felix Liu berdiri di sisi meja makan dengan canggung, aku tahu sikapku barusan membuat pasangan sialan ini jijik, teringat hal-hal menjijikan yang mereka lakukan di belakangku, suasana hatiku jauh lebih baik, mengabaikan rasa malu pasangan sialan ini, aku dengan sangat tenang mengambilkan sayur ke dalam mangkuk Nina.
Melihat aku mengambilkan sayur ke dalam mangkuk Nina, Shirley Hao juga mengambilkan sayur ke dalam mangkuk Nina, hari ini tidak tahu kenapa, Nina menarik sayur yang diambilkan Shirley Hao ke dalam mangkuknya ke atas meja.
Bila reaksiku barusan hanya kebetulan, maka reaksi Nina sekarang tanpa langsung membuktikan ketidakpuasanku, aku juga tidak menyangka Nina akan berbuat seperti ini, seketika tertegun.
Felix Liu melihat Shirley Hao diperlakukan seperti ini, hatinya pasti sangat sakit, akhirnya berkata pada Nina, “Nina, bibi berniat baik mengambilkan sayur untukmu, kenapa kamu begitu tidak sopan!”
Tak disangka di hadapanku demi melindungi wanita jalang ini, apa menganggapku mati, api amarah di hatiku tidak dapat ditahan lagi, meletakkan sumpit ingin meledak.
Namun tidak disangka Nina bicara duluan dariku, “Aku tidak suka dia!” Nina menunjuk Shirley Hao dengan jarinya, wajahnya marah.
Ekspresi wajah Shirley Hao sedikit berubah, aku juga dibuat terkejut oleh ucapan Nina, bukankah Nina dulu sangat menyukai Shirley Hao, kenapa hari ini bicara seperti ini, Felix Liu juga menatapku dengan aneh, terlihat jelas dia mengira aku yang mengajari Nina bicara seperti ini.
Melihat Felix Liu menatapku, Nina berkata padaku, “Hari ini dia menyuruhku memanggilnya ibu, masih berkata bila aku memanggilnya ibu maka akan membelikan pakaian yang indah dan mainan.”
Begitu ucapan ini keluar, aku begitu marah hingga hampir membalikkan meja, jalang ini tak disangka begitu tidak sabar ingin menjadi istri, tak disangka diam-diam menyuruh Nina memanggilnya ibu.
Aku memalingkan tatapan ke arah Felix Liu dan Shirley Hao, ekspresi Felix Liu sedikit tegang, sedangkan walaupun wajah Shirley Hao sedikit pucat, namun masih belum sampai panik, melihatku menatapnya, dia tersenyum sebentar padaku, “Matilda, bukankah dulu aku berkata padamu ingin menjadikan Nina menjadi putri angkatku, kamu berkata biar aku menanyakan pendapat Nina, hari ini aku menanyakan dulu padanya.”
Penjelasan jalang ini bukannya tidak ada bukti, dulu di hadapanku dia pernah berkata akan menjadikan Nina menjadi putri angkat, sedangkan aku juga pernah berkata harus menanyakan pendapat Nina.
Namun hari ini dia meyuruh Nina memanggilnya ibu bukan demi menjadikan Nina putri angkat, melainkan ingin melakukan persiapan untuk nanti saat bersama dengan Felix Liu secara resmi.
Ekspresi Felix Liu jelas sedikit lega mendengar penjelasannya, dia tersenyum menatap Nina, “Nina, bibi sedang bercanda denganmu, kamu jangan anggap serius.
“Bercanda juga tidak boleh, Nina hanya ada satu ibu.” Nina tidak terpengaruh penjelasan Felix Liu, aku gembira mendengar ucapan Nina, sedangkan wajah Shirley Hao menjadi lebih pucat lagi setelah mendengar ucapan Nina.
Ekspresi Felix Liu sangat hebat, di hadapan orang luar aku tidak pernah membuatnya malu, keadaan hari ini membuatnya seketika tertegun, “Aku selalu mengira kamu menyukainya.”
Mengira, begitu menyedihkan, aku selalu mengira Felix Liu mencintaiku, namun tidak menyangka ini hanya cinta sebelah tangan, bila dia sungguh mencintaiku, bagaimana bisa tidak tahu kesukaanku, sangat mengerti Felix Liu tidak pernah seperhatian ini padaku, sedangkan aku malah sebelah tangan mengira dia mencintaiku, aku sungguh menyedihkan.
Suasana sedikit terdiam, aku memalingkan tatapan ke arah Shirley Hao, tersenyum, namun senyumku tidak mencapai mata, “Walaupun aku tidak suka sup ayam, namun Shirley Hao suka, Shirley kamu makanlah lebih banyak sedikit.”
Shirley Hao melihat sup ayam di depannya, minum juga tidak bisa, tidak minum juga tidak bisa, sedangkan Felix Liu berdiri di sisi meja makan dengan canggung, aku tahu sikapku barusan membuat pasangan sialan ini jijik, teringat hal-hal menjijikan yang mereka lakukan di belakangku, suasana hatiku jauh lebih baik, mengabaikan rasa malu pasangan sialan ini, aku dengan sangat tenang mengambilkan sayur ke dalam mangkuk Nina.
Melihat aku mengambilkan sayur ke dalam mangkuk Nina, Shirley Hao juga mengambilkan sayur ke dalam mangkuk Nina, hari ini tidak tahu kenapa, Nina menarik sayur yang diambilkan Shirley Hao ke dalam mangkuknya ke atas meja.
Bila reaksiku barusan hanya kebetulan, maka reaksi Nina sekarang tanpa langsung membuktikan ketidakpuasanku, aku juga tidak menyangka Nina akan berbuat seperti ini, seketika tertegun.
Felix Liu melihat Shirley Hao diperlakukan seperti ini, hatinya pasti sangat sakit, akhirnya berkata pada Nina, “Nina, bibi berniat baik mengambilkan sayur untukmu, kenapa kamu begitu tidak sopan!”
Tak disangka di hadapanku demi melindungi wanita jalang ini, apa menganggapku mati, api amarah di hatiku tidak dapat ditahan lagi, meletakkan sumpit ingin meledak.
Namun tidak disangka Nina bicara duluan dariku, “Aku tidak suka dia!” Nina menunjuk Shirley Hao dengan jarinya, wajahnya marah.
Ekspresi wajah Shirley Hao sedikit berubah, aku juga dibuat terkejut oleh ucapan Nina, bukankah Nina dulu sangat menyukai Shirley Hao, kenapa hari ini bicara seperti ini, Felix Liu juga menatapku dengan aneh, terlihat jelas dia mengira aku yang mengajari Nina bicara seperti ini.
Melihat Felix Liu menatapku, Nina berkata padaku, “Hari ini dia menyuruhku memanggilnya ibu, masih berkata bila aku memanggilnya ibu maka akan membelikan pakaian yang indah dan mainan.”
Begitu ucapan ini keluar, aku begitu marah hingga hampir membalikkan meja, jalang ini tak disangka begitu tidak sabar ingin menjadi istri, tak disangka diam-diam menyuruh Nina memanggilnya ibu.
Aku memalingkan tatapan ke arah Felix Liu dan Shirley Hao, ekspresi Felix Liu sedikit tegang, sedangkan walaupun wajah Shirley Hao sedikit pucat, namun masih belum sampai panik, melihatku menatapnya, dia tersenyum sebentar padaku, “Matilda, bukankah dulu aku berkata padamu ingin menjadikan Nina menjadi putri angkatku, kamu berkata biar aku menanyakan pendapat Nina, hari ini aku menanyakan dulu padanya.”
Penjelasan jalang ini bukannya tidak ada bukti, dulu di hadapanku dia pernah berkata akan menjadikan Nina menjadi putri angkat, sedangkan aku juga pernah berkata harus menanyakan pendapat Nina.
Namun hari ini dia meyuruh Nina memanggilnya ibu bukan demi menjadikan Nina putri angkat, melainkan ingin melakukan persiapan untuk nanti saat bersama dengan Felix Liu secara resmi.
Ekspresi Felix Liu jelas sedikit lega mendengar penjelasannya, dia tersenyum menatap Nina, “Nina, bibi sedang bercanda denganmu, kamu jangan anggap serius.
“Bercanda juga tidak boleh, Nina hanya ada satu ibu.” Nina tidak terpengaruh penjelasan Felix Liu, aku gembira mendengar ucapan Nina, sedangkan wajah Shirley Hao menjadi lebih pucat lagi setelah mendengar ucapan Nina.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved