Bab 6 Keluarga yang Bersikap Dingin
by Myra
10:01,Feb 25,2022
Shella Xu sedikit khawatir setelah melihat ekspresiku. Dia sangat memahami sifatku, "Maltilda, jangan ceroboh. Ini sama sekali tidak menguntungkanmu!"
Aku tentu saja tidak akan gegabah, tapi aku tidak bisa duduk diam saja. Sekarang yang terpenting adalah duluan memastikan hubungan antara Shirley Hao dan Felix Liu. Seperti kata pepatah, pahami musuh agar selalu menang. Dengan benar-benar memahami segala hal tentang musuh, baru aku bisa mengambil langkah selanjutnya dengan baik.
Aku mengatakan rencanaku pada Shella Xu, "Aku ingin tahu hubungan Shirley dan Felix sudah berapa lama dan sudah sampai mana hubungan mereka. Lalu aku ingin bertemu dengan pacarnya Shirley."
Shella Xu mengajukan dirinya membantuku dalam hal menyelidiki Felix Liu. Dia bilang karena sering menyelidiki Handison, hubungannya dengan seorang penyelidik pribadi jadi akrab.
Setelah menyerahkan hal ini pada Shella Xu, aku pulang ke rumah. Aku sama sekali tidak bisa tidur saat melihat rumah yang kosong melompong. Pikiranku penuh dengan gambaran Felix Liu bersama Shirley Hao di depan pintu hotel.
Hatiku sangat sakit. Kenapa dia janjian dengan Shirley Hao di hotel?
Aku tidak akan percaya Felix Liu membohongiku hanya demi makan bersama dengan Shirley Hao. Mereka seharusnya sudah sering janjian di hotel. Yang menyebalkan adalah aku telah dikelabui mereka.
Felix Liu, kenapa kamu mengkhianatiku?
Aku selalu setia padamu. Aku tidak pernah memperlakukanmu dan keluargamu dengan buruk. Jadi kenapa kamu mau menusuk hatiku?
Lalu aku kembali mengingat Shirley Hao. Sejak dia hamil sampai sekarang, aku selalu menemaninya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Dia mual-mual sangat parah saat masa kehamilan. Demi menemukan makanan yang bisa dia makan, aku bela-bela mengemudikan mobil dari selatan hingga utara kota.
Saat anaknya baru umur dua bulan, aku sudah menyiapkan banyak mainan dan baju. Aku bahkan menyarankannya bekerja di perusahaannya Felix Liu karena khawatir dia akan kelelahan bekerja.
Tapi bagaimana cara dia membalasku? Bisa-bisanya dia dan Felix Liu diam-diam saling berhubungan.
Shella Xu bilang mereka sudah bersama sejak empat tahun lalu. Dia kira aku sudah mati ya!
Tunggu, empat tahun yang lalu adalah saat aku kegugunan. Aku saat itu sangat sakit hati. Shirley sering datang ke rumah untuk menemaniku. Jangan-jangan dia sejak itu sudah bersama dengan Felix Liu?
Tapi kenapa aku sama sekali tidak menemukan tanda-tanda apa pun?
Apakah mereka yang terlalu hebat atau aku yang terlalu bodoh?
Aku melewati waktu semalaman dengan berpikiran sembarangan. Keesokan harinya aku datang ke tempat ibu mertua untuk menjemput Nina dengan mata panda.
Ibu mertua menyadari wajahku yang pucat. Sejak Felix Liu yang dari miskin telah menjadi bos perusahaan, sikap ibu mertua terhadapku semakin lama semakin buruk.
Aku memahami perasaannya. Sebagai seseorang dengan pemikiran seorang putra harus memiliki keturunan, dia bagaimana pun juga tidak akan bisa menerima fakta tentang aku tidak bisa hamil.
Untung saja dia bukanlah orang yang jahat. Dia hanya sedikit keberatan padaku karena tidak bisa hamil, tapi sikapnya terhadap anak angkatku malah cukup baik.
Meskipun ibu mertua menyadari aku terlihat pucat, tapi malah adik iparku yang bersikap baik padaku, "Kakak Ipar, kamu sudah datang!"
Dia mendekat menyambutku dengan senyuman dan menarik tanganku, "Jam tangan merek Patek Philippe untukku sudah kamu belum belum?"
Aku menggelengkan kepala, "Aku belakangan sedang sibuk. Nanti akan kubelikan untukmu."
Ucapan ini membuat ekspresi adik ipar berubah. Dia berusaha mempertahankan senyuman, tapi sikapnya langsung berubah drastis. Aku mengamati sikapnya dengan teliti, lalu tersenyum dingin dalam hati. Inilah hati manusia, selalu tidak merasa puas.
Dalam tiga tahun ini aku sudah banyak membelikannya barang. Misalnya tas bermerek, baju bermerek, perhiasan bermerek, tapi apa yang pernah dia lakukan untukku?
Aku mengalihkan tatapan mata ke arah ibu mertuaku. Tiba-tiba aku merasa mungkin segala hal yang kulakukan untuk keluarga ini sejak tahu tidak bisa hamil adalah untuk menebus kesalahan. Dengan kondisi keluarga Felix Liu sekarang, dia bisa bercerai denganku secara terus terang dan menikah lagi untuk memiliki keturunan.
Kalau begitu, perselingkuhannya ini jadi terkesan wajar.
Hatiku murung, sama sekali tidak tahan lagi terus berada di sini. Aku menarik Nina dan pergi setelah berpamitan dengan mereka. Ibu Mertua sama sekali tidak melihatku. Adik iparku memang mengantarku sampai ke pintu, tapi dia berpesan padaku saat aku naik ke mobil, "Kakak Ipar, jangan lupa jamku."
Aku tentu saja tidak akan gegabah, tapi aku tidak bisa duduk diam saja. Sekarang yang terpenting adalah duluan memastikan hubungan antara Shirley Hao dan Felix Liu. Seperti kata pepatah, pahami musuh agar selalu menang. Dengan benar-benar memahami segala hal tentang musuh, baru aku bisa mengambil langkah selanjutnya dengan baik.
Aku mengatakan rencanaku pada Shella Xu, "Aku ingin tahu hubungan Shirley dan Felix sudah berapa lama dan sudah sampai mana hubungan mereka. Lalu aku ingin bertemu dengan pacarnya Shirley."
Shella Xu mengajukan dirinya membantuku dalam hal menyelidiki Felix Liu. Dia bilang karena sering menyelidiki Handison, hubungannya dengan seorang penyelidik pribadi jadi akrab.
Setelah menyerahkan hal ini pada Shella Xu, aku pulang ke rumah. Aku sama sekali tidak bisa tidur saat melihat rumah yang kosong melompong. Pikiranku penuh dengan gambaran Felix Liu bersama Shirley Hao di depan pintu hotel.
Hatiku sangat sakit. Kenapa dia janjian dengan Shirley Hao di hotel?
Aku tidak akan percaya Felix Liu membohongiku hanya demi makan bersama dengan Shirley Hao. Mereka seharusnya sudah sering janjian di hotel. Yang menyebalkan adalah aku telah dikelabui mereka.
Felix Liu, kenapa kamu mengkhianatiku?
Aku selalu setia padamu. Aku tidak pernah memperlakukanmu dan keluargamu dengan buruk. Jadi kenapa kamu mau menusuk hatiku?
Lalu aku kembali mengingat Shirley Hao. Sejak dia hamil sampai sekarang, aku selalu menemaninya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Dia mual-mual sangat parah saat masa kehamilan. Demi menemukan makanan yang bisa dia makan, aku bela-bela mengemudikan mobil dari selatan hingga utara kota.
Saat anaknya baru umur dua bulan, aku sudah menyiapkan banyak mainan dan baju. Aku bahkan menyarankannya bekerja di perusahaannya Felix Liu karena khawatir dia akan kelelahan bekerja.
Tapi bagaimana cara dia membalasku? Bisa-bisanya dia dan Felix Liu diam-diam saling berhubungan.
Shella Xu bilang mereka sudah bersama sejak empat tahun lalu. Dia kira aku sudah mati ya!
Tunggu, empat tahun yang lalu adalah saat aku kegugunan. Aku saat itu sangat sakit hati. Shirley sering datang ke rumah untuk menemaniku. Jangan-jangan dia sejak itu sudah bersama dengan Felix Liu?
Tapi kenapa aku sama sekali tidak menemukan tanda-tanda apa pun?
Apakah mereka yang terlalu hebat atau aku yang terlalu bodoh?
Aku melewati waktu semalaman dengan berpikiran sembarangan. Keesokan harinya aku datang ke tempat ibu mertua untuk menjemput Nina dengan mata panda.
Ibu mertua menyadari wajahku yang pucat. Sejak Felix Liu yang dari miskin telah menjadi bos perusahaan, sikap ibu mertua terhadapku semakin lama semakin buruk.
Aku memahami perasaannya. Sebagai seseorang dengan pemikiran seorang putra harus memiliki keturunan, dia bagaimana pun juga tidak akan bisa menerima fakta tentang aku tidak bisa hamil.
Untung saja dia bukanlah orang yang jahat. Dia hanya sedikit keberatan padaku karena tidak bisa hamil, tapi sikapnya terhadap anak angkatku malah cukup baik.
Meskipun ibu mertua menyadari aku terlihat pucat, tapi malah adik iparku yang bersikap baik padaku, "Kakak Ipar, kamu sudah datang!"
Dia mendekat menyambutku dengan senyuman dan menarik tanganku, "Jam tangan merek Patek Philippe untukku sudah kamu belum belum?"
Aku menggelengkan kepala, "Aku belakangan sedang sibuk. Nanti akan kubelikan untukmu."
Ucapan ini membuat ekspresi adik ipar berubah. Dia berusaha mempertahankan senyuman, tapi sikapnya langsung berubah drastis. Aku mengamati sikapnya dengan teliti, lalu tersenyum dingin dalam hati. Inilah hati manusia, selalu tidak merasa puas.
Dalam tiga tahun ini aku sudah banyak membelikannya barang. Misalnya tas bermerek, baju bermerek, perhiasan bermerek, tapi apa yang pernah dia lakukan untukku?
Aku mengalihkan tatapan mata ke arah ibu mertuaku. Tiba-tiba aku merasa mungkin segala hal yang kulakukan untuk keluarga ini sejak tahu tidak bisa hamil adalah untuk menebus kesalahan. Dengan kondisi keluarga Felix Liu sekarang, dia bisa bercerai denganku secara terus terang dan menikah lagi untuk memiliki keturunan.
Kalau begitu, perselingkuhannya ini jadi terkesan wajar.
Hatiku murung, sama sekali tidak tahan lagi terus berada di sini. Aku menarik Nina dan pergi setelah berpamitan dengan mereka. Ibu Mertua sama sekali tidak melihatku. Adik iparku memang mengantarku sampai ke pintu, tapi dia berpesan padaku saat aku naik ke mobil, "Kakak Ipar, jangan lupa jamku."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved