Bab 7 Rasanya Seperti Terbakar
by Mia Chelsey
18:47,Feb 18,2020
"Aku mohon, beritahu aku, kamu tega membiarkan aku seumur hidup tinggal dalam kebingungan? Kamu yang paling baik sama aku, sejak kecelakaan mobil dan mengenal kamu, aku sudah menganggap kamu sebagai kakak kandungku, kamu harus harus harus memberitahu aku, boleh ya kak? Amelia duduk di samping Kak Harry, memegang lengannya sambil berkata manja.
"Aih! Benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi kamu, kamu tahu benar Kak Harry ini hatinya lembut. Aku beritahu kamu, tapi kamu jangan beritahu papa mama, aku pernah berjanji dengan mereka."
"Aku pasti tidak akan memberitahu mereka, ini rahasia kita berdua." Amelia berjanji, berkata dengan sungguh-sungguh, setelah ini akan mendengar rahasia yang tidak aku ketahui, hatiku sangat tegang.
"Yang aku tahu juga tidak banyak, aku ingat saat itu tengah malam."
"Tunggu tunggu, bukan pagi hari?" Amelia merasa aneh dan bertanya.
"Tengah malam, aku ingat dengan jelas. Empat tahun lalu tengah malam, aku menyetir melewati area villa di selatan kota, melihat kamu yang seperti orang gila berlari menuju ke arah mobilku. Saat itu aku sudah mau menginjak rem, tapi sudah terlambat."
Amelia masih ingin bertanya, kecelakaan mobil yang dia alami bukannya enam tahun yang lalu?
Terlihat Kak Harry sedang membayangkan kejadian saat itu, jadi Amelia tidak ingin mengganggu dia, lanjut mendengarkan.
"Saat itu aku terkejut sekali, saat turun mobil melihat, tubuhmu sudah dipenuhi dengan darah, saat itu di sampingmu ada seorang laki-laki yang terus menerus menyebut Amel."
Amel…… Panggilan yang terasa familiar juga terasa begitu asing.
"Aku bersama dengan laki-laki itu membawa kamu ke rumah sakit, kemudian papa mama kamu juga datang. Setelah kamu tidak sadarkan diri beberapa hari akhirnya kamu terbangun, aku baru lega. Anehnya, begitu kamu terbangun, kamu mengatakan kamu mengalami kecelakaan mobil saat berumur 16 tahun. Kamu juga berkata saat itu di lapangan, terik sinar matahari mengenai mata kamu, kamu tidak memperhatikan ada mobil. Laki-laki yang bersama dengan kamu malam itu kemudian tidak muncul lagi, bahkan aku tidak tahu namanya. Mamamu mengatakan kepadaku, tidak meminta pertanggungjawabanku, tetapi meminta aku membantu mereka berbohong, mengatakan, kamu benar mengalami kecelakaan saat berumur 16 tahun di pagi hari, berbaring di rumah sakit selama dua tahun. Mamamu masih berkata, sebenarnya dengan kamu mengira seperti ini, baik untuk kamu juga, kalau kamu ingat kejadian itu, mungkin kamu tidak akan bisa menerimanya."
Amelia mengira dia akan bisa mengetahui semua kebenaran, tidak disangka semakin dia tahu banyak, dia makin menjadi bingung.
"Kak Harry, kenapa sampai sekarang aku ingat saat itu sedang berjalan di sekitar lapangan, terik matahari mengenai mataku, mobilmu bergerak dengan cepat, kemudian menabrak aku?"
"Ini aku juga tidak tahu, mungkin setelah kecelakaan mobil itu beberapa ingatanmu hilang."
Kalimat itu menyadarkan Amelia, pantas saja selalu merasa ada sesuatu yang hilang, di dalam otak banyak sekali potongan-potongan, ingin menyatukan, tapi tidak bisa.
Bisa dikatakan dia hanya ingat kejadian sebelum dia berusia 16 tahun, ingatan saat kecelakaan mobil saat dia berusia 16 sampai 18 tahun, hilang.
Sebenarnya apa yang terjadi? Bahkan bisa sampai membuat dia tidak bisa menerimanya? Dan juga, siapa laki-laki yang Kak Harry sebutkan?
Steven berkata saat dia berumur 18 tahun dia sudah kehilangan pertamanya, ada kejadian apa lagi? Apa jangan-jangan laki-laki yang tiba-tiba menghilang itu Steven?
"Menurutmu…… Apa mungkin laki-laki itu Steven?" Dia bertanya.
"Apa mungkin dia?" Kak Harry kembali bertanya.
"Aku tanya sama kamu!" Amelia mendesak.
"Aku tidak tahu seperti apa wajah Steven, mana aku tahu dia atau bukan, kamu punya foto dia?"
"Tidak punya. Aku coba jelaskan ciri-cirinya: Dia tinggi, 185 cm, parasnya tampan. Alis matanya terlihat sangat maskulin, sangat tebal. Matanya agak seperti dia berdarah campuran, setiap kali dia melihat orang, membuat orang merasa sepertinya dia bisa membaca isi hati orang. Mulutnya…… Aih Kak Harry kenapa kamu tertawa?" Amelia sadar meskipun di mulut dia mengatakan tidak suka padanya, saat menjelaskan tentang dia terlihat kalau sebenarnya dia suka, wajahnya mulai memerah.
"Parasnya setampan itu kah?" Kak Harry bertanya sambil tertawa.
"Tidak juga, sebenarnya kamu juga tampan sekali." Amelia menatap Kak Harry, aneh sekali, empat tahun mengenal dia, tapi sama sekali belum pernah benar-benar memperhatikan wajahnya.
"Kak Harry kamu jangan bergerak!" Amelia seperti tiba-tiba menemukan sesuatu, berkata dengan berlebihan.
"Kenapa?"
"Astaga, aku baru menyadari tidak disangka kamu dan Steven sangat mirip sekali, ternyata kamu juga tampan sekali!"
Wajah Kak Harry sedikit tidak natural, membalikkan kepala tidak membiarkan dia melihat.
"Dia orang yang sangat hebat, mana mungkin aku mirip dengannya?"
"Benar-benar mirip! Kak Harry, aku merasa kamu juga orang yang berbakat, kamu tampan, kamu pasti bisa sukses dalam karir, tidak seharusnya kamu menjadi supir."
Baru selesai mengucapkan perkataan ini, telepon genggam Amelia berdering, dikira Steven, dalam hati ada rasa yang sulit dijelaskan tidak tahu apakah menanti atau tidak suka.
Tapi telepon itu bukan dari Steven, melainkan Laura.
Hati Amelia menjadi lebih tidak karuan, seolah dia seperti pencuri yang tertangkap, wajahnya panas seperti terbakar.
"Aih! Benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi kamu, kamu tahu benar Kak Harry ini hatinya lembut. Aku beritahu kamu, tapi kamu jangan beritahu papa mama, aku pernah berjanji dengan mereka."
"Aku pasti tidak akan memberitahu mereka, ini rahasia kita berdua." Amelia berjanji, berkata dengan sungguh-sungguh, setelah ini akan mendengar rahasia yang tidak aku ketahui, hatiku sangat tegang.
"Yang aku tahu juga tidak banyak, aku ingat saat itu tengah malam."
"Tunggu tunggu, bukan pagi hari?" Amelia merasa aneh dan bertanya.
"Tengah malam, aku ingat dengan jelas. Empat tahun lalu tengah malam, aku menyetir melewati area villa di selatan kota, melihat kamu yang seperti orang gila berlari menuju ke arah mobilku. Saat itu aku sudah mau menginjak rem, tapi sudah terlambat."
Amelia masih ingin bertanya, kecelakaan mobil yang dia alami bukannya enam tahun yang lalu?
Terlihat Kak Harry sedang membayangkan kejadian saat itu, jadi Amelia tidak ingin mengganggu dia, lanjut mendengarkan.
"Saat itu aku terkejut sekali, saat turun mobil melihat, tubuhmu sudah dipenuhi dengan darah, saat itu di sampingmu ada seorang laki-laki yang terus menerus menyebut Amel."
Amel…… Panggilan yang terasa familiar juga terasa begitu asing.
"Aku bersama dengan laki-laki itu membawa kamu ke rumah sakit, kemudian papa mama kamu juga datang. Setelah kamu tidak sadarkan diri beberapa hari akhirnya kamu terbangun, aku baru lega. Anehnya, begitu kamu terbangun, kamu mengatakan kamu mengalami kecelakaan mobil saat berumur 16 tahun. Kamu juga berkata saat itu di lapangan, terik sinar matahari mengenai mata kamu, kamu tidak memperhatikan ada mobil. Laki-laki yang bersama dengan kamu malam itu kemudian tidak muncul lagi, bahkan aku tidak tahu namanya. Mamamu mengatakan kepadaku, tidak meminta pertanggungjawabanku, tetapi meminta aku membantu mereka berbohong, mengatakan, kamu benar mengalami kecelakaan saat berumur 16 tahun di pagi hari, berbaring di rumah sakit selama dua tahun. Mamamu masih berkata, sebenarnya dengan kamu mengira seperti ini, baik untuk kamu juga, kalau kamu ingat kejadian itu, mungkin kamu tidak akan bisa menerimanya."
Amelia mengira dia akan bisa mengetahui semua kebenaran, tidak disangka semakin dia tahu banyak, dia makin menjadi bingung.
"Kak Harry, kenapa sampai sekarang aku ingat saat itu sedang berjalan di sekitar lapangan, terik matahari mengenai mataku, mobilmu bergerak dengan cepat, kemudian menabrak aku?"
"Ini aku juga tidak tahu, mungkin setelah kecelakaan mobil itu beberapa ingatanmu hilang."
Kalimat itu menyadarkan Amelia, pantas saja selalu merasa ada sesuatu yang hilang, di dalam otak banyak sekali potongan-potongan, ingin menyatukan, tapi tidak bisa.
Bisa dikatakan dia hanya ingat kejadian sebelum dia berusia 16 tahun, ingatan saat kecelakaan mobil saat dia berusia 16 sampai 18 tahun, hilang.
Sebenarnya apa yang terjadi? Bahkan bisa sampai membuat dia tidak bisa menerimanya? Dan juga, siapa laki-laki yang Kak Harry sebutkan?
Steven berkata saat dia berumur 18 tahun dia sudah kehilangan pertamanya, ada kejadian apa lagi? Apa jangan-jangan laki-laki yang tiba-tiba menghilang itu Steven?
"Menurutmu…… Apa mungkin laki-laki itu Steven?" Dia bertanya.
"Apa mungkin dia?" Kak Harry kembali bertanya.
"Aku tanya sama kamu!" Amelia mendesak.
"Aku tidak tahu seperti apa wajah Steven, mana aku tahu dia atau bukan, kamu punya foto dia?"
"Tidak punya. Aku coba jelaskan ciri-cirinya: Dia tinggi, 185 cm, parasnya tampan. Alis matanya terlihat sangat maskulin, sangat tebal. Matanya agak seperti dia berdarah campuran, setiap kali dia melihat orang, membuat orang merasa sepertinya dia bisa membaca isi hati orang. Mulutnya…… Aih Kak Harry kenapa kamu tertawa?" Amelia sadar meskipun di mulut dia mengatakan tidak suka padanya, saat menjelaskan tentang dia terlihat kalau sebenarnya dia suka, wajahnya mulai memerah.
"Parasnya setampan itu kah?" Kak Harry bertanya sambil tertawa.
"Tidak juga, sebenarnya kamu juga tampan sekali." Amelia menatap Kak Harry, aneh sekali, empat tahun mengenal dia, tapi sama sekali belum pernah benar-benar memperhatikan wajahnya.
"Kak Harry kamu jangan bergerak!" Amelia seperti tiba-tiba menemukan sesuatu, berkata dengan berlebihan.
"Kenapa?"
"Astaga, aku baru menyadari tidak disangka kamu dan Steven sangat mirip sekali, ternyata kamu juga tampan sekali!"
Wajah Kak Harry sedikit tidak natural, membalikkan kepala tidak membiarkan dia melihat.
"Dia orang yang sangat hebat, mana mungkin aku mirip dengannya?"
"Benar-benar mirip! Kak Harry, aku merasa kamu juga orang yang berbakat, kamu tampan, kamu pasti bisa sukses dalam karir, tidak seharusnya kamu menjadi supir."
Baru selesai mengucapkan perkataan ini, telepon genggam Amelia berdering, dikira Steven, dalam hati ada rasa yang sulit dijelaskan tidak tahu apakah menanti atau tidak suka.
Tapi telepon itu bukan dari Steven, melainkan Laura.
Hati Amelia menjadi lebih tidak karuan, seolah dia seperti pencuri yang tertangkap, wajahnya panas seperti terbakar.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved