Bab 4 Ini Hukuman Untukmu
by Mia Chelsey
18:46,Feb 18,2020
Dia terbangun, baru saja terbangun, masih merasakan kemarahannya.
"Kamu kenapa bisa kesini, malam ini malam pertamamu…… wuuwuuu……" Perkataannya belum selesai, mulutnya ditutup dengan kasar.
Malam pertama dia dengan sahabat baiknya, dia seharusnya berada di samping mempelai wanita, mana boleh seperti ini terhadapnya?
Amelia mengumpulkan tenaga, sekuat tenaga mendorong dia, dengan terengah-engah berkata kepadanya: "Kamu bertindak seperti ini apa kamu tidak merasa bersalah kepada Laura? Kalau kamu tidak mencintai dia, kamu tidak seharusnya menikahi dia. Kamu menikahi dia kemudian membiarkan dia sendirian di malam pertamanya, kamu keterlaluan sekali!"
Steven juga tidak memaksa dia, hanya melihat dia dengan diam, seolah seperti ingin melihat kedalam hatinya, ingin tahu perempuan ini sebenarnya sedang memikirkan apa.
"Kamu pasti cemburu, atau merasa tidak adil?" Steven bertanya dengan datar.
"Jelas aku bukan cemburu, aku hanya hadiah tambahan yang diberikan untukmu atas investasimu, punya hak apa aku cemburu? Aku hanya kasihan dengan Laura, dari kecil sampai besar dia dimanja layaknya putri kecil, kamu seperti ini terhadap dia, dia bisa sangat sedih sekali."
"Bukankah kamu juga dimanja layaknya putri kecil? Sekarang bukannya juga menjadi kekasih gelapku?"
Tatapan mata Amelia menyedihkan, karena kata-kata "kekasih gelap" yang Steven ucapkan membuat hatinya sangat sakit.
Sebenarnya tidak salah, memang itu identitas dia, hanya saja dia tidak terlalu mempedulikan identitasnya.
"Aku hanya karena ingin menolong ayahku, menjadi kekasih gelap juga karena tidak punya pilihan. Laura juga tidak berhutang apa-apa padamu, kamu seperti ini terhadapnya tidak adil. Dia seorang yang……" nada suaranya menjadi lemah, dia mengakui identitasnya itu.
Tidak tahu kenapa, Steven agak penat. Untuk menutupi kepenatannya, dia memotong ucapannya.
"Sejak dua tahun lalu kamu bersama denganku, kamu selalu patuh, hari ini kenapa dua kali berturut-turut kamu menolak aku? Apa karena aku tidak menikahimu, kamu jadi marah?"
"Bukan!" Amelia dengan tegas menggelengkan kepala, dia sudah menjadi candaan, sekali lagi terlihat olehnya harapan dia, dia tidak punya tempat untuk menyembunyikan diri.
"Kalau memang bukan karena ingin masuk ke keluarga Qiao, kenapa mencari orang merusak pernikahanku?"
"Bukan aku!"
"Ingin aku menunjukkan bukti ke kamu?" Kalau misal kamu memang ingin aku menunjukkan bukti, setelah aku mendapatkannya, maka investasi Globalindo……" Steven berhenti, tidak melanjutkan kata-katanya, membuat jantung Amelia berdegup sangat kencang sampai rasanya mau lepas.
Steven terus menatap mata Amelia, tatapan yang tajam.
Dari mata Amelia dapat terlihat kalau dia yang melakukan hal itu.
"Oke, aku mengaku kalau aku yang melakukan itu, aku mohon jangan lakukan apapun terhadap investasi Globalindo."
"Bagus kalau kamu mengaku, karena kamu sudah bersalah, sudah seharusnya kamu membayar harga atas kesalahan yang sudah kamu lakukan." Steven berkata dengan pelan, sepertinya sedang berpikir bagaimana membuat Amelia membayar harga.
"Kamu mau bagaimana? Kamu tadi mengatakan asal aku mengakui, kamu tidak akan menyentuh investasi Globalindo."
"Jangan khawatir, aku tidak akan menyentuh investasi Globalindo. Aku berpikir, kamu lahirkan anak untukku." Mudah sekali dia mengucapkan kalimat itu, seperti seakan melahirkan anak merupakan suatu hal yang sangat kecil.
Amelia tidak percaya akan apa yang dia dengar barusan, dia sangat tidak yakin sampai harus mengulangi kata-katanya.
"Kamu berkata, kamu ingin aku melahirkan anak untukmu?"
"Benar!"
"Tapi batas waktu perjanjianku denganmu 2 tahun, kurang tiga bulan lagi perjanjian itu akan berakhir. Tidak ada bayi yang bisa lahir secepat itu? Atau kamu berencana melanjutkan hubungan kita ini? Amelia tahu, laki-laki ini tidak bisa dilawan, kamu harus mengatakan hal yang masuk akal, jadi saat berbicara usahakan nada bicara datar dan tenang.
"Waktu tidak akan menjadi masalah, asal kamu melahirkan anak, bisa saja aku akan mengusahakan membantu kamu mendapatkan posisi, meskipun tidak akan setinggi posisi Laura, di keluarga Qiao kamu juga akan menjadi orang yang dihormati. Kamu akan memiliki uang yang tidak akan habis digunakan."
Amelia terpaku melihat dia, sepanjang hari ini, sepertinya Amelia menjadi benar-benar mengenal siapa Steven sebenarnya. Steven menganggap dia perempuan yang demi uang dan kedudukan menjual dirinya sendiri.
Jangan katakan menjadi seorang yang dihormati, menjadi istri sahnya, dia juga tidak suka.
Amelia tertawa dalam kemarahan, "Apa aku harus berterima kasih karena kamu berusaha memberiku kesempatan yang baik ini?"
Senyum Amelia manis sekali, Steven tahu dia seorang yang menginginkan kekayaan orang lain, dari kemunculannya dia sudah ditetapkan untuk terus berada di sampingnya.
"Menurutmu sayang? Masuk ke keluarga Qiao impian berapa banyak wanita, aku akan membuat kamu menjadi wanita yang paling membanggakan di seluruh jagad raya, tentu saja kamu harus berterima kasih kepadaku! Sudut bibirnya naik.
"Sayang sekali Steven, aku tidak ingin masuk ke keluarga Qiao, mencari orang untuk mengacaukan pernikahan hanya untuk menyelamatkan sahabat baikku. Bahkan diriku sendiri, aku lebih memilih untuk menikah dengan pengemis, aku lebih memilih untuk tidak menikah seumur hidup, daripada menikah denganmu!" Kalau Steven tidak salah dengar, saat wanita ini berbicara dengannya, dari nada bicaranya terdengar jelas kalau merendahkan dia.
Dari ekspresinya juga terlihat kebenciannya terhadap Steven, seorang Steven masa bisa dibenci seorang wanita sampai seperti ini? Mungkin dia sama sekali bukan membenci Steven, melainkan tidak bisa menebak apa yang dia pikirkan. Yang Steven pikirkan banyak, kalau tidak ingin menjadi kekasih gelap, pasti ingin menjadi istri.
"Sepertinya, kamu tidak bersedia melahirkan anak?" Steven bertanya dengan datar.
"Tentu saja tidak bersedia."
"Kalau begitu lupakan. Tapi hari ini kamu sudah melanggar aturan main kita, harus mendapatkan hukuman, waktu diperpanjang setengah tahun." Dengan tegas dia katakan, tidak membuat dia berpikir akan kemungkinan lain.
"Kamu kenapa bisa kesini, malam ini malam pertamamu…… wuuwuuu……" Perkataannya belum selesai, mulutnya ditutup dengan kasar.
Malam pertama dia dengan sahabat baiknya, dia seharusnya berada di samping mempelai wanita, mana boleh seperti ini terhadapnya?
Amelia mengumpulkan tenaga, sekuat tenaga mendorong dia, dengan terengah-engah berkata kepadanya: "Kamu bertindak seperti ini apa kamu tidak merasa bersalah kepada Laura? Kalau kamu tidak mencintai dia, kamu tidak seharusnya menikahi dia. Kamu menikahi dia kemudian membiarkan dia sendirian di malam pertamanya, kamu keterlaluan sekali!"
Steven juga tidak memaksa dia, hanya melihat dia dengan diam, seolah seperti ingin melihat kedalam hatinya, ingin tahu perempuan ini sebenarnya sedang memikirkan apa.
"Kamu pasti cemburu, atau merasa tidak adil?" Steven bertanya dengan datar.
"Jelas aku bukan cemburu, aku hanya hadiah tambahan yang diberikan untukmu atas investasimu, punya hak apa aku cemburu? Aku hanya kasihan dengan Laura, dari kecil sampai besar dia dimanja layaknya putri kecil, kamu seperti ini terhadap dia, dia bisa sangat sedih sekali."
"Bukankah kamu juga dimanja layaknya putri kecil? Sekarang bukannya juga menjadi kekasih gelapku?"
Tatapan mata Amelia menyedihkan, karena kata-kata "kekasih gelap" yang Steven ucapkan membuat hatinya sangat sakit.
Sebenarnya tidak salah, memang itu identitas dia, hanya saja dia tidak terlalu mempedulikan identitasnya.
"Aku hanya karena ingin menolong ayahku, menjadi kekasih gelap juga karena tidak punya pilihan. Laura juga tidak berhutang apa-apa padamu, kamu seperti ini terhadapnya tidak adil. Dia seorang yang……" nada suaranya menjadi lemah, dia mengakui identitasnya itu.
Tidak tahu kenapa, Steven agak penat. Untuk menutupi kepenatannya, dia memotong ucapannya.
"Sejak dua tahun lalu kamu bersama denganku, kamu selalu patuh, hari ini kenapa dua kali berturut-turut kamu menolak aku? Apa karena aku tidak menikahimu, kamu jadi marah?"
"Bukan!" Amelia dengan tegas menggelengkan kepala, dia sudah menjadi candaan, sekali lagi terlihat olehnya harapan dia, dia tidak punya tempat untuk menyembunyikan diri.
"Kalau memang bukan karena ingin masuk ke keluarga Qiao, kenapa mencari orang merusak pernikahanku?"
"Bukan aku!"
"Ingin aku menunjukkan bukti ke kamu?" Kalau misal kamu memang ingin aku menunjukkan bukti, setelah aku mendapatkannya, maka investasi Globalindo……" Steven berhenti, tidak melanjutkan kata-katanya, membuat jantung Amelia berdegup sangat kencang sampai rasanya mau lepas.
Steven terus menatap mata Amelia, tatapan yang tajam.
Dari mata Amelia dapat terlihat kalau dia yang melakukan hal itu.
"Oke, aku mengaku kalau aku yang melakukan itu, aku mohon jangan lakukan apapun terhadap investasi Globalindo."
"Bagus kalau kamu mengaku, karena kamu sudah bersalah, sudah seharusnya kamu membayar harga atas kesalahan yang sudah kamu lakukan." Steven berkata dengan pelan, sepertinya sedang berpikir bagaimana membuat Amelia membayar harga.
"Kamu mau bagaimana? Kamu tadi mengatakan asal aku mengakui, kamu tidak akan menyentuh investasi Globalindo."
"Jangan khawatir, aku tidak akan menyentuh investasi Globalindo. Aku berpikir, kamu lahirkan anak untukku." Mudah sekali dia mengucapkan kalimat itu, seperti seakan melahirkan anak merupakan suatu hal yang sangat kecil.
Amelia tidak percaya akan apa yang dia dengar barusan, dia sangat tidak yakin sampai harus mengulangi kata-katanya.
"Kamu berkata, kamu ingin aku melahirkan anak untukmu?"
"Benar!"
"Tapi batas waktu perjanjianku denganmu 2 tahun, kurang tiga bulan lagi perjanjian itu akan berakhir. Tidak ada bayi yang bisa lahir secepat itu? Atau kamu berencana melanjutkan hubungan kita ini? Amelia tahu, laki-laki ini tidak bisa dilawan, kamu harus mengatakan hal yang masuk akal, jadi saat berbicara usahakan nada bicara datar dan tenang.
"Waktu tidak akan menjadi masalah, asal kamu melahirkan anak, bisa saja aku akan mengusahakan membantu kamu mendapatkan posisi, meskipun tidak akan setinggi posisi Laura, di keluarga Qiao kamu juga akan menjadi orang yang dihormati. Kamu akan memiliki uang yang tidak akan habis digunakan."
Amelia terpaku melihat dia, sepanjang hari ini, sepertinya Amelia menjadi benar-benar mengenal siapa Steven sebenarnya. Steven menganggap dia perempuan yang demi uang dan kedudukan menjual dirinya sendiri.
Jangan katakan menjadi seorang yang dihormati, menjadi istri sahnya, dia juga tidak suka.
Amelia tertawa dalam kemarahan, "Apa aku harus berterima kasih karena kamu berusaha memberiku kesempatan yang baik ini?"
Senyum Amelia manis sekali, Steven tahu dia seorang yang menginginkan kekayaan orang lain, dari kemunculannya dia sudah ditetapkan untuk terus berada di sampingnya.
"Menurutmu sayang? Masuk ke keluarga Qiao impian berapa banyak wanita, aku akan membuat kamu menjadi wanita yang paling membanggakan di seluruh jagad raya, tentu saja kamu harus berterima kasih kepadaku! Sudut bibirnya naik.
"Sayang sekali Steven, aku tidak ingin masuk ke keluarga Qiao, mencari orang untuk mengacaukan pernikahan hanya untuk menyelamatkan sahabat baikku. Bahkan diriku sendiri, aku lebih memilih untuk menikah dengan pengemis, aku lebih memilih untuk tidak menikah seumur hidup, daripada menikah denganmu!" Kalau Steven tidak salah dengar, saat wanita ini berbicara dengannya, dari nada bicaranya terdengar jelas kalau merendahkan dia.
Dari ekspresinya juga terlihat kebenciannya terhadap Steven, seorang Steven masa bisa dibenci seorang wanita sampai seperti ini? Mungkin dia sama sekali bukan membenci Steven, melainkan tidak bisa menebak apa yang dia pikirkan. Yang Steven pikirkan banyak, kalau tidak ingin menjadi kekasih gelap, pasti ingin menjadi istri.
"Sepertinya, kamu tidak bersedia melahirkan anak?" Steven bertanya dengan datar.
"Tentu saja tidak bersedia."
"Kalau begitu lupakan. Tapi hari ini kamu sudah melanggar aturan main kita, harus mendapatkan hukuman, waktu diperpanjang setengah tahun." Dengan tegas dia katakan, tidak membuat dia berpikir akan kemungkinan lain.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved