chapter 15 Melatih Pelayan

by Yanson 12:56,Nov 23,2023
Keesokan paginya, Felicia terbangun setelah mencium aroma aneh di mimpinya.

Dia sudah belajar ilmu pengobatan tradisional sejak kecil, penciumannya sangat sensitif. Aroma itu adalah perpaduan obat-obatan dan makanan khas Tiongkok.

Dia bangun dan mandi, kemudian mengenakan seragam maid dan keluar dari kamarnya.

Ternyata Shawn sedang sibuk memasak.

"Tuan, kenapa malah memasak? Ini 'kan pekerjaanku!" Felicia buru-buru menghentikannya.

Gadis itu menyalahkan dirinya sendiri karena sudah bangun kesiangan, dia terlena karena belum pernah tidur di kasur seempuk itu.

Dia melihat Shawn sedang merebus sesuatu di atas panci dan di dalam rice cooker.

Shawn sedang memotong sayuran. "Coba beri tahu padaku, obat apa yang sedang kurebus di panci itu?"

"Ini mudah sekali. Di dalam panci itu ada dangsam, akarastragalus, kayu manis, akar rehmannia, akar atractylodes, macrocephala, szechuan lovage, akar angelica ..."

Felicia mengendus aroma itu dan menyebutkan semua bahan yang berada di dalam panci itu satu per satu.

Totalnya ada 18 bahan dan gadis itu menyebutkan semuanya dengan benar.

"Kamu benar, sup ini disebut sebagai Sup 18 Bahan. Tanaman herbal yang digunakan untuk membuat sup ini mampu menguatkan chi dan melancarkan aliran darah. Sup ini sangat baik untuk pemulihan."

Shawn merasa puas dengan kepintaran Felicia.

"Apa tidak apa-apa jika dikonsumsi di pagi hari?" tanya gadis itu.

"Pengobatan tradisional mengutamakan keseimbangan. Obat seoerti ini tidak cocok dikonsumsi olehorang biasa. Aku akan mengajarimu meditasi pernapasan. Setelah kamu menguasainya, kamu harus meminum sup ini setiap hari."

"Um? Tidak disangka ternyata menjadi pelayan bisa mendapatkan manfaat yang begitu banyak!" guman Felicia dalam hati.

"Apa gunanya mempelajari semua ini?" tanya Felicia.

"Alasan utama kenapa ilmu pengobatan tradisonal semakin lama semakin ditinggalkan adalah karena kurangnya cara untuk memaksimalkan chi. Contoh kecilnya adalah akupuntur, daya rangsangnya sangat sedikit dan tidak bisa berfungsi dengan maksimal. Dengan belajar meditasi pernapasan, kamu bisa melancarkan chi dan menghubungkan titik akupuntur."

"Kalau begitu, aku bisa lebih hebat dari Kakek?" tanya Felicia dengan semangat.

"Kalau di masa depan kamu tidak lebih hebat dari kakekmu, untuk apa aku mengangkatmu menjadi pelayanku?"

Felicia menelan ludah, ternyata Shawn menaruh harapan yang tinggi kepadanya.

Bagaimana mungkin dirinya yang sekarang hanya menjadi pelayan bisa dibandingkan dengan kakeknya?

Shawnmenyuruhnya menghidangkan makan pagi, ada sari tahu, cakwe, daging dan berbagai sayuran.

Sepertinya makanan itu lebih enak dari makanan restoran?

Setelah Shawn duduk, Felicia sudah tidak sabar untuk segera mencicipi makanan itu, aromanya benar-benar menggugah selera.

Benar saja, rasanya memang sedap.

"Enak?" tanya Shawn.

"Mantul sekali, Tuan."

Felicia merasa sangat bahagia sampai tidak sanggup berbicara.

"Mulai sekarang, kamu harus bisa memasak seenak ini."

"Hah?"

Felicia tersedak dan menyemburkan makanan di mulutnya.

"Kalau kamu tidak bisa memasak, kamu bisa mengikuti kursus memasak. Aku akan memberimu waktu satu bulan untuk mempelajarinya. Kalau masakanmu tidak sesuai seleraku, gajimu akan kupotong setengah!"

"Wah ..."

Felicia merasa sedih, padahal dia sudah merasa bahagia, ternyata persyaratan yang diajukan Shawn benar-benar berat.

Dia berpikir kalau yang dilakukan Shawn itu wajar-wajar saja, mana ada pekerjaan seenak ini tanpa tekanan yang berat?

Selesai makan, Felicia lantas membersihkan meja.

Shawn menyerahkan semangkuk sup dan berkata, "Minumlah."

"Aku boleh meminumnya?" Felicia bingung, dia khawatir dirinya akan mengalami iritasi atau alergi setelah meminum sup tersebut.

Shawn membentangkan jarum akupuntur di meja teh, kemudian berkata, "Aku akan mengajarimu cara menggerakkan chi. Sebelum itu, kamu harus mempunyai energi yang cukup. Dengan pergerakan energi, sup ini bisa diserap oleh tubuhmu dengan normal dan mengeluarkan kotoran di dalam tubuhmu tanpa resiko yang berarti."

"Begitu rupanya."

Felicia lantas mencicipi sup itu. Awalnya sup itu terasa pahit, tapi lama-lama terasa sedikit manis.

Setelah itu Felicia membersihkan dapur dan duduk bersila di ruang tamu sesuai perintah Shawn.

Tidak lama setelah itu, perutnya tiba-tiba membuncit. Ini pasti efek samping sup yang baru saja diminumnya.

Shawn mengambil slaah satu jarum akupuntur dan berkata, "Lepaskan bajumu!"

"Apa?"

Felicia membelalakkan matanya, dia merasa sangat malu. "Ke, kenapa?"

"Bagaimana aku bisa menusukkan jarum akupuntur kalau kamu masih menggunakan pakaian?"

Felicia gugup, dia khawatir Shawn akan melecehkannya.

Saat dia sedang mempertimbangkannya, perutnya menjadi tegang karena chi di dalamnya. Dia lantas bersendawa.

Ternyata benar, seseorang tidak boleh minum obat sembarangan!

Sekarang dia tidak merasa ragu lagi.

Hadapi saja!

Dia dengan berat hati melepaskan seragam maidnya.

Kulitnya putih mulus, pinggangnya ramping, punggungnya halus dan bercahaya.

Dadanya yang putih dan semok itu terlihat, bentuknya bulat dan kencang meski ukurannya tidak terlalu besar.

Dia menutupi dadanya dengan malu, wajah cantiknya memerah.

Ini pertama kalinya dia telanjang di depan laki-laki dewasa.

Shawn melihatnya dengan tenang, dia berkata, "Apa kamu segugup ini saat harus melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit?"

Felicia tersadar, apa yang dikatakan Shawn memang benar, anggap saja Shawn adalah dokter yang sedang memeriksanya.

Gadis itu pun terlihat lebih tenang dan santai.

Shawn mengambil jarum dan menancapkannya di perut bagian bawah Felicia.

Rasanya tidak terlalu sakit, seperti digigit nyamuk.

Perutnya yang membuncit itu perlahan mengendur dengan ajaib, perutnya juga terasa hangat.

Aliran udara seakan mengikuti arah di mana Shawn menancapkan jarum akupunturnya.

"Di dalam tubuh manusia terdapat pembuluh darah dan pembuluh chi. Pembuluh darah menggerakkan darah dan pembuluh chi mengalirkan chi. Keduanya sulit untuk dideteksi, chi dan darahmu akan mengalir dengan lebih lancar kalau kamu rajin berolahraga. Pori-porimu akan membesar dan mengeluarkan keringat lebih cepat, tempat keluarnya keringat adalah tempat pembuluh chi berada."

Shawn menancapkan jarum di kepala Felicia. Setelah jarumnya menancap di titik sentral, dia berkata, "Dua meridian Ren dan Du menyatu dengan cabang dari seluruh titik sentral. Meridian ren adalah titik yin dan meridian du adalah titik yang.milik yin, dan meridian du milik yang. Kedua meridian itu berasal dari paru-paru dan bertemu di titik ini. Oleh karena itu, merdidian chi tidak bisa mengalir ke meridian du dan menyebabkan meridian kedunya tersumbat."

Felicia bisa merasakan meridian chi-nya berhenti di titi itu. Dia mulai merasa pusing.

"Setelah ini bagaimana?" tanya gadis itu dengan cemas.

"Gunakan hatimu untuk menggerakkan jiwamu dan merawat chi. Saat ketiganya bergabung, meridian ren bisa menekan meridian chi dan membuat meridian du mengalir dengan lancar sampai kembali lagi ke saluran meridian ren. Siklus ini bisa berjalan seharian penuh."

Shawn menancapkan jarum akupunturnya di meridian du.

Meridian chi di tubuh Felicia mengalir ke meridian du dari titik sentral dengan lancar.

Felicia merasa seperti otaknya mendapat banyak rangsangan, seakan semua tubuhnya bebas dari tekanan. Dia merentangkan tangan dan kakinya dan merasa sangat rileks.

Entah kenapa Felicia merasa sangat nyaman.

Kenapa sebelumnya dia berpikir yang tidak-tidak?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

250