chapter 9 Perselisihan Keluarga

by Yanson 12:56,Nov 23,2023
Setelah acara itu berakhir, dalam waktu setengah hari saja berita itu langsung menghebohkan seluruh Kota Laut Timur.

Keluarga Lin dan Keluarga Wu sama-sama menanggung malu. Bahkan saham keduanya juga turun drastis.

Nyonya besar Keluarga Lin menderita stroke karena merasa sangat terpukul.

Saat ini keadaan Keluarga Lin benar-benar kacau.

Di vila Keluarga Lin, Diana menjambak rambut iparnya, Maria Zheng. Dia berkata, "Bagaimana kamu mendidik anakmu? Kamu sudah mendidiknya menjadi perebut calon suami sepupunya sendiri!"

Suaminya, Peter Lin dan adiknya, Pedro Lin berusaha melerai mereka.

Maria tidak mau kalah, dia berkata, "Anakmu sendiri tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan! Ini semua salah si Kevin itu! Dia yang sudah merusak hubungan keluarga kita! Jenny hanya jadi korban!"

Jenny menangis sesenggukan sambil duduk di sofa.

Pedro berkata, "Kakak ipar, apa yang dikatakan Maria benar. Ini semua gara-gara Kevin yang ingin menguasai harta keluarga kita. Jenny masih muda, wajar saja kalau dia gampang ditipu. Kalau begini terus, keluarga kita bisa menjadi bahan ejekan orang-orang!"

Putranya, Yohanes Lin juga berkata, "Benar, Tante! Sekarang Nenek sudah sekarat, sudah saatnya kita bersatu. Kalau Tante sampai menyebabkan Nenek meninggal, Tante akan mendapat dosa besar!"

"Sekarang kamu mau bilang kalau ini semua salah keluargaku?"

Diana dipojokkan, dia tidak tahu harus menjawab seperti apa lagi. Dia lantas melirik suaminya untuk meminta pertolongan.

Peter mempunyai sifat yang jujur. Dia tidak membantu istrinya dan malah berkata pada adiknya, Pedro. "Apa yang dikatakan Pedro memang benar. Kesehatan Ibu lebih penting, kita harus merawatnya sampai sembuh."

"Dasar pengecut!"

Diana hanya bisa mengumpat tanpa bisa berbuat apa-apa karena sikap tidak tegas dari suaminya.

Pada saat yang bersamaan, seorang dokter tua dan seorang asistennya yang masih muda keluar dari kamar nyonya besar Keluarga Lin.

Dokter tua itu mengenakan pakaian tradisional, jenggotnya sudah beruban, ekspresinya terlihat tenang.

Asistennya adalah seorang gadis muda, dia mengenakan kaos putih dan celana jin pendek, rambutnya dicepol seperti jamur.

Dia memang terlihat imut, tapi ekspresi sombongnya tidak bisa disembunyikan.

Semua anggota Keluarga Lin berkumpul dan bertanya dengan khaatir. "Dokter Arman, bagaimana kondisi Ibuku?"

Arman Sun menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kondisinya belum stabil, aku sudah menggunakan akupuntur untuk menstabilkan pernapasan Nyonya Besar. Aku tidak bisa menjamin apa-apa."

"Hah?"

"Apa penyakitnya sudah sangat kritis?"

"Masalah besar di perusahaan bahkan belum diselesaikan, kenapa Ibu malah kritis?"

Mereka semua terkejut, entah apa yang akan terjadi pada keluarga mereka ke depannya!

Pedro memanfaatkan keadaan ini dan berkata, "Meskipun Ibu sedang sakit parah, tapi kita tidakboleh mmebiarkan perusahaan milik keluarga kita bangkrut. Sesuai keinginan Ibu, Yohanes akan mengambil alih perusahaan. Sebaiknya kita adakan pertemuan singkat untuk menyelesaikan masalah ini!"

Yohanes merapikan jasnya dan berkata sambil mengangkat dagunya. "Benar, jangan sampai perusahaan mengalami kekosongan pemimpin meski hanya sehari. Sebagai satu-satunya cucu laki-laki Nenek, cepat atau lambat aku akan segera memimpin perusahaan. Aku yakin, aku pasti akan memimpin Lin Dynasty Group dengan baik!"

Mereka semua saling berpandangan, tapi sebelum mereka memulai pertemuan singkat, Diana langsung protes. "Apa maksudmu? Bukankah Ibu berkata bahwa siapa pun yang bisa membantu maslaah keuangan perusahaan berhak menjadi presdir? Memangnya apa yang sudah kamu lakukan untuk perusahaan?"

"Tante, ini urusan mendadak! Kalau bukan aku, siapa lagi yang akan memimpin perusahaan?" Yohanes membela diri.

"Reni bisa menjadi presdir! Dalam waktu dua tahun terakhir, Ibu sudah membinanya dengan baik. Reni juga bersedia dijodohkan dengan Kevin demi keluarga ini! Ibu juga sudah bilang kalau Reni bisa menjadi presdir setelah menikah dengan Kevin!"

"Tapi Reni tidak jadi menikah dengan Kevin, 'kan?" ejek Yohanes.

Diana menjadi malu, dia berkata, "Tapi putriku sudah banyak membantu perusahaan!"

Yohanes berkata, "Membantu membuat keluarga kita menjadi malu maksud Tante? Lihatlah, sekarang keluarga kita sudah menjadi bahan orang-orang! Masih untung kami tidak menuntut ganti rugi pada keluarga Tante! Sekarang Tante masih berani mengajukan Reni sebagai presdir?"

"Hei, bukankah adikmu yang sudah menjadi orang ketiga dalam perjodohan ini?" Diana terus membela keluarganya.

Mereka mulai berdiskusi. "Apa yang dikatakan Yohanes benar, meskipun Reni akan tinggal dengan keluarga lain setelah menikah. Pada akhirnya yang berhak meneruskan perusahaan keluarga memang anak laki-laki!"

"Aku setuju, ditambah lagi wajah Reni benar-benar menyeramkan. Dia tidak cocok menjadi presdir!"

"Benar, jika Reni harus mengadakan pertemuan bisnis, bisa-bisa semua pelanggan akan ketakutan dan tidak mau bekerja sama!"

"Kalau begitu, sudah diputuskan!"

Sebenarnya mereka sudah menyepakati semuanya. Diskusi singkat ini hanya formalitas.

Yohanes meletakkan keduan tangannya ke belakang punggung sambil menatap Diana dengan penuh keyakinan.

Pada saat ini, seseorang tiba-tiba masuk dan berkata "Tunggu dulu!"

Mereka semua menoleh dan melihat Reni datang dengan seorang pemuda.

Ekspresi Diana langsung berubah, pemuda itu adalah si anak kampung yang datang ke hotel bersama Reni.

Dia tidak menyangka bahwa Reni akan mengajaknya ke kediaman keluarga mereka!

Yohanes melihat Shawn yang penampilannya tidak meyakinkan itu dengan tatapan risih.

"Hei, adik sepupu! Kenapa kamu membawa orang seperti ini ke kediaman keluarga kita?"

"Dia ini dokter yang akan menyembuhkan Nenek," jawab Reni.

"Dokter?"

"Ha ha ha! Apa kamu memungut dokter ini dari pasar?"

"Jaga mulutmu!" tegur Reni.

Yohanes mencibir. "Memangnya kamu pikir dia mampu menyembuhkan Nenek? Lihatlah siapa dokter yang aku datangkan ke sini. Dia adalah Arman Sun, ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional Kota Laut Timur. Memangnya siapa dokter yang kamu bawa itu?"

Reni terdiam dan melirik Arman.

Rupanya asisten dokter tua itu adalah cucunya sendiri, dia hanya duduk dan terlihat tidak peduli dengan masalah Keluarga Lin.

"Aku baru saja datang dari luar negeri dan belum mempunyai pekerjaan," jawab Shawn dengan rendah hati.

"Kalau begitu, kamu cuma dokter gadungan?" ejek Yohanes.

"Mungkin julukan itu tidak ada salahnya. Tapi bukankah yang terpenting dari seorang dokter itu adalah mampu mengobati pasien dengan baik?"

Kepercayaan diri yang sangat bagus!

Arman menatap Shawn dengan penuh minat.

Dokter tua itu sudah tertarik pada Shawn saat dia mengatakan bahwa dia juga mempelajari pengobatan tradisional.

Cucunya, Felicia Sun mencibir dan bertanya pada Shawn. "Jadi, kamu yakin kalau kamu bisa menyembuhkan Nyonya Besar?"

"Itu masalah kecil!" jawab Shawn sambil menganggukkan kepalanya.

"Penipu! Kamu bahkan belum memeriksa Nyonya Besar! Bagaimana kamu bisa seyakin ini? Bahkan kakekku saja tidak mampu menyembuhkannya!"

"Mungkin kakekmu tidak bisa mengobatinya, tapi aku pasti bisa!"

"Sombong sekali kamu!"

"Kamu pikir kamu siapa? Beraninya menyombongkan diri di depan kakekku?!"

"Kita tidak akan tahu setelah aku mencobanya, bukan? Aku pasti bisa menyembuhkan Nyonya Besar, bahkan memyembuhkan kakinya yang lumpuh!"

"Kamu terlalu percaya diri!"

"Apa kamu bisa membuktikan perkataanmu?" tanya Felicia dengan nada meremehkan.

"Mau taruhan?" goda Shawn.

"Taruhan apa?"

Felicia sama sekali tidak takut.

"Kalau aku berhasil, kamu harus menjadi pelayanku selama tiga tahun."

"Sepakat!"

Felicia langsung menyetujuinya tanpa berpikir panjang, dia berkata, "Tapi kalau kamu gagal, kamu harus menjadi budakku selama tiga tahun!"

"Setuju!"

Shawn mulai berimajinasi.

Felicia mempunyai pinggang ramping dan pantat semok.

Wajahnya imut dan tubuhnya mungil berisi, persis seperti imej lolita.

Sepertinya dia cocok mengenakan seragam maid berwarna hitam, rambut dikuncir dua dan mengenakan stoking berwarna putih!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

250