chapter 1 Dokter Ajaib Ye
by Yanson
12:56,Nov 23,2023
Di pesisir Laut Timur Negara Hedox, Pulau Neraka.
Ada penambangan dengan kedalaman 100 meter yang bisa dilihat dari udara.
Bagian dalam tambang ditutupi dengan bangunan yang terbuat dari baja dingin, seolah ada seekor naga hitam yang bersemayam di dalamnya.
Tempat ini adalah Penjara Pulau Neraka yang menjadi momok bagi seluruh penjahat di dunia.
Mereka yang dipenjarakan di tempat ini adalah para penjahat kelas berat.
Seperti pembunuh presiden, panglima yang mengkudeta pemerintah, prajurit, agen rahasia, konglomerat, pejabat yang menyelewengkan haknya atau hacker yang meretas The Pentagon di AS.
Penjara ini mempunyai 18 lantai, para tahanan diberi kebebasan untuk berkuasa di setiap lantai.
Hari ini para tahanan itu kan bersaing untuk memperebutkan siapa yang berkuasa.
Satu per satu, para tahanan yang bertubuh kekar dan tinggi itu bertarung di atas ring.
Mereka bertarung dengan sengit, seperti binatang buas.
Mereka mengerang dan saling memukul, tapi tidak ada satu pun yang turun dari ring.
Siapa yang bertahan, dialah yang berhak menjadi penguasa.
Shawn merawat para tahanan yang terluka tanpa pandang bulu.
Ke mana pun dia melangkah, para tahanan beringas itu langsung memberi hormat pada Shawn, membungkukkan badan mereka sampai 90 derajat dan memberikan jalan untuknya.
Seorang tahanan baru bertubuh tinggi dan kekar yang belum mengenal Shawn menghadangnya dan berkata, "Hei, pendek! Kenapa orang sepertimu bisa ada di sini?"
"Minggir! Jangan halangi jalanku!" perintah Shawn dengan lembut.
Tahanan itu melenturkan ototnya dan berteriak, "Berani juga kamu rupanya! Aku ini harimau yang ditakuti di Asia Tenggara. Aku bisa mematahkan kepala leopard dengan tangan kosong. Beraninya kamu berbuat tidak sopan padaku ..."
Laki-laki itu belum sempat menyelesaikan perkataannya, tapi Shawn langsung menamparnya.
Suara tamparan yang terdengar renyah pun terdengar.
Gerakan tangannya sangat cepat dan tak terlihat. Harimau itu langsung tergeletak di lantai seperti kucing yang kesakitan.
Suasana di tempat itu berubah, semua tahanan langsung terdiam, termasuk mereka yang sedang bertarung di ring. Mereka semua memberi hormat pada Shawn dan dengan ketakutan berkata, "Dokter Ajaib Ye, tenangkan dirimu!"
Laki-laki kekar itu gemetaran dan berkata, "Apa kamu ... Dokter Ajaib Ye?"
Para narapidana yang berada di sana mungkin tidak mengenal sipir mereka, tapi mereka semua pasti mengenal Dokter Ajaib Ye.
Dia adalah penguasa di penjara itu, satu katanya bisa menentukan segalanya.
Shawn meletakkan tangannya di punggung, menatap laki-laki kekar itu dan dengan dingin berkata, "Apa kamu masih berani melawanku?"
Laki-laki kekar itu berusaha untuk berdiri. Dia berlutut dan membenturan kepalanya berkali-kali ke lantai untuk meminta maaf. "Dokter Ajaib Ye, maafkan aku yang tidak mengenalimu. Aku bersedia dihukum."
Sebelum Shawn sempat merespon, laki-laki kekar itu tiba-tiba meninju matanya sendiri.
Buk! Buk!
Darah segar mengalir dari kedua matanya. Otot-otot di tubuhnya menegang karena kesakitan, dia tidak berani berkata-kata lagi.
"Lain kali pintarlah sedikit!"
Shawn melewatinya, dia tidak mau membuat laki-laki kekar itu merasa kesulitan.
Laki-laki kekar itu menghela napas lega dan berbaring dengan lemas. "Terima kasih, terima kasih atas kebaikanmu!"
Air kencing mengalir dari kedua kakinya, tahanan lain yang menjadi lawannya sampai merinding melihatnya.
Seorang wanita bernama Wulan Murong bisa melihat kejadian itu dengan jelas dari luar penjara.
Dia mengerutkan alisnya dan bertanya pada laki-laki paruh baya di belakangnya. "Paman Wang, apa dia Dokter Ajaib Ye?"
"Benar, Nona!"
Laki-laki bernama David Wang itu mengangguk.
"Kalian membiarkannya berkuasa begitu saja?"
Setelah melihat kejadian itu, Mulan langsung tahu bahwa Shawn adalah orang yang paling berkuasa di penjara itu.
"Nona, semua tahanan yang berada di penjara itu adalah binatang buas yang tidak memiliki hati. Hanya sang Raja Hutan yang bisa mengendalikan mereka," ujar David sambil tersenyum canggung.
Wulan tidak setuju, wanita itu lantas menyuruh laki-laki paruh baya itu untuk mengantarnya ke penjara.
Ada sebuah gudang khusus yang terletak di lantai delapan belas.
Di lihat dari luar, tempat itu seperti penjara biasa, tapi ada sesuatu yang tidak biasa di dalamnya.
Setelah Wulan masuk ke gudang itu, awalnya dia mengira kalau tempat itu adalah kamar president suit di sebuah hotel.
Lantai ruangan itu ditutupi dengan karpet wol tebal, furniturnya terbuat dari kayu rosewood, bahkan lampu gantungnya terbuat dari kristal murni.
Tidak hanya itu saja, di ruangan itu juga terdapat TV, komputer, kulkas dan berbagai keperluan rumahan lainnya.
Dindingnya terbuat dari akuarium berbahan kaca tebal dengan tinggi mencapai lima sampai enam meter, panjangnya lebih dari 10 meter.
Berbagai ikan berenang di dalamnya, mereka tidak kekurangan udara atau sinar matahari karena pihak penjara sudah menyediakan penerangan selama 24 jam non-stop.
"Selamat datang!"
Tiga wanita cantik berkulit eksotis itu mengenakan pakaian pramugari, pakaian seragam sekolah dan pakaian perawat. Mereka membungkuk sambil tersenyum manis untuk menyambut Wulan dan David.
Tubuh ketiganya sangat seksi, pinggang mereka ramping, bokong mereka semok dan kencang.
"Apa ini tidak berlebihan?" Wulan hanya bisa tercengang.
Tahanan lain pasti mengira bahwa ruangan itu adalah penjara biasa, tapi ternyata ruangan itu adalah "istana raja."
Begitu Wulan duduk di sofa, seorang pelayan langsung menyajikan secangkir kopi untuknya dan berkata, "Tamu yang terhormat, selamat menikmati."
Wulan tidak habis pikir, dia berkata, "Paman Wang, sebaiknya aku memberi tahu hal ini pada Kakek."
David tersenyum dan berkata, "Nona, jangan salah paham dulu. Dokter Ajaib Ye hanya belajar bahasa asing dari mereka."
"Kamu menyuruhku percaya begitu saja?" tanya Wulan sambil melirik David dengan jengkel.
"Nona, jangan remehkan ketiga tahanan wanita ini, mereka adalah intelijen terbaik dunia yang sudah dilatih sejak kecil. Mereka bisa membunuh orang dengan mudah, tidak ada yang berani berbuat macam-macam pada mereka."
"Hm?" Wulan tidak menyangka.
Tidak lama kemudian, Shawn datang.
"Dokter Ajaib Ye, ada kabar baik yang ingin kusampaikan," ujar David dengan bersemangat.
"Katakan saja."
Shawn menyerahkan tas dokternya pada pelayan.
Satu pelayan menyeka keringat Shawn dengan handuk dan satu pelayan lagi melepas mantel dan memijat bahunya.
Wulan mengangkat alisnya, dia merasa ada yang tidak beres di tempat ini.
David mengeluarkan dokumen dari tasnya, kemudian meletakkannya di atas meja dan berkata, "Ini adalah dokumen jaminan untukmu, kamu bisa keluar dari penjara ini setelah kamu menandatanganinya."
"Keluar dari penjara?"
Shawn memandang Wulan yang duduk di sampingnya, kemudian dengan ekspresi licik berkata, "Tidak ada yang gratis di dunia ini, 'kan?"
"Ha ha ha! Dokter Ajaib Ye memang cerdas! Benar, kamu bisa bebas setelah berhasil menyembuhkan seseorang!" David tidak mau menyembunyikan apa-apa.
"Aku lebih suka tinggal di sini, para sipir juga tidak harus bekerja keras karena ada aku," ujar Shawn.
"Hei, kamu gila, ya? Mana ada orang yang ketagihan di penjara?! Bahkan kamu menolak untuk keluar dari penjara? Dasar gila!" Wulan tidak bisa menahan amarahnya.
"Siapa dia?"
Shawn melirik Wulan sambil tersenyum, sementara itu Wulan malah berkeringan dingin.
David memperkenalkan Mulan pada Shawn dengan cepat. "Dia ini Nona Wulan, putri tertua Keluarga Murong. Kamu harus menyembuhkan kakeknya, Tuan Raka Murong, jenderal besar Negara Hedox."
"Kakekku ingin diobati olehmu, itu keberuntungan besar bagimu. Kalau kamu tidak bisa menghargai kami, jangan harap kamu bisa hidup mewah di sini!" ancam Wulan dengan bangga.
Shawn tersenyum ringan dan berkata, "Nona Wulan, apa kamu tidak berlebihan? Kamu kira kakekmu itu bisa menentukan kehidupanku di sini? Dia memang jenderal, tapi dia punya kuasa atas penjara ini!"
"Usir mereka!" perinta Shawn pada pelayan blonde dengan aksen British yang kental.
Pelayan yang semula terlihat patuh itu tiba-tiba menatap Wulan dan David dengan tajam. Dia lantas berkata, "Anda berdua silakan keluar dari sini!"
"Hei, apa-apaan ini?!"
Wulan marah dan mengumpat, "Kamu cuma tahanan yang hina, beraninya kamu memerintahku?!"
Saat ini, ada banyak ide yang terlintas di benak Wulan untuk mengancam Shawn.
Tapi setelah dipikir-pikir, sepertinya itu semua tidak akan membuahkan hasil.
Membunuhnya? Tapi Wulan tidak punya hak untuk melakukannya.
Membiarkannya membusuk di penjara? Shawn sama sekali tidak peduli.
Shawn seakan mengerti bahwa Wulan saat ini berada dalam kesulitan, dia lantas menatap wajah cantik wanita itu dan berkata, "Aku bersedia mengobati kakekmu, tapi ..."
"Tapi apa?" tanya Wulan sambil mengangkat dahinya.
Shawn tersenyum licik dan berkata, "Kamu harus menemaniku tidur malam ini, aku ingin belajar bahasa asing darimu."
Ada penambangan dengan kedalaman 100 meter yang bisa dilihat dari udara.
Bagian dalam tambang ditutupi dengan bangunan yang terbuat dari baja dingin, seolah ada seekor naga hitam yang bersemayam di dalamnya.
Tempat ini adalah Penjara Pulau Neraka yang menjadi momok bagi seluruh penjahat di dunia.
Mereka yang dipenjarakan di tempat ini adalah para penjahat kelas berat.
Seperti pembunuh presiden, panglima yang mengkudeta pemerintah, prajurit, agen rahasia, konglomerat, pejabat yang menyelewengkan haknya atau hacker yang meretas The Pentagon di AS.
Penjara ini mempunyai 18 lantai, para tahanan diberi kebebasan untuk berkuasa di setiap lantai.
Hari ini para tahanan itu kan bersaing untuk memperebutkan siapa yang berkuasa.
Satu per satu, para tahanan yang bertubuh kekar dan tinggi itu bertarung di atas ring.
Mereka bertarung dengan sengit, seperti binatang buas.
Mereka mengerang dan saling memukul, tapi tidak ada satu pun yang turun dari ring.
Siapa yang bertahan, dialah yang berhak menjadi penguasa.
Shawn merawat para tahanan yang terluka tanpa pandang bulu.
Ke mana pun dia melangkah, para tahanan beringas itu langsung memberi hormat pada Shawn, membungkukkan badan mereka sampai 90 derajat dan memberikan jalan untuknya.
Seorang tahanan baru bertubuh tinggi dan kekar yang belum mengenal Shawn menghadangnya dan berkata, "Hei, pendek! Kenapa orang sepertimu bisa ada di sini?"
"Minggir! Jangan halangi jalanku!" perintah Shawn dengan lembut.
Tahanan itu melenturkan ototnya dan berteriak, "Berani juga kamu rupanya! Aku ini harimau yang ditakuti di Asia Tenggara. Aku bisa mematahkan kepala leopard dengan tangan kosong. Beraninya kamu berbuat tidak sopan padaku ..."
Laki-laki itu belum sempat menyelesaikan perkataannya, tapi Shawn langsung menamparnya.
Suara tamparan yang terdengar renyah pun terdengar.
Gerakan tangannya sangat cepat dan tak terlihat. Harimau itu langsung tergeletak di lantai seperti kucing yang kesakitan.
Suasana di tempat itu berubah, semua tahanan langsung terdiam, termasuk mereka yang sedang bertarung di ring. Mereka semua memberi hormat pada Shawn dan dengan ketakutan berkata, "Dokter Ajaib Ye, tenangkan dirimu!"
Laki-laki kekar itu gemetaran dan berkata, "Apa kamu ... Dokter Ajaib Ye?"
Para narapidana yang berada di sana mungkin tidak mengenal sipir mereka, tapi mereka semua pasti mengenal Dokter Ajaib Ye.
Dia adalah penguasa di penjara itu, satu katanya bisa menentukan segalanya.
Shawn meletakkan tangannya di punggung, menatap laki-laki kekar itu dan dengan dingin berkata, "Apa kamu masih berani melawanku?"
Laki-laki kekar itu berusaha untuk berdiri. Dia berlutut dan membenturan kepalanya berkali-kali ke lantai untuk meminta maaf. "Dokter Ajaib Ye, maafkan aku yang tidak mengenalimu. Aku bersedia dihukum."
Sebelum Shawn sempat merespon, laki-laki kekar itu tiba-tiba meninju matanya sendiri.
Buk! Buk!
Darah segar mengalir dari kedua matanya. Otot-otot di tubuhnya menegang karena kesakitan, dia tidak berani berkata-kata lagi.
"Lain kali pintarlah sedikit!"
Shawn melewatinya, dia tidak mau membuat laki-laki kekar itu merasa kesulitan.
Laki-laki kekar itu menghela napas lega dan berbaring dengan lemas. "Terima kasih, terima kasih atas kebaikanmu!"
Air kencing mengalir dari kedua kakinya, tahanan lain yang menjadi lawannya sampai merinding melihatnya.
Seorang wanita bernama Wulan Murong bisa melihat kejadian itu dengan jelas dari luar penjara.
Dia mengerutkan alisnya dan bertanya pada laki-laki paruh baya di belakangnya. "Paman Wang, apa dia Dokter Ajaib Ye?"
"Benar, Nona!"
Laki-laki bernama David Wang itu mengangguk.
"Kalian membiarkannya berkuasa begitu saja?"
Setelah melihat kejadian itu, Mulan langsung tahu bahwa Shawn adalah orang yang paling berkuasa di penjara itu.
"Nona, semua tahanan yang berada di penjara itu adalah binatang buas yang tidak memiliki hati. Hanya sang Raja Hutan yang bisa mengendalikan mereka," ujar David sambil tersenyum canggung.
Wulan tidak setuju, wanita itu lantas menyuruh laki-laki paruh baya itu untuk mengantarnya ke penjara.
Ada sebuah gudang khusus yang terletak di lantai delapan belas.
Di lihat dari luar, tempat itu seperti penjara biasa, tapi ada sesuatu yang tidak biasa di dalamnya.
Setelah Wulan masuk ke gudang itu, awalnya dia mengira kalau tempat itu adalah kamar president suit di sebuah hotel.
Lantai ruangan itu ditutupi dengan karpet wol tebal, furniturnya terbuat dari kayu rosewood, bahkan lampu gantungnya terbuat dari kristal murni.
Tidak hanya itu saja, di ruangan itu juga terdapat TV, komputer, kulkas dan berbagai keperluan rumahan lainnya.
Dindingnya terbuat dari akuarium berbahan kaca tebal dengan tinggi mencapai lima sampai enam meter, panjangnya lebih dari 10 meter.
Berbagai ikan berenang di dalamnya, mereka tidak kekurangan udara atau sinar matahari karena pihak penjara sudah menyediakan penerangan selama 24 jam non-stop.
"Selamat datang!"
Tiga wanita cantik berkulit eksotis itu mengenakan pakaian pramugari, pakaian seragam sekolah dan pakaian perawat. Mereka membungkuk sambil tersenyum manis untuk menyambut Wulan dan David.
Tubuh ketiganya sangat seksi, pinggang mereka ramping, bokong mereka semok dan kencang.
"Apa ini tidak berlebihan?" Wulan hanya bisa tercengang.
Tahanan lain pasti mengira bahwa ruangan itu adalah penjara biasa, tapi ternyata ruangan itu adalah "istana raja."
Begitu Wulan duduk di sofa, seorang pelayan langsung menyajikan secangkir kopi untuknya dan berkata, "Tamu yang terhormat, selamat menikmati."
Wulan tidak habis pikir, dia berkata, "Paman Wang, sebaiknya aku memberi tahu hal ini pada Kakek."
David tersenyum dan berkata, "Nona, jangan salah paham dulu. Dokter Ajaib Ye hanya belajar bahasa asing dari mereka."
"Kamu menyuruhku percaya begitu saja?" tanya Wulan sambil melirik David dengan jengkel.
"Nona, jangan remehkan ketiga tahanan wanita ini, mereka adalah intelijen terbaik dunia yang sudah dilatih sejak kecil. Mereka bisa membunuh orang dengan mudah, tidak ada yang berani berbuat macam-macam pada mereka."
"Hm?" Wulan tidak menyangka.
Tidak lama kemudian, Shawn datang.
"Dokter Ajaib Ye, ada kabar baik yang ingin kusampaikan," ujar David dengan bersemangat.
"Katakan saja."
Shawn menyerahkan tas dokternya pada pelayan.
Satu pelayan menyeka keringat Shawn dengan handuk dan satu pelayan lagi melepas mantel dan memijat bahunya.
Wulan mengangkat alisnya, dia merasa ada yang tidak beres di tempat ini.
David mengeluarkan dokumen dari tasnya, kemudian meletakkannya di atas meja dan berkata, "Ini adalah dokumen jaminan untukmu, kamu bisa keluar dari penjara ini setelah kamu menandatanganinya."
"Keluar dari penjara?"
Shawn memandang Wulan yang duduk di sampingnya, kemudian dengan ekspresi licik berkata, "Tidak ada yang gratis di dunia ini, 'kan?"
"Ha ha ha! Dokter Ajaib Ye memang cerdas! Benar, kamu bisa bebas setelah berhasil menyembuhkan seseorang!" David tidak mau menyembunyikan apa-apa.
"Aku lebih suka tinggal di sini, para sipir juga tidak harus bekerja keras karena ada aku," ujar Shawn.
"Hei, kamu gila, ya? Mana ada orang yang ketagihan di penjara?! Bahkan kamu menolak untuk keluar dari penjara? Dasar gila!" Wulan tidak bisa menahan amarahnya.
"Siapa dia?"
Shawn melirik Wulan sambil tersenyum, sementara itu Wulan malah berkeringan dingin.
David memperkenalkan Mulan pada Shawn dengan cepat. "Dia ini Nona Wulan, putri tertua Keluarga Murong. Kamu harus menyembuhkan kakeknya, Tuan Raka Murong, jenderal besar Negara Hedox."
"Kakekku ingin diobati olehmu, itu keberuntungan besar bagimu. Kalau kamu tidak bisa menghargai kami, jangan harap kamu bisa hidup mewah di sini!" ancam Wulan dengan bangga.
Shawn tersenyum ringan dan berkata, "Nona Wulan, apa kamu tidak berlebihan? Kamu kira kakekmu itu bisa menentukan kehidupanku di sini? Dia memang jenderal, tapi dia punya kuasa atas penjara ini!"
"Usir mereka!" perinta Shawn pada pelayan blonde dengan aksen British yang kental.
Pelayan yang semula terlihat patuh itu tiba-tiba menatap Wulan dan David dengan tajam. Dia lantas berkata, "Anda berdua silakan keluar dari sini!"
"Hei, apa-apaan ini?!"
Wulan marah dan mengumpat, "Kamu cuma tahanan yang hina, beraninya kamu memerintahku?!"
Saat ini, ada banyak ide yang terlintas di benak Wulan untuk mengancam Shawn.
Tapi setelah dipikir-pikir, sepertinya itu semua tidak akan membuahkan hasil.
Membunuhnya? Tapi Wulan tidak punya hak untuk melakukannya.
Membiarkannya membusuk di penjara? Shawn sama sekali tidak peduli.
Shawn seakan mengerti bahwa Wulan saat ini berada dalam kesulitan, dia lantas menatap wajah cantik wanita itu dan berkata, "Aku bersedia mengobati kakekmu, tapi ..."
"Tapi apa?" tanya Wulan sambil mengangkat dahinya.
Shawn tersenyum licik dan berkata, "Kamu harus menemaniku tidur malam ini, aku ingin belajar bahasa asing darimu."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved