Bab 18 Mencari Bunga Yanluo
by Lisa Picky
08:01,Jun 20,2023
“Baik lah, pelajaran hari ini sampai disini saja, besok pagi ada satu kelas lagi lalu sorenya resmi masuk ke babak final, semuanya bersemangatlah, jangan membuat malu nama Sekolah Akademi Kerajaan.”
"Baik, Guru."
"Nona Ketiga Gu, ingat mainkan lagu di alat musik barusan sebanyak lima puluh kali. Tuan Muda Xiao, kamu tinggal disini sebagai pengawas. Jika dia tidak dapat menyelesaikan sampai lima puluh kali, maka kamu yang menggantikannya dan menyelesaikannya."
Sialan.
Sony Chu ini pasti gila.
Dia tidak hanya menghukumnya, tetapi masih mencari orang untuk mengawasinya.
Wajah Yoshua Xiao bahkan lebih busuk.
Permainan piano Cassie Gu ini memangnya bisa didengar orang-orang? Kalau memang harus mendengarkannya sebanyak lima puluh kali maka dirinya pasti akan mati dengan mengenaskan.
Orang-orang di kelas awalnya ingin tinggal dan menonton kehebohan, tetapi piano yang dimainkan oleh Cassie Gu ini sangat kasar dan memekakkan telinga, mereka yang mendengarkannya merasa telinga mereka sakit dan berdengung, jadi mereka tidak berani untuk tinggal lebih lama, satu persatu akhirnya pergi melarikan diri dan meninggalkan tempat itu.
Yoshua Xiao mengambil dua gumpalan cotton bud dan langsung memasangnya di telinganya, mengerucutkan bibirnya tidak bisa berkata apa-apa.
"Dentang-dentang..."
Di Sekolah Akademi Kerajaan penuh dengan suara piano yang sangat tidak enak didengar, bahkan para penjaga rasanya ingin lari meninggalkan pos mereka.
Tidak enak didengar.
Sangat menusuk telinga.
Di sebuah ruangan elegan di Sekolah Akademi Kerajaan.
Axel Ye melihat semua adegan yang terjadi sore ini, dia mau tidak mau jadi merasa sedikit penasaran akan Cassie Gu.
Orang ini benar-benar idiot atau dia hanya berpura-pura menjadi babi lalu memakan harimau?
Tapi apakah bisa seorang idiot memahami puisi Jawawut?
Sony Chu...
Apa yang dia lakukan pada Cassie Gu hari ini benar-benar berbeda dari karakternya yang acuh tak acuh terhadap isi dunia serta tidak peduli dengan sebuah kehormatan.
Mungkinkah dia juga tertarik dengan Cassie Gu?
Axel Ye mendongak melihat matahari telah terbenam, lalu mengucapkan kata dari bibirnya yang dingin, "Ayo pergi."
Dimas mengerti dan mendorong kursi roda Tuannya pergi meninggalkan Sekolah Akademi Kerajaan.
"Ceng..."
Cassie Gu memindahkan alat musiknya ke Yoshua Xiao, "Sisa empat puluh kalinya kamu saja yang main."
"Kenapa aku?"
"Pertama, Guru Sony sudah bilang, kalau aku tidak bisa menyelesaikannya maka akan ada kamu yang menyelesaikannya. Kedua, kamu adalah bawahanku. Ketiga, kalau aku suruh main ya main, jangan banyak bacot."
"Sialan, gadis jelek, kamu seperti ini sangat kelewatan loh, bagaimanapun juga aku telah membantumu."
"Kamu bantu aku apa?"
Eh…
Sepertinya…Tidak membantu apa-apa.
Tapi bukankah mereka sobat?
Seolah bisa melihat apa yang dia pikirkan, Cassie Gu pun memutar bola matanya ke arahnya, "Kalau memang sobat cepatlah pergi mainkan, kalau tidak aku juga tidak keberatan untuk bermalam di sini, lagi pula aku yang sangat jelek ini sepertinya sulit menikah dengan anak dari keluarga berada, tetapi jika bisa menikah denganmu, ya aku sih terima-terima saja."
Jurus mematikan dari kalimat terlalu kuat, Yoshua Xiao akhirnya dengan patuh pergi menggantikannyaa.
Dia tidak tahu lagu gila apa yang dimainkan oleh Cassie Gu, jadi dia hanya bisa memainkannya secara random dan berantakan.
Melihat ini Cassie Gu hanya bisa menghela napas.
Di hari pertama sekolah, dia merasa sangat tidak enak, dari pagi sampai sore menerima hukuman, benar-benar hebat.
Kedua tangannya menopang dagu, mulai berpikir tentang bahan obat dan uang perak lagi.
Sekarang dia sudah tahu cara mendapatkan 80.000 taelnya, tetapi untuk dua bahan obat itu dia tidak tahu harus ke mana mendapatkannya.
Sambil memikirkannya, dia mengambil pena dan menulis nama dua obat itu, Rumput Neraka dan Bunga Yanluo, kemudian dengan getir mengerutkan keningnya.
"Hei, bukankah kamu buta huruf? Tapi sekarang malah menulis nama dua bahan obat ini? Jadi yang barusan tadi kamu sengaja, kan?"
Cassie Gu dengan cepat melipat kertas menjadi dua dan menyimpannya.
"Sengaja apa? Aku memang tidak tahu bagaimana menulis nama Cassie Gu, kalau memang sengaja apakah aku begitu bodoh mau diejek oleh teman-teman kelas?"
"Omong kosong, karakter pertama yang kamu tulis sebelumnya begitu jelek, tetapi beberapa karakter yang ini tulisannya begitu rapi dan penuh semangat. Kamu tidak hanya tahu cara menulis, tetapi kaligrafimu juga sangat bagus."
Cassie Gu langsung menutup mulutnya.
"Pelankan suaramu, ku beritahu kamu ya, ini bukan aku yang tulis, orang lain yang tulis, lalu aku mengambilnya diam-diam, jadi kamu jangan membesar-besarkan hal ini, karena kalau tidak aku bisa mati."
"Benaran?"
Yoshua Xiao tidak percaya.
Sekarang di dalam kelas ini tidak ada siapapun kecuali mereka berdua, jadi dari mana dia ambil kertas ini?
"Tentu saja, apa gunanya aku berbohong padamu?"
"Heh, Cassie Gu, kamu benar-benar mengira aku bodoh ya, lihat lah bahkan tintanya belum kering."
Brengsek, matanya tajam sekali, sampai bisa melihat detail dari semua ini.
Dia akhirnya hanya bisa bergumam dengan tidak percaya diri berkata, "Tadi terlalu banyak orang, jadi aku nervous dan tidak bisa menunjukkan versi terbaikku. Sekarang tidak ada siapa-siapa, jadi semuanya kembali normal dan apa adanya."
Kata-katanya ini kalau untuk membohongi anak kecil masih oke lah, tapi untuk membohonginya? Rasanya terlalu polos.
Yoshua Xiao tidak lagi meneruskan masalah ini langsung mengangkat topik lain.
"Kedua jenis bahan obat ini sangat sulit ditemukan. Rasanya di dunia ini tidak banyak lagi. Tapi untuk Bunga Yanluo aku tahu ada di mana."
Mata Cassie Gu berbinar, langsung tertarik, "Apa katamu, kamu tahu di mana ada Bunga Yanluo?"
"Ya sekalipun tahu juga tidak ada gunanya, karena kamu sama sekali tidak bisa mengambilnya."
"Ya coba katakan saja dulu ada di mana."
"Gadis jelek, kamu untuk apa menginginkan Bunga Yanluo? Ini bahan obat paling beracun loh."
Ya kalau itu tidak beracun, dia pasti tidak akan mau.
Racun di wajahnya ini hanya bisa dilawan dengan racun.
"Sebagai teman, katakan lah padaku, ada di mana Bunga Yanluo ini?"
Yoshua Xiao masih tidak mengatakan apa-apa, Cassie Gu membujuknya begitu lama baru akhirnya mengeluarkan kata-katanya.
"Ada di bawah tebing belakang Halaman Autumn Wind Istana Dewa Perang-Pangeran Axel, tetapi kebanyakan orang tidak dapat memasuki Halaman Autumn Wind. Karena Pangeran Axel sering pergi ke sana untuk beristirahat. Dan penjagaan di sana secara alami lebih ketat. Yang lebih penting lagi tebing di sana sangat dalam, orang biasa sama sekali tidak bisa turun.
"Terima kasih ya Yoshua Kecil, apakah kamu sudah selesai bermain? Kalau sudah selesai aku mau pergi duluan."
“Heh gadis jelek yang tidak tahu ketinggian langit dan bumi, kamu tidak benar-benar ingin pergi ke Halaman Autumn Wind kan.” Yoshua Xiao langsung cemas.
Pangeran Axel yang terkenal pemurung, pemarah, dan pembunuh berdarah dingin ini, sekalipun dia selir Pangeran Axel yang ditunjuk oleh Kaisar, selama Pangeran Axel ingin membunuhnya, maka dia akan dengan mudah membunuhnya.
Kalau dia benar-benar pergi ke Halaman Autumn Wind, bukankah itu sama dengan cari jalan kematiannya sendiri?
"Tenang saja, sekalipun kamu memberiku 10 nyali aku juga tidak akan berani pergi ke sana."
Yoshua Xiao jelas tidak percaya. Dalam kesannya, wanita ini sangat amat berani.
“Apakah kamu familiar dengan Imperial Capital?” Cassie Gu tiba-tiba bertanya.
Firasat buruk langsung melintas di hati Yoshua Xiao, "Kamu mau apa lagi?"
"Lihat betapa pengecutnya kamu, memangnya apa yang bisa ku lakukan padamu, ayo bawa aku pergi lihat-lihat restoran di sana."
Yoshua Xiao masih bertanya-tanya dengan apa yang ingin dia lakukan, tapi tubuhnya sudah diseret oleh Cassie Gu.
Di Imperial Capital Heaven Restaurant.
Karina begitu panik dan terus menarik lengan baju Cassie Gu, "Nona, hari sudah larut, ayo pulang ke rumah perdana menteri, jika Tuan Besar tahu, dia pasti akan mematahkan kedua kaki kita."
"Apa yang perlu di takutkan, bilang saja disuruh Guru Sony tinggal di sekolah, karena kelamaan jadi tidak bisa pulang. Lagi pula, semua orang di sekolah tahu kalau aku dihukum dan disuruh tinggal di sekolah."
"Tinggal di sekolah juga tidak mungkin tinggal begitu lama. Dua hari yang lalu kamu tidak pulang ke rumah, Tuan Besar sudah marah besar, kalau kamu masih...Tuan Besar dia pasti akan marah besar lagi."
Cassie Gu sekarang sangat menyesal.
Seharusnya dia tidak membawa Karina ikut dengannya, Karina saat ini sudah seperti pembantu rumah tangga, terlalu cerewet.
Yoshua Xiao mengibaskan kipasnya dan mencibir.
Gadis jelek ini tidak takut pada apapun, tapi malah lebih takut dan lebih mendengarkan gadis kecil di sebelahnya ini, sepertinya dia harus menjalin hubungan baik dengan Karina
Apa yang terjadi pada Nona Ketiga Gu di sekolah dibesar-besarkan secara membabi buta, dan itu menyebar dengan cepat ke seluruh daerah Imperial Capital, bahkan sampai ke seluruh Negara Ye dengan kecepatan roket. Cassie Gu dalam sekejap menjadi bahan tertawaan seluruh masyarakat Negara Ye.
Pada saat yang sama, hampir setiap orang di restoran, kasino, dan rumah bordil bertaruh siapa yang bisa masuk final Konferensi Seni dari Sekolah Akademi Kerajaan.
Dan hampir setiap tempat memiliki nama Cassie Gu.
"Baik, Guru."
"Nona Ketiga Gu, ingat mainkan lagu di alat musik barusan sebanyak lima puluh kali. Tuan Muda Xiao, kamu tinggal disini sebagai pengawas. Jika dia tidak dapat menyelesaikan sampai lima puluh kali, maka kamu yang menggantikannya dan menyelesaikannya."
Sialan.
Sony Chu ini pasti gila.
Dia tidak hanya menghukumnya, tetapi masih mencari orang untuk mengawasinya.
Wajah Yoshua Xiao bahkan lebih busuk.
Permainan piano Cassie Gu ini memangnya bisa didengar orang-orang? Kalau memang harus mendengarkannya sebanyak lima puluh kali maka dirinya pasti akan mati dengan mengenaskan.
Orang-orang di kelas awalnya ingin tinggal dan menonton kehebohan, tetapi piano yang dimainkan oleh Cassie Gu ini sangat kasar dan memekakkan telinga, mereka yang mendengarkannya merasa telinga mereka sakit dan berdengung, jadi mereka tidak berani untuk tinggal lebih lama, satu persatu akhirnya pergi melarikan diri dan meninggalkan tempat itu.
Yoshua Xiao mengambil dua gumpalan cotton bud dan langsung memasangnya di telinganya, mengerucutkan bibirnya tidak bisa berkata apa-apa.
"Dentang-dentang..."
Di Sekolah Akademi Kerajaan penuh dengan suara piano yang sangat tidak enak didengar, bahkan para penjaga rasanya ingin lari meninggalkan pos mereka.
Tidak enak didengar.
Sangat menusuk telinga.
Di sebuah ruangan elegan di Sekolah Akademi Kerajaan.
Axel Ye melihat semua adegan yang terjadi sore ini, dia mau tidak mau jadi merasa sedikit penasaran akan Cassie Gu.
Orang ini benar-benar idiot atau dia hanya berpura-pura menjadi babi lalu memakan harimau?
Tapi apakah bisa seorang idiot memahami puisi Jawawut?
Sony Chu...
Apa yang dia lakukan pada Cassie Gu hari ini benar-benar berbeda dari karakternya yang acuh tak acuh terhadap isi dunia serta tidak peduli dengan sebuah kehormatan.
Mungkinkah dia juga tertarik dengan Cassie Gu?
Axel Ye mendongak melihat matahari telah terbenam, lalu mengucapkan kata dari bibirnya yang dingin, "Ayo pergi."
Dimas mengerti dan mendorong kursi roda Tuannya pergi meninggalkan Sekolah Akademi Kerajaan.
"Ceng..."
Cassie Gu memindahkan alat musiknya ke Yoshua Xiao, "Sisa empat puluh kalinya kamu saja yang main."
"Kenapa aku?"
"Pertama, Guru Sony sudah bilang, kalau aku tidak bisa menyelesaikannya maka akan ada kamu yang menyelesaikannya. Kedua, kamu adalah bawahanku. Ketiga, kalau aku suruh main ya main, jangan banyak bacot."
"Sialan, gadis jelek, kamu seperti ini sangat kelewatan loh, bagaimanapun juga aku telah membantumu."
"Kamu bantu aku apa?"
Eh…
Sepertinya…Tidak membantu apa-apa.
Tapi bukankah mereka sobat?
Seolah bisa melihat apa yang dia pikirkan, Cassie Gu pun memutar bola matanya ke arahnya, "Kalau memang sobat cepatlah pergi mainkan, kalau tidak aku juga tidak keberatan untuk bermalam di sini, lagi pula aku yang sangat jelek ini sepertinya sulit menikah dengan anak dari keluarga berada, tetapi jika bisa menikah denganmu, ya aku sih terima-terima saja."
Jurus mematikan dari kalimat terlalu kuat, Yoshua Xiao akhirnya dengan patuh pergi menggantikannyaa.
Dia tidak tahu lagu gila apa yang dimainkan oleh Cassie Gu, jadi dia hanya bisa memainkannya secara random dan berantakan.
Melihat ini Cassie Gu hanya bisa menghela napas.
Di hari pertama sekolah, dia merasa sangat tidak enak, dari pagi sampai sore menerima hukuman, benar-benar hebat.
Kedua tangannya menopang dagu, mulai berpikir tentang bahan obat dan uang perak lagi.
Sekarang dia sudah tahu cara mendapatkan 80.000 taelnya, tetapi untuk dua bahan obat itu dia tidak tahu harus ke mana mendapatkannya.
Sambil memikirkannya, dia mengambil pena dan menulis nama dua obat itu, Rumput Neraka dan Bunga Yanluo, kemudian dengan getir mengerutkan keningnya.
"Hei, bukankah kamu buta huruf? Tapi sekarang malah menulis nama dua bahan obat ini? Jadi yang barusan tadi kamu sengaja, kan?"
Cassie Gu dengan cepat melipat kertas menjadi dua dan menyimpannya.
"Sengaja apa? Aku memang tidak tahu bagaimana menulis nama Cassie Gu, kalau memang sengaja apakah aku begitu bodoh mau diejek oleh teman-teman kelas?"
"Omong kosong, karakter pertama yang kamu tulis sebelumnya begitu jelek, tetapi beberapa karakter yang ini tulisannya begitu rapi dan penuh semangat. Kamu tidak hanya tahu cara menulis, tetapi kaligrafimu juga sangat bagus."
Cassie Gu langsung menutup mulutnya.
"Pelankan suaramu, ku beritahu kamu ya, ini bukan aku yang tulis, orang lain yang tulis, lalu aku mengambilnya diam-diam, jadi kamu jangan membesar-besarkan hal ini, karena kalau tidak aku bisa mati."
"Benaran?"
Yoshua Xiao tidak percaya.
Sekarang di dalam kelas ini tidak ada siapapun kecuali mereka berdua, jadi dari mana dia ambil kertas ini?
"Tentu saja, apa gunanya aku berbohong padamu?"
"Heh, Cassie Gu, kamu benar-benar mengira aku bodoh ya, lihat lah bahkan tintanya belum kering."
Brengsek, matanya tajam sekali, sampai bisa melihat detail dari semua ini.
Dia akhirnya hanya bisa bergumam dengan tidak percaya diri berkata, "Tadi terlalu banyak orang, jadi aku nervous dan tidak bisa menunjukkan versi terbaikku. Sekarang tidak ada siapa-siapa, jadi semuanya kembali normal dan apa adanya."
Kata-katanya ini kalau untuk membohongi anak kecil masih oke lah, tapi untuk membohonginya? Rasanya terlalu polos.
Yoshua Xiao tidak lagi meneruskan masalah ini langsung mengangkat topik lain.
"Kedua jenis bahan obat ini sangat sulit ditemukan. Rasanya di dunia ini tidak banyak lagi. Tapi untuk Bunga Yanluo aku tahu ada di mana."
Mata Cassie Gu berbinar, langsung tertarik, "Apa katamu, kamu tahu di mana ada Bunga Yanluo?"
"Ya sekalipun tahu juga tidak ada gunanya, karena kamu sama sekali tidak bisa mengambilnya."
"Ya coba katakan saja dulu ada di mana."
"Gadis jelek, kamu untuk apa menginginkan Bunga Yanluo? Ini bahan obat paling beracun loh."
Ya kalau itu tidak beracun, dia pasti tidak akan mau.
Racun di wajahnya ini hanya bisa dilawan dengan racun.
"Sebagai teman, katakan lah padaku, ada di mana Bunga Yanluo ini?"
Yoshua Xiao masih tidak mengatakan apa-apa, Cassie Gu membujuknya begitu lama baru akhirnya mengeluarkan kata-katanya.
"Ada di bawah tebing belakang Halaman Autumn Wind Istana Dewa Perang-Pangeran Axel, tetapi kebanyakan orang tidak dapat memasuki Halaman Autumn Wind. Karena Pangeran Axel sering pergi ke sana untuk beristirahat. Dan penjagaan di sana secara alami lebih ketat. Yang lebih penting lagi tebing di sana sangat dalam, orang biasa sama sekali tidak bisa turun.
"Terima kasih ya Yoshua Kecil, apakah kamu sudah selesai bermain? Kalau sudah selesai aku mau pergi duluan."
“Heh gadis jelek yang tidak tahu ketinggian langit dan bumi, kamu tidak benar-benar ingin pergi ke Halaman Autumn Wind kan.” Yoshua Xiao langsung cemas.
Pangeran Axel yang terkenal pemurung, pemarah, dan pembunuh berdarah dingin ini, sekalipun dia selir Pangeran Axel yang ditunjuk oleh Kaisar, selama Pangeran Axel ingin membunuhnya, maka dia akan dengan mudah membunuhnya.
Kalau dia benar-benar pergi ke Halaman Autumn Wind, bukankah itu sama dengan cari jalan kematiannya sendiri?
"Tenang saja, sekalipun kamu memberiku 10 nyali aku juga tidak akan berani pergi ke sana."
Yoshua Xiao jelas tidak percaya. Dalam kesannya, wanita ini sangat amat berani.
“Apakah kamu familiar dengan Imperial Capital?” Cassie Gu tiba-tiba bertanya.
Firasat buruk langsung melintas di hati Yoshua Xiao, "Kamu mau apa lagi?"
"Lihat betapa pengecutnya kamu, memangnya apa yang bisa ku lakukan padamu, ayo bawa aku pergi lihat-lihat restoran di sana."
Yoshua Xiao masih bertanya-tanya dengan apa yang ingin dia lakukan, tapi tubuhnya sudah diseret oleh Cassie Gu.
Di Imperial Capital Heaven Restaurant.
Karina begitu panik dan terus menarik lengan baju Cassie Gu, "Nona, hari sudah larut, ayo pulang ke rumah perdana menteri, jika Tuan Besar tahu, dia pasti akan mematahkan kedua kaki kita."
"Apa yang perlu di takutkan, bilang saja disuruh Guru Sony tinggal di sekolah, karena kelamaan jadi tidak bisa pulang. Lagi pula, semua orang di sekolah tahu kalau aku dihukum dan disuruh tinggal di sekolah."
"Tinggal di sekolah juga tidak mungkin tinggal begitu lama. Dua hari yang lalu kamu tidak pulang ke rumah, Tuan Besar sudah marah besar, kalau kamu masih...Tuan Besar dia pasti akan marah besar lagi."
Cassie Gu sekarang sangat menyesal.
Seharusnya dia tidak membawa Karina ikut dengannya, Karina saat ini sudah seperti pembantu rumah tangga, terlalu cerewet.
Yoshua Xiao mengibaskan kipasnya dan mencibir.
Gadis jelek ini tidak takut pada apapun, tapi malah lebih takut dan lebih mendengarkan gadis kecil di sebelahnya ini, sepertinya dia harus menjalin hubungan baik dengan Karina
Apa yang terjadi pada Nona Ketiga Gu di sekolah dibesar-besarkan secara membabi buta, dan itu menyebar dengan cepat ke seluruh daerah Imperial Capital, bahkan sampai ke seluruh Negara Ye dengan kecepatan roket. Cassie Gu dalam sekejap menjadi bahan tertawaan seluruh masyarakat Negara Ye.
Pada saat yang sama, hampir setiap orang di restoran, kasino, dan rumah bordil bertaruh siapa yang bisa masuk final Konferensi Seni dari Sekolah Akademi Kerajaan.
Dan hampir setiap tempat memiliki nama Cassie Gu.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved