Bab 7 Masuk Ke Sekolah Akademi Kerajaan
by Lisa Picky
08:01,Jun 20,2023
Putri keduanya Shania Gu, karena mahir dalam seni puisi, lagu, catur, kaligrafi dan lukisan akhirnya dikirim ke Sekolah Akademi Kerajaan.Hingga saat ini, banyak menteri di istana yang merasa iri padanya, dan dia juga merasa sangat bangga atas semua ini.
Tapi…
Putri ketiganya buta huruf, bahkan tidak bisa membaca satu kata pun, masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan, berhadapan dengan begitu banyak pria dan wanita berbakat, tidak diragukan lagi akan mempermalukan dirinya, belum lagi parasnya yang jelek dan membuat orang yang melihatnya merasa jijik.
Keputusan Kaisar telah dikeluarkan, dan dia sudah menjadi selir Pangeran Axel, jadi segala yang dia perbuat dan siapa yang akan menanggung rasa malu tentu saja itu
Pangeran Axel.
Jika dia mengatakan ini kepada Kaisar, Kaisar pasti akan sangat gembira dan sangat memujinya.
Dan dia sama dengan merobek habis wajah Pangeran Axel.
Perdana Menteri Gu menghela napas ringan, berharap pilihannya berdiri dan berpihak pada Kaisar adalah pilihan yang tepat.
"Jika Carol sama pintarnya denganmu, dia pasti tidak akan kehilangan kesuciannya."
Selir Kelima membenamkan kepalanya di pelukan Perdana Menteri Gu lalu berkata dengan lembut, "Carol masih kecil, dia tidak memikirkan segalanya dengan hati-hati hingga akhirnya terjebak. Untungnya yang mengetahui hal ini tidak banyak, selama kita bisa menyembunyikan ini dengan baik, pasti tidak akan ada orang yang mengetahui tentang hilangnya kesucian Carol. Aku nanti akan mengajarinya dengan baik, ku harap Tuan Besar tidak merasa kecewa dan putus asa akannya."
Perdana Menteri Gu dengan kelapa penuh pikiran memeluk erat Selir Kelima dengan erat.
Tidak lama kemudian, di Kediaman Perdana Menteri datang dekrit perintah Kaisar lainnya, isinya adalah, Nona Ketiga ke depannya akan menjadi selir Pangeran Axel. Dengan alasan takut selama di Kediaman Perdana Menteri tidak banyak belajar apa-apa, jadi dia secara khusus diizinkan masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan dan melanjutkan pelajarannya. Dengan harapan bisa menjadi selir terpelajar Pangeran Axel, sementara Nona Kelima-Carol Gu menjadi pendampingnya, masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan dan belajar bersamanya.
Begitu keputusan ini turun, Kediaman Perdana Menteri menjadi panas seperti panci kebakaran.
Wajah Nyonya Besar terlihat jelek. Putrinya Shania Gu terpilih masuk Sekolah Akademi Kerajaan, hal ini selalu menjadi kebanggaannya. Sekarang Kediaman Perdana Menteri akan mengirim dua nona muda lagi, dengan begitu bukankah posisi putrinya akan menjadi semakin rendah.
Selir Kelima dan Carol Gu sangat gembira, dan Selir Kelima semakin yakin kalau berdiri di pihak kaisar itu benar.
Di kediaman Selir Ketiga, Nona Ketujuh-Caren Gu melemparkan benda-benda kaca dan menghasilkan suara dentingan yang tak berujung, mulutnya juga tak berhenti mengutuk.
"Shania Gu dia sangat berbakat, wajar saja dia dikirim ke Sekolah Akademi Kerajaan. Lalu Kaisar ingin mempermalukan Pangeran Axel dan mengirim Cassie Gu wanita busuk ke sana aku juga terima. Tapi Carol Gu dia atas dasar apa pergi ke Sekolah Akademi Kerajaan? Dia hanya seorang anak selir kecil, bahkan seorang anak selir kecil yang telah kehilangan kesuciannya."
"Di Kediaman Perdana Menteri total ada 4 nona muda. Sekarang nona kedua, ketiga, dan keempat semua sudah pergi ke sana, dan hanya aku satu-satunya yang tersisa. Mau taruh di mana wajahku? Ibu, aku tidak bisa menerimanya."
Terlihat Selir Ketiga memiliki sorot mata yang tajam.
Tidak hanya putrinya yang tidak bisa terima, dia juga tidak bisa menerima ini.
Karena paras Selir Kelima paling mirip dengan kekasih masa kecil Tuan Besar yang telah meninggal dunia, jadi dia paling disukai oleh Tuan Besar, selama beberapa tahun ini terus menekan mereka.
Sekarang kesucian Carol Gu telah direnggut, tapi dia masih bisa menginjak-injak mereka.
Bukankah dia sangat angkuh, baik lah, dia akan menunggu dan melihat sampai kapan mereka bisa angkuh seperti itu.
Selir Ketiga mengeram, "Semakin tinggi kamu mendaki, maka semakin keras kamu jatuh, jadi untuk apa panik?"
Di dalam paviliun yang hangat.
Karina buru-buru menarik Cassie Gu dari tempat tidur.
"Nona, cepat lah bangun. Pagi ini ada dekrit kaisar yang datang, isinya menyuruh kamu segera pergi ke Sekolah Akademi Kerajaan dan belajar di sana. Ini adalah hadiah yang besar loh, di luar sana ada banyak orang yang tidak peduli sekuat apa mereka berusaha tapi tetap tidak bisa mendapatkan kesempatan ini."
Mendengar ini Cassie Gu memutar matanya dan terus tidur.
Setelah tidak mudah melewati masa 3 tahun SMA, lalu 4 tahun masa kuliah, sekarang memintanya untuk belajar lagi, lebih baik panggil petir suruh sambar dan bunuh dia saja.
Selain itu, hadiah macam apa ini, ini jelas-jelas lebih mirip seperti penghinaan.
"Nona, kenapa tidur lagi? Waktunya sudah hampir tiba. Terlambat di hari pertama sekolah akan meninggalkan kesan buruk bagi para guru. Yang terpenting, Pangeran Zico juga belajar di sana, jika kalian bisa bersama siang dan malam, Pangeran Zico mungkin bisa berubah pikiran dan meminta kaisar untuk mencabut dekrit pembatalan perjodohan."
Cassie Gu tidak bisa berkata apa-apa.
Keputusan pembatalan perjodohan telah dikeluarkan, dan keputusan pernikahan untuknya juga telah disahkan, apakah jika Pangeran Zico mengatakan akan mencabutnya itu akan langsung bisa dicabut?
Mengubah posisinya, Cassie Gu meneruskan tidurnya.
Tapi Karina menariknya begitu keras hingga dia tidak bisa baring di tempat tidurnya.
"Heh bibi, bisakah kamu membiarkanku tidur sebentar, aku sangat mengantuk."
Sialan, setelah semalaman bergumul dengan pria tak dikenal itu, kedua kakinya pada saat ini masih sangat sakit.
Karina kemudian berkata dengan tegas, tidak peduli apakah dia marah atau tidak, dia dengan blak-blakan berkata, "Tidak bisa. Kaisar juga meminta Nona Kelima untuk menemanimu belajar di sana. Nona Kelima dari dulu begitu mengagumi Pangeran Zico, dia pasti akan mencoba segala cara untuk menyenangkan Pangeran Zico, kita tidak boleh membiarkan Nona Kelima merebutnya."
Kepala Cassie Gu rasanya sakit sekali.
Lagi-lagi Pangeran Zico, apa sih bagusnya Pangeran Zico? Entah kenapa Karina begitu gigih akan hal ini.
Cassie Gu akhirnnya membiarkan Karina menariknya dan mendandaninya, sementara dirinya mengambil roti kukus mengunyahnya seolah-olah untuk meredakan amarahnya.
"Nona, sudah selesai."
Cassie Gu melihat ke cermin, Karina menjalin rambutnya dengan begitu indah. Kain putih polos menutupi wajahnya yang jelek, hanya memperlihatkan sepasang mata yang jernih.
Melihat ke bawah, itu adalah pakaian baru, dia sengaja tersenyum dan menyindir, "Kediaman Perdana Menteri akhirnya mau mengirim baju baru untukku?"
“Salah, aku meminjam sejumlah uang dari beberapa teman di kediaman, dan membelikan satu set pakaian baru untuk nona muda. Meskipun kainnya tidak sebagus punya Nona Kelima, tapi ini masih pakaian baru, dan nona muda akan memiliki wajah saat memakainya ke Sekolah Akademi Kerajaan."
"Apa yang terjadi dengan tanganmu?"
Cassie Gu melihat tangan Karina, lalu melihat telapak tangannya merah dan bengkak, seperti habis dipukuli oleh sesuatu.
Karina dengan cepat menarik tangannya, menyembunyikannya di belakang punggungnya, lalu berkata dengan senyum malu-malu, "Tida kenapa-napa, waktu bekerja tidak sengaja terluka."
"Jawab yang jujur."
Cassie Gu memiliki ekspresi wajah serius, seluruh tubuhnya mengeluarkan auda yang serius, menatap Karina seolah ingin melihat segala sesuatu yang ada di dirinya.
Karina tanpa sadar merasa ketakutan, dia bahkan tidak berani berbohong di depannya.
Akhirnya hanya bisa mengatakan yang sebenarnya, "Waktu aku pulang dari membeli pakaian, aku bertemu dengan pelayan pribadi Selir Kelima. Dia bersikeras memintaku untuk menyerahkan pakaiannya, tetapi aku menolak, jadi…Akhirnya diberi hukuman kecil beberapa kali."
"Beng……"
Cassie Gu membuang roti kukus di tangannya, dengan sedikit amarah di wajahnya, dia mengambil gong dan gendang dan berlari ke halaman memukulnya.
Karina langsung panik dan hampir menangis, "Nona, ada apa denganmu, kamu tidak suka ya dengan pakaian yang aku beli, kalau kamu merasa tidak puas, aku bisa membeli pakaian yang berkualitas lebih tinggi."
"Nona, jangan pukul lagi. Kalau kamu terus memukul gendangnya semua orang di rumah akan terkejut dan datang kemari."
"Bum, bum, bum..."
Cassie Gu mengetuk dengan keras dan tidak menunjukkan niat untuk berhenti.
Semua orang di kediaman akhirnya berhasil dibuat terkejut.
Selir Kelima berteriak, "Cassie Gu, kamu gila ya. Pagi-pagi memukul gendang. Kamu sendiri yang tidak mau tidur. Sekarang masih mau orang lain ikut begadang denganmu, huh?"
Cassie Gu membuang gong dan gendang di tangannya, mengangkat tangannya dan menampar Selir Kelima dengan keras, seolah melampiaskan amarahnya, dia mengangkat tangannya dan menamparnya lagi.
Kedua tamparan ini begitu keras sehingga wajah Selir Kelima langsung terlihat merah dan bengkak, sepuluh cetakan tamparan tercetak dengan jelas di sana.
Sshh...
Orang-orang yang awalnya masih mengantuk, karena tamparan ini, rasa kantuk mereka langsung hilang ditelan bumi.
Tapi…
Putri ketiganya buta huruf, bahkan tidak bisa membaca satu kata pun, masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan, berhadapan dengan begitu banyak pria dan wanita berbakat, tidak diragukan lagi akan mempermalukan dirinya, belum lagi parasnya yang jelek dan membuat orang yang melihatnya merasa jijik.
Keputusan Kaisar telah dikeluarkan, dan dia sudah menjadi selir Pangeran Axel, jadi segala yang dia perbuat dan siapa yang akan menanggung rasa malu tentu saja itu
Pangeran Axel.
Jika dia mengatakan ini kepada Kaisar, Kaisar pasti akan sangat gembira dan sangat memujinya.
Dan dia sama dengan merobek habis wajah Pangeran Axel.
Perdana Menteri Gu menghela napas ringan, berharap pilihannya berdiri dan berpihak pada Kaisar adalah pilihan yang tepat.
"Jika Carol sama pintarnya denganmu, dia pasti tidak akan kehilangan kesuciannya."
Selir Kelima membenamkan kepalanya di pelukan Perdana Menteri Gu lalu berkata dengan lembut, "Carol masih kecil, dia tidak memikirkan segalanya dengan hati-hati hingga akhirnya terjebak. Untungnya yang mengetahui hal ini tidak banyak, selama kita bisa menyembunyikan ini dengan baik, pasti tidak akan ada orang yang mengetahui tentang hilangnya kesucian Carol. Aku nanti akan mengajarinya dengan baik, ku harap Tuan Besar tidak merasa kecewa dan putus asa akannya."
Perdana Menteri Gu dengan kelapa penuh pikiran memeluk erat Selir Kelima dengan erat.
Tidak lama kemudian, di Kediaman Perdana Menteri datang dekrit perintah Kaisar lainnya, isinya adalah, Nona Ketiga ke depannya akan menjadi selir Pangeran Axel. Dengan alasan takut selama di Kediaman Perdana Menteri tidak banyak belajar apa-apa, jadi dia secara khusus diizinkan masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan dan melanjutkan pelajarannya. Dengan harapan bisa menjadi selir terpelajar Pangeran Axel, sementara Nona Kelima-Carol Gu menjadi pendampingnya, masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan dan belajar bersamanya.
Begitu keputusan ini turun, Kediaman Perdana Menteri menjadi panas seperti panci kebakaran.
Wajah Nyonya Besar terlihat jelek. Putrinya Shania Gu terpilih masuk Sekolah Akademi Kerajaan, hal ini selalu menjadi kebanggaannya. Sekarang Kediaman Perdana Menteri akan mengirim dua nona muda lagi, dengan begitu bukankah posisi putrinya akan menjadi semakin rendah.
Selir Kelima dan Carol Gu sangat gembira, dan Selir Kelima semakin yakin kalau berdiri di pihak kaisar itu benar.
Di kediaman Selir Ketiga, Nona Ketujuh-Caren Gu melemparkan benda-benda kaca dan menghasilkan suara dentingan yang tak berujung, mulutnya juga tak berhenti mengutuk.
"Shania Gu dia sangat berbakat, wajar saja dia dikirim ke Sekolah Akademi Kerajaan. Lalu Kaisar ingin mempermalukan Pangeran Axel dan mengirim Cassie Gu wanita busuk ke sana aku juga terima. Tapi Carol Gu dia atas dasar apa pergi ke Sekolah Akademi Kerajaan? Dia hanya seorang anak selir kecil, bahkan seorang anak selir kecil yang telah kehilangan kesuciannya."
"Di Kediaman Perdana Menteri total ada 4 nona muda. Sekarang nona kedua, ketiga, dan keempat semua sudah pergi ke sana, dan hanya aku satu-satunya yang tersisa. Mau taruh di mana wajahku? Ibu, aku tidak bisa menerimanya."
Terlihat Selir Ketiga memiliki sorot mata yang tajam.
Tidak hanya putrinya yang tidak bisa terima, dia juga tidak bisa menerima ini.
Karena paras Selir Kelima paling mirip dengan kekasih masa kecil Tuan Besar yang telah meninggal dunia, jadi dia paling disukai oleh Tuan Besar, selama beberapa tahun ini terus menekan mereka.
Sekarang kesucian Carol Gu telah direnggut, tapi dia masih bisa menginjak-injak mereka.
Bukankah dia sangat angkuh, baik lah, dia akan menunggu dan melihat sampai kapan mereka bisa angkuh seperti itu.
Selir Ketiga mengeram, "Semakin tinggi kamu mendaki, maka semakin keras kamu jatuh, jadi untuk apa panik?"
Di dalam paviliun yang hangat.
Karina buru-buru menarik Cassie Gu dari tempat tidur.
"Nona, cepat lah bangun. Pagi ini ada dekrit kaisar yang datang, isinya menyuruh kamu segera pergi ke Sekolah Akademi Kerajaan dan belajar di sana. Ini adalah hadiah yang besar loh, di luar sana ada banyak orang yang tidak peduli sekuat apa mereka berusaha tapi tetap tidak bisa mendapatkan kesempatan ini."
Mendengar ini Cassie Gu memutar matanya dan terus tidur.
Setelah tidak mudah melewati masa 3 tahun SMA, lalu 4 tahun masa kuliah, sekarang memintanya untuk belajar lagi, lebih baik panggil petir suruh sambar dan bunuh dia saja.
Selain itu, hadiah macam apa ini, ini jelas-jelas lebih mirip seperti penghinaan.
"Nona, kenapa tidur lagi? Waktunya sudah hampir tiba. Terlambat di hari pertama sekolah akan meninggalkan kesan buruk bagi para guru. Yang terpenting, Pangeran Zico juga belajar di sana, jika kalian bisa bersama siang dan malam, Pangeran Zico mungkin bisa berubah pikiran dan meminta kaisar untuk mencabut dekrit pembatalan perjodohan."
Cassie Gu tidak bisa berkata apa-apa.
Keputusan pembatalan perjodohan telah dikeluarkan, dan keputusan pernikahan untuknya juga telah disahkan, apakah jika Pangeran Zico mengatakan akan mencabutnya itu akan langsung bisa dicabut?
Mengubah posisinya, Cassie Gu meneruskan tidurnya.
Tapi Karina menariknya begitu keras hingga dia tidak bisa baring di tempat tidurnya.
"Heh bibi, bisakah kamu membiarkanku tidur sebentar, aku sangat mengantuk."
Sialan, setelah semalaman bergumul dengan pria tak dikenal itu, kedua kakinya pada saat ini masih sangat sakit.
Karina kemudian berkata dengan tegas, tidak peduli apakah dia marah atau tidak, dia dengan blak-blakan berkata, "Tidak bisa. Kaisar juga meminta Nona Kelima untuk menemanimu belajar di sana. Nona Kelima dari dulu begitu mengagumi Pangeran Zico, dia pasti akan mencoba segala cara untuk menyenangkan Pangeran Zico, kita tidak boleh membiarkan Nona Kelima merebutnya."
Kepala Cassie Gu rasanya sakit sekali.
Lagi-lagi Pangeran Zico, apa sih bagusnya Pangeran Zico? Entah kenapa Karina begitu gigih akan hal ini.
Cassie Gu akhirnnya membiarkan Karina menariknya dan mendandaninya, sementara dirinya mengambil roti kukus mengunyahnya seolah-olah untuk meredakan amarahnya.
"Nona, sudah selesai."
Cassie Gu melihat ke cermin, Karina menjalin rambutnya dengan begitu indah. Kain putih polos menutupi wajahnya yang jelek, hanya memperlihatkan sepasang mata yang jernih.
Melihat ke bawah, itu adalah pakaian baru, dia sengaja tersenyum dan menyindir, "Kediaman Perdana Menteri akhirnya mau mengirim baju baru untukku?"
“Salah, aku meminjam sejumlah uang dari beberapa teman di kediaman, dan membelikan satu set pakaian baru untuk nona muda. Meskipun kainnya tidak sebagus punya Nona Kelima, tapi ini masih pakaian baru, dan nona muda akan memiliki wajah saat memakainya ke Sekolah Akademi Kerajaan."
"Apa yang terjadi dengan tanganmu?"
Cassie Gu melihat tangan Karina, lalu melihat telapak tangannya merah dan bengkak, seperti habis dipukuli oleh sesuatu.
Karina dengan cepat menarik tangannya, menyembunyikannya di belakang punggungnya, lalu berkata dengan senyum malu-malu, "Tida kenapa-napa, waktu bekerja tidak sengaja terluka."
"Jawab yang jujur."
Cassie Gu memiliki ekspresi wajah serius, seluruh tubuhnya mengeluarkan auda yang serius, menatap Karina seolah ingin melihat segala sesuatu yang ada di dirinya.
Karina tanpa sadar merasa ketakutan, dia bahkan tidak berani berbohong di depannya.
Akhirnya hanya bisa mengatakan yang sebenarnya, "Waktu aku pulang dari membeli pakaian, aku bertemu dengan pelayan pribadi Selir Kelima. Dia bersikeras memintaku untuk menyerahkan pakaiannya, tetapi aku menolak, jadi…Akhirnya diberi hukuman kecil beberapa kali."
"Beng……"
Cassie Gu membuang roti kukus di tangannya, dengan sedikit amarah di wajahnya, dia mengambil gong dan gendang dan berlari ke halaman memukulnya.
Karina langsung panik dan hampir menangis, "Nona, ada apa denganmu, kamu tidak suka ya dengan pakaian yang aku beli, kalau kamu merasa tidak puas, aku bisa membeli pakaian yang berkualitas lebih tinggi."
"Nona, jangan pukul lagi. Kalau kamu terus memukul gendangnya semua orang di rumah akan terkejut dan datang kemari."
"Bum, bum, bum..."
Cassie Gu mengetuk dengan keras dan tidak menunjukkan niat untuk berhenti.
Semua orang di kediaman akhirnya berhasil dibuat terkejut.
Selir Kelima berteriak, "Cassie Gu, kamu gila ya. Pagi-pagi memukul gendang. Kamu sendiri yang tidak mau tidur. Sekarang masih mau orang lain ikut begadang denganmu, huh?"
Cassie Gu membuang gong dan gendang di tangannya, mengangkat tangannya dan menampar Selir Kelima dengan keras, seolah melampiaskan amarahnya, dia mengangkat tangannya dan menamparnya lagi.
Kedua tamparan ini begitu keras sehingga wajah Selir Kelima langsung terlihat merah dan bengkak, sepuluh cetakan tamparan tercetak dengan jelas di sana.
Sshh...
Orang-orang yang awalnya masih mengantuk, karena tamparan ini, rasa kantuk mereka langsung hilang ditelan bumi.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved