Bab 13 Panggil Aku Bos, Biar Aku Yang Melindungimu

by Lisa Picky 08:01,Jun 20,2023
Cassie Gu menatap wajahnya yang merah dan bengkak, lalu mengeluarkan kalimat yang sangat menjengkelkan, "Nah, kali ini cukup simetris."

Amarah meledak…

Putri Dakota yang paru-parunya seakan mau meledak karena menahan amarah, akhirnya meraung, “Kenapa pada masih bengong? Bukannya cepat taklukan Cassie Gu untukku, aku ini ingin dia merasa hidup segan mati tak mau, dan aku juga mau membuatnya menyesal datang ke dunia ini.”

Mendengar itu para penjaga langsung mengepung Cassie Gu satu per satu.

Semua orang mau tidak mau ikut mengkhawatirkan nasib Cassie Gu.

Tapi Cassie Gu bertindak seolah tidak terjadi apa-apa, dan sebaliknya tersenyum perlahan, “Aku ini jatuhnya bibi Sang Putri, bibi memberi pelajaran kepada keponakan adalah hal yang sangat wajar, kalian masih mau menangkapku? Baik, kalau begitu kita bawa masalah rumah ini ke hadapan Dewa Perang saja biar semuanya sama-sama memutuskan.”

Kata Dewa Perang adalah sesuatu yang tabu, para penjaga mendengar ini langsung tidak berani bergerak.

Terlebih lagi, Cassie Gu sangat menekankan kata masalah keluarga, mereka mana mungkin berani mengurusi masalah keluarga kerajaan.

Putri Dakota menghentakkan kakinya dengan marah, "Cassie Gu, kamu sungguh tidak tahu malu ya, sejak kapan pamanku mengatakan kalau dia akan menikahimu?"

"Lah kalau begini jadi aneh ya. Dekrit kekaisaran bukannya diturunkan oleh Kaisar saudaramu? Atau Dewa Perang tidak jadi menikahiku? Ya tidak apa-apa sih, kalau begitu kamu suruh Kaisar saudaramu untuk membuat dekrit kekaisaran lain untuk mengumumkan pembatalan pernikahan."

"Kamu..." Dekrit kekaisaran memangnya bisa diubah semudah itu, Cassie Gu ini sengaja mempermalukannya ya?

"Tidak bisa ya? Kalau begitu aku berarti akan menjadi bibimu. Jangan katakan aku hari ini menamparmu dua kali, bahkan jika aku menamparmu dua ratus kali, aku masih mampu melakukan itu."

Gila…

Benar-benar gila.

Status Putri Dakota jauh berbeda dari yang lainnya, tetapi Cassie Gu berani-beraninya mempermalukan Sang Putri seperti ini, apakah dia telah memakan hati beruang hingga bisa seberani ini?

Wajah Putri Dakota sudah merah membiru.

Melihat para penjaga tidak berani membantunya, dan yang lainnya menonton leluconnya, membuatnya sangat marah hingga menangis di tempat.

"Cassie Gu, ingat baik-baik, aku tidak akan melepaskanmu pergi begitu saja."

Setelah mengatakan itu, dia berlari ke ruangan buku kekaisaran.

Setelah keributan ini berakhir, Cassie Gu membantu Karina berdiri lalu berkata dengan lembut, "Apakah ada yang sakit?"

"Budakmu baik-baik saja, nona, kamu baru pertama hari belajar di sini tapi sudah menyinggung Sang Putri, ke depannya..."

"Ya yang terjadi biarlah terjadi, lagi pula sudah begitu banyak orang yang ku singgung. Aku sore masih ada kelas, selesai makan nanti, kamu bisa mencari tempat untuk memancing."

"Memancing?"

"Itu peribahasa dari membuang waktu atau bermalas-malasan."

Karina sangat cemas hingga mau menangis, tetapi nonanya malah begitu riang seolah tidak tahu berapa banyak masalah yang telah dia sebabkan.

Yoshua Xiao datang sambil tersenyum berkata, "Gadis jelek, demi seorang budak kamu berani menyinggung Putri yang paling dicintai dinasti ini? Kamu tidak takut Putri akan terus mencarimu untuk menyelesaikan penghinaannya ini? Bagaimana, kalau tidak kamu akui saja aku sebagai bosmu, ke depannya aku bosmu yang akan melindungimu."

Cassie Gu menyipitkan mata ke arahnya, matanya penuh dengan sarkasme, "Hanya seorang kamu juga ingin menjadi bosku?"

"Keluarga Xiao kami telah membuat prestasi besar dari generasi ke generasi, dan ayahku adalah jenderal Negara Ye, dengan ratusan ribu pasukan di tangannya. Kakakku telah membuat prestasi besar dalam pertempuran, dan kakak keduaku dengan Guru Sony dikenal sebagai orang paling berbakat di dunia. Apa itu tidak cukup untuk melindungimu?"

"Yang kamu bicarakan itu semua keluargamu, lalu bagaimana dengan dirimu sendiri?"

Yoshua Xiao langsung tersedak.

"Aku...Aku putra terakhir dari Keluarga Xiao. Mulai sekarang, segala sesuatu tentang ayahku akan secara alami...Secara alami menjadi milikku...Milikku..."

Cassie Gu tersenyum, penuh keanggunan, seperti teratai putih yang bermekaran di gunung salju, membuat semua orang takjub.

"Menyuruhku mengakuimu sebagai bos, ya bukan tidak mungkin, tapi kamu harus menjawab tiga pertanyaanku. Jika kamu tidak bisa menjawabnya, maka kamu bisa mengakuiku sebagai bosmu, dan ke depannya ada aku yang melindungimu."

"Apa pertanyaannya?"

"Pertama, dua tambah dua berapa?"

Yoshua Xiao terkejut, "Empat."

Pertanyaan macam apa ini begitu mudah.

"Salah."

“Salah?” Yoshua Xiao mengulurkan jari kiri dan kanannya dan menghitung lagi, “Benar kok.”

"Dua tambah dua sama dengan sangat dua."

Semua orang menyeka keringat mereka, pertanyaan macam apa ini?

Yoshua Xiao menolak menerima jawabannya, "Jawabanmu ini tidakkah sangat memaksa dan tidak masuk akal?"

"Bagaimana bisa tidak masuk akal? Jadi seorang bos bukannya otaknya harus lebih fleksibel? Yang sedang ku ujikan padamu adalah untuk membuat otakmu berputar tajam."

"Tidak, salah, masih tidak masuk akal."

"Aku tanya lagi, apakah Guru Xu sangat dua?"

"Ya."

"Pangeran Zico juga sangat dua kan?"

"Ya."

"Lalu kalau mereka ditambah, bukankah mereka akan jadi plus dua?"

Mata Pangeran Zico dipenuhi amarah, dia kemudian pergi dari sana dengan hentakan dari lengan bajunya. Asal tahu saja, sangat dua di masa ini memiliki arti idiot, jadi kata-kata Cassie Gu ini lebih ke menghina dirinya.

Kalau bukan karena dia membatalkan pertunangan tanpa alasan dan akhirnya dihukum berat oleh Kaisar dan ibu selirnya serta dilarang menimbulkan masalah dalam waktu dekat. Dia saat ini pasti sudah akan menghabisi anak ini, siapa yang menyuruhnya seangkuh ini.

Carol Gu yang sangat menyukai Pangeran Zico setelah melihat ini segera mengikuti langkah Pangeran Zico.

Yoshua Xiao tercengang.

Apa yang dikatakan Cassie Gu ini sepertinya benar, tapi sepertinya juga salah.

"Pertanyaan kedua, Guru Sony ditambah Pangeran Zico jadi berapa?"

"Ah...Pertanyaan macam apa ini?"

"Ya pertanyaan untuk mengujimu."

Karina mau tidak mau menutup mulutnya dan cekikikan.

Nonanya ini terlalu jago menyulitkan orang.

Ini awalnya bukan sebuah pertanyaan, Tuan Muda Xiao bagaimana bisa menjawabnya.

Benar saja, Yoshua Xiao tidak bisa menjawab.

Dia pun berkata, "Coba kamu jawab berapa?"

"Nomor satu dan dua di dunia."

"Apa-apaan itu?" Yoshua Xiao menggerutu.

Cassie Gu dengan mimik persuasif dan menggoda, ditambah sepasang mata pintarnya menunjukkan kelicikan.

"Aih, cobalah lihat, Guru Sony dia memang salah satu orang paling berbakat di dunia kan?"

"Ya, tapi kakakku juga."

"Oke. Aku tahu kakakmu juga. Mereka berempat dijuluki orang berbakat nomor satu di dunia, kan?"

"Ya."

"Bakat terbaik di dunia, ditambah bakat nomor dua di dunia, bukanlah jawabannya nomor satu dan dua di dunia."

Yoshua Xiao menghitung dengan jarinya, dan setelah menghitung lama, wajahnya langsung menjadi hitam.

Apakah dia tengah dipermainkan?

Wanita ini sengaja mempersulitnya.

Cassie Gu tertawa, "Melihat dirimu yang cukup baik dan tulus, aku akan memberimu kesempatan lagi. Selama kamu bisa menjawab pertanyaan ketiga, maka kamu akan dianggap sebagai pemenangnya."

"Katakan."

"Pangeran Axel ditambah diriku jadi berapa?"

Yoshua Xiao seperti hendak menyemburkan darah dari mulutnya.

Kenapa pertanyaan seperti ini lagi.

Dia terdiam beberapa saat, dan akhirnya tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Pangeran Axel tidak dua, dan Cassie Gu lebih tidak dua.

Jadi apa jawabannya?

Dia cemberut dan tidak senang, "Cassie Gu, kamu mempermainian aku, mana ada pertanyaan seperti itu di dunia ini."

"Hei, tidak bisa menjawab jadi kesal dan menyalahkan orang lain?"

"Aku akan memberikan lima ratus tael perak kepada siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan rumit ini."

Mata Cassie Gu langsung berbinar, kebetulan dia sangat kekurangan uang.

"Karina, beri tahu dia Pangeran Axel ditambah aku jadi berapa."

Karina memutar bola matanya, tiba-tiba menjawab dengan tersenyum, "Hanya orang yang bersangkutan yang mengetahuinya, Nona, apakah jawabanku benar?"

Cassie Gu tersenyum puas, "Tidak sia-sia mengajarimu."

Yoshua Xiao tercengang.

"Pangeran Axel ditambah denganmu, kenapa jawabannya orang yang bersangkutan yang mengetahuinya?"

"Axel Ye ditambah Cassie Gu kalau jawabannya tidak begitu lalu apakah seorang kamu bisa tahu bagaimana perasaanku ketika bersama Pangeran Axel?"

Yoshua Xiao terdiam.

Dia langsung jatuh lemas.

Jatuh pada gadis jelek Cassie Gu?

Siapa yang bilang dia idiot?

Majulah, dia berjanji tidak akan memukulnya sampai mati.

Cassie Gu mengaitkan tangannya ke lehernya, terlihat seperti teman yang baik, dan tidak peduli akan pandangan orang mengenai pria dan wanita yang harus saling menjaga jarak.

"Ku bilangin ya Yoshua kecil, kalah dari bos sepertiku itu tidak memalukan kok. Mulai sekarang, aku yang akan melindungimu. Pintar, panggil aku bos dulu, lalu keluarkan lima ratus tael perakmu. Berani bertaruh juga harus berani mengakui kekalahan kan."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

39