Bab 4 Sepertinya Berubah Menjadi Gila
by Lisa Picky
08:01,Jun 20,2023
Setelah tiba di kamar, Cassie Gu melepaskan cadarnya, melihat wajah jelek yang penuh dengan lubang dan bisul itu, perutnya kembali bergejolak.
Merkuri.
Dia terkena racun merkuri, dia bisa mengobatinya, hanya saja membutuhkan bahan-bahan obat. Di antaranya ada dua bahan obat yang relatif langka.
Cassie Gu mencari di dalam ingatan, tapi tidak menemukan siapa yang meracuninya.
Dalam ingatannya, sebelum berusia 10 tahun dia sangat cantik, setelah berusia 10 tahun, dia disengat lebah beracun, sejak itu wajahnya mulai hancur hingga berubah menjadi mengerikan seperti ini.
Cih, lebah beracun......
Apa-apaan itu.
“Nona, kali ini kita telah menyinggung Selir Kelima dan Nona Kelima. Bagaimana kalau dia datang mencari masalah dengan kita? Bagaimana kalau kita memohon pada Pangeran Zico, meminta Pangeran Zico untuk membantu kita.”
“Seorang selir dan seorang putri tidak sah, apa perlu membuatmu setakut ini?”
Karina sangat cemas. “Astaga, Selir Kelima adalah orang kesayangan Tuan Besar. Posisinya di kediaman bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Nyonya besar. Kalau dia mengganggu kita, dia bisa membunuh kita semudah membunuh seekor semut.”
“Tenang saja, mereka berdua masih belum berhak melakukan apa pun pada kita.”
“Nona, kenapa aku merasa setelah pulang kamu menjadi berbeda?”
“Oh...... Dagingku berkurang atau dagingku bertambah?”
Karina mendekatinya, lalu menatapnya dengan menilai. “Hamba juga tidak bisa mengatakannya, tapi Nona seperti berubah menjadi...... gila.”
“Gila?”
“Tentu saja, dulu Nona ketika melihat Nona Kelima dan Selir Kelima, pasti selalu ketakutan hingga tidak berani mendongakkan kepala. Tapi sekarang Nona berani melawan mereka。“
”Pergilah, keluarkan semua uangku.”
“Nona, kita punya uang dari mana, jepitan rambut di kepalamu itu bahkan dibeli dengan gaji bulanan hamba, membuat hamba sedih saja.”
Cassie Gu tertegun. “Bukankah aku Nona dari istri sah? Jangan katakan padaku kalau aku bahkan tidak punya uang sepeser pun.”
“Sudah bertahun-tahun Nyonya Besar tidak memberikan uang sepeser pun pada kita, jadi kita tidak punya uang sama sekali.”
Astaga.
Nona Ketiga sah apa ini, hidupnya menyedihkan sekali.
Karina mengeluarkan koin 100 dari kantongnya, lalu menunjukkannya ke hadapan Cassie Gu dan berucap menenangkan. “Nona, hamba masih punya sedikit uang. Ini, semuanya untukmu. Setelah gajian bulanan nanti, aku akan memberikan semuanya pada Nona.”
Cassie Gu menatap senyumannya yang cantik, lalu hatinya menghangat.
Pemilik asli tubuh melewati harinya begitu saja, tapi di sisinya ada pelayan yang sangat setia seperti Karina. Entah harus mengatakan dia beruntung atau tidak.
“Kelak ketika tidak ada siapa pun, kamu jangan menyebut dirimu hamba lagi.”
Karina menggaruk kepalanya dengan sungkan. “Nona telah mengatakannya berkali-kali padaku, aku selalu melupakannya. Kelak aku akan mengingatnya. Nona, kamu masih butuh berapa banyak uang lagi? Aku akan meminjamnya pada orang lain.”
“Tidak perlu, kamu simpan saja.”
Berdasarkan ingatan yang ada di pikirannya, orang yang mengerti ilmu medis di sini sangatlah sedikit, bahan obat juga luar biasa mahal, bahkan obat penghenti darah yang sangat biasa pun, setidaknya seharga dua tael. Koin 100 ini bahkan tidak cukup untuk membeli jajanan termurah sekali pun. Bagaimana bisa cukup untuknya membeli bahan obat mengobati wajahnya?”
Sepertinya dia harus mencari uang dari tempat lain.
“Nona, aku akan memanaskan air untukmu.”
Karina tersenyum, kemudian pergi sambil membawa teko. Tidak lama kemudian, dia berlari kembali dengan tergesa-gesa dan berkata dengan senang. “Nona, kudengar dari orang dapur, Kak Sandra bilang kalau Pangeran Zico telah datang.”
“Pangeran Zico datang?” Cassie Gu mengangkat sebelah alisnya. Dia belum menemuinya, sebaliknya pria itu yang datang sendiri.
Wajah Karina terlihat senang, kemudian membuka lemari membantunya memilih pakaian. “Nona, kamu mau memakai jubah yang mana? Bagaimana dengan yang ini? Hmm, tidak bisa, terlalu biasa. Kalau begitu yang ini saja, ini terlihat lebiih baik.”
Melihat jubah yang ada di lemar, seketika Karina merasa sedih.
Walaupun Nona adalah putri sah, tapi jangankan putri tidak sah, baju yang dia punya bahkan tidak lebih dari pelayan. Memilih ini itu pada akhirnya hanya ada beberapa jubah saja.
Jari lentik Cassie Gu memilih dengan asal, lalu menemukan sebuah gaun hijau motif bunga di bawah lemari dan sudut bibirnya tertarik. “Ini saja.”
Karina sangat terkejut, tidak percaya dengan matanya. “Nona, apa kamu tidak salah? Ini pakaian untuk opera.”
“Mengerti apa kamu?”
"Tapi……"
Karina masih ingin mengatakan sesuatu, tapi dirinya telah diusir. Setelah Cassie Gu kembali membuka pintu, dirinya merasa ingin bunuh diri.
Walaupun Nona-nya memiliki wajah buruk rupa, tapi bentuk tubuhnya indah. Sekarang mengenakan gaun opera ini, tidak hanya tidak menunjukkan lekuk tubuhnya, sebaliknya terlihat sangat gemuk dan mengembang.
Lalu melihat lagi hiasan yang ada di kepalanya, ternyata tertancap satu, dua, tiga, empat, lima, terdapat lima bunga peoni di kepalanya.
“Karina, apa aku cantik?”
Cassie Gu mengerjapkan matanya pada Karina sambil tersenyum licik.
Karina sangat terkejut hingga hampir menangis. “Nona, bisakah kita tidak membuat masalah? Jarang-jarang Pangeran Zico datang ke kediaman kita, kemungkinan besar kedatangannya kali ini untuk melamarmu.”
“Ayo, biarkan aku menemui calon suamiku.“
”Nona, ganti dulu pakaianmu. Aku akan kembali merias wajahmu baru kita pergi menemuinya.”
“Merias apanya, mungkin saja Pangeran Zico menyukai yang seperti ini. Kurasa baju ini paling cocok dengan auraku.”
Berputar beberapa kali, Cassie Gu melihat Pangeran Zico yang sedang menikmati teh di paviliun taman.
Karena memunggunginya, Cassie Gu tidak tahu bagaimana wajahnya. Namun, dilihat dari belakang, Pangeran Zico mengenakan pakaian brokat dengan pembawaan luar biasa, seharusnya wajahnya juga tidak buruk.
Di sampingnya ada Adik Kelima, Adik Ketujuh, juga seorang pria muda.
Pria muda itu cukup tampan, mengenakan pakaian brokat berwarna biru muda, dengan sabuk giok putih di pinggangnya dan tangannya membawa kipas giok, senyuman kecil muncul di wajahnya, entah apa yang sedang mereka bicarakan.
Karina mencebikkan bibirnya. “Setiap kali Pangeran Zico datang, Nona Kelima dan Nona Ketujuh selalu saja menempel pada Pangeran Zico. Mereka ingin mendapatkan hati Pangeran Zico. Nona, setelah aku selesai meriasmu, kamu harus pergi mengambil hati Pangeran Zico, kamu tidak boleh menyerahkan Pangeran Zico pada mereka.”
Cassie Gu tersenyum sombong.
Selama ini orang lain yang selalu berusaha mengambil hatinya, tapi orang yang bisa mengambil hatinya masih belum lahir.
“Pangeran Zico, apa kamu merindukanmu sehingga datang ke kediaman untuk menemuiku?”
Suara Cassie Gu sangat keras, ditambah dia mengangkat baju opera yang besar dan langsung menerjang Pangeran Zico. Semua orang terkejut dengan tindakannya.
Karina menutup matanya, dirinya tidak berani melihat raut wajah Pangeran Zico.
“Siapa kamu?”
Pangeran Zico menghindar, lalu menatap wanita yang mengenakan gaun hijau bermotif bunga di hadapannya dengan sedikit marah.
“Tentu saja aku adalah calon istrimu. Pangeran Zico, sudah lama sekali kamu tidak datang ke kediaman, aku akan mengajakmu berkeliling untuk mempererat hubungan kita.”
Cassie Gu menggerakkan alisnya, jubah besar berwarna merah dan hijau, ditambah lima bunga peoni di kepalanya, membuat dirinya terlihat seperti burung merak.
“Puft...... Hahaha...... Pangeran Zico, sepertinya calon istrimu sangat spesial.”
Yoshua Xiao, pemuda berbaju biru yang ada di samping tertawa terbahak-bahak hingga membungkukkan tubuhnya.
Hingga hari ini, dia baru paham kenapa Pangeran Zico ingin segera membatalkan pernikahan ini. Dengan penampilan yang seperti itu, orang biasa pun belum tentu bisa menikmatinya.
Carol Gu dan Caren Gu tercengang, cukup lama mereka baru bereaksi.
Kakak mereka satu ini, apa gila? Mengenakan pakaian seperti ini, apa dia ingin menakuti orang?
Merkuri.
Dia terkena racun merkuri, dia bisa mengobatinya, hanya saja membutuhkan bahan-bahan obat. Di antaranya ada dua bahan obat yang relatif langka.
Cassie Gu mencari di dalam ingatan, tapi tidak menemukan siapa yang meracuninya.
Dalam ingatannya, sebelum berusia 10 tahun dia sangat cantik, setelah berusia 10 tahun, dia disengat lebah beracun, sejak itu wajahnya mulai hancur hingga berubah menjadi mengerikan seperti ini.
Cih, lebah beracun......
Apa-apaan itu.
“Nona, kali ini kita telah menyinggung Selir Kelima dan Nona Kelima. Bagaimana kalau dia datang mencari masalah dengan kita? Bagaimana kalau kita memohon pada Pangeran Zico, meminta Pangeran Zico untuk membantu kita.”
“Seorang selir dan seorang putri tidak sah, apa perlu membuatmu setakut ini?”
Karina sangat cemas. “Astaga, Selir Kelima adalah orang kesayangan Tuan Besar. Posisinya di kediaman bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Nyonya besar. Kalau dia mengganggu kita, dia bisa membunuh kita semudah membunuh seekor semut.”
“Tenang saja, mereka berdua masih belum berhak melakukan apa pun pada kita.”
“Nona, kenapa aku merasa setelah pulang kamu menjadi berbeda?”
“Oh...... Dagingku berkurang atau dagingku bertambah?”
Karina mendekatinya, lalu menatapnya dengan menilai. “Hamba juga tidak bisa mengatakannya, tapi Nona seperti berubah menjadi...... gila.”
“Gila?”
“Tentu saja, dulu Nona ketika melihat Nona Kelima dan Selir Kelima, pasti selalu ketakutan hingga tidak berani mendongakkan kepala. Tapi sekarang Nona berani melawan mereka。“
”Pergilah, keluarkan semua uangku.”
“Nona, kita punya uang dari mana, jepitan rambut di kepalamu itu bahkan dibeli dengan gaji bulanan hamba, membuat hamba sedih saja.”
Cassie Gu tertegun. “Bukankah aku Nona dari istri sah? Jangan katakan padaku kalau aku bahkan tidak punya uang sepeser pun.”
“Sudah bertahun-tahun Nyonya Besar tidak memberikan uang sepeser pun pada kita, jadi kita tidak punya uang sama sekali.”
Astaga.
Nona Ketiga sah apa ini, hidupnya menyedihkan sekali.
Karina mengeluarkan koin 100 dari kantongnya, lalu menunjukkannya ke hadapan Cassie Gu dan berucap menenangkan. “Nona, hamba masih punya sedikit uang. Ini, semuanya untukmu. Setelah gajian bulanan nanti, aku akan memberikan semuanya pada Nona.”
Cassie Gu menatap senyumannya yang cantik, lalu hatinya menghangat.
Pemilik asli tubuh melewati harinya begitu saja, tapi di sisinya ada pelayan yang sangat setia seperti Karina. Entah harus mengatakan dia beruntung atau tidak.
“Kelak ketika tidak ada siapa pun, kamu jangan menyebut dirimu hamba lagi.”
Karina menggaruk kepalanya dengan sungkan. “Nona telah mengatakannya berkali-kali padaku, aku selalu melupakannya. Kelak aku akan mengingatnya. Nona, kamu masih butuh berapa banyak uang lagi? Aku akan meminjamnya pada orang lain.”
“Tidak perlu, kamu simpan saja.”
Berdasarkan ingatan yang ada di pikirannya, orang yang mengerti ilmu medis di sini sangatlah sedikit, bahan obat juga luar biasa mahal, bahkan obat penghenti darah yang sangat biasa pun, setidaknya seharga dua tael. Koin 100 ini bahkan tidak cukup untuk membeli jajanan termurah sekali pun. Bagaimana bisa cukup untuknya membeli bahan obat mengobati wajahnya?”
Sepertinya dia harus mencari uang dari tempat lain.
“Nona, aku akan memanaskan air untukmu.”
Karina tersenyum, kemudian pergi sambil membawa teko. Tidak lama kemudian, dia berlari kembali dengan tergesa-gesa dan berkata dengan senang. “Nona, kudengar dari orang dapur, Kak Sandra bilang kalau Pangeran Zico telah datang.”
“Pangeran Zico datang?” Cassie Gu mengangkat sebelah alisnya. Dia belum menemuinya, sebaliknya pria itu yang datang sendiri.
Wajah Karina terlihat senang, kemudian membuka lemari membantunya memilih pakaian. “Nona, kamu mau memakai jubah yang mana? Bagaimana dengan yang ini? Hmm, tidak bisa, terlalu biasa. Kalau begitu yang ini saja, ini terlihat lebiih baik.”
Melihat jubah yang ada di lemar, seketika Karina merasa sedih.
Walaupun Nona adalah putri sah, tapi jangankan putri tidak sah, baju yang dia punya bahkan tidak lebih dari pelayan. Memilih ini itu pada akhirnya hanya ada beberapa jubah saja.
Jari lentik Cassie Gu memilih dengan asal, lalu menemukan sebuah gaun hijau motif bunga di bawah lemari dan sudut bibirnya tertarik. “Ini saja.”
Karina sangat terkejut, tidak percaya dengan matanya. “Nona, apa kamu tidak salah? Ini pakaian untuk opera.”
“Mengerti apa kamu?”
"Tapi……"
Karina masih ingin mengatakan sesuatu, tapi dirinya telah diusir. Setelah Cassie Gu kembali membuka pintu, dirinya merasa ingin bunuh diri.
Walaupun Nona-nya memiliki wajah buruk rupa, tapi bentuk tubuhnya indah. Sekarang mengenakan gaun opera ini, tidak hanya tidak menunjukkan lekuk tubuhnya, sebaliknya terlihat sangat gemuk dan mengembang.
Lalu melihat lagi hiasan yang ada di kepalanya, ternyata tertancap satu, dua, tiga, empat, lima, terdapat lima bunga peoni di kepalanya.
“Karina, apa aku cantik?”
Cassie Gu mengerjapkan matanya pada Karina sambil tersenyum licik.
Karina sangat terkejut hingga hampir menangis. “Nona, bisakah kita tidak membuat masalah? Jarang-jarang Pangeran Zico datang ke kediaman kita, kemungkinan besar kedatangannya kali ini untuk melamarmu.”
“Ayo, biarkan aku menemui calon suamiku.“
”Nona, ganti dulu pakaianmu. Aku akan kembali merias wajahmu baru kita pergi menemuinya.”
“Merias apanya, mungkin saja Pangeran Zico menyukai yang seperti ini. Kurasa baju ini paling cocok dengan auraku.”
Berputar beberapa kali, Cassie Gu melihat Pangeran Zico yang sedang menikmati teh di paviliun taman.
Karena memunggunginya, Cassie Gu tidak tahu bagaimana wajahnya. Namun, dilihat dari belakang, Pangeran Zico mengenakan pakaian brokat dengan pembawaan luar biasa, seharusnya wajahnya juga tidak buruk.
Di sampingnya ada Adik Kelima, Adik Ketujuh, juga seorang pria muda.
Pria muda itu cukup tampan, mengenakan pakaian brokat berwarna biru muda, dengan sabuk giok putih di pinggangnya dan tangannya membawa kipas giok, senyuman kecil muncul di wajahnya, entah apa yang sedang mereka bicarakan.
Karina mencebikkan bibirnya. “Setiap kali Pangeran Zico datang, Nona Kelima dan Nona Ketujuh selalu saja menempel pada Pangeran Zico. Mereka ingin mendapatkan hati Pangeran Zico. Nona, setelah aku selesai meriasmu, kamu harus pergi mengambil hati Pangeran Zico, kamu tidak boleh menyerahkan Pangeran Zico pada mereka.”
Cassie Gu tersenyum sombong.
Selama ini orang lain yang selalu berusaha mengambil hatinya, tapi orang yang bisa mengambil hatinya masih belum lahir.
“Pangeran Zico, apa kamu merindukanmu sehingga datang ke kediaman untuk menemuiku?”
Suara Cassie Gu sangat keras, ditambah dia mengangkat baju opera yang besar dan langsung menerjang Pangeran Zico. Semua orang terkejut dengan tindakannya.
Karina menutup matanya, dirinya tidak berani melihat raut wajah Pangeran Zico.
“Siapa kamu?”
Pangeran Zico menghindar, lalu menatap wanita yang mengenakan gaun hijau bermotif bunga di hadapannya dengan sedikit marah.
“Tentu saja aku adalah calon istrimu. Pangeran Zico, sudah lama sekali kamu tidak datang ke kediaman, aku akan mengajakmu berkeliling untuk mempererat hubungan kita.”
Cassie Gu menggerakkan alisnya, jubah besar berwarna merah dan hijau, ditambah lima bunga peoni di kepalanya, membuat dirinya terlihat seperti burung merak.
“Puft...... Hahaha...... Pangeran Zico, sepertinya calon istrimu sangat spesial.”
Yoshua Xiao, pemuda berbaju biru yang ada di samping tertawa terbahak-bahak hingga membungkukkan tubuhnya.
Hingga hari ini, dia baru paham kenapa Pangeran Zico ingin segera membatalkan pernikahan ini. Dengan penampilan yang seperti itu, orang biasa pun belum tentu bisa menikmatinya.
Carol Gu dan Caren Gu tercengang, cukup lama mereka baru bereaksi.
Kakak mereka satu ini, apa gila? Mengenakan pakaian seperti ini, apa dia ingin menakuti orang?
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved