Bab 6 Perjodohan Untuk Raja Perang
by Lisa Picky
08:01,Jun 20,2023
Jika di beberapa tahun yang lalu, itu pasti akan menjadi kebanggaan yang luar biasa karena dapat menikahi seorang Pangeran Alex, tetapi sekarang...Pangeran Alex keracunan, hidupnya tidak lama lagi, bahkan ada rumor yang mengatakan kalau dia tidak akan bertahan tahun ini.
Apalagi Pangeran Axel tipe orang yang moodnya tidak stabil, kejam, pembunuh berdarah dingin, berbesan dengannya, bukankah sama dengan mencari kematian?
Perdana Menteri Gu dengan hati-hati berspekulasi tentang perintah Kaisar ini.
Putri ketiganya tidak hanya jelek, tetapi juga buta huruf, Pangeran Axel memiliki pasukan yang hebat serta memiliki kekuatan yang besar, menjodohkan putrinya kepada Pangeran Axel bukankah itu sama dengan mencoreng wajah Pangeran Axel?
Di masa lalu, meskipun kaisar tidak akur dengan Pangeran Axel, tetapi di permukaan setidaknya kaisar bisa mempertahankan hubungan mereka. Lalu sekarang perjodohan ini dimunculkan, kaisar sepertinya hendak menyatakan perang dengan Pangeran Axel secara terang-terangan.
Sudut bibir Cassie Gu berkedut, ada tiga garis hitam di dahinya.
Kaisar di Negara Ye ini sepertinya sangat suka menjodohkan orang?
Setelah tidak mudah membatalkan satu pernikahan, sekarang pernikahan yang lainnya datang lagi, apakah mereka semua tidak bisa tenang sebelum dia berhasil dinikahkan?
Kasim Ma penyampai pesan Kaisar tertawa dan berkata, "Kaisar bilang pernikahan Nona Ketiga ini dianugerahkan oleh mantan kaisar sebelumnya, dan sekarang...Sekarang Pangeran Zico menderita penyakit serius, takutnya hidupnya tidak lama lagi. Demi tidak menunda kehidupan Nona Ketiga, jadilah perjanjian pernikahan ini dibatalkan."
Cassie Gu mencibir.
Jelas-jelas kemarin baru lahir dan sehat sejahtera, hari ini tiba-tiba sakit parah, mau membodohi siapa sih.
"Kaisar juga bilang kalau dia merasa bersalah pada Nona Ketiga, jadi dia berjanji menyerahkanmu kepada Dewa Perang-Pangeran Axel. Mulai saat ini, posisimu akan berada di atas, tolong terima perintah ini."
Kasim Ma menyerahkan dekrit kekaisaran kepada Cassie Gu.
Cassie Gu tidak menerima gulungan perintah itu, dia memandang Kasim Ma dengan setengah tersenyum, "Kasim, kalau Dewa Perang tahu kamu saat ini datang menyampaikan perintah ini, menurutmu apakah dia akan secara ‘khusus’ mengingatmu.
Cassie Gu sengaja mengucapkan kata "khusus" dengan penuh penekanan.
Tubuh Kasim Ma gemetar, ada ketakutan yang melintas di matanya.
Perdana Menteri Gu langsung memarahinya, "Lancang, kaisar mengeluarkan perintah, tidak ada tempat bagimu untuk menolak perintahnya, masih tidak cepat ambil gulungan dekritnya."
"Kalau aku tidak mau menerimanya, bagaimana."
"Menolak perintah kaisar akan dihukum seluruh keluarga. Kamu tidak mau menerima perintah itu, apakah kamu mau membunuh seluruh Keluarga di kediaman Perdana Menteri?"
"Kalau mau membunuh seluruh keluarga ya bunuh saja, lagi pula di kehidupan selanjutnya kita akan tetap menjadi keluarga."
Setelah Cassie Gu selesai berbicara, sudut mulutnya membentuk lengkungan sarkastik, lalu dia pergi dengan anggun melewati semua orang yang saat ini pada tertegun.
Sshhh...
Semua orang tercengang.
Cassie Gu ini terlalu barbar.
Dia bahkan berani menentang keputusan kaisar, dia tidak mau hidup lagi ya?
Carol Gu kesal dan langsung menghalangi jalannya, "Kalau kamu sendiri yang mau mati, aku tidak peduli, tapi kamu tidak boleh melibatkan seluruh keluarga di kediaman Perdana Menteri, cepat terima perintah itu."
"Ckckck, adikku benar-benar luar biasa. Kalau kamu benar-benar ingin berkontribusi untuk keluarga di Kediaman Perdana Menteri ini, ya sudah kamu saja yang pergi terima perintahnya."
"Kaisar menjodohkan Dewa Perang Pangeran Axel denganmu,
bukan denganku."
"Meskipun kamu hanya anak dari seorang selir, tapi parasmu setidaknya lebih cantik dariku. Ku pikir kalau kamu mau pergi ke tempat Kaisar sana, mungkin kaisar akan berubah pikiran dan memberikanmu kepada Dewa Perang."
"Jika aku benar-benar menikah dan masuk ke istana Pangeran Axel, apakah aku masih punya nyawa untuk hidup?"
Cassie Gu merentangkan tangannya, "Iya benar, kalau akan menikah dengannya aku juga akan mati, tidak menikah juga akan mati. Jika aku tidak menikah, akan ada lebih dari 100 orang dari Kediaman Perdana Menteri yang ikut mati menemaniku. Di jembatan kematian sana aku tidak akan sendirian. Kalau sudah begini mengapa aku harus menerima keputusan kaisar, untuk kalian siapa pun yang mau menerima keputusannya ya terima saja."
Bajingan.
Anak bajingan.
Jika bukan karena Kasim Ma ada di sini, Perdana Menteri Gu sudah ingin menyuruh orang memukuli Cassie Gu sampai mati.
Melihatnya pergi dengan angkuh, sebagian orang di Kediaman Perdana Menteri sampai tercengang gagal fokus.
Bukankah Cassie Gu biasanya begitu penakut dan pengecut, tidak memiliki pendirian? Dia hari ini bertemu setan kah, tidak ada yang menyangka kalau dia begitu berani menolak pernikahan di depan umum, dan orang yang dia tolak m adalah Dewa Perang-Pangeran Axel yang perkasa.
Apakah dia tidak tahu, selama Dewa Perang menggerakkan jarinya, maka Kediaman Perdana Menteri mereka akan musnah seperti abu rokok?
Selir Kelima yang tidak puas dengan manja berkata, "Tuan Besar, lihat lah Nona Ketiga, dia menjadi semakin sulit diatur, dia bahkan berani menentang keputusan kekaisaran."
Perdana Menteri Gu sekarang mana sempat mengendalikan Cassie Gu sekarang, dia sekarang sibuk menjilat Kasim Ma yang marah, dan mencegah Kasim Ma menambah bumbu di hadapan kaisar, karena kalau tidak, Kediaman Perdana Menteri mereka akan benar-benar mengalami bencana.
Dia buru-buru memasukkan sekantong daun emas untuk Kasim Ma, tersenyum tidak enak dan berkata, “Kasim, putri ketigaku ini terlalu dimanjakan olehku, dia tidak pernah berpikir jauh saat melakukan apapun, tenang saja aku pasti akan mengajarinya dengan baik. Dekrit kekaisaran ini aku juga akan menyuruhnya untuk menerimanya, tolong ucapkan beberapa kata baik di depan Yang Mulia ya.”
“Karena Nona Ketiga tidak sehat dan tidak dapat menerima perintah kekaisaran, maka Perdana Menteri Gu kamu saja yang menggantikannya dan mengambilnya. Jika di hari pertama bulan depan Nona Ketiga masih tidak dikirim ke Pangeran Axel, maka Kediaman Perdana Menteri kalian ini tunggu saja hukuman dari tiga klan."
Sebelum Perdana Menteri Gu dapat bereaksi, Kasim Ma telah meletakkan gulungan dekrit kekaisaran di tangannya, dan pergi dengan tas besar yang penuh akan daun emas.
Perdana Menteri Gu melihat dekrit kekaisaran di tangannya, lalu melihat Kasim Ma yang pergi, dalam hatinya merasa tidak nyaman.
Kaisar sudah bertekad menikahkan Cassie dengan Pangeran Axel, mereka tidak bisa tidak setuju. Tampaknya peperangan antara Kaisar dan Pangeran Axel jauh lebih serius dari yang dia bayangkan.
Di ruang kerja, Perdana Menteri Gu menatap dekrit kekaisaran dengan linglung. Selir Kelima membawa semangkuk sup jamur putih dan berkata dengan lembut, "Tuan Besar, kamu masih memikirkan tentang dekrit kekaisaran."
"Iya." Menerima perintah ini maka dia sama dengan menyinggung Pangeran Axel, tapi kalau dia tidak menerima perintah itu maka dia sama dengan menyinggung kaisar, untuk keduanya dai sama sekali tidak dapat menyinggung pihak mana pun.
Selir Kelima memutar matanya dan berkata dengan santai, "Aku dengar Pangeran Axel belum lama ini mengalami serangan pembunuhan, yang menyebabkan racun lamanya kambuh. Sekarang racun itu sudah tidak dapat ditekan lagi. Sepertinya tidak akan bertahan sampai tahun ini, sementara Kaisar masih muda, dan dia menikahi putri yang paling dicintai kaisar Chu sebagai selirnya. Kekuatannya terus meningkat. Jika memang harus menyinggung seseorang, menurut selirmu ini, itu akan lebih baik menyinggung Pangeran Axel. Lagi pula, tidak peduli seberapa kuat dia, dia saat ini hanyalah hantu yang berumur pendek."
"Aku mana mungkin tidak mengetahui hal ini, tapi Pangeran Axel memegang tentara paling kuat di dunia, jika dia benar-benar berniat untuk membunuh Kediaman Perdana Menteri, takutnya Kediaman Perdana Menteri tidak bisa menolak dan melawan... "
"Kalau begitu Tuan Besar akan memihak Pangeran Han Axel?"
Perdana Menteri Gu tanpa berpikir langsung menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak, Pangeran Axel memiliki temperamen yang berubah-ubah, sekalipun aku berlindung padanya, dia belum tentu bisa melindungiku, dan..." Dan dia tidak memiliki nyawa untuk menyelamatkan hidupnya.
Jika Kediaman Perdana Menteri ingin bertahan selamanya, maka itu harus bergantung pada kaisar saat ini.
Selir Kelima telah bersama Perdana Menteri Gu selama bertahun-tahun, dia sudah menebak apa yang ada dipikiran Perdana Menteri Gu.
Dia tersenyum dengan berbagai macam perasaan asmara, "Dalam hal ini, mengapa Tuan Besar tidak sepenuhnya berdiri di sisi Kaisar? Kaisar bukan lagi Kaisar masa lalu. Selama Tuan Besar bertekad bulat, kaisar pasti tidak akan memperlakukan kita dengan buruk."
"Kamu benar, karena kita harus menyinggung salah satu dari mereka, maka kita harus berdiri teguh di satu sisi baru menyinggungnya."
Meskipun sebagian besar tentara dan kuda Negara Ye berada di tangan Dewa Perang Pangeran Axel, tetapi di tangan Jenderal Xiao juga memiliki ratusan ribu tentara dan kuda.
Keluarga Xiao telah setia kepada Kaisar dan besikap patriotik selama beberapa generasi, meskipun keduanya sekarang tidak saling membantu, tapi jika ada pertarungan nyata, Jenderal Xiao harusnya akan berada di pihak Kaisar.
"Tuan Besar, ku pikir kamu dapat berbicara dengan kaisar dan membiarkan Nona Ketiga masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan untuk belajar. Nona Ketiga akan segera menjadi selir Pangeran Axel, banyak belajar tentu akan memberi dampak baik juga dapat menunjukkan rasa hormat Kaisar kepada Pangeran Axel."
Perdana Menteri Gu dengan hati-hati merenungkan apa yang dikatakan Selir Kelima, secara kasar dapat mengerti apa yang dia maksud.
Sekolah Akademi Kerajaan adalah akademi tertinggi di Negara Ye, biasanya hanya mengajarkan keturunan keluarga kerajaan dan anak-anak menteri yang berjasa besar, sama sekali tidak mungkin bagi orang biasa untuk masuk dan belajar di sana.
Di Negara Ye, suatu kebanggan bagi orang yang bisa belajar di Akademi Kerajaan.
Apalagi Pangeran Axel tipe orang yang moodnya tidak stabil, kejam, pembunuh berdarah dingin, berbesan dengannya, bukankah sama dengan mencari kematian?
Perdana Menteri Gu dengan hati-hati berspekulasi tentang perintah Kaisar ini.
Putri ketiganya tidak hanya jelek, tetapi juga buta huruf, Pangeran Axel memiliki pasukan yang hebat serta memiliki kekuatan yang besar, menjodohkan putrinya kepada Pangeran Axel bukankah itu sama dengan mencoreng wajah Pangeran Axel?
Di masa lalu, meskipun kaisar tidak akur dengan Pangeran Axel, tetapi di permukaan setidaknya kaisar bisa mempertahankan hubungan mereka. Lalu sekarang perjodohan ini dimunculkan, kaisar sepertinya hendak menyatakan perang dengan Pangeran Axel secara terang-terangan.
Sudut bibir Cassie Gu berkedut, ada tiga garis hitam di dahinya.
Kaisar di Negara Ye ini sepertinya sangat suka menjodohkan orang?
Setelah tidak mudah membatalkan satu pernikahan, sekarang pernikahan yang lainnya datang lagi, apakah mereka semua tidak bisa tenang sebelum dia berhasil dinikahkan?
Kasim Ma penyampai pesan Kaisar tertawa dan berkata, "Kaisar bilang pernikahan Nona Ketiga ini dianugerahkan oleh mantan kaisar sebelumnya, dan sekarang...Sekarang Pangeran Zico menderita penyakit serius, takutnya hidupnya tidak lama lagi. Demi tidak menunda kehidupan Nona Ketiga, jadilah perjanjian pernikahan ini dibatalkan."
Cassie Gu mencibir.
Jelas-jelas kemarin baru lahir dan sehat sejahtera, hari ini tiba-tiba sakit parah, mau membodohi siapa sih.
"Kaisar juga bilang kalau dia merasa bersalah pada Nona Ketiga, jadi dia berjanji menyerahkanmu kepada Dewa Perang-Pangeran Axel. Mulai saat ini, posisimu akan berada di atas, tolong terima perintah ini."
Kasim Ma menyerahkan dekrit kekaisaran kepada Cassie Gu.
Cassie Gu tidak menerima gulungan perintah itu, dia memandang Kasim Ma dengan setengah tersenyum, "Kasim, kalau Dewa Perang tahu kamu saat ini datang menyampaikan perintah ini, menurutmu apakah dia akan secara ‘khusus’ mengingatmu.
Cassie Gu sengaja mengucapkan kata "khusus" dengan penuh penekanan.
Tubuh Kasim Ma gemetar, ada ketakutan yang melintas di matanya.
Perdana Menteri Gu langsung memarahinya, "Lancang, kaisar mengeluarkan perintah, tidak ada tempat bagimu untuk menolak perintahnya, masih tidak cepat ambil gulungan dekritnya."
"Kalau aku tidak mau menerimanya, bagaimana."
"Menolak perintah kaisar akan dihukum seluruh keluarga. Kamu tidak mau menerima perintah itu, apakah kamu mau membunuh seluruh Keluarga di kediaman Perdana Menteri?"
"Kalau mau membunuh seluruh keluarga ya bunuh saja, lagi pula di kehidupan selanjutnya kita akan tetap menjadi keluarga."
Setelah Cassie Gu selesai berbicara, sudut mulutnya membentuk lengkungan sarkastik, lalu dia pergi dengan anggun melewati semua orang yang saat ini pada tertegun.
Sshhh...
Semua orang tercengang.
Cassie Gu ini terlalu barbar.
Dia bahkan berani menentang keputusan kaisar, dia tidak mau hidup lagi ya?
Carol Gu kesal dan langsung menghalangi jalannya, "Kalau kamu sendiri yang mau mati, aku tidak peduli, tapi kamu tidak boleh melibatkan seluruh keluarga di kediaman Perdana Menteri, cepat terima perintah itu."
"Ckckck, adikku benar-benar luar biasa. Kalau kamu benar-benar ingin berkontribusi untuk keluarga di Kediaman Perdana Menteri ini, ya sudah kamu saja yang pergi terima perintahnya."
"Kaisar menjodohkan Dewa Perang Pangeran Axel denganmu,
bukan denganku."
"Meskipun kamu hanya anak dari seorang selir, tapi parasmu setidaknya lebih cantik dariku. Ku pikir kalau kamu mau pergi ke tempat Kaisar sana, mungkin kaisar akan berubah pikiran dan memberikanmu kepada Dewa Perang."
"Jika aku benar-benar menikah dan masuk ke istana Pangeran Axel, apakah aku masih punya nyawa untuk hidup?"
Cassie Gu merentangkan tangannya, "Iya benar, kalau akan menikah dengannya aku juga akan mati, tidak menikah juga akan mati. Jika aku tidak menikah, akan ada lebih dari 100 orang dari Kediaman Perdana Menteri yang ikut mati menemaniku. Di jembatan kematian sana aku tidak akan sendirian. Kalau sudah begini mengapa aku harus menerima keputusan kaisar, untuk kalian siapa pun yang mau menerima keputusannya ya terima saja."
Bajingan.
Anak bajingan.
Jika bukan karena Kasim Ma ada di sini, Perdana Menteri Gu sudah ingin menyuruh orang memukuli Cassie Gu sampai mati.
Melihatnya pergi dengan angkuh, sebagian orang di Kediaman Perdana Menteri sampai tercengang gagal fokus.
Bukankah Cassie Gu biasanya begitu penakut dan pengecut, tidak memiliki pendirian? Dia hari ini bertemu setan kah, tidak ada yang menyangka kalau dia begitu berani menolak pernikahan di depan umum, dan orang yang dia tolak m adalah Dewa Perang-Pangeran Axel yang perkasa.
Apakah dia tidak tahu, selama Dewa Perang menggerakkan jarinya, maka Kediaman Perdana Menteri mereka akan musnah seperti abu rokok?
Selir Kelima yang tidak puas dengan manja berkata, "Tuan Besar, lihat lah Nona Ketiga, dia menjadi semakin sulit diatur, dia bahkan berani menentang keputusan kekaisaran."
Perdana Menteri Gu sekarang mana sempat mengendalikan Cassie Gu sekarang, dia sekarang sibuk menjilat Kasim Ma yang marah, dan mencegah Kasim Ma menambah bumbu di hadapan kaisar, karena kalau tidak, Kediaman Perdana Menteri mereka akan benar-benar mengalami bencana.
Dia buru-buru memasukkan sekantong daun emas untuk Kasim Ma, tersenyum tidak enak dan berkata, “Kasim, putri ketigaku ini terlalu dimanjakan olehku, dia tidak pernah berpikir jauh saat melakukan apapun, tenang saja aku pasti akan mengajarinya dengan baik. Dekrit kekaisaran ini aku juga akan menyuruhnya untuk menerimanya, tolong ucapkan beberapa kata baik di depan Yang Mulia ya.”
“Karena Nona Ketiga tidak sehat dan tidak dapat menerima perintah kekaisaran, maka Perdana Menteri Gu kamu saja yang menggantikannya dan mengambilnya. Jika di hari pertama bulan depan Nona Ketiga masih tidak dikirim ke Pangeran Axel, maka Kediaman Perdana Menteri kalian ini tunggu saja hukuman dari tiga klan."
Sebelum Perdana Menteri Gu dapat bereaksi, Kasim Ma telah meletakkan gulungan dekrit kekaisaran di tangannya, dan pergi dengan tas besar yang penuh akan daun emas.
Perdana Menteri Gu melihat dekrit kekaisaran di tangannya, lalu melihat Kasim Ma yang pergi, dalam hatinya merasa tidak nyaman.
Kaisar sudah bertekad menikahkan Cassie dengan Pangeran Axel, mereka tidak bisa tidak setuju. Tampaknya peperangan antara Kaisar dan Pangeran Axel jauh lebih serius dari yang dia bayangkan.
Di ruang kerja, Perdana Menteri Gu menatap dekrit kekaisaran dengan linglung. Selir Kelima membawa semangkuk sup jamur putih dan berkata dengan lembut, "Tuan Besar, kamu masih memikirkan tentang dekrit kekaisaran."
"Iya." Menerima perintah ini maka dia sama dengan menyinggung Pangeran Axel, tapi kalau dia tidak menerima perintah itu maka dia sama dengan menyinggung kaisar, untuk keduanya dai sama sekali tidak dapat menyinggung pihak mana pun.
Selir Kelima memutar matanya dan berkata dengan santai, "Aku dengar Pangeran Axel belum lama ini mengalami serangan pembunuhan, yang menyebabkan racun lamanya kambuh. Sekarang racun itu sudah tidak dapat ditekan lagi. Sepertinya tidak akan bertahan sampai tahun ini, sementara Kaisar masih muda, dan dia menikahi putri yang paling dicintai kaisar Chu sebagai selirnya. Kekuatannya terus meningkat. Jika memang harus menyinggung seseorang, menurut selirmu ini, itu akan lebih baik menyinggung Pangeran Axel. Lagi pula, tidak peduli seberapa kuat dia, dia saat ini hanyalah hantu yang berumur pendek."
"Aku mana mungkin tidak mengetahui hal ini, tapi Pangeran Axel memegang tentara paling kuat di dunia, jika dia benar-benar berniat untuk membunuh Kediaman Perdana Menteri, takutnya Kediaman Perdana Menteri tidak bisa menolak dan melawan... "
"Kalau begitu Tuan Besar akan memihak Pangeran Han Axel?"
Perdana Menteri Gu tanpa berpikir langsung menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak, Pangeran Axel memiliki temperamen yang berubah-ubah, sekalipun aku berlindung padanya, dia belum tentu bisa melindungiku, dan..." Dan dia tidak memiliki nyawa untuk menyelamatkan hidupnya.
Jika Kediaman Perdana Menteri ingin bertahan selamanya, maka itu harus bergantung pada kaisar saat ini.
Selir Kelima telah bersama Perdana Menteri Gu selama bertahun-tahun, dia sudah menebak apa yang ada dipikiran Perdana Menteri Gu.
Dia tersenyum dengan berbagai macam perasaan asmara, "Dalam hal ini, mengapa Tuan Besar tidak sepenuhnya berdiri di sisi Kaisar? Kaisar bukan lagi Kaisar masa lalu. Selama Tuan Besar bertekad bulat, kaisar pasti tidak akan memperlakukan kita dengan buruk."
"Kamu benar, karena kita harus menyinggung salah satu dari mereka, maka kita harus berdiri teguh di satu sisi baru menyinggungnya."
Meskipun sebagian besar tentara dan kuda Negara Ye berada di tangan Dewa Perang Pangeran Axel, tetapi di tangan Jenderal Xiao juga memiliki ratusan ribu tentara dan kuda.
Keluarga Xiao telah setia kepada Kaisar dan besikap patriotik selama beberapa generasi, meskipun keduanya sekarang tidak saling membantu, tapi jika ada pertarungan nyata, Jenderal Xiao harusnya akan berada di pihak Kaisar.
"Tuan Besar, ku pikir kamu dapat berbicara dengan kaisar dan membiarkan Nona Ketiga masuk ke Sekolah Akademi Kerajaan untuk belajar. Nona Ketiga akan segera menjadi selir Pangeran Axel, banyak belajar tentu akan memberi dampak baik juga dapat menunjukkan rasa hormat Kaisar kepada Pangeran Axel."
Perdana Menteri Gu dengan hati-hati merenungkan apa yang dikatakan Selir Kelima, secara kasar dapat mengerti apa yang dia maksud.
Sekolah Akademi Kerajaan adalah akademi tertinggi di Negara Ye, biasanya hanya mengajarkan keturunan keluarga kerajaan dan anak-anak menteri yang berjasa besar, sama sekali tidak mungkin bagi orang biasa untuk masuk dan belajar di sana.
Di Negara Ye, suatu kebanggan bagi orang yang bisa belajar di Akademi Kerajaan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved