Bab 14 Mempermainkan Yoshua Xiao
by Lisa Picky
08:01,Jun 20,2023
Yoshua Xiao dengan wajah masamnya menyingkirkan tangannya dari lehernya, mengeluarkan lima ratus tael perak dari saku lalu melemparkannya ke arahnya.
Dia sambil mengeluh berkata, "Jangan panggil aku Yoshua kecil. Bagaimanapun, aku di Sekolah Akademi Kerajaan ini juga bukan orang kecil. Kalau panggilanmu ini di dengar oleh mereka, akan berkata apa mereka."
"Kalau tidak mau dipanggil Yoshua kecil juga tidak masalah tapi kamu harus memberiku lima ratus tael perak lagi."
Yoshua Xiao mengambil uangnya, lalu dengan sedih merapati tubuhnya yang hanya tersisa lima ratus tael perak.
Cassie Gu dengan cepat menyambarnya, lalu dengan terampil menghitungnya kemudian mengatupkan bibirnya dengan puas.
"Yoshua kecil sangat patuh ya, lain kali kakak akan memanjakanmu."
"..."
Tidak hanya dahi Yoshua Xiao yang mengerutkan tiga garis hitam, bahkan Karina yang mendengarnya juga ikut salah tingkah.
Memanjakan?
Dia ini seorang wanita, tapi berani mengatakan hal seperti itu?
Melihat gerakannya yang santai, bersiul dan pergi dengan suasana hati yang bahagia, orang yang tersisa di sana ikut merasa merinding.
Sudut mulut Yoshua Xiao berkedut, lalu meraung dengan marah, "Sudah kubilang, jangan panggil aku Yoshua kecil."
"Iya tahu, Yoshua kecil."
Sialan.
Wanita ini sengaja membuatnya kesal ya?
Karina menyeka keringat dinginnya dan bergegas menyusul nonanya.
"Nona, sikapmu ini tidakkah terlalu blak-blakan, baru masuk ke akademi langsung menyinggung Sang Putri dan Tuan Muda Xiao, ini..."
"Aku ngantuk, kumohon berhenti lah mengomel."
"Nona, kamu selalu menggunakan Pangeran Axel sebagai tameng. Apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan Pangeran Axel? Tolong jangan memiliki pikiran itu, kalau kamu menikah dengannya, maka kamu akan mati dengan sangat mengenaskan."
"Cuma seorang Pangeran Axel kan? Memangnya dia berkepala tiga dan berlengan enam sampai membuatmu begitu takut seperti ini?"
"..."
Di sudut Akademi Kerajaan, pakaian putih yang dikenakan Sony Chu berkibar, matanya melihat dengan serius ke arah di mana Cassie Gu pergi.
Setelah beberapa saat, matanya menyapu ke sudut timur laut dengan senyum santai di sudut mulutnya.
Sudut timur laut Akademi Kerajaan.
Dewa Perang-Pangeran Axel dengan pakaian hitamnya sedang duduk di kursi roda, melihat ke arah bayangnan yang menjauh, matanya yang sedalam kolam es tiba-tiba memicing.
Dia memiliki wajah yang tampan, alis mata yang runcing seperti pedang, bibir yang merah seperti delima, ketampanannya sulit diucapkan oleh kata-kata, tetapi seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin yang tidak bisa didekati oleh orang asing mana pun.
Di belakang Dewa Perang ada seorang pemuda.
Pemuda itu juga tampan, dia berpakaian hitam, dari pakaiannya menunjukan bentuk tubuh yang sehat dan sempurna.
"Tuan, dia tampaknya berbeda dari orang yang kita selidiki."
Selain itu, dia tampaknya sangat mirip dengan seseorang.
Mirip seorang wanita yang memperkosa tuannya beberapa hari yang lalu.
Memikirkan pemandangan hari itu, wajah Dimas pun memerah.
Axel Ye mengetuk kursi roda dengan tangannya yang kurus, mendengar suara lembut dentuman tuk-tuk, matanya terlihat suram tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.
Setelah beberapa saat, dia mengeluarkan kata-katanya dengan santai, "Selidiki."
“Baik, bawahanmu pasti akan menyelidiki secara menyeluruh tentang Nona Ketiga Keluarga Gu ini.”
Cassie Gu...
Menurut rumor yang beredar, dia buta huruf, idiot tidak berguna, pemalu dan pengecut.
Tapi dia bisa melafalkan Puisi Jawawut, juga mengucapkan peribahasa-peribahasa sulit.
Dia bahkan demi seorang pelayan kecil berani menyinggung Putri Istana saat ini dan mempermainkan putra bungsu Jenderal Xiao yang memegang prajurit hebat di tangannya.
Jika orang seperti ini disebut pengecut, lalu orang yang berani akan seperti apa bentuknya?
Melihat mata licik Cassie Gu, Axel Ye mau tidak mau memikirkan wanita yang menyentuhnya hari itu.
Mata wanita itu sangat mirip dengan Cassie Gu.
Mungkinkah...
Wanita itu Cassie Gu?
Tiba-tiba dia teringat akan apa yang dikatakan wanita itu.
"Aku berdiri tepat di depanmu, tapi kamu tidak bisa melihat betapa miripnya aku dengan sebelumnya."
Dengan ini Axel Ye jadi semakin meragukan Cassie Gu.
"Cari tahu apa yang dilakukan Cassie Gu dua hari lalu."
Angin sepoi-sepoi bak bergetar.
Apakah tuannya mencurigai kalau Cassie Gu adalah wanita di dua hari yang lalu?
Tidak mungkin kan.
Karena kalau iya, dia tidak bisa membayangkan bagaimana tuannya akan membalaskan dendam ini pada Cassie Gu.
Melihat tuannya lagi, kedua tangannya terkepal dan wajahnya begitu muram, seolah-olah dia sedang menahan sesuatu, dengan ini Dimas pun mau tidak mau hanya bisa menundukkan kepalanya.
Sejak tuannya disentuh oleh wanita itu, temperamennya menjadi semakin tidak pasti, dan tidak tahu sudah berapa banyak pelayan yang telah disingkirkan.
Tapi resep yang diberikan wanita itu sangat efektif.
Luka beracun tuannya setelah meminum obat yang diresepkannya jadi lebih membaik dan rasa sakitnya tidak sesakit sebelumnya.
Jika dia bisa menangkap wanita itu, dia mungkin bisa menyembuhkan racun dari tubuh tuannya.
"Tuan, lalu pernikahan ini apakah kita mau menghancurkannya?"
Mendengar ini, Axel Ye tersenyum dengan sangat menawan, menunjukkan aura yang mendominasi di sekujur tubuhnya, seolah-olah dia adalah sosok yang menguasai dunia juga tak tertandingi.
"Berani menjebakku, maka mereka harus siap untuk menahan kemarahanku."
Eh…
Jadi pernikahan ini harus dihancurkan atau tidak?
Kaisar benar-benar cari mati, berani-beraninya secara terbuka menyinggung tuannya.
Dengan kekuatan tuannya, hanya sentilan jari saja sudah bisa membuat Kaisar terguling dari singgasananya saat ini.
Nona Ketiga Gu adalah seorang gadis jelek yang terkenal di Negara Ye, meminta tuannya untuk menikahi seorang gadis jelek, kalau bukan mempermalukan tuannya lalu apa lagi artinya?
Dimas berpikir kalau Axel Ye pasti akan menghancurkan rencana pernikahan ini.
Tapi tak disangka dia yang melihat ke arah kepergian Cassie Gu, dengan matanya yang dalam dan penuh makna, sudut mulutnya yang dingin perlahan bergerak, "Mengapa menghancurkannya, dia ingin aku menikahinya, ya sudah aku akan menikahinya."
Eh……
Benar-benar menikahinya?
Gadis itu gadis jelek yang terkenal di Negara Ye loh.
Sore hari.
Di tepi danau Sekolah Akademi Kerajaan, semua orang duduk di lantai dengan meja masing-masing, dan Instrumen Chinese Seven-Stringed Zither yang biasa disebut Guqin diletakkan di setiap meja.
Saat ini bulan Maret yang cerah, angin sepoi-sepoi bertiup, daun pohon pinus berhembus dengan lembut, ada rasa nyaman serta hangat yang tak terlukiskan.
Cassie Gu menemukan tempat di sudut lalu duduk dengan malas, menghitung seribu tael perak di tangannya.
Tiga puluh dua jenis bahan obat, kecuali dua bahan obat terakhir yang tidak ada tempat untuk membeli, sisanya dapat dibeli dengan uang, dan semua itu total membutuhkan 80.000 tael perak.
Di tangannya saat ini hanya memiliki seribu tael perak, dia harus pergi kemana untuk mengumpulkan sisanya?
Apakah harus begitu Kembali ke Kediaman Perdana Menteri meminta semua perak bulanan yang sebelumnya ditahan? Tapi itu paling banyak hanya 10.000 tael, masih jauh dari cukup.
"Besok ada Konferensi Seni yang diadakan lima tahun sekali. Aku dengar Negara Chu, Hua, dan Zhao akan mengirim banyak orang berbakat dan terpelajar ke mari. Bahkan master catur dan pujangga abadi juga ikut datang."
"Tidak mungkin, Master Catur bukannya telah mengasingkan diri selama beberapa dekade? Kenapa tiba-tiba datang ke Negara Ye?"
"Entahlah, sepertinya ingin bertemu dengan Guru Sony kita. Lagipula, Guru Sony dikenal sebagai salah satu Empat Talenta Hebat di dunia. Dia sangat jago dalam bermain catur dan piano."
"Pantas saja, tetapi beberapa dekade yang lalu Master Catur bukannya pernah mengalahkan pemain dunia yang tak terkalahkan ya. Kalau Guru Sony kita benar-benar ingin menghadapi Master Catur, apakah bisa menang?"
"Guru Sony kita sangat berbakat dan berpengetahuan luas, kelihatannya tidak akan kalah dari Master Catur."
Telinga Cassie Gu mendengarkan percakapan mereka satu per satu.
Dia lantas berpindah posisi, duduk di sebelah Yoshua Xiao, menyodok lengannya, "Yoshua Kecil, apa itu Konferensi Seni?"
Yoshua Xiao awalnya sedang mengobrol dan tertawa dengan beberapa teman prianya, tetapi ketika mendengar Cassie Gu memanggilnya Yoshua Kecil lagi, wajahnya langsung menjadi muram, "Bukankah semua uang perakku sudah kuberikan padamu, mengapa kamu masih memanggilku Yoshua Kecil?"
"Menurutku panggilan Yoshua Kecil lebih cocok dengan kharismamu, mini, kawai."
"Ka apa..."
"Artinya memujimu karena kamu imut."
"Gadis jelek, aku ini laki-laki, memangnya bisa digambarkan seperti itu?!"
"Hahaha...Bos, kamu tidak benar-benar menganggap gadis jelek ini sebagai bos, kan? Dia ini hanya sampah idiot tidak berguna." Beberapa anak dari keluarga bangsawan yang ada di sama saling menertawakan.
Tapi Yoshua Xiao tidak senang, dia langsung menendangnya dengan keras, "Apa yang kamu bicarakan, bukannya cepat panggil dia bos."
Dia sambil mengeluh berkata, "Jangan panggil aku Yoshua kecil. Bagaimanapun, aku di Sekolah Akademi Kerajaan ini juga bukan orang kecil. Kalau panggilanmu ini di dengar oleh mereka, akan berkata apa mereka."
"Kalau tidak mau dipanggil Yoshua kecil juga tidak masalah tapi kamu harus memberiku lima ratus tael perak lagi."
Yoshua Xiao mengambil uangnya, lalu dengan sedih merapati tubuhnya yang hanya tersisa lima ratus tael perak.
Cassie Gu dengan cepat menyambarnya, lalu dengan terampil menghitungnya kemudian mengatupkan bibirnya dengan puas.
"Yoshua kecil sangat patuh ya, lain kali kakak akan memanjakanmu."
"..."
Tidak hanya dahi Yoshua Xiao yang mengerutkan tiga garis hitam, bahkan Karina yang mendengarnya juga ikut salah tingkah.
Memanjakan?
Dia ini seorang wanita, tapi berani mengatakan hal seperti itu?
Melihat gerakannya yang santai, bersiul dan pergi dengan suasana hati yang bahagia, orang yang tersisa di sana ikut merasa merinding.
Sudut mulut Yoshua Xiao berkedut, lalu meraung dengan marah, "Sudah kubilang, jangan panggil aku Yoshua kecil."
"Iya tahu, Yoshua kecil."
Sialan.
Wanita ini sengaja membuatnya kesal ya?
Karina menyeka keringat dinginnya dan bergegas menyusul nonanya.
"Nona, sikapmu ini tidakkah terlalu blak-blakan, baru masuk ke akademi langsung menyinggung Sang Putri dan Tuan Muda Xiao, ini..."
"Aku ngantuk, kumohon berhenti lah mengomel."
"Nona, kamu selalu menggunakan Pangeran Axel sebagai tameng. Apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan Pangeran Axel? Tolong jangan memiliki pikiran itu, kalau kamu menikah dengannya, maka kamu akan mati dengan sangat mengenaskan."
"Cuma seorang Pangeran Axel kan? Memangnya dia berkepala tiga dan berlengan enam sampai membuatmu begitu takut seperti ini?"
"..."
Di sudut Akademi Kerajaan, pakaian putih yang dikenakan Sony Chu berkibar, matanya melihat dengan serius ke arah di mana Cassie Gu pergi.
Setelah beberapa saat, matanya menyapu ke sudut timur laut dengan senyum santai di sudut mulutnya.
Sudut timur laut Akademi Kerajaan.
Dewa Perang-Pangeran Axel dengan pakaian hitamnya sedang duduk di kursi roda, melihat ke arah bayangnan yang menjauh, matanya yang sedalam kolam es tiba-tiba memicing.
Dia memiliki wajah yang tampan, alis mata yang runcing seperti pedang, bibir yang merah seperti delima, ketampanannya sulit diucapkan oleh kata-kata, tetapi seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin yang tidak bisa didekati oleh orang asing mana pun.
Di belakang Dewa Perang ada seorang pemuda.
Pemuda itu juga tampan, dia berpakaian hitam, dari pakaiannya menunjukan bentuk tubuh yang sehat dan sempurna.
"Tuan, dia tampaknya berbeda dari orang yang kita selidiki."
Selain itu, dia tampaknya sangat mirip dengan seseorang.
Mirip seorang wanita yang memperkosa tuannya beberapa hari yang lalu.
Memikirkan pemandangan hari itu, wajah Dimas pun memerah.
Axel Ye mengetuk kursi roda dengan tangannya yang kurus, mendengar suara lembut dentuman tuk-tuk, matanya terlihat suram tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.
Setelah beberapa saat, dia mengeluarkan kata-katanya dengan santai, "Selidiki."
“Baik, bawahanmu pasti akan menyelidiki secara menyeluruh tentang Nona Ketiga Keluarga Gu ini.”
Cassie Gu...
Menurut rumor yang beredar, dia buta huruf, idiot tidak berguna, pemalu dan pengecut.
Tapi dia bisa melafalkan Puisi Jawawut, juga mengucapkan peribahasa-peribahasa sulit.
Dia bahkan demi seorang pelayan kecil berani menyinggung Putri Istana saat ini dan mempermainkan putra bungsu Jenderal Xiao yang memegang prajurit hebat di tangannya.
Jika orang seperti ini disebut pengecut, lalu orang yang berani akan seperti apa bentuknya?
Melihat mata licik Cassie Gu, Axel Ye mau tidak mau memikirkan wanita yang menyentuhnya hari itu.
Mata wanita itu sangat mirip dengan Cassie Gu.
Mungkinkah...
Wanita itu Cassie Gu?
Tiba-tiba dia teringat akan apa yang dikatakan wanita itu.
"Aku berdiri tepat di depanmu, tapi kamu tidak bisa melihat betapa miripnya aku dengan sebelumnya."
Dengan ini Axel Ye jadi semakin meragukan Cassie Gu.
"Cari tahu apa yang dilakukan Cassie Gu dua hari lalu."
Angin sepoi-sepoi bak bergetar.
Apakah tuannya mencurigai kalau Cassie Gu adalah wanita di dua hari yang lalu?
Tidak mungkin kan.
Karena kalau iya, dia tidak bisa membayangkan bagaimana tuannya akan membalaskan dendam ini pada Cassie Gu.
Melihat tuannya lagi, kedua tangannya terkepal dan wajahnya begitu muram, seolah-olah dia sedang menahan sesuatu, dengan ini Dimas pun mau tidak mau hanya bisa menundukkan kepalanya.
Sejak tuannya disentuh oleh wanita itu, temperamennya menjadi semakin tidak pasti, dan tidak tahu sudah berapa banyak pelayan yang telah disingkirkan.
Tapi resep yang diberikan wanita itu sangat efektif.
Luka beracun tuannya setelah meminum obat yang diresepkannya jadi lebih membaik dan rasa sakitnya tidak sesakit sebelumnya.
Jika dia bisa menangkap wanita itu, dia mungkin bisa menyembuhkan racun dari tubuh tuannya.
"Tuan, lalu pernikahan ini apakah kita mau menghancurkannya?"
Mendengar ini, Axel Ye tersenyum dengan sangat menawan, menunjukkan aura yang mendominasi di sekujur tubuhnya, seolah-olah dia adalah sosok yang menguasai dunia juga tak tertandingi.
"Berani menjebakku, maka mereka harus siap untuk menahan kemarahanku."
Eh…
Jadi pernikahan ini harus dihancurkan atau tidak?
Kaisar benar-benar cari mati, berani-beraninya secara terbuka menyinggung tuannya.
Dengan kekuatan tuannya, hanya sentilan jari saja sudah bisa membuat Kaisar terguling dari singgasananya saat ini.
Nona Ketiga Gu adalah seorang gadis jelek yang terkenal di Negara Ye, meminta tuannya untuk menikahi seorang gadis jelek, kalau bukan mempermalukan tuannya lalu apa lagi artinya?
Dimas berpikir kalau Axel Ye pasti akan menghancurkan rencana pernikahan ini.
Tapi tak disangka dia yang melihat ke arah kepergian Cassie Gu, dengan matanya yang dalam dan penuh makna, sudut mulutnya yang dingin perlahan bergerak, "Mengapa menghancurkannya, dia ingin aku menikahinya, ya sudah aku akan menikahinya."
Eh……
Benar-benar menikahinya?
Gadis itu gadis jelek yang terkenal di Negara Ye loh.
Sore hari.
Di tepi danau Sekolah Akademi Kerajaan, semua orang duduk di lantai dengan meja masing-masing, dan Instrumen Chinese Seven-Stringed Zither yang biasa disebut Guqin diletakkan di setiap meja.
Saat ini bulan Maret yang cerah, angin sepoi-sepoi bertiup, daun pohon pinus berhembus dengan lembut, ada rasa nyaman serta hangat yang tak terlukiskan.
Cassie Gu menemukan tempat di sudut lalu duduk dengan malas, menghitung seribu tael perak di tangannya.
Tiga puluh dua jenis bahan obat, kecuali dua bahan obat terakhir yang tidak ada tempat untuk membeli, sisanya dapat dibeli dengan uang, dan semua itu total membutuhkan 80.000 tael perak.
Di tangannya saat ini hanya memiliki seribu tael perak, dia harus pergi kemana untuk mengumpulkan sisanya?
Apakah harus begitu Kembali ke Kediaman Perdana Menteri meminta semua perak bulanan yang sebelumnya ditahan? Tapi itu paling banyak hanya 10.000 tael, masih jauh dari cukup.
"Besok ada Konferensi Seni yang diadakan lima tahun sekali. Aku dengar Negara Chu, Hua, dan Zhao akan mengirim banyak orang berbakat dan terpelajar ke mari. Bahkan master catur dan pujangga abadi juga ikut datang."
"Tidak mungkin, Master Catur bukannya telah mengasingkan diri selama beberapa dekade? Kenapa tiba-tiba datang ke Negara Ye?"
"Entahlah, sepertinya ingin bertemu dengan Guru Sony kita. Lagipula, Guru Sony dikenal sebagai salah satu Empat Talenta Hebat di dunia. Dia sangat jago dalam bermain catur dan piano."
"Pantas saja, tetapi beberapa dekade yang lalu Master Catur bukannya pernah mengalahkan pemain dunia yang tak terkalahkan ya. Kalau Guru Sony kita benar-benar ingin menghadapi Master Catur, apakah bisa menang?"
"Guru Sony kita sangat berbakat dan berpengetahuan luas, kelihatannya tidak akan kalah dari Master Catur."
Telinga Cassie Gu mendengarkan percakapan mereka satu per satu.
Dia lantas berpindah posisi, duduk di sebelah Yoshua Xiao, menyodok lengannya, "Yoshua Kecil, apa itu Konferensi Seni?"
Yoshua Xiao awalnya sedang mengobrol dan tertawa dengan beberapa teman prianya, tetapi ketika mendengar Cassie Gu memanggilnya Yoshua Kecil lagi, wajahnya langsung menjadi muram, "Bukankah semua uang perakku sudah kuberikan padamu, mengapa kamu masih memanggilku Yoshua Kecil?"
"Menurutku panggilan Yoshua Kecil lebih cocok dengan kharismamu, mini, kawai."
"Ka apa..."
"Artinya memujimu karena kamu imut."
"Gadis jelek, aku ini laki-laki, memangnya bisa digambarkan seperti itu?!"
"Hahaha...Bos, kamu tidak benar-benar menganggap gadis jelek ini sebagai bos, kan? Dia ini hanya sampah idiot tidak berguna." Beberapa anak dari keluarga bangsawan yang ada di sama saling menertawakan.
Tapi Yoshua Xiao tidak senang, dia langsung menendangnya dengan keras, "Apa yang kamu bicarakan, bukannya cepat panggil dia bos."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved