Bab 15 Bayar Tagihan
by Raden Rauf
17:16,May 11,2022
“Beatrix,jangan harap aku membayar tagihan ini! Dia sendiri yang ingin pamer di depanku. Kita lihat apa yang akan dilakukan bocah itu!” Bisik Rocky di telinga Beatrix.
Beatrix mengernyitkan kening. Sejujurnya, dia tidak menyukai sikap Harold. Jelas-jelas tidak mempunyai uang, tetapi memaksakan diri untuk makan di tempat seperti ini. Meski awalnya wanita itu yang menunjukkan kartu. Tetapi, siapa yang membayar tagihan ketika pria dan wanita makan bersama itu sangat penting. Harold sangat berhati besar membiarkan wanita itu membayar tagihan.
Stevy meletakkan pisau dan garpunya. Ia menatap Harold dengan penuh minat.
Stevy tidak berani terlalu mempermalukan Harold. Jika kakeknya tahu pasti akan memarahinya.
Tetapi Stevy sangat penasaran, apa yang akan dilakukan Harold?
“Nona Klein, aku sangat terkejut dengan responmu.” Ujar Harold bersandar di kursi dengan tusuk gigi di mulutnya.
Saat berbicara, Harold memasukkan ponselnya ke saku celananya. Tidak ada yang memperhatikan Harold baru saja mengirim pesan teks.
“Apakah Tuan Kiev tidak sanggup membayar tagihan ini?”Tawa Stevy.
Harold menggelengkan kepala, “Mana sanggup aku membayarnya? Istriku hanya memberiku beberapa juta setiap bulan. Tagihan makan ini setidaknya mencapai ratusan juta. Ini setara dengan berapa tahun gajiku?”Ujar dia dengan jujur.
“Ok, panggil aku kakak dan aku akan membantumu membayar tagihan makan kali ini! Bagaimana?” Usul Stevy memegang pipinya dengan kedua tangannya.
“Heh! Lupakan saja, memang benar aku tidak sanggup membayar tagihan ini. Tapi aku lupa memberitahumu, aku tidak perlu membayar tagihan apa pun jika makan di tempat ini.” Harold tersenyum sambil merentangkan tangannya, “Apakah kamu sudah kenyang? Kita bisa pergi sekarang.”
“Haha, kamu pikir kamu pemilik restoran ini?” Rocky yang berada di samping menonton pertunjukkan tertawa keras mendengar ucapan ini, “Kuberitahu kamu, restoran ini memiliki frenchise di seluruh dunia. Apakah kamu mengerti apa yang dimaksud dengan Ekologi? Restoran ekologis! Restoran ini lebih terkenal dari Michelin di Eropa. Dasar orang kampung, kalau kamu ingin makan gratis, aku jamin kamu akan masuk penjara.”
Harold menoleh melihat Rocky. Dia menyipitkan matanya, “Aku mulai membencimu.” Ujar Harold acuh.
Lalat ini sungguh menyebalkan!
Jika bukan karena Beatrix, Harold pasti sudah menghajar orang ini hingga babak belur.
Saat ini, terdengar suara tok tok dari belakang Rocky, seperti suara sepatu hak tinggi yang menginjak tanah.
Mereka menoleh dan melihat seorang pria berjas memimpin seorang wanita berbaju merah ke sisi ini.
Wanita itu mengenakan gaun merah panjang gaya cheongsam. Pakaian ketat itu menunjukkan lekuk tubuhnya. Ketika wanita itu berjalan, wajahnya tampak serius, bibirnya merah menyala. Wanita itu memiliki temperamen yang mulia dan glamor, bahkan ada tatapan penolakan di matanya.
Seperti mangsa yang sulit diatur.
Pesona memukau wanita itu membuat mata semua orang bersinar, termasuk Rocky.
Namun, Rocky hanya melirik wanita itu sekilas, lalu melirik pria berjas di belakang wanita itu.
Rocky senang. Ia mengenal pria itu. Pria itu adalah manajer restoran ini.
“Manajer Crust,orang kampung ini tidak sanggup membayar tagihan makan. Dia ingin makan gratis! Cepat lapor polisi tangkap dia!”Ujar Rocky menghampiri Manajer Crust.
Manajer Crust menundukkan kepala dan tampak arogan. Dia mengabaikan Rocky begitu saja.
Wanita berbaju merah berjalan ke hadapan Harold dan membungkuk 90 derajat.
“Tuan Kiev.” Sapa wanita itu sopan.
“Jangan jangan jangan. Aku tidak sanggup menerima penghormatan sebesar ini. Aku memanggilmu datang hanya ingin bertanya bisakah tagihan makananku digratiskan?” Tanya Harold melambaikan tangan.
“Tentu saja bisa. Suatu kehormatan Anda bisa datang makan di sini.” Angguk wanita berbaju merah.
“Manajer Crust,ini Tuan Kiev. Kelak kalau dia datang makan di sini, selalu bebaskan dari tagihan.” Ujar wanita itu kepada Manajer Crust.
“Baik.”Angguk Manajer Crust.
“Tuan Kiev, apakah kamu ingin aku antar pulang?” Tanya wanita itu.
“Tidak perlu, temanku ada mobil.” Jawab Harold melambaikan tangan.
“Baik, apa lagi yang kamu butuhkan?”
“Tidak ada lagi……” Harold tersenyum “Tapi …… seprtinya meja itu memesan sebotol Romanee Conti yang berusia 90 tahun tanpa membayar tagihan!”
Harold mengatakan ini sambil mengedipkan mata dan mengerutkan kening pada wanita berbaju merah.
Sudut mulut wanita itu tersenyum kecil. Ia segera mengerti apa yang dimaksud Harold.
Setelah itu, wanita itu berbalik dan menatap Rocky yang tercengang.
“Tuan, aku pemilik restoran Ecology ini. Apakah kamu yang memesan anggur itu?” Tanya wanita itu.
Rocky tercengang.
Ketika Rocky melihat Manajer Crust sangat patuh pada wanita ini. Dia memiliki firasat buruk di hatinya dan ketika wanita itu menghormati Harold. Dia bertanya-tanya apakah dirinya salah lihat.
Pemilik restoran ini sangat menghormati orang kampung di depannya!
Mustahil!
“Bu-bukan! Dia memesan sebotol anggur itu untukku!”Ujar Rocky menunjuk Stevy.
Tatapan wanita itu berbalik menatap Stevy.
Stevy tercengang. Plot cerita berubah sangat cepat sehingga ia tidak sempat merespon.
Harold mengenal pemilik restoran ini, bahkan pemilik restoran ini sangat sopan padanya. Dari mana asal Harold?
“Kalau kamu berani membongkar kedokku, jangan salahkan aku tidak mengasihanimu dan menghancurkan tulangmu!” Ujar Harold pelan sambil mengerutkan kening menatap Stevy.
“Ti-tidak, dia yang memesannya sendiri!” Ujar Stevy.
Rocky langsung tercengang.
“Aku……”Rocky membelalakkan matanya. Ia baru menyadari dirinya dijebak.
“Harold,beraninya kamu menjebakku?” Ujar Rocky menunjuk Harold dengan ekspresi garang.
“Bro, perhatikan kata-katamu, aku bukan gay! Memang kamu yang meminum anggur itu.”Ujar Harold girang.
“Bos Shinon!”Panggil Harold.
“Tuan Kiev.” Wanita berbaju merah itu berbalik dan menundukkan kepalanya dengan sopan kepada Harold.
“Kalau bisa beri pria ini diskon 9,9 persen.”
“Tentu saja bisa, Tuan Kiev sudah memberi perintah.” Angguk Shinon.
“Tagih jumlah besarnya saja, hapuskan pecahan 600 juta.”
“Baik.”
Setelah itu, “Sudah kenyang?”Tanya Harold menatap Stevy.
“Su-sudah.” Jawab Stevy setelah tertegun selama 2 atau 3 detik.
“Lalu kenapa diam saja? Menunggu untuk mencuci piring?”
Harold bangkit dan meninggalkan restoran. Stevy melihat ke kiri dan ke kanan. Ia mengambil tasnya dan buru-buru mengikuti.
“Tuan Kiev hati-hati di jalan.” Ujar Shinon
“Sialan!” Rocky menggertakkan giginya dengan marah
“Tuan,tolong bayar anggur ini, kalau tidak kami akan memanggil polisi.” Ujar Shinon pada Rocky.
“Gesek kartu!”
Rocky tampak sedih dan marah. Dia mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan kartu bank dari dompetnya.
“Harold sialan,kamu tunggu dan lihat saja!”
Beatrix mengernyitkan kening. Sejujurnya, dia tidak menyukai sikap Harold. Jelas-jelas tidak mempunyai uang, tetapi memaksakan diri untuk makan di tempat seperti ini. Meski awalnya wanita itu yang menunjukkan kartu. Tetapi, siapa yang membayar tagihan ketika pria dan wanita makan bersama itu sangat penting. Harold sangat berhati besar membiarkan wanita itu membayar tagihan.
Stevy meletakkan pisau dan garpunya. Ia menatap Harold dengan penuh minat.
Stevy tidak berani terlalu mempermalukan Harold. Jika kakeknya tahu pasti akan memarahinya.
Tetapi Stevy sangat penasaran, apa yang akan dilakukan Harold?
“Nona Klein, aku sangat terkejut dengan responmu.” Ujar Harold bersandar di kursi dengan tusuk gigi di mulutnya.
Saat berbicara, Harold memasukkan ponselnya ke saku celananya. Tidak ada yang memperhatikan Harold baru saja mengirim pesan teks.
“Apakah Tuan Kiev tidak sanggup membayar tagihan ini?”Tawa Stevy.
Harold menggelengkan kepala, “Mana sanggup aku membayarnya? Istriku hanya memberiku beberapa juta setiap bulan. Tagihan makan ini setidaknya mencapai ratusan juta. Ini setara dengan berapa tahun gajiku?”Ujar dia dengan jujur.
“Ok, panggil aku kakak dan aku akan membantumu membayar tagihan makan kali ini! Bagaimana?” Usul Stevy memegang pipinya dengan kedua tangannya.
“Heh! Lupakan saja, memang benar aku tidak sanggup membayar tagihan ini. Tapi aku lupa memberitahumu, aku tidak perlu membayar tagihan apa pun jika makan di tempat ini.” Harold tersenyum sambil merentangkan tangannya, “Apakah kamu sudah kenyang? Kita bisa pergi sekarang.”
“Haha, kamu pikir kamu pemilik restoran ini?” Rocky yang berada di samping menonton pertunjukkan tertawa keras mendengar ucapan ini, “Kuberitahu kamu, restoran ini memiliki frenchise di seluruh dunia. Apakah kamu mengerti apa yang dimaksud dengan Ekologi? Restoran ekologis! Restoran ini lebih terkenal dari Michelin di Eropa. Dasar orang kampung, kalau kamu ingin makan gratis, aku jamin kamu akan masuk penjara.”
Harold menoleh melihat Rocky. Dia menyipitkan matanya, “Aku mulai membencimu.” Ujar Harold acuh.
Lalat ini sungguh menyebalkan!
Jika bukan karena Beatrix, Harold pasti sudah menghajar orang ini hingga babak belur.
Saat ini, terdengar suara tok tok dari belakang Rocky, seperti suara sepatu hak tinggi yang menginjak tanah.
Mereka menoleh dan melihat seorang pria berjas memimpin seorang wanita berbaju merah ke sisi ini.
Wanita itu mengenakan gaun merah panjang gaya cheongsam. Pakaian ketat itu menunjukkan lekuk tubuhnya. Ketika wanita itu berjalan, wajahnya tampak serius, bibirnya merah menyala. Wanita itu memiliki temperamen yang mulia dan glamor, bahkan ada tatapan penolakan di matanya.
Seperti mangsa yang sulit diatur.
Pesona memukau wanita itu membuat mata semua orang bersinar, termasuk Rocky.
Namun, Rocky hanya melirik wanita itu sekilas, lalu melirik pria berjas di belakang wanita itu.
Rocky senang. Ia mengenal pria itu. Pria itu adalah manajer restoran ini.
“Manajer Crust,orang kampung ini tidak sanggup membayar tagihan makan. Dia ingin makan gratis! Cepat lapor polisi tangkap dia!”Ujar Rocky menghampiri Manajer Crust.
Manajer Crust menundukkan kepala dan tampak arogan. Dia mengabaikan Rocky begitu saja.
Wanita berbaju merah berjalan ke hadapan Harold dan membungkuk 90 derajat.
“Tuan Kiev.” Sapa wanita itu sopan.
“Jangan jangan jangan. Aku tidak sanggup menerima penghormatan sebesar ini. Aku memanggilmu datang hanya ingin bertanya bisakah tagihan makananku digratiskan?” Tanya Harold melambaikan tangan.
“Tentu saja bisa. Suatu kehormatan Anda bisa datang makan di sini.” Angguk wanita berbaju merah.
“Manajer Crust,ini Tuan Kiev. Kelak kalau dia datang makan di sini, selalu bebaskan dari tagihan.” Ujar wanita itu kepada Manajer Crust.
“Baik.”Angguk Manajer Crust.
“Tuan Kiev, apakah kamu ingin aku antar pulang?” Tanya wanita itu.
“Tidak perlu, temanku ada mobil.” Jawab Harold melambaikan tangan.
“Baik, apa lagi yang kamu butuhkan?”
“Tidak ada lagi……” Harold tersenyum “Tapi …… seprtinya meja itu memesan sebotol Romanee Conti yang berusia 90 tahun tanpa membayar tagihan!”
Harold mengatakan ini sambil mengedipkan mata dan mengerutkan kening pada wanita berbaju merah.
Sudut mulut wanita itu tersenyum kecil. Ia segera mengerti apa yang dimaksud Harold.
Setelah itu, wanita itu berbalik dan menatap Rocky yang tercengang.
“Tuan, aku pemilik restoran Ecology ini. Apakah kamu yang memesan anggur itu?” Tanya wanita itu.
Rocky tercengang.
Ketika Rocky melihat Manajer Crust sangat patuh pada wanita ini. Dia memiliki firasat buruk di hatinya dan ketika wanita itu menghormati Harold. Dia bertanya-tanya apakah dirinya salah lihat.
Pemilik restoran ini sangat menghormati orang kampung di depannya!
Mustahil!
“Bu-bukan! Dia memesan sebotol anggur itu untukku!”Ujar Rocky menunjuk Stevy.
Tatapan wanita itu berbalik menatap Stevy.
Stevy tercengang. Plot cerita berubah sangat cepat sehingga ia tidak sempat merespon.
Harold mengenal pemilik restoran ini, bahkan pemilik restoran ini sangat sopan padanya. Dari mana asal Harold?
“Kalau kamu berani membongkar kedokku, jangan salahkan aku tidak mengasihanimu dan menghancurkan tulangmu!” Ujar Harold pelan sambil mengerutkan kening menatap Stevy.
“Ti-tidak, dia yang memesannya sendiri!” Ujar Stevy.
Rocky langsung tercengang.
“Aku……”Rocky membelalakkan matanya. Ia baru menyadari dirinya dijebak.
“Harold,beraninya kamu menjebakku?” Ujar Rocky menunjuk Harold dengan ekspresi garang.
“Bro, perhatikan kata-katamu, aku bukan gay! Memang kamu yang meminum anggur itu.”Ujar Harold girang.
“Bos Shinon!”Panggil Harold.
“Tuan Kiev.” Wanita berbaju merah itu berbalik dan menundukkan kepalanya dengan sopan kepada Harold.
“Kalau bisa beri pria ini diskon 9,9 persen.”
“Tentu saja bisa, Tuan Kiev sudah memberi perintah.” Angguk Shinon.
“Tagih jumlah besarnya saja, hapuskan pecahan 600 juta.”
“Baik.”
Setelah itu, “Sudah kenyang?”Tanya Harold menatap Stevy.
“Su-sudah.” Jawab Stevy setelah tertegun selama 2 atau 3 detik.
“Lalu kenapa diam saja? Menunggu untuk mencuci piring?”
Harold bangkit dan meninggalkan restoran. Stevy melihat ke kiri dan ke kanan. Ia mengambil tasnya dan buru-buru mengikuti.
“Tuan Kiev hati-hati di jalan.” Ujar Shinon
“Sialan!” Rocky menggertakkan giginya dengan marah
“Tuan,tolong bayar anggur ini, kalau tidak kami akan memanggil polisi.” Ujar Shinon pada Rocky.
“Gesek kartu!”
Rocky tampak sedih dan marah. Dia mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan kartu bank dari dompetnya.
“Harold sialan,kamu tunggu dan lihat saja!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved