Bab 14 Salah Orang
by Justin
07:01,Mar 25,2022
Sesampainya di rumah Scarlett, waktu sudah menunjuk ke pukul sepuluh malam, Scarlett yang ketakutan terus menangis di sepanjang perjalanan.
Sebenarnya Carson duduk di sofa untuk menenangkan Scarlett, namun Scarlett malah menangis di dalam pelukannya, sampai akhirnya, Scarlett pun tertidur dalam pelukannya.
Sampai tengah malam, setelah meyakinkan bahwa Scarlett sudah tertidur, barulah Carson menggendongnya ke dalam kamarnya, setelah menyelimuti tubuh Scarlett, Carson pun kembali ke ruang tamu.
Carson tidak tidur, dia mencari sebotol wine, lalu meminumnya sambil merokok di balkon.
Waktu pun berlalu, langit mulai terang, saat jalan raya sudah mulai penuh dengan mobil, barulah Carson kembali ke ruang tamu.
Ia melihat jamnya, sudah jam enam lebih, Carson tahu Scarlett masih harus pergi ke sekolah, oleh karena itu ia pergi ke dapur dan melihat isi kulkasnya, cukup banyak juga.
Carson pun mulai sibuk di dapur menggunakan bahan-bahan yang ada di kulkas.
Scarlett membuka matanya, menyadari bahwa dirinya sedang berada di atas ranjangnya sendiri, masih ada bekas air mata yang belum kering di ujung matanya, Scarlett bangun dari ranjangnya, lalu teringat bahwa dirinya kemarin malam tertidur di dalam pelukan Carson, hal ini membuatnya sangat malu.
Setelah mendengar suara di luar, Scarlett pun keluar kamar, lalu melihat Carson yang sedang membuat sarapan di dapur, hal ini membuat Scarlett tidak enak.
"Sudah bangun!" Carson sudah tahu saat Scarlett baru saja membuka pintu kamarnya, oleh karena itu ia menyapanya.
"Ya, Kak Carson, aku saja yang masak." kata Scarlett.
"Kau pasti sangat lelah kemarin, oleh karena itu langsung tertidur, pergi mandi dulu saja, lalu sarapan dan pergi ke sekolah." kata Carson tersenyum.
Scarlett pun menganggukkan kepalanya, lalu kembali ke kamarnya sendiri dan mencari pakaian ganti, setelah itu ia pergi ke kamar mandi.
Setengah jam kemudian, dua orang itu duduk di meja makan, perasaan Scarlett sudah jauh lebih baik, ia sudah bisa tersenyum, hal ini membuat Carson tenang.
Setelah sarapan, Carson dan Scarlett pergi bersama, mobil balap yang kemarin masih ada di hotel, jadi Scarlett terpaksa naik taksi ke sekolah.
Jalanan di pagi hari sangat macet, tepat empat puluh menit kemudian, barulah Scarlett sampai ke sekolah.
Sebelum Scarlett masuk ke sekolah, Carson memberitahunya, kalau ada apa-apa segera hubungi dia, jangan keluar dari sekolah seorang diri.
Setelah Scarlett masuk ke dalam sekolah, Carson pun pergi ke Royal Palace Hotel, tak lama kemudian, Carson pun mengambil mobilnya kembali, saat itu pula barulah Carson tahu bahwa ternyata Royal Palace Hotel adalah bisnis milik Qin's Corp., sudah ada orang yang menyuruh pegawai hotel untuk menyiapkan mobilnya.
Scarlett sudah pergi ke sekolah, urusan terpenting Carson hari ini adalah mencari rumah, sambil membawa Lamborghini-nya, Carson pun langsung pergi ke pusat persewaan rumah.
Namun sayang, tidak ada rumah yang disukai oleh Carson, Carson ingin membeli sebuah vila yang berada di sekitar sekolah Scarlett, dia sudah mencari di beberapa agen, namun tidak ada satu pun yang membuatnya puas.
Siang harinya, Scarlett menelepon Carson, katanya nanti sore dia masih ada kelas, jadi ia menyuruh Carson untuk makan siang sendiri.
Tepat saat Carson menghentikan mobilnya di depan restoran, ia melihat sesosok orang yang familiar, Nona Besar Keluarga Qin, Alice Qin, namun yang tidak Carson ketahui adalah, dia bukanlah Alice Qin, melainkan adik kembar Alice, Ashley Qin, Carson tidak pernah bertemu dengannya, rupa Alice dan Ashley sama persis, orang terdekat mereka pun tidak bisa membedakan mereka.
Saat itu Ashley sedang mengenakan pakaian santai, rambutnya terikat ke atas, terlihat sangat ceria, dia sedang makan seorang diri di meja dekat jendela.
Setelah Carson memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam, ia langsung berjalan ke meja itu, belum sampai orang tersebut mempersilahkannya duduk, Carson langsung duduk di hadapan Ashley.
"Alice, kebetulan sekali." kata Carson sambil duduk dan tersenyum.
Ashley yang awalnya tak berekspresi itu pun langsung tersenyum begitu mendengar sapaan dari Carson, lalu ia mengangkat kepalanya.
Tak disangka akan ada seorang pria tampan yang duduk di depannya, tak perlu dipikir lagi, dia salah orang, dia pikir dirinya adalah Alice Qin.
"Hn." Setelah membalasnya dengan santai, Ashley pun melanjutkan makan siangnya.
"Alice, Tuan Besar baik-baik saja kan?" Carson bertanya lagi, sama sekali tidak curiga bahwa orang di depannya ini bukanlah Alice.
"Cukup baik, kau ingin makan apa, pesanlah sendiri." kata Ashley sambil tersenyum.
"Baik." Carson tidak sungkan, ia memanggil pelayan dan memesan makanannya.
"Kenapa kau kemari?" tanya Ashley tanpa menyebut nama Carson.
"Aku sedang mencari rumah, dan mencari sampai ke sini, kau sendiri, kau baru saja pulang kemarin, terkena shock hebat pula, tapi hari ini kau sudah bisa keluar dengan santai, hebat juga." Carson pun teringat kembali bahwa Alice kemarin juga baru saja diculik.
"Hn...... Sudah terbiasa, tidak perlu dilebih-lebihkan." Ashley sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Kakaknya kemarin, oleh karena itu ia hanya bisa menjawab seperti itu.
"Tidak mungkin, sebelumnya kau juga sudah pernah diculik? Apa Tuan Besar tidak mengurusnya?" tanya Carson dengan bingung, kalau terjadi hal seperti ini dalam keluarga yang sebesar ini, seharusnya mereka memperkuat penjagaan mereka, mana mungkin seperti ini.
Ashley terkejut, Kakek dan Kakaknya sama sekali tidak memberitahunya, ternyata kemarin Alice diculik, sekarang ia tidak tahu harus berkata apa.
"Masalahnya juga sudah berlalu, tak usah diungkit lagi." kata Ashley setelah berpikir sejenak.
Tak lama, makanan Carson pun diantar kemari, mereka berdua menyantap makanan mereka masing-masing, Ashley juga tidak menggoda Carson, Kakaknya baru saja diculik, bisa-bisanya ia tidak tahu akan hal sebesar ini, ia harus segera pulang dan menanyakannya.
Meskipun Ashley tiba-tiba tak berbicara apa-apa, Carson tidak berpikir panjang, setelah selesai makan, Carson pun membayar makanan mereka.
"Apa kau bawa mobil?" Setelah keluar dari restoran, Ashley bertanya pada Carson.
"Hn, membawa mobil kalian itu." jawab Carson.
Seketika Ashley pun membelalakkan matanya lebar-lebar, Lamborghini itu adalah mobil kesayangannya, kemarin Kakeknya berkata bahwa tidak ada orang yang boleh membawa mobil itu, hal ini membuat perasaannya sangat sedih, tak disangka Kakek memberikan mobil itu pada Carson, ia juga mulai penasaran terhadap Carson ini, kenapa Kakek bersikap sebaik ini padanya.
"Aku tidak bawa mobil, kau antar aku pulang saja." kata Ashley.
"Tak masalah, kebetulan aku juga ingin bertemu dengan Tuan Besar." jawab Carson tanpa berpikir.
Tak lama, Carson pun membawa Ashley menuju ke rumah Keluarga Qin.
"Nona, Tuan Long." Di depan rumah, pengurus rumah yang kemarin pun menyapa Carson dan Ashley.
"Aku pergi ke kamar dulu, Paman Zhou, bawa dia menemui Kakek." kata Ashley sambil tersenyum, ia hendak pergi mencari Kakaknya dan menanyainya.
"Baik, Nona, Tuan Long, silakan."
Ashley pergi ke arah satunya, sedangkan Carson pergi ke ruang baca bersama dengan sang pengurus rumah.
Baru saja ia sampai ke depan pintu ruang baca, Carson melihat Alice lagi, namun Alice yang sekarang ini, rambutnya terurai ke bawah.
"Alice, kenapa kau secepat ini?" tanya Carson dengan bingung.
"Carson, kau datang." Alice menyapa Carson dengan sangat sungkan, hal itu membuat Carson sangat kebingungan.
"Nona Besar, Tuan Long datang bersama Nona Kedua, aku akan memberitahu Tuan Besar terlebih dahulu." kata pengurus rumah itu.
"Apa, Nona Kedua, jadi maksudmu orang yang datang bersamaku itu bukan Alice?" tanya Carson terkejut.
"Tuan Long, yang datang bersama Anda itu adalah Nona Kedua, Ashley Qin, mungkin Anda salah orang." jawab pengurus rumah itu.
Sebenarnya Carson duduk di sofa untuk menenangkan Scarlett, namun Scarlett malah menangis di dalam pelukannya, sampai akhirnya, Scarlett pun tertidur dalam pelukannya.
Sampai tengah malam, setelah meyakinkan bahwa Scarlett sudah tertidur, barulah Carson menggendongnya ke dalam kamarnya, setelah menyelimuti tubuh Scarlett, Carson pun kembali ke ruang tamu.
Carson tidak tidur, dia mencari sebotol wine, lalu meminumnya sambil merokok di balkon.
Waktu pun berlalu, langit mulai terang, saat jalan raya sudah mulai penuh dengan mobil, barulah Carson kembali ke ruang tamu.
Ia melihat jamnya, sudah jam enam lebih, Carson tahu Scarlett masih harus pergi ke sekolah, oleh karena itu ia pergi ke dapur dan melihat isi kulkasnya, cukup banyak juga.
Carson pun mulai sibuk di dapur menggunakan bahan-bahan yang ada di kulkas.
Scarlett membuka matanya, menyadari bahwa dirinya sedang berada di atas ranjangnya sendiri, masih ada bekas air mata yang belum kering di ujung matanya, Scarlett bangun dari ranjangnya, lalu teringat bahwa dirinya kemarin malam tertidur di dalam pelukan Carson, hal ini membuatnya sangat malu.
Setelah mendengar suara di luar, Scarlett pun keluar kamar, lalu melihat Carson yang sedang membuat sarapan di dapur, hal ini membuat Scarlett tidak enak.
"Sudah bangun!" Carson sudah tahu saat Scarlett baru saja membuka pintu kamarnya, oleh karena itu ia menyapanya.
"Ya, Kak Carson, aku saja yang masak." kata Scarlett.
"Kau pasti sangat lelah kemarin, oleh karena itu langsung tertidur, pergi mandi dulu saja, lalu sarapan dan pergi ke sekolah." kata Carson tersenyum.
Scarlett pun menganggukkan kepalanya, lalu kembali ke kamarnya sendiri dan mencari pakaian ganti, setelah itu ia pergi ke kamar mandi.
Setengah jam kemudian, dua orang itu duduk di meja makan, perasaan Scarlett sudah jauh lebih baik, ia sudah bisa tersenyum, hal ini membuat Carson tenang.
Setelah sarapan, Carson dan Scarlett pergi bersama, mobil balap yang kemarin masih ada di hotel, jadi Scarlett terpaksa naik taksi ke sekolah.
Jalanan di pagi hari sangat macet, tepat empat puluh menit kemudian, barulah Scarlett sampai ke sekolah.
Sebelum Scarlett masuk ke sekolah, Carson memberitahunya, kalau ada apa-apa segera hubungi dia, jangan keluar dari sekolah seorang diri.
Setelah Scarlett masuk ke dalam sekolah, Carson pun pergi ke Royal Palace Hotel, tak lama kemudian, Carson pun mengambil mobilnya kembali, saat itu pula barulah Carson tahu bahwa ternyata Royal Palace Hotel adalah bisnis milik Qin's Corp., sudah ada orang yang menyuruh pegawai hotel untuk menyiapkan mobilnya.
Scarlett sudah pergi ke sekolah, urusan terpenting Carson hari ini adalah mencari rumah, sambil membawa Lamborghini-nya, Carson pun langsung pergi ke pusat persewaan rumah.
Namun sayang, tidak ada rumah yang disukai oleh Carson, Carson ingin membeli sebuah vila yang berada di sekitar sekolah Scarlett, dia sudah mencari di beberapa agen, namun tidak ada satu pun yang membuatnya puas.
Siang harinya, Scarlett menelepon Carson, katanya nanti sore dia masih ada kelas, jadi ia menyuruh Carson untuk makan siang sendiri.
Tepat saat Carson menghentikan mobilnya di depan restoran, ia melihat sesosok orang yang familiar, Nona Besar Keluarga Qin, Alice Qin, namun yang tidak Carson ketahui adalah, dia bukanlah Alice Qin, melainkan adik kembar Alice, Ashley Qin, Carson tidak pernah bertemu dengannya, rupa Alice dan Ashley sama persis, orang terdekat mereka pun tidak bisa membedakan mereka.
Saat itu Ashley sedang mengenakan pakaian santai, rambutnya terikat ke atas, terlihat sangat ceria, dia sedang makan seorang diri di meja dekat jendela.
Setelah Carson memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam, ia langsung berjalan ke meja itu, belum sampai orang tersebut mempersilahkannya duduk, Carson langsung duduk di hadapan Ashley.
"Alice, kebetulan sekali." kata Carson sambil duduk dan tersenyum.
Ashley yang awalnya tak berekspresi itu pun langsung tersenyum begitu mendengar sapaan dari Carson, lalu ia mengangkat kepalanya.
Tak disangka akan ada seorang pria tampan yang duduk di depannya, tak perlu dipikir lagi, dia salah orang, dia pikir dirinya adalah Alice Qin.
"Hn." Setelah membalasnya dengan santai, Ashley pun melanjutkan makan siangnya.
"Alice, Tuan Besar baik-baik saja kan?" Carson bertanya lagi, sama sekali tidak curiga bahwa orang di depannya ini bukanlah Alice.
"Cukup baik, kau ingin makan apa, pesanlah sendiri." kata Ashley sambil tersenyum.
"Baik." Carson tidak sungkan, ia memanggil pelayan dan memesan makanannya.
"Kenapa kau kemari?" tanya Ashley tanpa menyebut nama Carson.
"Aku sedang mencari rumah, dan mencari sampai ke sini, kau sendiri, kau baru saja pulang kemarin, terkena shock hebat pula, tapi hari ini kau sudah bisa keluar dengan santai, hebat juga." Carson pun teringat kembali bahwa Alice kemarin juga baru saja diculik.
"Hn...... Sudah terbiasa, tidak perlu dilebih-lebihkan." Ashley sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Kakaknya kemarin, oleh karena itu ia hanya bisa menjawab seperti itu.
"Tidak mungkin, sebelumnya kau juga sudah pernah diculik? Apa Tuan Besar tidak mengurusnya?" tanya Carson dengan bingung, kalau terjadi hal seperti ini dalam keluarga yang sebesar ini, seharusnya mereka memperkuat penjagaan mereka, mana mungkin seperti ini.
Ashley terkejut, Kakek dan Kakaknya sama sekali tidak memberitahunya, ternyata kemarin Alice diculik, sekarang ia tidak tahu harus berkata apa.
"Masalahnya juga sudah berlalu, tak usah diungkit lagi." kata Ashley setelah berpikir sejenak.
Tak lama, makanan Carson pun diantar kemari, mereka berdua menyantap makanan mereka masing-masing, Ashley juga tidak menggoda Carson, Kakaknya baru saja diculik, bisa-bisanya ia tidak tahu akan hal sebesar ini, ia harus segera pulang dan menanyakannya.
Meskipun Ashley tiba-tiba tak berbicara apa-apa, Carson tidak berpikir panjang, setelah selesai makan, Carson pun membayar makanan mereka.
"Apa kau bawa mobil?" Setelah keluar dari restoran, Ashley bertanya pada Carson.
"Hn, membawa mobil kalian itu." jawab Carson.
Seketika Ashley pun membelalakkan matanya lebar-lebar, Lamborghini itu adalah mobil kesayangannya, kemarin Kakeknya berkata bahwa tidak ada orang yang boleh membawa mobil itu, hal ini membuat perasaannya sangat sedih, tak disangka Kakek memberikan mobil itu pada Carson, ia juga mulai penasaran terhadap Carson ini, kenapa Kakek bersikap sebaik ini padanya.
"Aku tidak bawa mobil, kau antar aku pulang saja." kata Ashley.
"Tak masalah, kebetulan aku juga ingin bertemu dengan Tuan Besar." jawab Carson tanpa berpikir.
Tak lama, Carson pun membawa Ashley menuju ke rumah Keluarga Qin.
"Nona, Tuan Long." Di depan rumah, pengurus rumah yang kemarin pun menyapa Carson dan Ashley.
"Aku pergi ke kamar dulu, Paman Zhou, bawa dia menemui Kakek." kata Ashley sambil tersenyum, ia hendak pergi mencari Kakaknya dan menanyainya.
"Baik, Nona, Tuan Long, silakan."
Ashley pergi ke arah satunya, sedangkan Carson pergi ke ruang baca bersama dengan sang pengurus rumah.
Baru saja ia sampai ke depan pintu ruang baca, Carson melihat Alice lagi, namun Alice yang sekarang ini, rambutnya terurai ke bawah.
"Alice, kenapa kau secepat ini?" tanya Carson dengan bingung.
"Carson, kau datang." Alice menyapa Carson dengan sangat sungkan, hal itu membuat Carson sangat kebingungan.
"Nona Besar, Tuan Long datang bersama Nona Kedua, aku akan memberitahu Tuan Besar terlebih dahulu." kata pengurus rumah itu.
"Apa, Nona Kedua, jadi maksudmu orang yang datang bersamaku itu bukan Alice?" tanya Carson terkejut.
"Tuan Long, yang datang bersama Anda itu adalah Nona Kedua, Ashley Qin, mungkin Anda salah orang." jawab pengurus rumah itu.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved