Bab 1 Dikhianati

by Justin 07:01,Mar 25,2022
Di perbatasan suatu negara di Eropa Timur, pada tengah malam, sebuah manor telah dikelilingi oleh tentara dan polisi. Baru saja terjadi baku tembak yang sengit. Ketika pembunuh telah membunuh nyonya rumah, para polisi didesak mundur, apa boleh buat, di dalam masih ada orang penting yang menjadi sandera, dan mereka harus berkompromi.
Di dalam manor, darah telah mengalir seperti sungai, mayat bergelimpangan di lantai. Pada saat ini, di ruang tamu lantai satu, seorang pria paruh baya sedang terbaring di atas sofa, darah segar mengalir dari mulutnya, juga ada beberapa bagian di dadanya yang mengeluarkan darah, dan seorang pemuda sedang menatapnya dengan pistol di tangan.
Di samping keduanya, seorang paruh baya diikat ke sebuah tiang, jelas dia adalah sandera.
“Shadow, apakah kamu menyesal?” Pria paruh baya itu bertanya, lalu muntah darah.
“Tidak ada istilah menyesal, kalau aku tidak mati kali ini, maka ada orang yang harus menderita sebagai pengorbanan, tapi aku telah melibatkanmu.” kata Shadow, bisa dilihat kemarahan di matanya cukup untuk membunuh siapa pun.
“Kita telah dikhianati, sekarang ada pasukan pertahanan perbatasan di luar. Sungguh tidak menyangka, kita berdua akan disambut dengan hormat.” ujar pria paruh baya itu, dan muntah darah lagi setelah bicara.
“Aku Shadow, sejak hari pertama sebagai pembunuh, aku sudah siap mati kapan saja. Yang ingin mereka hadapi adalah aku, kamu tidak seharusnya melibatkan diri.” ujar Shadow.
“Aku sudah tidak mampu lagi, bisakah kamu membantuku?” Pria paruh baya bertanya.
“Katakan, tidak peduli apa pun itu, aku akan memenuhinya, selama aku masih hidup.” jawab Shadow.
“Aku punya seorang adik perempuan, kalau aku mati maka tidak ada yang menjaganya, bisakah kamu bantu aku melindunginya?” kata pria paruh baya sambil tersenyum.
“Apakah ini dapat dianggap menjodohkan dia denganku?” ujar Shadow juga tersenyum.
“Kalau berhenti menjadi pembunuh, kamu pasti adalah pemuda yang hebat. Jika boleh, tidak buruk bagi adikku untuk mengikutimu.” kata pria paruh baya itu sungguh-sungguh.
“Cantik?” tanya Shadow lagi.
“Lebih dari cukup untukmu.” Pria paruh baya itu berkata, dan memuntahkan darah lagi.
“Kalau aku bisa hidup, aku berjanji padamu. Aku akan kembali ke tanah air dan menjaga adikmu dengan baik. Ini memang adalah tugasku yang terakhir, hanya saja tidak menduga, mereka akan berbuat seperti ini.” kata pemuda itu dengan serius.
“Sepakat, ingatlah XXXXXX, ini adalah kata sandi dari akun aku di Swiss Bank, termasuk beberapa informasi penting, juga data mengenai adikku, semuanya ada di dalam. Kalau aku mati, kuserahkan semuanya untukmu, sebagai imbalan telah menjaga adikku juga sebagai mahar pernikahan.” Pria paruh baya berkata, setelah itu dia muntah darah dua teguk lagi dan benar-benar sekarat.
“Tadinya aku ingin menyerang keluar, sekarang karena kamu, aku tidak boleh mati begitu saja.” ujar Shadow. Setelah itu dia berlari ke samping pintu, menyeret mayat seorang polisi, kemudian dengan cepat melepaskan pakaiannya sendiri, lalu menanggalkan seragam di tubuh polisi, dan memakainya.
Segera, Shadow persis sama dengan polisi di luar, hanya saja dia berparas Asia, kalau tidak dilihat teliti juga tidak akan ketahuan.
Pria paruh baya yang tergeletak di lantai tersenyum memuji.
“Aku pergi, aku akan menjaga adikmu dengan baik, tapi tidak menjamin kalau aku mati.” kata Shadow pada pria paruh baya.
Kepala pria paruh baya terkulai dan menghembuskan napas terakhir.
Shadow tahu dia harus bergegas di saat ini, memasang bom waktu untuk dua menit, lalu menggantungnya pada tubuh pria paruh baya yang terikat.
Kemudian, dia menarik granat asap di semua tubuh polisi dan segera melintas ke ruangan lain.
“Dor dor…“ Shadow mengintai, polisi dan prajurit di luar bersiap menyerang lagi, dia akan menghadapi serentetan peluru di luar.
Para prajurit di luar yang bersiap mendobrak masuk menjadi lengah.
Dalam putaran penembakan ini telah menjatuhkan belasan orang, namun bagi pasukan tentara di luar yang hampir berjumlah ribuan orang, ini tidak ada apa-apanya.
“Bumm bumm…” Tiba-tiba, bom waktu di ruang tamu meledak, kemudian asap mulai memenuhi seluruh manor.
Para prajurit di luar juga menyerang lagi saat ini. Pertama, beberapa granat gas air mata dilemparkan ke dalam, kemudian beberapa polisi yang mengenakan topeng gas menerobos dari pintu utama.
Pada saat ini, Shadow merasa matanya pedih oleh granat gas dan hampir tidak bisa melihat. Namun, dia tidak menyerah, diam-diam berjalan ke belakang seorang polisi, lalu mematahkan lehernya dengan cepat, kemudian segera melepaskan topeng gasnya, dan dipakainya sendiri. Shadow sekarang persis sama dengan polisi yang menerobos masuk.
Tapi Shadow tidak keluar, dia mengarahkan pistol pada polisi di depannya dan menarik pelatuk.
“Dor dor dor…” Setelah serentetan peluru dilepaskan, Shadow segera berlari dengan cepat, kemudian mengacungkan pistol dan menembak ke posisi dirinya barusan.
Saat ini ada beberapa polisi yang terluka di sampingnya.
Adanya perlindungan polisi, Shadow bersama polisi lain membawa polisi yang terluka keluar dari manor. Di luar, ada dokter yang menyiapkan tandu.
Dengan membawa polisi ini, dia dengan cepat keluar dari pengepungan, dan masuk ke mobil ambulans.
Di dalam mobil, setelah memukul pingsan seorang dokter, Shadow segera mengganti pakaiannya dengan jubah dokter, kemudian mengemudikan ambulans, Shadow berhasil meninggalkan manor.
Di tengah perjalanan, Shadow yang mengemudikan mobil ambulans langsung menerjang masuk ke dalam sungai setelah dirinya melompat keluar dari mobil terlebih dulu.
Setelah itu, Shadow membawa sebuah mobil yang terparkir di tepi jalan. Di manor sebelumnya, pencarian masih berlangsung.
Setelah fajar, Shadow muncul di bandara, kemudian naik sebuah penerbangan ke Swiss. Pada saat yang sama, sebuah berita telah keluar dari dunia pembunuh.
Butcher yang telah berada di dunia pembunuh selama sepuluh tahun telah meninggal dalam pertempuan di Eropa. Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, pembunuh pemula yang naik daun dengan cepat, Shadow, juga meninggal di Eropa, yang membuat banyak orang merasa sangat disayangkan.
Butcher, seorang veteran di dunia pembunuh, menjadi pembunuh selama sepuluh tahun namun masih hidup, maka kekuatannya tidak perlu diragukan. Sedangkan Shadow, tiba-tiba muncul tiga tahun yang lalu, sekarang adalah yang paling populer, dan telah menerima tugas terbanyak selama tiga tahun ini, dengan tingkat keberhasilan tertinggi, sangat mungkin akan menjadi pembunuh yang menyerang raja pembunuh, hanya saja tidak ada kesempatan lagi.
Setelah Shadow tiba di Swiss, dia menggunakan akun dan kata sandi yang diberikan oleh Butcher dan membuka brankasnya di Swiss Bank. Namun setelah dibuka, Shadow menghela napas sesudah melihat secarik kertas pesan di atasnya.
Di secarik kertas ini, Butcher telah menuliskan semua yang menjadi pesannya. Seolah-olah sebelum pergi, dia sendiri telah mengetahui dirinya akan mati. Pesan ini juga ditinggalkan khusus untuk Shadow, dan Shadow awalnya berencana ingin membalas dendam dulu, namun mengingat hubungan persaudaraannya dengan Butcher, dia memutuskan untuk tidak membalas dendam dulu, dia ingin menjaga adik Butcher dengan baik.
Dalam sepuluh tahun ini, Butcher bukan hanya menghasilkan uang yang banyak, tapi juga mengumpulkan barang yang berguna. Cuma informasi penting yang didapatkan dengan sambil lalu saja sudah berharga hingga tak terkira.
Shadow membuka brankas lagi, kemudian menaruh kembali data informasi tersebut, dan memindahkan semua 2 miliar yuan yang ada di rekening Butcher ke rekeningnya sendiri. Ketika pergi, Shadow membawa data mengenai adik Butcher juga secarik kertas itu!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60