Bab 11 Scarlett Liu Diculik

by Justin 07:01,Mar 25,2022
"Kapan hilangnya?" tanya Carson dengan keras, ia benar-benar marah besar.

"Aku tidak tahu, saat kita semua pergi ke ruang tahanan tadi, ada orang yang membawanya pergi secara paksa." kata polisi itu.

"Tuan Besar, aku dapat menyelesaikan masalah ini sendiri, Anda pulang terlebih dahulu saja." kata Carson sambil membalikkan tubuhnya pada Albert Qin, dia sudah cukup tua, Carson tidak ingin sesuatu terjadi padanya.

"Aku pulang dulu, kalau kau butuh bantuan, katakan saja." kata Albert, dia sudah tua, hanya bisa mendukungnya dari belakang.

Setelah Carson berpamitan pada Albert, ia pun langsung berlari ke arah kantor kepolisian.

Baru saja ia masuk ke dalam, ia pun bertemu dengan Hudson Tian yang sedang berlari ke bawah dengan terburu-buru.

"Beritahu aku, apa yang terjadi?" tanya Carson pada Hudson, tatapan matanya penuh dengan api yang membara.

"Lima belas menit lalu, saat kita semua pergi ke ruang tahanan, ada orang yang membawa adikmu pergi secara paksa dari tim interpol, aku sudah mendapatkan rekaman kamera pengawasnya, sekarang aku sedang mengejarmereka." kata Hudson pada Carson.

"Siapa yang membawanya?" tanya Carson.

"Tidak tahu, aku tidak mengenalnya, tapi aku curiga bahwa dia adalah orang Simon Jiang." kata Hudson.

"Pergi temui Simon Jiang dulu." kata Carson sambil membalikkan tubuhnya dan langsung pergi ke ruang tahanan.

Hudson mengikutinya dari belakang dengan tergesa-gesa, tak lama, merkea pun sampai di ruang tahanan, pengawas yang awalnya sedang bertugas di ruang tahanan, tidak memperbolehkan Carson untuk masuk, namun Carson tidak peduli, siapa pun yang menghalanginya, dia tidak akan menghiraukannya.

Untung saja Kevin Li segera datang kemari, oleh karena itu tidak terjadi kekacauan.

"Brak", belum sampai sang penjaga membuka pintunya, Carson sudah langsung menenSidang pintu besi itu sampai terbuka.

Lalu, Carson pun muncul di hadapan Simon, ia mengangkat tubuh Simon yang sedang duduk di atas lantai itu.

"Beritahu aku, siapa yang menangkap adikku?" tanya Carson sambil menatap Simon.

"Hahaha, tidak akan kuberitahu." Simon tertawa terbahak-bahak, namun karena wajahnya diperban, suara tawanya terdengar sedikit aneh.

"Brak brak......" Karena tak mau mengatakannya, Carson pun juga tidak punya waktu untuk terus cekcok dengannya, ia langsung menggunakan cara yang paling terang-terangan, ia mengangkat Simon ke atas, lalu memukulinya habis-habisan.

"Beritahu aku, siapa yang menangkapnya, kalau kau mengatakannya, aku tidak akan membunuhmu." Setelah memukuli Simon, ia pun menahan kepalanya di dinding.

"Bunuh saja aku, aku tidak akan memberitahumu." Kali ini, tak disangka mulut Simon serapat ini.

"Aku akan mengabulkan permintaanmu." Carson juga marah besar, ia langsung menahan tubuh Simon ke atas lantai, lalu menarik satu tangannya, dan meninjaknya dengan keras.

"Krak", suara yang keras pun terdengar, tangan kanan Simon langsung patah karena injakan Carson itu, namun Carson sama sekali tidak merasa kasihan padanya, ia menarik tangan kiri Simon, dan bersiap untuk menginjaknya juga.

"Akan kuberitahu, akan kuberitahu......" Simon memang sangat keras kepala, namun ia juga tidak bisa menahan siksaan yang diberikan oleh Carson, ia langsung membuka mulutnya.

"Aku hanya bertanya satu kali saja, beritahu aku, siapa yang membawanya pergi, kalau sampai ada sehelai rambut yang hilang dari adikku, kau akan menerima ajalmu, pikirkan baik-baik." kata Carson samil menatap Simon.

"Aku menyuruh Si Tikus untuk membawanya pergi." kata Simon dengan nafas terpenggal-penggal.

"Siapa itu Si Tikus? Bagaimana menemukannya?" tanya Carson lagi.

"Aku punya nomor teleponnya, beri handphone-ku padaku, aku akan meneleponnya." kata Simon sambil duduk di atas lantai dengan nafas terpenggal-penggal, tangannya mulai terasa sakit, rasa kaku saat tangannya patah tadi sudah tidak terasa lagi, tubuhnya mulai gemetaran karena kesakitan.

"Segera cari handphone-nya, cepat." perintah Kevin segera dari luar ruang tahanan.

Tak lama, seorang polisi pun datang dengan membawa sebuah baki berisi beberapa buah handphone, ia meletakkan baki itu di hadapan Simon, Simon pun mengambil handphone-nya sendiri.

Di bawah tatapan mata Carson, Simon pun membuka handphone-nya dan mencari sebuah nomor, lalu menelepon nomor tersebut.

"Halo, Tuan Muda Jiang, kau tidak apa-apa?" kata orang di dalam telepon itu, terdengar sangat terkejut.

"Menurutmu aku tidak apa-apa atau tidak, kau membawa wanita itu ke mana?" Di bawah tatapan Carson, Simon terpaksa bertanya seperti itu.

"Tuan Muda Jiang, maaf, kukira terjadi sesuatu padamu, wanita itu, direbut oleh Si Gendut Luo." kata orang di dalam telepon itu sambil berbisik.

"Apa, kenapa Si Gendut Luo merebutnya?" tanya Simon.

"Kebetulan kami bertemu, mereka baru saja pergi."

"Si Gendut Luo akan membawanya ke mana, apa kau tahu?" tanya Simon lagi.

"Tentu saja pergi ke sarangnya." kata Si Tikus dalam telepon itu dengan santai.

"Aku mengerti." Lalu, Simon pun mematikan telepon itu.

"Di mana?" Setelah Simon mematikan teleponnya, Carson segera bertanya.

"Dia dibawa oleh Si Gendut Luo, ke sarangnya." kata Simon pelan.

"Di mana lokasinya?" tanya Carson sambil menarik kerah baju Simon.

"Di......"

"Aku tahu di mana, ayo segera pergi." Entah sejak kapan Hudson muncul di samping Carson, begitu mendengar Simon mengatakan bahwa Si Gendut Luo menculiknya ke sarangnya, ia langsung membuka mulutnya.

"Ayo." Carson tidak berkata panjang lebar, waktunya sangat berharga.

Tanpa basa-basi, Hudson pun segera ikut keluar dari ruang tahanan bersama dengan Carson, lalu belari ke arah kantor.

Saat Hudson sampai ke sana, Carson sudah membuka pintu mobil sebuah mobil SUV.

Hudson tidak berkata apa-apa, ia membuka pintu itu dan naik ke atas mobil, lalu Carson pun segera menginjak gasnya, SUV itu pun langsung melaju keluar dari pintu kantor polisi, dan berlari ke jalanan.

"Lokasi!" tanya Carson sambil menginjak gasnya.

Hudson tidak berkata apa-apa, langsung memasukkan lokasinya ke dalam GPS, lalu Carson pun mulai melaju mengikuti arahan GPS itu.

"Kecepatan Anda melebihi batas, mohon kurangi kecepatan......"

"Kecepatan Anda melebihi batas, mohon kurangi kecepatan......" Karena kecepatan mobil Carson terlalu cepat, GPS di mobil itu terus memberi peringatan, namun Carson sama sekali tidak memedulikannya, ia terus menginjak gasnya dengan keras.

"Si Gendut Luo ini, adalah kepala kecil dari Geng Shuanglong, salah satu dari tiga geng terbesar di Kota Sihai, biasanya ia mencari nafkah dengan menerima uang palakan dan menjadi preman pasar, biasanya, sarangnya dijaga oleh belasan orang bawahannya......" Hudson yang duduk di sebelah kursi pengemudi memberitahu Carson sedikit informasi tentang Si Gendut Luo.

"Ada tiga mobil polisi di belakang, apa kau bisa menyuruh mereka untuk tidak mengikuti kita, kalau mereka mengejarku terus seperti ini, pasti akan ada hal buruk yang terjadi." Mendengar suara alarm polisi di belakang, Carson pun berkata pada Hudson.

Seketika itu barulah Hudson menyadari, karena mobil Carson melaju dengan sangat cepat, sudah ada tiga mobil polisi yang mengikutinya, kalau terus seperti ini, mungkin benar-benar akan terjadi masalah besar.

Mendengar perkataan Carson, Hudson segera mengeluarkan handphone-nya, lalu menelepon sebuah nomor.

"Pusat Komando, aku Hudson Tian, kepala tim kepolisian interpol, sekarang sedang berada di sekitar Jalan Qingshan, ada tiga mobil polisi yang sedang mengejar sebuah mobil SUV putih, itu adalah mobil kami, kami sedang menjalankan tugas penting, kami minta perintah agar mobil polisi di belakang kami berhenti untuk mengejar kami." Hudson menelepon Pusat Komando.

"Baik!"

Tak lama, tiga mobil polisi di belakang mereka pun tak berani mengejar lagi, Carson pun mempercepat kecepatan mobilnya lagi, tak lama, mobil Carson pun mulai mendekati tujuan yang ada di GPS itu, perjalanan yang sebenarnya memerlukan waktu setengah jam lebih, ditempuh oleh Carson dalam waktu tiga belas menit saja.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60