Bab 18 Hidung Ketua Hebat Sekali, Bagai Anjing Militer
by Alice
10:01,Feb 05,2021
Thea Qiao membelalak mata lebar. Masalah ini hanya diketahui oleh beberapa orang. Ia melirik sekilas orang yang berdiri depan pintu. Selvi Yang merunduk, sehingga ia tidak bisa melihat ekspresinya.
Ia berkerut dahi berkata, “CEO Luo, apa maksud dari kata-katamu itu?”
Jika ada seseorang yang menganggap urusan ini sebagai korupsi, maka akan adanya pengaruh terhadap Xander Qin. Ia pun juga harus menerima pemeriksaan dari departemen tertentu.
Ia sedang sengaja melakukan ini kepadanya.
Robert Luo melihat semua ekspresinya, kemudian tersenyum dengan maksud yang tidak baik.
Ia mendekati Thea Qiao, menghembuskan nafas hangat di samping telinganya. “Jujur saja, apa yang membuatmu begitu gugup?”
Jarak antar mereka berdua sangatlah dekat. Mereka memanglah suami istri dan ini sangatlah biasa di mata orang luar.
Tetapi Thea Qiao malah merasa kurang nyaman, tertawa dan mundur selangkah ke belakang.
Tatapan Xander Qin sangatlah dalam hingga tak tampak dasar, sambil melihat hubungan kedua orang itu, “Boleh.”
Robert Luo menegakkan tubuh dan tujuannya tercapai. Tatapannya terlintas sesuatu yang licik. Ia sangatlah puas. “Aku telah memesan satu ruangan di Jinxiu Garden Restaurant. Ketemu siang nanti.”
Ia telah membuat keputusan ini sejak tadi. Melihat kepergian Robert Luo, ia pun berkata kepada Xander Qin. “Ketua, silahkan lewat sini.”
Kepala pabrik lanjut membawa Xander Qin berkeliling dan Thea Qiao sengaja berjalan di belakang.
“Selvi, apakah kamu ada menyembunyikan sesuatu dariku?” Ia memandang pria di depannya, tapi hatinya malah penuh dengan kata-kata yang ditujukan kepada asistennya.
Selvi Yang pun tidak tahan untuk merinding dan tidak merasa panik. “Manajer Qiao, aku tidak ada menyembunyikan apapun dari Anda.”
Thea Qiao meliriknya sekilas dengan tatapan yang tegas dan mencari tahu memandangnya, “Baguslah kalau tidak ada.”
Xander Qin menyadari wanita di belakangnya menghentikan langkah dan memelankan langkah kakinya.
Thea Qiao pun langsung menyamakan langkah, “Ketua, bagaimana kalau selanjutnya biarkan aku yang memperkenalkannya untuk Anda?”
Suara Xander Qin yang cuek itu terdengar sedikit ramah. Sambil melirik kedua orang itu, ia pun berkata, “Boleh.”
--------
Setelah berkunjung, beberapa orang pun meninggalkan pabrik.
Karena rencana Robert Luo yang sengaja, ia tidak bisa kembali ke kantor dan membiarkan Selvi Yang mengendarai mobil mengikuti mobil Hummer dari belakang, tiba bersama di Jinxiu Garden Restaurant.
Ia sudah ke sini untuk ketiga kalinya. Ia menyadari sejak kejadian malam itu, ia pun sering keluar masuk beberapa tempat seperti ini.
“Sudah tiba, Manajer Qiao.” Selvi Yang memarkir mobil dengan baik dan memberi tahunya.
“Hmm? Baik, kamu juga ikutlah.” Thea Qiao tersadar kembali dan mendorong pintu mobil.
“Tidak perlu, Manajer Qiao. Kalian saja yang makan, aku tunggu Anda di dalam mobil.” Selvi Yang menolak dengan lembut.
“Baiklah kalau begitu.” Thea Qiao tidak memaksa.
Xander telah berdiri di sana dengan setelan tentara yang tegas, sehingga orang harus bersikap serius saat melihatnya.
“Ketua, silahkan masuk ke dalam.” Thea Qiao berjalan masuk ke dalam dan masih sengaja untuk menjaga jarak dengannya.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam bersama.
Robert Luo telah menunggu di dalam ruangan. Melihat Xander Qin, matanya pun terlintas niat licik. “Ketua, aku sudah menunggu Anda lama. Silahkan duduk di sini.”
Thea Qiao tidak mengatakan apapun, duduk di antara mereka berdua. Ketiga orang yang berada di meja bundar ini bagai tiga kekuasaan besar.
Makanan belum tiba, Robert Luo pun langsung mengangkat gelas anggurnya, “Aku dengar para tentara sangat hebat minum. Ketua, hari ini kita harus minum sepuas mungkin.”
Xander Qin sama sekali tidak menyentuh gelas anggur yang ada di hadapannya dan berkata dengan datar, “Selama kerja, aku tidak boleh minum.”
Kalimat ini sungguh merusak suasana, Thea Qiao pun melihat wajah Robert Luo yang canggung itu.
Melihat ia yang dipermalukan di hadapan Xander Qin, ia tidak boleh tidak mengakui bahwa hatinya merasa puas. Lagi pula dulu hanya ada orang lain yang dipermalukan di hadapannya.
“Ketua sangat mematuhi tata tertib tentara, sungguh membuatku kagum. Aku bersulang untuk segelas anggur ini.” Robert Luo pun mencari cara agar dirinya tidak begitu memalukan.
Selesai menghabiskan anggur di gelasnya, pandangannya pun mendarat pada wajah Thea Qiao.
“Aku sangat penasaran, apakah Ketua Qin kenal baik dengan istriku? Sejak kapan kalian berdua kenalan?” Robert Luo pun menuangkan anggur merah ke gelasnya.
“Tidak kenal.” Kata-kata Xander Qin masih sangat singkat.
Kalau tidak kenal, maka pertanyaan selanjutnya juga tidak perlu dijawab lagi.
“Tidak kenal, tapi kamu membantunya?” Robert Luo tidak percaya. Selvi Yang pernah bilang bahwa Wayne Xin yang mengatakannya sendiri.
“CEO Luo, darimana kamu mendengar desas-desus seperti itu?” Xander Qin menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi, tidak begitu serius seperti sebelumnya, melainkan agak santai.
Thea Qiao malah merasa tenang mendengar suara yang berat itu.
“Tidak penting darimana aku mendengarnya. Kalau itu hanyalah desas-desus, maka aku juga tidak perlu mencari tahu lagi. Desas-desus hanya berhenti pada orang yang pintar.” Robert Luo sama sekali tidak ingin mengkhianati Selvi Yang.
Pintu sana terdengar suara ketukan, makanan pun satu-satu disajikan.
“Ketua tidak boleh minum minuman keras, setidaknya Anda boleh makan makanan, bukan? Silahkan dimakan.” Robert Luo akhirnya mengakhiri topik pembicaraan dan menyapanya.
Thea Qiao diam-diam makan, tiba-tiba suara Robert Luo agak dekat. “Thea, mengapa kamu hanya makan, tak minum sama sekali? Anggur merah ini dibuat tahun 1992, merupakan anggur kesukaanmu.”
Tubuhnya bersandar ke belakang, lalu mengambil gelas anggur dan berencana untuk minum sedikit saja.
Robert Luo malah inisiatif berkata, “Nih, minumlah ini habis dalam seteguk.”
Gerakannya sangat dekat, Thea Qiao pun mulai tegang. Ia bukanlah orang yang bersikap ramah kepada diri sendiri, bahkan ia juga tidak akan menunjukkannya di hadapan orang luar.
Ia pun mengerutkan dahi dan mengikuti kata-katanya minum habis.
Robert Luo pun tersenyum puas melihat gerakannya. Setelah selesai makan, ia pun mencari alasan untuk pergi terlebih dahulu.
Segelas anggur merah pun membuat Thea Qiao semakin ingin untuk minum. Ia menuangkan anggur merah untuk dirinya sendiri, tanpa meminta Robert Luo untuk menetap di sini. Ia pergi, malah membiarkan suasana menjadi semakin bebas.
“Ketua, aku bersulang untuk Anda.” Ia mengangkat gelas anggur dan menyadari orangnya tidak minum alkohol, ia pun segera menuangkan segelas the untuknya. “Aku minum habis sebagai tanda hormat.”
Xander Qin melihat ia menengadah untuk menghabiskan satu gelas anggur merah kecil. Leher yang putih pun bergulir pelan karena gerakan menelan itu dan hal tersebut tampak sangat menggoda.
Ia minum seteguk teh, meletakkan cangkir teh dan menaruh kedua tangan di atas paha, bagai seorang tuan muda. “Kamu tampak sangat senang.”
Mata Thea Qiao muncul sedikit kebingungan.
Xander Qin tahu bahwa ia benar-benar tidak menyadarinya. Wajah tampan yang tegas itu pun muncul sedikit rasa kasihan. “Tubuh suamimu ada aroma parfum asistenmu.”
“Hidung Ketua hebat sekali.” Bagai anjing militer.
Kepala Thea Qiao merunduk pelan, rambutnya pun menutupi setengah wajahnya. Parfum yang dipakai Selvi Yang sekarang adalah parfum yang ia beri saat ia ulang tahun, mawar hitam.
Semacam parfum beraroma kuat yang pelan-pelan memudar. Selvi Yang saat itu sangat menyukainya.
Suaranya kemarin malam itu jelas sekali menunjukkan bahwa ia sedang bercinta dengan pria. Tapi semua kebetulan ini digabung, ia pun hanya memberi tahu diri sendiri bahwa semua ini hanyalah kebetulan.
Selvi Yang tidak mungkin mengkhianatinya dan juga tidak mungkin ada hubungan dengan Robert Luo.
Tapi dirinya yang menghibur sendiri seketika langsung dibongkar oleh Xander Qin. Ia merasa kurang nyaman dan sama sekali tidak bisa bertindak. Rasa tak berdaya seketika pun menyebar luas.
Ruangan ini seketika menjadi hening. Aroma yang keluar dari makanan yang mendingin tidak begitu menggoda seperti sebelumnya.
Seperti dirinya, selamanya duduk di atas bangku dingin dan terus menghibur diri sendiri, tapi juga terus diingatkan orang lain akan kenyataan.
“Sebenarnya aku mengetahui semuanya.” Thea Qiao lagi-lagi menuangkan anggur merah untuk dirinya. Hatinya pun berpikir hari ini juga tidak ada urusan lagi, jadi tak apa-apa jika ia minum dua gelas lebih lagi.
Xander Qin meminum seteguk teh. Suasana terasa sangat dingin, udara seketika pun menjadi dingin, teh di cangkirnya pun menjadi tidak hangat.
“Kamu baik-baik saja, bukan?” Dirinya memandang Thea Qiao yang menggunakan minuman keras untuk membuat dirinya mabuk dan dirinya pun melontarkan kata-kata untuk memberi perhatian.
Ia berkerut dahi berkata, “CEO Luo, apa maksud dari kata-katamu itu?”
Jika ada seseorang yang menganggap urusan ini sebagai korupsi, maka akan adanya pengaruh terhadap Xander Qin. Ia pun juga harus menerima pemeriksaan dari departemen tertentu.
Ia sedang sengaja melakukan ini kepadanya.
Robert Luo melihat semua ekspresinya, kemudian tersenyum dengan maksud yang tidak baik.
Ia mendekati Thea Qiao, menghembuskan nafas hangat di samping telinganya. “Jujur saja, apa yang membuatmu begitu gugup?”
Jarak antar mereka berdua sangatlah dekat. Mereka memanglah suami istri dan ini sangatlah biasa di mata orang luar.
Tetapi Thea Qiao malah merasa kurang nyaman, tertawa dan mundur selangkah ke belakang.
Tatapan Xander Qin sangatlah dalam hingga tak tampak dasar, sambil melihat hubungan kedua orang itu, “Boleh.”
Robert Luo menegakkan tubuh dan tujuannya tercapai. Tatapannya terlintas sesuatu yang licik. Ia sangatlah puas. “Aku telah memesan satu ruangan di Jinxiu Garden Restaurant. Ketemu siang nanti.”
Ia telah membuat keputusan ini sejak tadi. Melihat kepergian Robert Luo, ia pun berkata kepada Xander Qin. “Ketua, silahkan lewat sini.”
Kepala pabrik lanjut membawa Xander Qin berkeliling dan Thea Qiao sengaja berjalan di belakang.
“Selvi, apakah kamu ada menyembunyikan sesuatu dariku?” Ia memandang pria di depannya, tapi hatinya malah penuh dengan kata-kata yang ditujukan kepada asistennya.
Selvi Yang pun tidak tahan untuk merinding dan tidak merasa panik. “Manajer Qiao, aku tidak ada menyembunyikan apapun dari Anda.”
Thea Qiao meliriknya sekilas dengan tatapan yang tegas dan mencari tahu memandangnya, “Baguslah kalau tidak ada.”
Xander Qin menyadari wanita di belakangnya menghentikan langkah dan memelankan langkah kakinya.
Thea Qiao pun langsung menyamakan langkah, “Ketua, bagaimana kalau selanjutnya biarkan aku yang memperkenalkannya untuk Anda?”
Suara Xander Qin yang cuek itu terdengar sedikit ramah. Sambil melirik kedua orang itu, ia pun berkata, “Boleh.”
--------
Setelah berkunjung, beberapa orang pun meninggalkan pabrik.
Karena rencana Robert Luo yang sengaja, ia tidak bisa kembali ke kantor dan membiarkan Selvi Yang mengendarai mobil mengikuti mobil Hummer dari belakang, tiba bersama di Jinxiu Garden Restaurant.
Ia sudah ke sini untuk ketiga kalinya. Ia menyadari sejak kejadian malam itu, ia pun sering keluar masuk beberapa tempat seperti ini.
“Sudah tiba, Manajer Qiao.” Selvi Yang memarkir mobil dengan baik dan memberi tahunya.
“Hmm? Baik, kamu juga ikutlah.” Thea Qiao tersadar kembali dan mendorong pintu mobil.
“Tidak perlu, Manajer Qiao. Kalian saja yang makan, aku tunggu Anda di dalam mobil.” Selvi Yang menolak dengan lembut.
“Baiklah kalau begitu.” Thea Qiao tidak memaksa.
Xander telah berdiri di sana dengan setelan tentara yang tegas, sehingga orang harus bersikap serius saat melihatnya.
“Ketua, silahkan masuk ke dalam.” Thea Qiao berjalan masuk ke dalam dan masih sengaja untuk menjaga jarak dengannya.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam bersama.
Robert Luo telah menunggu di dalam ruangan. Melihat Xander Qin, matanya pun terlintas niat licik. “Ketua, aku sudah menunggu Anda lama. Silahkan duduk di sini.”
Thea Qiao tidak mengatakan apapun, duduk di antara mereka berdua. Ketiga orang yang berada di meja bundar ini bagai tiga kekuasaan besar.
Makanan belum tiba, Robert Luo pun langsung mengangkat gelas anggurnya, “Aku dengar para tentara sangat hebat minum. Ketua, hari ini kita harus minum sepuas mungkin.”
Xander Qin sama sekali tidak menyentuh gelas anggur yang ada di hadapannya dan berkata dengan datar, “Selama kerja, aku tidak boleh minum.”
Kalimat ini sungguh merusak suasana, Thea Qiao pun melihat wajah Robert Luo yang canggung itu.
Melihat ia yang dipermalukan di hadapan Xander Qin, ia tidak boleh tidak mengakui bahwa hatinya merasa puas. Lagi pula dulu hanya ada orang lain yang dipermalukan di hadapannya.
“Ketua sangat mematuhi tata tertib tentara, sungguh membuatku kagum. Aku bersulang untuk segelas anggur ini.” Robert Luo pun mencari cara agar dirinya tidak begitu memalukan.
Selesai menghabiskan anggur di gelasnya, pandangannya pun mendarat pada wajah Thea Qiao.
“Aku sangat penasaran, apakah Ketua Qin kenal baik dengan istriku? Sejak kapan kalian berdua kenalan?” Robert Luo pun menuangkan anggur merah ke gelasnya.
“Tidak kenal.” Kata-kata Xander Qin masih sangat singkat.
Kalau tidak kenal, maka pertanyaan selanjutnya juga tidak perlu dijawab lagi.
“Tidak kenal, tapi kamu membantunya?” Robert Luo tidak percaya. Selvi Yang pernah bilang bahwa Wayne Xin yang mengatakannya sendiri.
“CEO Luo, darimana kamu mendengar desas-desus seperti itu?” Xander Qin menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi, tidak begitu serius seperti sebelumnya, melainkan agak santai.
Thea Qiao malah merasa tenang mendengar suara yang berat itu.
“Tidak penting darimana aku mendengarnya. Kalau itu hanyalah desas-desus, maka aku juga tidak perlu mencari tahu lagi. Desas-desus hanya berhenti pada orang yang pintar.” Robert Luo sama sekali tidak ingin mengkhianati Selvi Yang.
Pintu sana terdengar suara ketukan, makanan pun satu-satu disajikan.
“Ketua tidak boleh minum minuman keras, setidaknya Anda boleh makan makanan, bukan? Silahkan dimakan.” Robert Luo akhirnya mengakhiri topik pembicaraan dan menyapanya.
Thea Qiao diam-diam makan, tiba-tiba suara Robert Luo agak dekat. “Thea, mengapa kamu hanya makan, tak minum sama sekali? Anggur merah ini dibuat tahun 1992, merupakan anggur kesukaanmu.”
Tubuhnya bersandar ke belakang, lalu mengambil gelas anggur dan berencana untuk minum sedikit saja.
Robert Luo malah inisiatif berkata, “Nih, minumlah ini habis dalam seteguk.”
Gerakannya sangat dekat, Thea Qiao pun mulai tegang. Ia bukanlah orang yang bersikap ramah kepada diri sendiri, bahkan ia juga tidak akan menunjukkannya di hadapan orang luar.
Ia pun mengerutkan dahi dan mengikuti kata-katanya minum habis.
Robert Luo pun tersenyum puas melihat gerakannya. Setelah selesai makan, ia pun mencari alasan untuk pergi terlebih dahulu.
Segelas anggur merah pun membuat Thea Qiao semakin ingin untuk minum. Ia menuangkan anggur merah untuk dirinya sendiri, tanpa meminta Robert Luo untuk menetap di sini. Ia pergi, malah membiarkan suasana menjadi semakin bebas.
“Ketua, aku bersulang untuk Anda.” Ia mengangkat gelas anggur dan menyadari orangnya tidak minum alkohol, ia pun segera menuangkan segelas the untuknya. “Aku minum habis sebagai tanda hormat.”
Xander Qin melihat ia menengadah untuk menghabiskan satu gelas anggur merah kecil. Leher yang putih pun bergulir pelan karena gerakan menelan itu dan hal tersebut tampak sangat menggoda.
Ia minum seteguk teh, meletakkan cangkir teh dan menaruh kedua tangan di atas paha, bagai seorang tuan muda. “Kamu tampak sangat senang.”
Mata Thea Qiao muncul sedikit kebingungan.
Xander Qin tahu bahwa ia benar-benar tidak menyadarinya. Wajah tampan yang tegas itu pun muncul sedikit rasa kasihan. “Tubuh suamimu ada aroma parfum asistenmu.”
“Hidung Ketua hebat sekali.” Bagai anjing militer.
Kepala Thea Qiao merunduk pelan, rambutnya pun menutupi setengah wajahnya. Parfum yang dipakai Selvi Yang sekarang adalah parfum yang ia beri saat ia ulang tahun, mawar hitam.
Semacam parfum beraroma kuat yang pelan-pelan memudar. Selvi Yang saat itu sangat menyukainya.
Suaranya kemarin malam itu jelas sekali menunjukkan bahwa ia sedang bercinta dengan pria. Tapi semua kebetulan ini digabung, ia pun hanya memberi tahu diri sendiri bahwa semua ini hanyalah kebetulan.
Selvi Yang tidak mungkin mengkhianatinya dan juga tidak mungkin ada hubungan dengan Robert Luo.
Tapi dirinya yang menghibur sendiri seketika langsung dibongkar oleh Xander Qin. Ia merasa kurang nyaman dan sama sekali tidak bisa bertindak. Rasa tak berdaya seketika pun menyebar luas.
Ruangan ini seketika menjadi hening. Aroma yang keluar dari makanan yang mendingin tidak begitu menggoda seperti sebelumnya.
Seperti dirinya, selamanya duduk di atas bangku dingin dan terus menghibur diri sendiri, tapi juga terus diingatkan orang lain akan kenyataan.
“Sebenarnya aku mengetahui semuanya.” Thea Qiao lagi-lagi menuangkan anggur merah untuk dirinya. Hatinya pun berpikir hari ini juga tidak ada urusan lagi, jadi tak apa-apa jika ia minum dua gelas lebih lagi.
Xander Qin meminum seteguk teh. Suasana terasa sangat dingin, udara seketika pun menjadi dingin, teh di cangkirnya pun menjadi tidak hangat.
“Kamu baik-baik saja, bukan?” Dirinya memandang Thea Qiao yang menggunakan minuman keras untuk membuat dirinya mabuk dan dirinya pun melontarkan kata-kata untuk memberi perhatian.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved