Bab 10 Tahu Jelas Kesulitan Dalam Perceraian

by Alice 10:01,Feb 05,2021
Thea Qiao memindahkan ponselnya sedikit lebih jauh, "Stella, orang lain hanya sekedar berbaik hati membantuku, kamu jangan berpikiran berlebihan."
"Cih, kamu begitu cantik, mana ada pria yang tak tergerak hatinya saat melihatmu?" Stella Lin menyangkalnya.
"Ada." Thea Qiao berkata dengan yakin, Robert Luo tidak pernah tertarik padanya.
"Pria brengsek itu tidak termasuk, aku tidak pernah melihat dia pernah tertarik terhadap wanita mana pun, kalau bukan karena Robert Luo mengganti wanitanya sesering dia mengganti baju, Stella Lin akan merasa curiga jangan-jangan pria itu homoseksual.
"Stella, tapi aku sudah menikah." Berdasarkan adat istiadat, dia tidak seharusnya berbuat seperti itu.
"Thea, kehidupanmu begitu sengsara, kamu yang seharusnya menikmati kehidupan dicintai dan disayangi oleh pria malah harus menanggung kehidupan penuh perselingkuhan, bahkan ditindas sampai habis-habisan, menurutku, kamu seharusnya mencari satu orang pria lain atau lebih banyak, lalu menikmati kehidupan menjadi seorang wanita."
"Jangan bercanda lagi." Thea Qiao tertawa, tapi senyumannya malah terasa pahit.
Dia telah mengalaminya semalam, tapi tidak terbilang terasa nikmat, bahkan terasa begitu sakit sampai setengah mati.
"Aku serius, kamu boleh beberapa kali menyelingkuhi Robert si pria sialan itu, mungkin saja dia bakalan melepaskanmu dan bercerai denganmu." Stella Lin menyarankannya.
Thea Qiao merasa saran ini sangat buruk, kalau sifat patriarkinya kembali diinjak dan membuatnya kesal, mungkin saja lehernya akan patah sebelum bercerai.
"Aku mendengar ada yang memanggilmu di sana, sana bekerjalah." Stella Lin adalah seorang dokter, Thea Qiao menghentikan pembicaraan.
"Renungkanlah baik-baik terhadap apa yang kukatakan, aku pergi melihat kondisi pasienku dulu." Stella Lin menutup panggilan setelah mengatakannya.
Thea Qiao berbaring di ranjang, mulai merenung.
Stella Lin tahu banyak tentang keadaannya, termasuk hal ingin kabur dari Robert Luo.
Tapi apakah kabur berarti harus dengan bercerai? Thea Qiao tahu kesulitan dalam perceraian.
———
Keesokan paginya, Thea Qiao bangun.
Saat melihat tubuhnya di cermin, bekas-bekas dari hari itu masih tetap ada, tidak banyak memudar.
Setelah check out, dia menghentikan sebuah taxi dan pergi menuju kediaman keluarga Luo.
Mobil Hummer yang berhenti tidak jauh dari hotel mulai bergerak perlahan-lahan, "Pak Ketua, Nona Qiao sudah pergi."
"Hmm." Xander Qin menanggapi, dia telah melihatnya sendiri.
"Kalau begitu, Pak Ketua sekarang ingin kembali ke markas militer menghadiri rapat?" Willem Yang bertanya dengan suara kecil.
"Kapan rapatnya diadakan?" Xander Qin bertanya.
"Dimulai jam 8.30." Willem Yang melihat agendanya.
"Bagaimana dengan janjian pertemuan Ketua Xin dengannya?" Topik pembicaraannya teralihkan pada Thea Qiao.
"Dengar-dengar jam 9." Willem Yang menjawab.
"Majukan jadwal rapatnya 30 menit lebih awal." Xander Qin langsung membuat keputusan.
Willem Yang bersuara, "Hah?", kenapa begitu mendadak?
"Kamu masih memiliki sisa waktu 45 menit untuk melakukan pemberitahuan jadwal rapat." Xander Qin melihat waktu sekilas.
Willem Yang kembali sadar, lalu menelepon, jangka waktu rapat awalnya ditetapkan selama 1 jam.
Keputusan Xander Qin yang mendadak ini membuatnya tak mampu menahan diri mengaitkannya terhadap Thea Qiao.
"Pak Ketua, Nona Qiao itu sudah menikah." Willem Yang memperingatinya dengan suara kecil.
"Kurangi omong kosongmu." Nada bicara Xander Qin menjadi sangat tajam.
Dia seharusnya tidak akan berhubungan dengan Thea Qiao, tapi setelah menyentuhnya malam hari itu, sang pria sekarang mulai kecanduan terhadap rasanya.
Mungkin keadaan ini sesuai dengan ucapannya Willem Yang, dia sudah begitu lama tidak menyentuh wanita, makanya bakalan memiliki perasaan seperti ini.
Kelihatannya, dirinya harus memperbanyak latihan, agar bisa menghabiskan stamina yang berlebihan ini.
Thea Qiao kembali ke kediaman keluarga Luo, Paman Wang berekspresi sangat tak berdaya, "Nyonya Muda, Anda lagi-lagi bertengkar dengan tuan muda?"
"Semalam mendadak ada urusan di perusahaan, aku kembali ke sana untuk lembur." Thea Qiao tidak ingin membuat pengurus rumah keluarga Luo yang merupakan satu-satunya orang yang memedulikannya ini meresa khawatir.
"Tuan muda telah membawa pulang Nona Tao, juga menginap semalaman di sini." Paman Wang tidak membongkar kebohongannya.
Thea Qiao tahu, "Mana tuan besar dan nyonya?"
"Tuan besar pagi-pagi sekali telah pergi meminum teh bersama teman lamanya, makanya sama sekali tidak tahu akan kedatangan Nona Tao, nyonya tidak terbangun, makanya tidak pergi bersama tuan besar, sekarang sedang makan sarapan bersama Nona Tao di ruang makan." Paman Wang menjawab.
Evelyn Shen selalu menyukai wanita yang dari luar terlihat penurut seperti Yuzy Tao ini, cocok ditempatkan di rumah untuk melayaninya.
Kalau bukan karena Rahmat Luo tidak sudi menerima latar belakang keluarga Yuzy Tao, yang seharusnya menikah dengan Robert Luo sekarang pasti bukanlah dirinya.
"Baiklah, Paman Wang, mohon merepotkanmu menyuruh pembantu melepaskan seprei kasur dan sarung selimut, lalu bungkus ke dalam plastik dengan baik." Thea Qiao berpesan, Thea Qiao akan menepati perkataan yang telah diucapkan.
Saat berjalan ke ruang makan, dia mampu mendengar suara tawaan Evelyn Shen, Yuzy Tao sangat ahli mencari perhatian dengan orang lain.
"Ibu Mertua, selamat pagi." Thea Qiao menyapanya.
Tawaan Evelyn Shen seketika menjadi sirna, lalu berkata, "Dasar perusak suasana."
Thea Qiao tahu dirinya telah menghancurkan pemandangan di matanya, tapi tetap saja tersenyum, "Nona Tao juga ada di sini, kebetulan sekali."
Sang wanita mencuekin Robert Luo.
Sebelum Yuzy Tao sempat berkata, Evelyn Shen malah duluan menyindir Thea Qiao, "Yuzy menggantikanmu menemani Robert."
"Kamu sudah 2 malam tidak pulang bukan?" Evelyn Shen mulai memperhitungkan masalah ini.
"Aku sedang sibuk terhadap urusan perusahaan, Robert sendiri tahu akan hal ini." Thea Qiao melihat Robert Luo sekilas, sebenarnya tidak pernah berharap sang pria akan membantunya.
Sang pria sudah cukup bersikap baik dengan tidak menambah masalah padanya, dan Thea Qiao pun tidak berharap Robert Luo akan membelanya.
"Jangan menjadikan urusan perusahaan sebagai alasan kenapa kamu tidak bisa melahirkan anak, keluarga Luo tidak kekurangan seorang pegawai sepertimu, kamu pun jangan pernah menyalahkan Yuzy karena telah menguasai ranjangmu, kamu sebagai seorang istri malah tidak memenuhi kewajiban seorang istri, kalau begitu, hal ini terpaksa dipenuhi oleh orang lain." Evelyn Shen langsung berkata dengan kasar tanpa peduli apakah Yuzy Tao masih berada di sini atau tidak.
Sudut bibir Yuzy Tao melekuk membentuk senyuman.
Di kedalaman tatapan mata Thea Qiao, ada sesuatu yang telah pecah berkeping-keping bagaikan kaca yang dihancurkan.
"Tentu saja tidak akan." Thea Qiao tidak membantah perkataan Evelyn Shen.
Juga tidak mengatakan hal tentang pergi bekerja di Huadong Group sebenarnya adalah kemauan dari Rahmat Luo dulunya.
"Nona Tao, kulihat sekarang kurang lebih sudah siang, bukankah ini sudah waktunya bagimu untuk pergi?" Thea Qiao memperingatkannya.
"Maaf, Nyonya Muda Luo, aku bukan sengaja tidak ingin pergi, hanya saja semalam, Robert......" Yuzy Tao mengerti atas perintah pengusiran dari balik ucapannya, sama seperti dulunya.
Sang wanita tidak membantah ucapan Thea Qiao secara kasar, dan malahan menyanjung keberanian Robert Luo.
Raut wajah Evelyn Shen berubah, "Aku masih berada di sini, Thea, beraninya kamu mewakiliku mengusir tamu."
"Tidak berani." Thea Qiao menggelengkan kepala, "Hanya saja ayah mertua sebentar lagi akan pulang, kalau sampai dia tahu Robert menyuruh Nona Tao menginap semalaman di sini, maka......" Thea Qiao menggantungkan perkataannya.
Raut wajah Evelyn Shen kembali berubah, dia melihat waktu sejenak, acara minum teh Rahmat Luo kurang lebih akan segera berakhir......
Saat mengungkit Rahmat Luo, Yuzy Tao pun merasa takut, pria paruh baya itu sangat tidak menyukainya, tanpa menunggu Evelyn Shen berkata, Yuzy Tao langsung duluan bicara: "Waktu sudah siang, Tante, Robert, aku sudah harus pulang untuk bersiap-siap pergi bekerja."
Robert Luo dari tadi terus menatap Thea Qiao dengan mata yang menyipit, Thea Qiao sudah pergi semalaman, tapi malah terlihat bagaikan tidak terjadi apapun.
Bagus sekali......
Yuzy Tao merasa sedikit kesal karena tidak mendapatkan tanggapan dari Robert Luo, dia mengangkat kepala, lalu menyadari sang pria sedang melihat Thea Qiao.
Yuzy Tao merasa kesal, tapi perasaan ini tetap berusaha dia tahan, "Robert?" Suaranya terdengar lemah lembut.
"Hmm, akan kusuruh supir mengantarmu pulang." Robert Luo berkata.
"Tunggu, ada barang yang ingin kuberikan pada Nona Tao." Thea Qiao berkata sambil tersenyum.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

760