Bab 17 Aku Dengar Kerja Sama Kali Ini, Ketua Banyak Membantu

by Alice 10:01,Feb 05,2021
Thea Qiao pun menarik tubuhnya yang lelah pulang ke rumah. Rahmat Luo dan Evelyn Shen berdua pergi menghadiri pesta dan rumah menjadi sangat tenang.

Ia pulang ke kamar dan ranjangnya pun telah terpasang sprei ranjang yang baru.

Robert Luo masih belum pulang, atau bisa dikatakan malam ini ia tidak akan pulang.

Setelah membersihkan tubuh yang lelah, Thea Qiao pun memakai baju tidur duduk di atas ranjang.

Sebagai seorang istri, ia seharusnya menunggu pria yang tidak mungkin pulang itu.

Masih ada setengah jam lagi, Thea Qiao pun merasa sudah tiba saatnya ia tidur.

Robert Luo masih tidak ada berita sama sekali, ia pun mengambil tablet membaca proposal.

Ponselnya pun berdering dan ini terdengar cukup menusuk telinga di ruangan yang tenang.

Ia mengambil ponselnya, lalu menyipitkan matanya sedikit malas. Itu adalah panggilan dari asisten Wayne Xin.

“Halo, aku Thea Qiao.” Tubuh yang lelah tidak mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaan.

“Halo, Manajer Qiao. Tadi kita mendapatkan info bahwa atasan komando distrik militer akan datang ke pabrik Donghua Group untuk berkunjung. Mohon Anda melakukan persiapan yang sesuai.” ujar asisten Wayne Xin.

“Begitu buru-buru?” Thea Qiao mengerutkan dahi.

“Atasan kita bilang bahwa ia mau melihat bahan produk awal dan kondisi produksi yang sesungguhnya. Tidak apa-apa, bukan?” Ia mau memastikannya dengan jelas.

“Tak masalah.” Thea Qiao langsung menyetujuinya.

Setelah panggilan berakhir, ia pun menghubungi Selvi Yang, suara di seberang sana agak aneh, “Manajer Qiao, a-apakah… ada urusan?”

Meskipun pengalaman Thea Qiao tidak banyak, tapi ia masih bisa mengetahuinya, lagi pula ia sudah dewasa. Ia berkata, “Atasan komando distrik militer akan mengunjungi pabrik. Besok pagi kamu harus satu jam lebih pagi berangkat kerja dan menyiapkan segala hal.”

“Baik, a-aku… mengerti.” Suara Selvi Yang putus-putus.

“Aku tidak mengganggumu lagi.” Thea Qiao langsung memutuskan panggilan. Melihat waktu sudah berlalu setengah jam, ia pun mengatur alarm dan mematikan lampu.

Di dalam apartemen Selvi Yang, ada sepasang pria dan wanita yang tengah bercinta.

“Untuk apa wanita itu menghubungimu?” Suara Robert Luo terdengar sedikit kesal.

“Manajer Qiao bilang, uh, besok akan ada orang dari komando distrik militer yang datang ke pabrik untuk memeriksa.” Selvi Yang diam-diam sudah bersama dengan Robert Luo selama satu bulan lebih.

Mata Robert Luo terlintas rasa kesal. “Lain kali jangan memanggil wanita itu Manajer Qiao di hadapanku.”

Kalau bukan Rahmat Luo yang asal memutuskan, Thea Qiao sama sekali tidak bisa masuk ke dalam Huadong Group.

Sekali ia mendapat kerja sama ini, posisinya pun menjadi berbahaya.

“Akh, aku mengerti, CEO Luo.” Selvi Yang berkerut alis, lalu kembali santai, bagai sangat nyaman dan sangat tersiksa.

--------
Pagi hari kedua, Thea Qiao pun bangun pagi. Tangan kirinya menyentuh ranjang bagian samping, suhu yang dingin itu langsung terasa. Ternyata benar kalau Robert Luo tidak pulang kemarin.

Ia menyapa sekilas pengurus rumah dan langsung menyetir mobil menuju pabrik.

Pabrik itu berada di pinggir Kota Jinyang. Setelah ia tiba, Selvi Yang pun sudah menunggunya di sana.

“Selamat pagi, Manajer Qiao.” Ia menguap pelan dan tampak tidak bersemangat.

Thea Qiao pun mengerti dan bercanda dengannya, “Selvi, lain kali hal-hal seperti ini secukupnya saja, jangan sampai terlalu malam.”

Tampangnya seperti terlalu memanjakan pasangannya.

Wajah Selvi Yang pun memerah, “Aku….”

“Kamu sungguh kira aku tidak mengetahuinya?” Thea Qiao mengeluarkan kacamata dari tas kerja. Setelah bercanda, raut wajahnya pun menjadi serius. “Apakah kamu sudah menyiapkan semuanya di pabrik?”

“Sudah siap semuanya.” Selvi Yang memastikannya sekali lagi.

“Sangat baik.” Thea Qiao memeriksa proyek produksi. Masuk ke Huadong Group begitu lama, ia baru pertama kali memasuki ruang kerja produksi.

Beberapa mobil pun pelan-pelan mendekati.

Selvi Yang berkata di samping telinganya dengan pelan, “Manajer Qiao, seharusnya itu mereka.”

Alis Thea Qiao naik turun seperti gunung. “Hmm.”

Mobil Hummer itu agak familiar, sehingga ia tidak menaruh banyak perhatian, hanya menganggap orang-orang komando distrik militer suka mengendarai Hummer.

Hingga detik melihat Xander Qin, Thea Qiao baru tertawa tak berdaya.

Bukan orang-orang komando distrik militer yang suka mengendarai Hummer, melainkan itu memang adalah mobilnya.

“Ketua Qin, selamat datang berkunjung.” Thea Qiao berjalan mendekati, berusaha menghindari seluruh perasaan aneh di dalam hatinya, lalu mengulur tangan dengan ramah.

Xander Qin melihat urat tangannya yang menonjol jelas di bawah matahari. Ia tampak sangat kurus.

Ia tidak mengulurkan tangan dan langsung berkata, “Kualitas perlengkapan militer sangat penting bagi militer, jadi aku datang memeriksanya.”

Thea Qiao menarik kembali tangannya. Kulit yang berada di bawah matahari tampak pucat, memang dirinya terlalu mendadak.

“Tentu saja butuh. Kita telah menyiapkannya, silahkan masuk.” Ia mengundangnya masuk ke dalam.

Ia membawa Xander Qin mengunjungi semua garis produksi, termasuk gudang. Ia sengaja menjaga jarak dengan dirinya selama perjalanan.

“Ketua Qin, ini adalah dokumen indikator keamanan bahan-bahan awal pabrik kita, silahkan Anda baca.” Thea Qiao membawanya ke suatu kantor dan memberi beberapa dokumen.

“Semua bahan produksi yang kita pakai telah lulus pengujian. Untuk bahan-bahan yang berbahaya, semuanya berada di bawah indikator permintaan negara. Para tentara yang memakainya pasti tidak ada akan pengaruh yang buruk.”

Sambil mendengar kata-kata Thea Qiao, Xander Qin pun menerima dokumen dan membaca satu-satu.

Ia sangat teliti, bahkan semua pusat perhatian di matanya mendarat di atas dokumen.

Thea Qiao tersenyum, mengalihkan pandangan. Meskipun ia sangat cuek, tapi karisma yang ia sebarkan sepertinya kurang baik bagi dirinya.

Di dalam kantor ini hanya terdapat dirinya dan Xander Qin. Rasa gugup pun mendadak muncul di dalam hatinya, ia hanya bisa menertawakan diri.

Ia bukan lagi gadis berusia delapan belas tahun yang malu-malu, tapi bisa-bisanya ia merasa gugup di sampingnya.

“Dasarnya tidak bermasalah.” Xander Qin menutup dokumen terakhir.

Thea Qiao menghela nafas lega, “Jika Ketua Qin merasa tidak bermasalah, kita tinggal cari waktu untuk menandatangani kerja sama?”

“Kerja sama ditanggung jawab oleh Ketua Xin, bukan aku yang mengurusnya.” Misi ini tiba-tiba diberikan kepadanya, seharusnya yang datang ke sini adalah Wayne Xin.

“Aku mengerti.” Thea Qiao mendengar nada bicaranya yang tak berperasaan itu, bahkan juga merasa baik jika nada bicaranya begitu dingin. “Aku akan mencari Ketua Xin untuk bahas lagi.”

Pintu kantor terdorong. Ia berbalik badan, kiranya Selvi Yang, tapi pria yang tidak pulang kemarin malam malah masuk ke dalam.

Detik melihat Robert Luo berdiri di depan pintu, raut wajahnya pun berubah.

Thea Qiao sudah sangat familiar akan senyuman di wajahnya itu. “Kamu….” Wajahnya menunjukkan kecurigaan, ia pun pura-pura berlagak tenang.

“Atasan komando distrik militer datang ke pabrik periksa, aku tentu saja harus datang.” Robert Luo memakai setelan jas, dibanding dengan setelan tentara yang dipakai Xander Qin, kedua hal tersebut pun membentuk perbedaan yang sangat jelas.

Thea Qiao sangat tahu bahwa ia sedang omong kosong. Robert Luo bahkan merasa biasanya tidak perlu datang ke tempat seperti ini.

“Urusannya sudah bahas selesai.” ujar Thea Qiao langsung dan tidak memberinya kesempatan sama sekali.

“Silahkan ke sini, Ketua Qin.” Ia menoleh ke arah Xander Qin, ingin membujuknya pergi.

Bertemu dengan sepasang mata yang gelap, Thea Qiao pun tertegun. Mata Xander Qin sepertinya tidak begitu senang, apakah ini hanyalah sebuah ilusi?

Xander Qin masih belum bergerak, tapi Robert Luo sudah tidak dapat menahannya lagi.

“Ketua juga tidak perlu buru-buru pergi. Bagaimana kalau aku traktir Anda untuk makan bersama? Aku dengar kerja sama kali ini, Ketua banyak membantu.” Selvi Yang akan memberi tahu semua hal kepadanya.

Tidak ada satupun pekerjaan Thea Qiao di kantor yang bisa kabur dari matanya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

760