Bab 15 Kalau Kamu Ingin Cerai, Aku Sangat Berterima Kasih
by Alice
10:01,Feb 05,2021
Wajah Xander Qin yang tampan pun sedikit berubah untuk pertama kalinya. “Hmm.”
Thea Qiao mengira Wayne Xin hanya sedang bercanda.
“Ketua Qin bukanlah orang yang sembarangan, merupakan hal baik.” Ia agak terbengong membalas singkat, sedangkan di dalam hatinya sedang menertawakan diri. Apa saja yang ia katakan tadi?
Xander Qin meliriknya sekilas dan mengatakan kalimat panjang yang jarang terdengar dari mulutnya. “Apakah maksudmu aku bukan manusia jika aku bertingkah sembarangan?”
Thea Qiao menggelengkan kepala. Ia tidak berani berkata seperti itu. Kerja sama ini berhasil diperolehnya, ditambah ia berhasil membebaskan Ibunya dan semua ini berkat bantuannya.
“Berharap kamu tidak tersinggung karena aku menolak permintaan Ketua Xin.” Ia mengungkit ini, karena mungkin mereka berdua akan menjadi orang asing setelah hari ini, tapi ia tidak ingin adanya urusan yang masih tertinggal.
Matanya Xander Qin masih begitu tenang bagai sebuah kolam air mati, “Tak apa-apa.”
Setelah mendapat pengertiannya, Thea Qiao pun menyadarkan diri bahwa ia adalah seseorang yang sudah menikah.
Tiba di komando distrik militer, ia pun mengucapkan terima kasih dan mengendarai mobil meninggalkan tempat.
--------
Setelah tiba di Huadong Group, Thea Qiao melewati kantor Selvi Yang, mendorong pintu dan masuk ke dalam. “Selvi, apakah kamu sudah makan?”
Awalnya mereka sudah berjanji untuk makan bersama dengan Wayne Xin, tapi ia malah pergi di pertengahan jalan.
Selvi Yang tidak memberitahu bahwa ia itu disuruh pergi terlebih dahulu.”Manajer Qiao, aku sudah makan.”
“Sejak hari ini, kamu dan rekan kerja lain di departemen ini harus bekerja keras untuk mengurus kerja sama dengan komando distrik militer ini. Dan nanti juga ada rapat untuk setengah jam ke depan.” Thea Qiao masih belum sepenuhnya mendapatkan kerja sama ini dan masih ada banyak hal-hal rinci yang harus dibahas.
“Baik. Manajer Qiao, CEO Luo telah menunggu Anda di kantor Anda. Ia sepertinya….” sangat kesal.
Nada bicara Selvi Yang putus-putus itu, Thea Qiao dapat mengertinya. “Aku mengerti.”
Mendorong pintu kantor, posisinya pun telah dijajah oleh Robert Luo.
Thea Qiao melepaskan blazernya, berkata dengan suara datar. “Kalau kamu datang cari masalah, kantor bukanlah tempat yang cocok.”
Hari ini dirinya telah banyak mempermalukan Yuzy Tao, hatinya pun telah melakukan persiapan bahwa ia akan datang mencari masalah dengannya.
Wajah Robert Luo terlintas sedikit kelicikan. “Siang ini kamu kemana?”
“Pergi makan dengan orang komando distrik militer.” Thea Qiao mengeluarkan dokumen dari tas kerja, sambil membalas sambil menyiapkan rapat.
Robert Luo bisa-bisanya tidak membahas tentang Yuzy Tao. Menyadari akan hal ini, dirinya pun meliriknya sekilas, tanpa perasaan sama sekali.
“Mengapa tidak membawa asisten saat makan bersama dengan orang komando distrik militer?” Robert Luo sama sekali tidak percaya akan ucapannya.
“Asisten Yang tidak enak badan, jadi aku menyuruh pulang.” Thea Qiao berkata dengan jujur. “Sejak kapan kamu bisa-bisanya mulai tertarik akan kemana diriku pergi?”
Robert Luo yang dulu tidaklah seperti ini. Dirinya ingat, bahkan mabuk-mabukan demi sebuah kerja sama, ia juga tidak akan mengatakan sepatah kata pun.
Saat pulang ke rumah dan terkadang tidak sengaja bertemu, bahkan ia bisa merasa tubuhnya bau karena alkohol dan membuangnya ke kamar tamu untuk menginap satu malam.
Jika dirinya belum menyadari kenyataan dimana Robert Luo selamanya tidak akan jatuh cinta kepadanya, Thea Qiao pasti akan mengira bahwa ia mulai ada perasaan terhadap dirinya.
Robert Luo bangkit dari tempat duduk, amarah di tatapannya pun tampak jelas. “Sejak kamu bercinta dengan pria asing.”
Thea Qiao sedih. Hal-hal yang ingin ia lupakan lagi-lagi diungkit. Orang lemah mana pun pasti juga bisa marah.
Ia melepaskan kacamatanya yang tidak berminus itu, mata cantiknya itu pun sangat bulat. “Robert Luo, aku pernah bercinta dengan seorang pria, tapi kamu bercinta dengan wanita yang tak terhitung. Apakah ini setimbang?”
“Setimbang? Kamu berpikir terlalu banyak. Kamu jangan lupa kalau kamu itu sudah dibeli Keluarga Luo.” Robert Luo mendekatinya. Aroma di tubuhnya itu merangsang saraf penciumannya.
Aroma parfum Thea Qiao membawa sedikit bau rokok dan alkohol. Apakah acara makan-makan biasa ada aroma seperti ini yang menempel?
“Thea Qiao, kamu itu pergi menemani orang-orang komando distrik militer melakukan itu, bukan? Aroma di tubuhmu sekarang ini sungguh memalukan.” Robert Luo marah besar.
Thea Qiao merasa tidak jelas. Siang ini ia sudah pergi begitu banyak tempat, tentu saja ada aroma apapun yang menempel pada tubuhnya. Ia pun mencium wangi tubuhnya dan tidak merasakan hal-hal yang istimewa.
Apa yang membuatnya gila pada siang bolong seperti ini.
“Aku selesai makan, ada pergi lagi ke Pujing Casino. Tentu saja wangi tubuhku bercampur-campur.” Ia mundur selangkah ke belakang.
Ia agak takut terhadap Robert Luo yang tengah marah. Setahun ini ia sudah menghadapi amarahnya yang tak terhitung itu, tapi ia tetap merasa takut.
Thea Qiao tahu bahwa ia sungguh bisa melukai dirinya.
“Kamu jangan asal menuduhku. Aku bukanlah wanita-wanitamu itu, bisa kapanpun menjadi genit dan asal dipermainkanmu.”
Selama setahun ini sudah ada banyak foto tidak senonoh antar ia dengan wanita lain berhubungan intim di dalam mobil yang dikirim secara anonim ke rumah. Akhirnya Ibu Mertuanya lah yang menggunakan uang untuk menyumbat mulut orang-orang itu, agar berita buruk itu tak terbocorkan.
“Dengan siapa kamu pergi ke Pujing Casino?” tanya Robert Luo curiga.
“Dengan salah satu ketua dari komando distrik militer. Aku menumpang mobilnya.” Thea Qiao tidak mengungkit nama Xander Qin.
Pertama dikarenakan mereka memang tidak memiliki hubungan apapun. Kedua dikarenakan dirinya yang melindunginya sama dengan melindungi diri sendiri.
Robert Luo menyipitkan mata, “Kamu bukan pertama kali bertemu dengan pria itu, bukan?”
“Apa maksudmu?” Thea Qiao tidak membalas dan mengangkat dagunya pelan memandangnya, “Dan juga, mengapa kamu tahu aku tidak pergi kesana sendiri?”
Ia tidak berani melewatkan setiap ekspresinya, lalu menangkap setiap maksud kalimatnya dengan peka, dirinya takut akan terjebak ke dalam perangkapnya.
“Kamu kira apa yang kamu lakukan itu bisa tidak ketahuan olehku? Aku sangat penasaran bagaimana kamu bisa menggoda orang komando distrik militer itu. Kamu berhubungan intim dengannya, bukan?” Robert Luo memandang Thea Qiao dengan kemeja putih yang menunjukkan lekukan tubuhnya dengan sempurna.
Ia semakin kesal mengingat akan pria itu yang pernah menyentuhinya.
“Apakah kamu begitu menyukai istrimu selingkuh dengan siapapun?” Thea Qiao sudah tidak sabar lagi, bahkan suara bicaranya juga meninggi.
“Aku tidak tahu bahwa dirimu memiliki hobi istimewa seperti itu, bagaimana kalau malam ini aku cari seorang pria bercinta untuk memuaskan dirimu?”
Mata Robert Luo pun memerah karena amarah yang memuncak, lalu maju mendekati memegang pundak Thea Qiao.
Ia merunduk kepalanya, lalu membungkam bibirnya dengan tepat.
Ciumannya sangatlah kasar, Thea Qiao hanya merasa bibirnya perih.
Berbeda dengan malam itu, meskipun pria itu tidak lembut, tapi rasa menggelikan itu masih susah untuk dijelaskan.
Thea Qiao tanpa ragu langsung mengigitnya.
Robert Luo kesakitan dan melepaskan bibirnya.
Alisnya yang bagus pun berkerut, wajah pria yang tampan itu kini tampak buruk. “Thea Qiao, aku lihat kamu sudah bosen tinggal di Keluarga Luo.”
“Aku memang sudah bosan. Jangan menggunakan cara kamu memainkan wanita lain padaku. Aku merasa jijik.” Thea Qiao bersembunyi ke samping.
Tatapannya berwaspda, takut ia akan lanjut memaksakan dirinya.
“Kalau kamu ingin cerai, aku sangat berterima kasih. Jika tidak bisa cerai, maka kamu jangan menggangguku. Aku mau siap-siap untuk rapat. Pintu di sana, silahkan pergi.” Thea Qiao menunjuk pintu, hatinya pun senang akan memandang luka pada bibir pria itu.
Melihat ia yang mendapatkan hukuman dari dirinya, ia merasa sangat senang.
Robert Luo tidak bisa mempertahankan ketenangan pada bagian luar. Ia pun tidak bisa melampiaskan amarah yang diperoleh darinya.
Ia berjalan ke luar dan membanting pintu keras.
Terdengar suara kencang, Thea Qiao hanya merasa telinganya menggema. Untung saja kualitas pintu ini cukup baik.
Thea Qiao mengira Wayne Xin hanya sedang bercanda.
“Ketua Qin bukanlah orang yang sembarangan, merupakan hal baik.” Ia agak terbengong membalas singkat, sedangkan di dalam hatinya sedang menertawakan diri. Apa saja yang ia katakan tadi?
Xander Qin meliriknya sekilas dan mengatakan kalimat panjang yang jarang terdengar dari mulutnya. “Apakah maksudmu aku bukan manusia jika aku bertingkah sembarangan?”
Thea Qiao menggelengkan kepala. Ia tidak berani berkata seperti itu. Kerja sama ini berhasil diperolehnya, ditambah ia berhasil membebaskan Ibunya dan semua ini berkat bantuannya.
“Berharap kamu tidak tersinggung karena aku menolak permintaan Ketua Xin.” Ia mengungkit ini, karena mungkin mereka berdua akan menjadi orang asing setelah hari ini, tapi ia tidak ingin adanya urusan yang masih tertinggal.
Matanya Xander Qin masih begitu tenang bagai sebuah kolam air mati, “Tak apa-apa.”
Setelah mendapat pengertiannya, Thea Qiao pun menyadarkan diri bahwa ia adalah seseorang yang sudah menikah.
Tiba di komando distrik militer, ia pun mengucapkan terima kasih dan mengendarai mobil meninggalkan tempat.
--------
Setelah tiba di Huadong Group, Thea Qiao melewati kantor Selvi Yang, mendorong pintu dan masuk ke dalam. “Selvi, apakah kamu sudah makan?”
Awalnya mereka sudah berjanji untuk makan bersama dengan Wayne Xin, tapi ia malah pergi di pertengahan jalan.
Selvi Yang tidak memberitahu bahwa ia itu disuruh pergi terlebih dahulu.”Manajer Qiao, aku sudah makan.”
“Sejak hari ini, kamu dan rekan kerja lain di departemen ini harus bekerja keras untuk mengurus kerja sama dengan komando distrik militer ini. Dan nanti juga ada rapat untuk setengah jam ke depan.” Thea Qiao masih belum sepenuhnya mendapatkan kerja sama ini dan masih ada banyak hal-hal rinci yang harus dibahas.
“Baik. Manajer Qiao, CEO Luo telah menunggu Anda di kantor Anda. Ia sepertinya….” sangat kesal.
Nada bicara Selvi Yang putus-putus itu, Thea Qiao dapat mengertinya. “Aku mengerti.”
Mendorong pintu kantor, posisinya pun telah dijajah oleh Robert Luo.
Thea Qiao melepaskan blazernya, berkata dengan suara datar. “Kalau kamu datang cari masalah, kantor bukanlah tempat yang cocok.”
Hari ini dirinya telah banyak mempermalukan Yuzy Tao, hatinya pun telah melakukan persiapan bahwa ia akan datang mencari masalah dengannya.
Wajah Robert Luo terlintas sedikit kelicikan. “Siang ini kamu kemana?”
“Pergi makan dengan orang komando distrik militer.” Thea Qiao mengeluarkan dokumen dari tas kerja, sambil membalas sambil menyiapkan rapat.
Robert Luo bisa-bisanya tidak membahas tentang Yuzy Tao. Menyadari akan hal ini, dirinya pun meliriknya sekilas, tanpa perasaan sama sekali.
“Mengapa tidak membawa asisten saat makan bersama dengan orang komando distrik militer?” Robert Luo sama sekali tidak percaya akan ucapannya.
“Asisten Yang tidak enak badan, jadi aku menyuruh pulang.” Thea Qiao berkata dengan jujur. “Sejak kapan kamu bisa-bisanya mulai tertarik akan kemana diriku pergi?”
Robert Luo yang dulu tidaklah seperti ini. Dirinya ingat, bahkan mabuk-mabukan demi sebuah kerja sama, ia juga tidak akan mengatakan sepatah kata pun.
Saat pulang ke rumah dan terkadang tidak sengaja bertemu, bahkan ia bisa merasa tubuhnya bau karena alkohol dan membuangnya ke kamar tamu untuk menginap satu malam.
Jika dirinya belum menyadari kenyataan dimana Robert Luo selamanya tidak akan jatuh cinta kepadanya, Thea Qiao pasti akan mengira bahwa ia mulai ada perasaan terhadap dirinya.
Robert Luo bangkit dari tempat duduk, amarah di tatapannya pun tampak jelas. “Sejak kamu bercinta dengan pria asing.”
Thea Qiao sedih. Hal-hal yang ingin ia lupakan lagi-lagi diungkit. Orang lemah mana pun pasti juga bisa marah.
Ia melepaskan kacamatanya yang tidak berminus itu, mata cantiknya itu pun sangat bulat. “Robert Luo, aku pernah bercinta dengan seorang pria, tapi kamu bercinta dengan wanita yang tak terhitung. Apakah ini setimbang?”
“Setimbang? Kamu berpikir terlalu banyak. Kamu jangan lupa kalau kamu itu sudah dibeli Keluarga Luo.” Robert Luo mendekatinya. Aroma di tubuhnya itu merangsang saraf penciumannya.
Aroma parfum Thea Qiao membawa sedikit bau rokok dan alkohol. Apakah acara makan-makan biasa ada aroma seperti ini yang menempel?
“Thea Qiao, kamu itu pergi menemani orang-orang komando distrik militer melakukan itu, bukan? Aroma di tubuhmu sekarang ini sungguh memalukan.” Robert Luo marah besar.
Thea Qiao merasa tidak jelas. Siang ini ia sudah pergi begitu banyak tempat, tentu saja ada aroma apapun yang menempel pada tubuhnya. Ia pun mencium wangi tubuhnya dan tidak merasakan hal-hal yang istimewa.
Apa yang membuatnya gila pada siang bolong seperti ini.
“Aku selesai makan, ada pergi lagi ke Pujing Casino. Tentu saja wangi tubuhku bercampur-campur.” Ia mundur selangkah ke belakang.
Ia agak takut terhadap Robert Luo yang tengah marah. Setahun ini ia sudah menghadapi amarahnya yang tak terhitung itu, tapi ia tetap merasa takut.
Thea Qiao tahu bahwa ia sungguh bisa melukai dirinya.
“Kamu jangan asal menuduhku. Aku bukanlah wanita-wanitamu itu, bisa kapanpun menjadi genit dan asal dipermainkanmu.”
Selama setahun ini sudah ada banyak foto tidak senonoh antar ia dengan wanita lain berhubungan intim di dalam mobil yang dikirim secara anonim ke rumah. Akhirnya Ibu Mertuanya lah yang menggunakan uang untuk menyumbat mulut orang-orang itu, agar berita buruk itu tak terbocorkan.
“Dengan siapa kamu pergi ke Pujing Casino?” tanya Robert Luo curiga.
“Dengan salah satu ketua dari komando distrik militer. Aku menumpang mobilnya.” Thea Qiao tidak mengungkit nama Xander Qin.
Pertama dikarenakan mereka memang tidak memiliki hubungan apapun. Kedua dikarenakan dirinya yang melindunginya sama dengan melindungi diri sendiri.
Robert Luo menyipitkan mata, “Kamu bukan pertama kali bertemu dengan pria itu, bukan?”
“Apa maksudmu?” Thea Qiao tidak membalas dan mengangkat dagunya pelan memandangnya, “Dan juga, mengapa kamu tahu aku tidak pergi kesana sendiri?”
Ia tidak berani melewatkan setiap ekspresinya, lalu menangkap setiap maksud kalimatnya dengan peka, dirinya takut akan terjebak ke dalam perangkapnya.
“Kamu kira apa yang kamu lakukan itu bisa tidak ketahuan olehku? Aku sangat penasaran bagaimana kamu bisa menggoda orang komando distrik militer itu. Kamu berhubungan intim dengannya, bukan?” Robert Luo memandang Thea Qiao dengan kemeja putih yang menunjukkan lekukan tubuhnya dengan sempurna.
Ia semakin kesal mengingat akan pria itu yang pernah menyentuhinya.
“Apakah kamu begitu menyukai istrimu selingkuh dengan siapapun?” Thea Qiao sudah tidak sabar lagi, bahkan suara bicaranya juga meninggi.
“Aku tidak tahu bahwa dirimu memiliki hobi istimewa seperti itu, bagaimana kalau malam ini aku cari seorang pria bercinta untuk memuaskan dirimu?”
Mata Robert Luo pun memerah karena amarah yang memuncak, lalu maju mendekati memegang pundak Thea Qiao.
Ia merunduk kepalanya, lalu membungkam bibirnya dengan tepat.
Ciumannya sangatlah kasar, Thea Qiao hanya merasa bibirnya perih.
Berbeda dengan malam itu, meskipun pria itu tidak lembut, tapi rasa menggelikan itu masih susah untuk dijelaskan.
Thea Qiao tanpa ragu langsung mengigitnya.
Robert Luo kesakitan dan melepaskan bibirnya.
Alisnya yang bagus pun berkerut, wajah pria yang tampan itu kini tampak buruk. “Thea Qiao, aku lihat kamu sudah bosen tinggal di Keluarga Luo.”
“Aku memang sudah bosan. Jangan menggunakan cara kamu memainkan wanita lain padaku. Aku merasa jijik.” Thea Qiao bersembunyi ke samping.
Tatapannya berwaspda, takut ia akan lanjut memaksakan dirinya.
“Kalau kamu ingin cerai, aku sangat berterima kasih. Jika tidak bisa cerai, maka kamu jangan menggangguku. Aku mau siap-siap untuk rapat. Pintu di sana, silahkan pergi.” Thea Qiao menunjuk pintu, hatinya pun senang akan memandang luka pada bibir pria itu.
Melihat ia yang mendapatkan hukuman dari dirinya, ia merasa sangat senang.
Robert Luo tidak bisa mempertahankan ketenangan pada bagian luar. Ia pun tidak bisa melampiaskan amarah yang diperoleh darinya.
Ia berjalan ke luar dan membanting pintu keras.
Terdengar suara kencang, Thea Qiao hanya merasa telinganya menggema. Untung saja kualitas pintu ini cukup baik.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved