Bab 6 Tempat Seperti Ini, Tak Pantas Kamu Datangi

by Alice 10:01,Feb 05,2021
Thea Qiao menyimpan ponselnya, kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya belum menghilang.
"Manajer Qiao, telepon dari Kodim?" Selvi Yang mencoba menebak.
"Hmm, besok jam 9, harus datang ke sini tepat waktu." Thea Qiao tadi menerima panggilan telepon, rasa terkejut dalam hatinya masih belum sirna hingga sekarang.
Asisten di divisinya Wayne Xin menghubungi Thea Qiao, juga mengajaknya bertemu.
Selvi Yang merasa senang hingga menepukkan tangannya, akhirnya upaya mereka yang terus menunggu di sini sambil diterpa angin sepanjang hari tidak menjadi sia-sia, "Bagus sekali!"
"Selvi, pulanglah dengan taxi, aku masih ada urusan, tidak bisa mengantarmu." Thea Qiao berdiri di samping mobil, kemudian merancang rencana setelah merenung sejenak.
"Baik, Manajer Qiao, sampai jumpa besok." Selvi Yang pergi memberhentikan sebuah taxi dan pergi dari sana.
Thea Qiao menaiki mobil, terus melaju di jalanan, tapi tidak pulang menuju kediaman keluarga Luo.
Dia menghentikan mobilnya di depan Pujing Casino, ibunya masih tetap ditahan di sini.
"Aku bermarga Qiao, ingin bertemu dengan bos kalian." Dia berkata terhadap resepsionis, kedatangannya hari ini bukanlah untuk bermain judi.
Melainkan untuk membawa pulang seseorang.
Thea Qiao dibawa menuju ke sebuah ruang kantor, ada seorang pria yang duduk di tengah-tengah ruangan.
Dan di sekitarnya dikelilingi oleh 7 sampai 8 bodyguard yang berbadan tinggi dan kekar.
"Aku datang untuk menjemput ibuku." Thea Qiao bersikap tenang.
Daniel Wang menepukkan tangannya, merasa sedikit salut terhadap seorang wanita yang berani datang ke sini seorang diri seperti Thea Qiao, "Ingin menjemput orang? Kalau begitu, apakah uangnya sudah dipersiapkan?"
"Mana orangnya?" Thea Qiao tidak menjawab pertanyaannya.
Daniel Wang memberi isyarat terhadap bawahannya.
Lily Gu di bawa datang ke sini, saat melihat kehadiran Thea Qiao, sang wanita tersenyum, "Sudah kubilang putriku pasti akan datang menyelamatkanku, dasar kalian para lelaki kotor, lepaskan aku!"
Thea Qiao merasa pusing, ibunya tidak tahu bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki uang.
Daniel Wang tidak menghiraukan ucapan Lily Gu, "Orangnya tepat berada di sini, mana uangnya?" Penampilannya terlihat sangat galak.
"Untuk sementara ini masih belum ada, tapi aku akan menebus hutangnya padamu sedikit demi sedikit." Ekspresi di wajah Thea Qiao tetap terlihat tenang.
Daniel Wang merasa dirinya telah dipermainkan oleh wanita ini, sang pria menepuk meja dengan keras, "Beraninya datang menjemput orang tanpa membawa uang, tangkap mereka berdua bersama-sama."
Thea Qiao mundur ke belakang, tidak mampu melakukan perlawanan terhadap tindakan kasar dari orang yang ada di depan.
Dirinya telah ditekan di atas meja, tidak mampu berkutik.
Daniel Wang mendekat dan menghempaskan tamparan dengan kejam, Thea Qiao merasa sakit, tenaga dalam tamparan itu sangat besar, tempat yang ditampar sama dengan Robert Luo.
"Gadis, kamu merasa aku sangat mudah dipermainkan ya?"
"Aku adalah menantunya keluarga Luo, kamu rasa aku bakalan berhasil kabur dari tagihan hutang judi ini?" Wajah Thea Qiao memancarkan ekspresi sedih.
Tindakan sang pria saat menekannya sangat kasar, Thea Qiao merasa kesakitan.
Rasa nyeri dari kejadian semalam ditambah dengan perasaan saat ditekan seperti ini terasa bagaikan sudah jatuh ditimpa tangga.
"Kalau kamu adalah menantunya keluarga Luo, memangnya sekarang bisa tidak memiliki uang?" Daniel Wang mencengkram rambutnya Lily Gu.
"Dia adalah nyonya di keluarga Qiao, tapi bukankah dia juga sama-sama tidak memiliki uang? Kalau kamu hari ini tidak memberikan uangnya, kamu tidak boleh membawanya pergi, dan kamu pun jangan mimpi bisa pergi dari sini."
Thea Qiao merasa menyesal, dia dari dulu sudah pernah mendengar tindakan Daniel Wang yang kejam.
Saat datang ke sini, dia tidak mengabarkan hal ini pada siapa pun.
"Kalau kamu menyekapku, uangnya tetap tidak akan muncul."Thea Qiao mengancamnya.
"Kalau kamu tidak ada, keluarga Luo ada kok, suamimu tidak akan mengabaikan nasibmu bukan?" Daniel Wang sudah selesai memperkirakannya.
Thea Qiao tertawa dingin, "Aku adalah manajer di Huadong Group, pasti ada begitu banyak cara untuk bisa melunasi hutangnya."
"Tapi kalau kamu berniat meminta Robert menyelamatkanku, mustahil, seluruh orang di Jinyang tahu seberapa bencinya dia terhadapku."
Seorang bawahan Daniel Wang menyetujui pernyataannya dari samping, "Bos, ini memang benar."
"Bagus sekali, kalau begitu kita gunakan satu jari tangan ibumu sebagai bunganya." Daniel Wang mengambil pisau pemotong buah yang terletak di atas keranjang buah.
"Ah, jangan, tolong!" Lily Gu merasa ketakutan, berteriak dengan histeris, "Thea, cepat berikan uangnya."
Thea Qiao sendiri pun ingin memberikan uang, tapi dia tidak ada uang......
"Kalau kamu sampai menyakiti ibuku, jangan harap kamu masih bisa mendapatkan seperak pun uangnya!" Sang wanita menebalkan muka dan memberi ancaman.
"Gadis, aku paling benci diancam orang lain, yakin tidak ingin berikan uang? Kalau begitu tunggu saja saat di mana kamu harus membereskan mayat ibumu si penjudi ini." Daniel Wang memainkan pisau di tangannya.
Dia mengangkat tangan, dan hendak memotong jari Lily Gu.
"Berhenti." Sebuah suara bass yang mengandung karisma terdengar secara mendadak, tapi malah tidak terdapat gejolak perasaan di baliknya.
Pergerakan Daniel Wang berhenti mendadak.
Dia membalikkan badan, ekspresi wajah yang menjijikkan itu berubah menjadi penuh dengan ekspresi merayu, "Ketua Qin, kenapa Anda datang ke sini?"
Xander Qin melihat Thea Qiao yang dikekang sekilas, sang pria mengangkat tangannya yang kekar dan menunjuk ke arah Thea Qiao, "Lepaskan dia."
Daniel Wang tidak menyangka wanita ini memiliki hubungan dengan Xander Qin, Daniel Wang sebenarnya masih belum bersedia melepaskannya, "Ketua, wanita ini berhutang padaku, tidak boleh dilepaskan."
Xander Qin menatapnya dengan dingin, tidak mengandung kehangatan sedikit pun.
Tubuhnya memancarkan aura seorang kaisar, Thea Qiao melihatnya sampai melongo.
"Ini, menebus hutang adalah hal yang sangat wajar." Suara Daniel Wang saat berkata berangsur mengecil.
Auranya Xander Qin yang pekat telah menekannya.
"Daniel, kamu ingin mencari masalah denganku?" Dia berkata dengan dingin.
Suaranya begitu dingin, Theo Qiao merasa kedinginan saat mendengarnya.
Daniel Wang langsung membuang pisau di tangannya, berwajah memikat, "Tidak berani, tidak berani, Ketua Qin, gadis muda ini boleh kamu bawa pergi, tapi yang tua ini hanya boleh kulepaskan setelah mendapatkan uangnya."
Setelah mengatakannya, Thea Qiao merasa tekanan di atas tubuhnya melonggar, dan kembali berdiri, kakinya melemah, Thea Qiao duduk berlutut di lantai.
Rambutnya terurai di kedua sisi wajahnya dengan berantakan, berpenampilan sangat memprihatinkan.
"Thea, tolong aku, gantikanlah aku ditahan di sini ya?" Saat mendengar ucapannya Daniel Wang, Lily Gu tidak ingin terus berada di sini menjadi sandera.
Thea Qiao menertawakan diri sendiri, di mata ibunya hanya ada judi, tidak ada dia.
"Kalau aku ditahan di sini, akankah kamu pergi mengumpulkan uang demiku saat pulang nanti?" Suaranya bagaikan bongkahan es di bawah suhu 0 derajat.
"Ibu, perhiasanmu telah kamu habiskan dalam judi." Jadi bagaimana caranya dia bisa mengumpulkan uang.
Lily Gu menangis, seorang nyonya yang terhormat telah dikurung berhari-hari, awalnya nasibnya ini sudah cukup menyedihkan.
Sekarang ditambah dengan tangisan, dia jadi terkesan seperti hantu wanita yang penuh dengan kesengsaraan.
Ujung-ujungnya, Thea Qiao merasa tidak tega, dia berdiri sambil bertopang pada meja, "Kamu tenang saja, aku akan mengumpulkan uangnya sampai cukup."
Xander Qin melihatnya, tatapan mata yang dingin sekilas memancarkan ekspresi kaget.
Sang pria membalikkan badan dan hendak pergi.
Kedatangannya ke Pujing hari ini awalnya adalah untuk menjalankan misi, pertemuan dengan sang wanita adalah suatu kebetulan.
Mengulurkan tangan bantuan terhadapnya pun hanya sekedar kebetulan.
Kebetulan hari ini sungguh banyak.
Thea Qiao pun ikut keluar, sepasang kaki yang ramping masih tetap gemetaran.
Sang wanita berusaha membuat dirinya terlihat natural.
Setelah pergi dari ruang kantor, Thea Qiao melihat sosok punggung pria itu yang sangat kokoh, bagian punggung yang lebar itu membuatnya spontan memiliki rasa aman.
"Pak Ketua, terima kasih." Bantuan darinya telah menjauhkannya dari kesulitan itu untuk sementara.
Suara Thea Qiao yang dingin masuk ke dalam telinganya Xander Qin, membuat sang pria kembali teringat dengan desahannya semalam.
Tertekan, sedih, juga merasa putus asa......
"Tempat seperti ini bukanlah tempat yang pantas kamu datangi." Xander Qin menurunkan pandangan matanya, tidak membalikkan badan.
Thea Qiao menghentikan senyumannya, kalau memang bisa, mana mungkin dirinya bakalan muncul di tempat seperti ini, "Terima kasih atas perhatian Pak Ketua, tapi setiap orang memiliki hak kebebasan dalam beraktivitas."
Meskipun sang pria telah membantunya, tapi dia telah terlalu banyak ikut campur.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

760