Bab 8 Siapa Pria Itu?

by Lexa 10:01,Jan 05,2021
Tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Joelle Su merapikan diri, bagian bawahnya kini membengkak dan terasa sakit, dia bahkan bisa merasakan rasa sakit yang membara ketika baru saja berjalan dua langkah, suasana hatinya berada dalam keadaan yang sangat buruk, kota ini tidak menghadirkan sedikitpun rasa nyaman sejak dia pertama kali turun dari pesawat.

Ketika membuka pintu dan melangkah keluar, dia kebetulan bertemu dengan dua orang pelayan muda yang sedang mendorong trolley, mereka menutup pintu kamar yang berada di seberang setelah baru saja selesai membersihkannya.

"Permisi......" Joelle Su perlahan berjalan menghampiri mereka, mereka berdua pun menatapnya dengan sedikit aneh.

“Permisi, bagaimana cara pergi ke kantor manajer?” Joelle Su bertanya dengan pelan.

"Ini......" Kedua gadis itu saling bertataan, salah satunya mencoba untuk menampilkan senyum profesional, "Nona, apakah ada yang bisa saya bantu?"

Joelle Su mengerutkan bibirnya dan menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin bertemu dengan manajer kalian."

“Kantor manajer ada di lantai dua, kamu bisa turun langsung menggunakan lift, lalu berjalan ke kiri setelah turun dari lift, kantornya adalah kantor yang terakhir.” Gadis itu menunjukkan arah dengan gerakan menuntun yang memenuhi standar.

Joelle Su menganggukkan kepalanya,“Terima kasih.” Setelah selesai berbicara, dia perlahan berjalan menuju lift.

Kedua pelayan itu diam-diam memperhatikan Joelle Su berjalan pergi, ketika dia naik lift, mereka berpaling dan mendorong trolleynya ke arah depan.

“Ah, menurutmu, apa yang spesial mengenai dirinya?” Gadis yang terus terdiam itu menyenggol gadis di sebelahnya, lalu menggedipkan matanya dan bertanya.

"Hanya begitu saja," ucap gadis yang menunjukkan jalan.

"Begitu saja, tetapi kamu masih saja menatapnya selama itu? Bahkan menunjukkan jalan kepadanya." Gadis itu merasa tidak percaya, lalu berkata,"Dia memang sangat cantik, bahkan sangat beraura sepertinya dia dapat memikat orang lain untuk terus menatapnya, astaga, aku bahkan tidak tahu bagaimana mengatakannya, bagaimanapun, aku sendiri adalah seorang wanita, aku bahkan tidak ingin mengalihkan pandanganku ketika melihatnya, bahkan bayangan punggungnya saja terlihat sangat menawan, jika aku memiliki penampilan seperti ini...... "Dia mengepalkan kedua tangannya, meletakannya pada dadanya dengan tatapan yang bergemilang,”Aku bersedia sekalipun masa hidupku berkurang sepuluh tahun

Gadis di sebelahnya tertawa, “Kamu ini, bermimpilah pelan-pelan.” Dia kemudian mendorong trolleynya dan berjalan maju.

Gadis itu menyusul tanpa mempedulikan lidah rekannya yang tajam, sebaliknya, bersemangat menggenggam tangannya,”Apakah kamu melihat pria yang keluar dari kamar wanita itu menginap di pagi hari? Dia benar-benar sangat tampan! Jika kamu tidak melihatnya, tentu saja kamu sendiri yang rugi. "

Langkah rekannya yang sdang mendorong trolley terhenti, tidak tahu apa yang dia pikirkan, cahaya merah tiba-tiba muncul di wajahnya,”Ehm, aku sudah melihatnya."

Gadis itu menunjuknya seakan-akan mendapati adanya keberadaan dunia yang baru,"Pantas saja kamu hanya bersikap datar, bahkan menuturkan kata-kata yang menusuk, ternyata kamu cemburu!"

"Apakah kamu sendiri tidak cemburu?"

"Siapa bilang aku tidak cemburu, aku sangat cemburu! Huhu......"

Joelle Su yang sudah berada di dalam lift tentu saja tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan kedua pelayan itu setelah dia melangkah pergi, setelah lift tiba di lantai dua, dia berhenti melangkah ketika keluar dari lift, lalu berjalan dengan tegas menuju ke koridor di sebelah kiri.

Danny Xu, GM Royal Suite Hotel, menjalani shift malam di hotel tadi malam dan sedang bersiap-siap untuk pulang, siapa yang menyangka bahwa dia akan langsung dihentikan di depan pintu ketika baru saja berjalan dua langkah

“Nona, permisi, apakah ada yang bisa dibantu?” Mereka yang bekerja dalam industri jasa selalu menyapa orang dengan senyuman, Danny Xu pun langsung bertanya sambil tersenyum.

Joelle Su melihat pria gendut itu tersenyum menawan, dia hanya mengerutkan bibirnya dan mengalami kesulitan memisahkan kedua ruas giginya, setelah dua detik berlalu, dia akhirnya berkata,"Aku...... Aku menginap di kamar 1805 tadi malam. Namanya adalah Sky Residence. Permisi, selain disediakan untukku, apakah masih ada orang lainnya? "

1805? Sky Residence?!

Danny Xu tertegun, kamar itu sudah ditetapkan untuk Tuan Fu kemarin malam, dia pribadi yang menempatkannya.

“Nona, jika hotel kami sudah menyediakan kamar untukmu, maka tentu saja tidak akan disediakan untuk orang lain lagi.” Danny Xu berusaha menampilkan senyuman yang tenang ketika hatinya sedang merasa sangat berantakkan, lalu mencoba untuk bertanya,“Apakah kamu ingat mengapa resepsionis menempatkanmu di Sky Residence tadi malam?”

Tentu saja ingat.

Joelle Su mengangguk dan mengeluarkan kartu yang dia bawa ketika dia keluar,"Karena kartu ini."

Danny Xu mengambilnya, wajahnya langsung menegang, kartu dengan ukiran emas serta pinggiran hitam, ini adalah kartu VIP hotel yang hanya digunakan oleh keluarga He, para pelayan umumnya tidak pernah melihatnya sebelumnya, satu-satunya perbedaan dengan kartu VIP lainnya adalah ada garis perak halus di pinggirannya yang berwarna hitam, yang tidak akan terlihat jika tidak diperhatikan dengan saksama, inilah yang tidak dimiliki oleh kartu lainnya.

Dia sendiri yang sudah menyerahkan kartu ini kepada bawahannya kemarin, bahkan memerintahkan resepsionis untuk tidak berkomentar ketika melihat kartu itu, langsung berikan saja kartu pintu kamarnya, maka keadaannya akan jauh lebih baik!

Danny Xu menatap Joelle Su yang berdiri di depannya, lalu memaksakan diri untuk tersenyum,”Nona, apakah aku boleh bertanya mengenai margamu?"

Jika dia adalah anggota keluarga He, maka permasalahan ini akan menjadi masalah besar! Walaupun Danny Xu mengenali sebagian besar anggota keluarga Danny Xu, namun dia mungkin saja melewati beberapa dari mereka!

“Aku bermarga Su.” Bukankah dia hanya menanyakan marganya, ini adalah urusan biasa, Joelle Su pun langsung menjawab tanpa berpikir terlalu jauh.

Danny Xu menghela nafas lega, lalu kembali bertanya,"Nona, bagaimana kamu bisa mendapatkan kartu ini?"

Apakah dia juga harus menanyakan dari mana asalnya? Joelle Su masih belum melupakan tujuannya kemari, dia perlahan meninggikan alisnya,"Temanku yang memberikannya padaku."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

505