Bab 5 Wanita Yang Diantarkan Ke Tempat Tidurnya
by Lexa
10:01,Jan 05,2021
Para pelayan yang berdiri di depan pintu menatap dengan sedikit perasaan penasaran, tetapi ketika pria itu melangkah keluar, mereka bergegas menunduk, hingga pipi mereka memerah karena merasa terkejut.
Pria itu sangat anggun dan tampan, set Armani yang cocok dengannya membuatnya terlihat tampan dan tinggi, setiap gerakannya penuh dengan rasa bangga dan angkuh. Wajah yang terlihat seperti sebuah ukiran itu terlihat sangat dingin dan tegas, seperti seorang raja yang menguasai dunia, yang sedang menunjukkan martabat dan harga dirinya. Dua orang di belakangnya juga terlihat sangat menonjol, salah satunya terlihat dingin dan yang lainnya terlihat ramah, disertai dengan setelan jas yang membuat mereka terlihat sangat tegak, setelah itu, delapan pria dengan aura yang menonjol dan eksrpesi dingin berdiri berbaris, seperti pengawal yang berdiri di belakang mereka bertiga.
“Tuan Fu, Royal Suite Hotel sangat senang menyambutmu.” Dalam sekejap, Danny Xu menghampiri pria tersebut, membungkuk, dan berbicara dengan sikap yang luar biasa hormat.
“Tuan Fu, Royal Suite Hotel sangat senang menyambutmu.” Para pelayan kemudian ikut membungkuk dan berteriak bersamaan.
Pria itu sudah lama terbiasa dengan keadaan seperti itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun ataupun mengubah ekspresinya, dia pun melangkah masuk.
Danny Xu mengantar mereka sampai ke lift, ketika pintu terbuka, hanya pria dan dua orang di sampingnya yang melangkah masuk, delapan orang lainnya berdiri tegak di luar pintu dan tidak melangkah masuk, Danny Xu merasa cemas, dia ingin melangkah maju, tetapi seseorang mengulurkan tangan dan menghentikannya.
Pria yang berdiri di sisi kiri pria di sisi dalam berkata,”Tuan Fu tidak suka akan keramaian ketika beristirahat, berikan kartu pintunya kepadaku, kamu tidak perlu ikut."
Setelah pintu lift tertutup, delapan orang yang tersisa dituntun ke sisi lain, Danny Xu kini pun mengelus dadanya dan menghela nafas lega. Sesungguhnya mengalami memang jauh berbeda dibandingkan hanya mendengarkan kabarnya, dia sendiri juga merupakan orang yang memiliki kekayaan dan kedudukan sosial tertentu, dia umumnya selalu menjaga harga dirinya sendiri, namun ketika Tuan Fu berdiri di depan hadapannya, dimana dia bahkan jelas lebih muda darinya, hatinya tidak bisa tertahankan dan bergemetar, dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya karena merasa takut, mulutnya yang umumnya pintar berbicara bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, bahkan dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi.
“Apakah kamu sudah mengatur orang-orang yang kuserahkan kepadamu?” Danny Xu perlahan memiringkan kepalanya dan bertanya setelah nafasnya sudah menenang.
“Sudah diatur, resepsionis sudah memberi informasi pada pukul delapan, mereka berkata bahwa orangnya sudah masuk lebih dulu,”ucap orang di sebelahnya sambil membungkuk.
"Hmm, baiklah kalau begitu." Dia menganggukkan kepalanya,”Orang ini memiliki latar belakang yang terlalu hebat, kita harus melayaninya dengan baik, dia harus puas dengan penginapannya, aku kira perkembangan hotel kita dalam beberapa tahun mendatang akan bergantung padanya."
"Tenang saja, Manajer." Pria itu tersenyum dan berkata,”Tenang saja jika aku yang mengurusinya."
"Baik."
Setelah masuk ke dalam kamar, Joseph Fu langsung berjalan melewati ruang tamu yang luas, dengan wajah yang tidak berekspresi, dia sepertinya tidak terlalu memperhatikan dekorasi mewah dalam kamar, namun ketika membuka pintu kamar, Joseph Fu pun perlahan meninggikan alisnya
Sudah ada orang yang tertidur di tengah tempat tidur yang luas.
Selimutnya menutupinya mulai dari kepala sampai kaki, jika dipandang dari sudut pandang Joseph Fu, dia hanya bisa melihat rambut panjangnya yang berwarna hitam itu terurai di atas kepala tempat tidur, serta ujung hidung putih cerah yang tidak tertutup rambut.
Seorang wanita?
Setelah Joseph Fu tercengang sesaat, wajahnya berubah mendingin, dia berjalan masuk dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Ini bukan pertama kalinya seseorang mengirimkan wanita ke tempat tidurnya.
Dia sudah terbiasa terbang ke seluruh sisi dunia, bahkan menghabiskan lebih banyak waktu di hotel dibandingkan di rumah, selalu saja ada banyak orang yang mencoba untuk mencari tahu mengenai keinginannya dan menawarkan seroang wanita cantik untuknya.
Tapi dia tidak akan menikmati setiap wanita.
Terlebih lagi hari ini!
Wanita pemberani itu sebaiknya berdoa agar Joseph Fu tidak menemukannya untuk seumur hidupnya lagi. Tapi itu adalah hal yang tidak memungkinkan, dia tidak akan mungkin tidak bisa menemukan siapapun yang ingin di acari!
Setelah keluar dari kamar mandi, piyama sutra tetap saja tidak bisa menyembunyikan tubuh menawan Joseph Fu, bahu yang lebar dan pinggul yang sempit, dadanya yang seksi bahkan masih meneteskan air, Joseph Fu berjalan ke sisi tempat tidur dan berbaring, mengulurkan tangannya untuk merangkul wanita itu ke dalam pelukannya, walaupun dia tidak memiliki keinginan untuk melakukannya, namun Joseph Fu tidak akan menolak bantal berbentuk manusia.
Tapi saat wanita itu terjatuh ke dalam pelukannya, Joseph Fu pun mengerutkan alisnya.
Bau anggur yang menusuk.
Sudah minum alkohol?
Tidak tercampur dengan aroma lain, sebenarnya aroma anggur ini juga bukannya terlalu buruk untuk dihirup, bahkan terasa sedikit harum.
Rasa penasaran muncul dalam hati Joseph Fu, rambut wanita itu menutupi wajahnya dengan sangat rapat, bagaimanakah penampilan wajahnya yang sesungguhnya?
Dia mengulurkan tangannya, sengaja memainkan rambutnya, ketika dia hendak mengelus rambutnya, sebuah tangan ramping yang cerah menghentikannya.
"Huh……"
Tangan itu jatuh ke pinggang Joseph Fu, kepala wanita itu seperti seekor anak kucing, yang memanja dan mengelus lehernya, hingga terlihat sangat menggemaskan. Joseph Fu terhibur hingga menampilkan senyuman lembut. Tangannya langsung menggenggam sisi lembut wanita itu begitu saja, bahkan mengelusnya beberapa kali lagi, walaupun tidak besar, namun cukup menawan dan melengkung, perasaannya ketika disentuh juga cukup baik.
Wanita itu tertidur dengan sangat lelap, bahkan tidak tahu bahwa dia sedang dimanfaatkan.
Sudahlah, aku tidak akan memperhitungkannya kali ini.
Pria itu sangat anggun dan tampan, set Armani yang cocok dengannya membuatnya terlihat tampan dan tinggi, setiap gerakannya penuh dengan rasa bangga dan angkuh. Wajah yang terlihat seperti sebuah ukiran itu terlihat sangat dingin dan tegas, seperti seorang raja yang menguasai dunia, yang sedang menunjukkan martabat dan harga dirinya. Dua orang di belakangnya juga terlihat sangat menonjol, salah satunya terlihat dingin dan yang lainnya terlihat ramah, disertai dengan setelan jas yang membuat mereka terlihat sangat tegak, setelah itu, delapan pria dengan aura yang menonjol dan eksrpesi dingin berdiri berbaris, seperti pengawal yang berdiri di belakang mereka bertiga.
“Tuan Fu, Royal Suite Hotel sangat senang menyambutmu.” Dalam sekejap, Danny Xu menghampiri pria tersebut, membungkuk, dan berbicara dengan sikap yang luar biasa hormat.
“Tuan Fu, Royal Suite Hotel sangat senang menyambutmu.” Para pelayan kemudian ikut membungkuk dan berteriak bersamaan.
Pria itu sudah lama terbiasa dengan keadaan seperti itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun ataupun mengubah ekspresinya, dia pun melangkah masuk.
Danny Xu mengantar mereka sampai ke lift, ketika pintu terbuka, hanya pria dan dua orang di sampingnya yang melangkah masuk, delapan orang lainnya berdiri tegak di luar pintu dan tidak melangkah masuk, Danny Xu merasa cemas, dia ingin melangkah maju, tetapi seseorang mengulurkan tangan dan menghentikannya.
Pria yang berdiri di sisi kiri pria di sisi dalam berkata,”Tuan Fu tidak suka akan keramaian ketika beristirahat, berikan kartu pintunya kepadaku, kamu tidak perlu ikut."
Setelah pintu lift tertutup, delapan orang yang tersisa dituntun ke sisi lain, Danny Xu kini pun mengelus dadanya dan menghela nafas lega. Sesungguhnya mengalami memang jauh berbeda dibandingkan hanya mendengarkan kabarnya, dia sendiri juga merupakan orang yang memiliki kekayaan dan kedudukan sosial tertentu, dia umumnya selalu menjaga harga dirinya sendiri, namun ketika Tuan Fu berdiri di depan hadapannya, dimana dia bahkan jelas lebih muda darinya, hatinya tidak bisa tertahankan dan bergemetar, dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya karena merasa takut, mulutnya yang umumnya pintar berbicara bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, bahkan dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi.
“Apakah kamu sudah mengatur orang-orang yang kuserahkan kepadamu?” Danny Xu perlahan memiringkan kepalanya dan bertanya setelah nafasnya sudah menenang.
“Sudah diatur, resepsionis sudah memberi informasi pada pukul delapan, mereka berkata bahwa orangnya sudah masuk lebih dulu,”ucap orang di sebelahnya sambil membungkuk.
"Hmm, baiklah kalau begitu." Dia menganggukkan kepalanya,”Orang ini memiliki latar belakang yang terlalu hebat, kita harus melayaninya dengan baik, dia harus puas dengan penginapannya, aku kira perkembangan hotel kita dalam beberapa tahun mendatang akan bergantung padanya."
"Tenang saja, Manajer." Pria itu tersenyum dan berkata,”Tenang saja jika aku yang mengurusinya."
"Baik."
Setelah masuk ke dalam kamar, Joseph Fu langsung berjalan melewati ruang tamu yang luas, dengan wajah yang tidak berekspresi, dia sepertinya tidak terlalu memperhatikan dekorasi mewah dalam kamar, namun ketika membuka pintu kamar, Joseph Fu pun perlahan meninggikan alisnya
Sudah ada orang yang tertidur di tengah tempat tidur yang luas.
Selimutnya menutupinya mulai dari kepala sampai kaki, jika dipandang dari sudut pandang Joseph Fu, dia hanya bisa melihat rambut panjangnya yang berwarna hitam itu terurai di atas kepala tempat tidur, serta ujung hidung putih cerah yang tidak tertutup rambut.
Seorang wanita?
Setelah Joseph Fu tercengang sesaat, wajahnya berubah mendingin, dia berjalan masuk dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Ini bukan pertama kalinya seseorang mengirimkan wanita ke tempat tidurnya.
Dia sudah terbiasa terbang ke seluruh sisi dunia, bahkan menghabiskan lebih banyak waktu di hotel dibandingkan di rumah, selalu saja ada banyak orang yang mencoba untuk mencari tahu mengenai keinginannya dan menawarkan seroang wanita cantik untuknya.
Tapi dia tidak akan menikmati setiap wanita.
Terlebih lagi hari ini!
Wanita pemberani itu sebaiknya berdoa agar Joseph Fu tidak menemukannya untuk seumur hidupnya lagi. Tapi itu adalah hal yang tidak memungkinkan, dia tidak akan mungkin tidak bisa menemukan siapapun yang ingin di acari!
Setelah keluar dari kamar mandi, piyama sutra tetap saja tidak bisa menyembunyikan tubuh menawan Joseph Fu, bahu yang lebar dan pinggul yang sempit, dadanya yang seksi bahkan masih meneteskan air, Joseph Fu berjalan ke sisi tempat tidur dan berbaring, mengulurkan tangannya untuk merangkul wanita itu ke dalam pelukannya, walaupun dia tidak memiliki keinginan untuk melakukannya, namun Joseph Fu tidak akan menolak bantal berbentuk manusia.
Tapi saat wanita itu terjatuh ke dalam pelukannya, Joseph Fu pun mengerutkan alisnya.
Bau anggur yang menusuk.
Sudah minum alkohol?
Tidak tercampur dengan aroma lain, sebenarnya aroma anggur ini juga bukannya terlalu buruk untuk dihirup, bahkan terasa sedikit harum.
Rasa penasaran muncul dalam hati Joseph Fu, rambut wanita itu menutupi wajahnya dengan sangat rapat, bagaimanakah penampilan wajahnya yang sesungguhnya?
Dia mengulurkan tangannya, sengaja memainkan rambutnya, ketika dia hendak mengelus rambutnya, sebuah tangan ramping yang cerah menghentikannya.
"Huh……"
Tangan itu jatuh ke pinggang Joseph Fu, kepala wanita itu seperti seekor anak kucing, yang memanja dan mengelus lehernya, hingga terlihat sangat menggemaskan. Joseph Fu terhibur hingga menampilkan senyuman lembut. Tangannya langsung menggenggam sisi lembut wanita itu begitu saja, bahkan mengelusnya beberapa kali lagi, walaupun tidak besar, namun cukup menawan dan melengkung, perasaannya ketika disentuh juga cukup baik.
Wanita itu tertidur dengan sangat lelap, bahkan tidak tahu bahwa dia sedang dimanfaatkan.
Sudahlah, aku tidak akan memperhitungkannya kali ini.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved