Bab 6 Pergi Mati Saja
by Lexa
10:01,Jan 05,2021
Joseph Fu mengulurkan tangannya dan perlahan-lahan memeluk wanita itu semakin erat, kakinya menekan kakinya yang panjang dan lembut, mereka kini berada dalam postur yang sangat posesif, wanita yang dia peluk itu merasa tidak nyaman, bahkan sempat memberontak beberapa, Joseph Fu memejamkan matanya, lalu perlahan menepuk punggungnya, hingga dia akhirnya perlahan menenang. Tertidur di pelukan seorang pria, dengan lelap dan tenang.
Joelle Su memimpikan permasalahan di masa lalu.
Saat itu, dia sedang berusia 18 tahun, sudah dua tahun lamanya Justin Su membawa Julia Su pulang. Justin Su yang selalu bertindak dengan baik ternyata memiliki anak perempuan di luar nikah, terlebih lagi, anak perempuan hanya berusia kurang dari dua tahun lebih muda dibandingkan Joelle Su, Ibu Joelle Su tidak tahan dengan pukulannya, lalu meninggal setelah jatuh sakit dalam waktu kurang dari setengah tahun.
Joelle Su membenci Julia Su, dan lebih membenci Justin Su.
Dia mulai menjadi sombong, Julia Su selalu terlihat sangat kasihan dan selalu disepelekan, perlahan-lahan, semua orang tidak menyukai Joelle Su lagi, mereka mulai mengasihani Julia Su dan mulai mengeluh mengenai Julia Su, bahkan Dexter Nian yang merupakan kekasih masa kecilnya juga selalu memarahinya, membujuknya untuk terus berada di sisi Julia Su, serta menghibur dan menemaninya.
Dia dipojokkan, tidak ada yang tahu seberapa sakit perasaannya.
Hari itu, cuaca sangat cerah, Joelle Su sedang duduk di balkon dan terhanyut dalam melukis, Julia Su datang menghampirinya sambil membawa sepiring kue.
“Kakak, kamu pasti sudah lapar setelah sekian lama lukisan, bukan?” Julia Su membawakan kue ke depan hadapan Joelle Su, “Ini adalah kue yang baru saja dibuat di dapur, aku membawakannya khusus untukmu, rasa yang baru, coba cicip apakah rasanya enak atau tidak. "
Dia selalu bersikap seperti ini, Joelle Su terus-menerus mempermalukannya, tapi dia lag-lagi mencoba untuk bersikap baik-baik saja dan membujuknya. Tidak tahu apakah dia benar-benar tidak menghiraukannya atau hanya berpura-pura.
Joelle Su malas menghiraukan dirinya seperti biasanya.
“Kakak, kamu masih belum makan siang, makanlah sedikit.” Julia Su tidak menghiraukannya, dia tetap saja menyapa dengan senyuman, mengulurkan tangan untuk menggenggam salah satu kue, dan menyerahkannya ke depan bibir Joelle Su,”Buka mulutmu, kakak.”
Joelle Su langsung mendorong papan gambarnya, berdiri tegak, melemparkan pena di tangannya, lalu menampar tangan Julia Su, kuenya hancur di genggamannya, piringnya terjatuh ke lantai, keadaannya sangat berantakan. "Julia Su, kuperingatkan kepadamu, jangan pernah muncul lagi di depan hadapanku, jangan mencoba untuk membujukku, jangan berpura-pura terlihat kasian, cepat keluar! Segera! Sekarang!"
Pada saat itu, Joelle Su masih muda dan bersemangat, bahkan tidak pernah mengalami cobaan sebelumnya, sehingga dia seperti pedang tajam.
Julia Su menangis tersedu-sedu, dia menggenggam kedua tangan Joelle Su dan menangis, "Kakak, aku tahu kamu tidak pernah menyukaiku, tetapi apakah aku sendiri yang bersedia menjadi anak di luar pernikahan? Apakah aku sendiri yang ingin dibenci dan direndahkan orang lain? Aku hanya ingin berhubungan baik denganmu, mengapa kamu tidak bisa memenuhi keinginanku yang sekecil itu? Kakak...... "
Dalam dua tahun terakhir, Joelle Su tidak tahu berapa kali sudah berapa kali dia melihat Julia Su menangis, hatinya merasa kesal, dia pun langsung berpaling dan melangkah pergi. Julia Su sebaliknya menarik tangannya, sangat erat hingga dia tidak bisa bergerak.
“Lepaskan!” Joelle Su berteriak.
“Aku tidak akan melepaskannya! Aku tidak akan melepaskannya sekalipun aku mati!” Teriak Julia Su yang langsung menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu, pergi mati saja!” Joelle Su mendorong tangannya dan kebetulan mendorong tepat di bagian depan dada Julia Su.
Julia Su menginjak rak lukisan yang jatuh, tubuhnya tidak dapat berdiri stabil, lalu terjatuh ke belakang,“Ah! Kakak!” Dia hanya sempat berseru terkejut, pagar pembatas balkon tidak tinggi, Julia Su terpeleset dan langsung terjatuh ke bawah, lalu terdengar suara “peng” yang sangat besar!
Joelle Su terkejut, menatap tangannya dengan perasaan kaget, dia benar-benar tidak bisa bereaksi sama sekali, dia hanya hanya memarahinya, namun tidak sesungguhnya bermaksud seperti itu.
“Joelle Su, apa yang kamu lakukan?!” Pada saat itu, Dexter Nian tidak tahu muncul dari mana, lalu langsung menampar Joelle Su dengan keras, hingga kepala Joelle Su berpaling ke arah lain, diikuti oleh kepanaya yang mengiang
"Joelle, aku......" Dexter Nian juga tercengang setelah menamparnya, tatapannya yang linglung terlihat penuh dengan rasa terkejut, dia menatap tangannya sendiri dengan linglung, lalu menatap ke arah Joelle Su yang juga merasa kaget, ini adalah pertama kalinya dia menamparnya. Memutuskan perasaan cintanya terhadap dirinya selama delapan belas tahun terakhir, memutuskan persahabatan mereka yan sudah dibangun selama delapan belas tahun.
Julia Su mendarat dengan kepala mengarah ke permukaan tanah, setelah ambulans pergi, Joelle Su beraling ke belakang, permukaan tanah di sana dipenuhi dengan noda darah, walaupun para pelayan sudah berusaha membersihkannya dengan air, namun nodanya masih saja tidak kunjung menghilang.
Dokter berkata dia mungkin akan menjadi manusia vegetatif, dia hanya akan berkahir seperti itu untuk seumur hidupnya, dan tidak akan pernah terbangun lagi.
Joelle Su dikirimkan ke Prancis dari rumah keluarga Su oleh Justin Su pada hari yang sama, seminhgu kemudian, Julia Su yang kemungkinan menjadi manusia vegetatif menyadarkan diri, dua tahun kemudian, pesta pertunangan Julia Su dan Dexter Nian pun akan segera digelar.
"Huhu...... Tidak, aku tidak mau pergi...... Percayalah, aku tidak sengaja, Ayah, Dexter...... Tolong percayalah padaku...... Aku tidak mau pergi......"
Joseph Fu terbangun oleh suara keributan halus di sisi telinganya, dia terbangun dan mendapati bahwa wanita di pelukannya sedang memberontak dengan cukup kuat.
Selimut sudah terbuka hingga mencapai pinggang mereka, dia terus menggeliat tidak tenang dalam pelukannya, tidak tahu apa yang sedang digumamkan mulutnya yang mengesalkan ini.
Joseph Fu merangkulnya dan mencoba untuk menenangkannya sejenak, namun tidak ada hasilnya, pada akhirnya, dia kehilangan keinginannya untuk tidur, menyalakan lampu di kepala tempat tidur, lalu langsung berguling dan menekannya di bawahnya.
Joelle Su memimpikan permasalahan di masa lalu.
Saat itu, dia sedang berusia 18 tahun, sudah dua tahun lamanya Justin Su membawa Julia Su pulang. Justin Su yang selalu bertindak dengan baik ternyata memiliki anak perempuan di luar nikah, terlebih lagi, anak perempuan hanya berusia kurang dari dua tahun lebih muda dibandingkan Joelle Su, Ibu Joelle Su tidak tahan dengan pukulannya, lalu meninggal setelah jatuh sakit dalam waktu kurang dari setengah tahun.
Joelle Su membenci Julia Su, dan lebih membenci Justin Su.
Dia mulai menjadi sombong, Julia Su selalu terlihat sangat kasihan dan selalu disepelekan, perlahan-lahan, semua orang tidak menyukai Joelle Su lagi, mereka mulai mengasihani Julia Su dan mulai mengeluh mengenai Julia Su, bahkan Dexter Nian yang merupakan kekasih masa kecilnya juga selalu memarahinya, membujuknya untuk terus berada di sisi Julia Su, serta menghibur dan menemaninya.
Dia dipojokkan, tidak ada yang tahu seberapa sakit perasaannya.
Hari itu, cuaca sangat cerah, Joelle Su sedang duduk di balkon dan terhanyut dalam melukis, Julia Su datang menghampirinya sambil membawa sepiring kue.
“Kakak, kamu pasti sudah lapar setelah sekian lama lukisan, bukan?” Julia Su membawakan kue ke depan hadapan Joelle Su, “Ini adalah kue yang baru saja dibuat di dapur, aku membawakannya khusus untukmu, rasa yang baru, coba cicip apakah rasanya enak atau tidak. "
Dia selalu bersikap seperti ini, Joelle Su terus-menerus mempermalukannya, tapi dia lag-lagi mencoba untuk bersikap baik-baik saja dan membujuknya. Tidak tahu apakah dia benar-benar tidak menghiraukannya atau hanya berpura-pura.
Joelle Su malas menghiraukan dirinya seperti biasanya.
“Kakak, kamu masih belum makan siang, makanlah sedikit.” Julia Su tidak menghiraukannya, dia tetap saja menyapa dengan senyuman, mengulurkan tangan untuk menggenggam salah satu kue, dan menyerahkannya ke depan bibir Joelle Su,”Buka mulutmu, kakak.”
Joelle Su langsung mendorong papan gambarnya, berdiri tegak, melemparkan pena di tangannya, lalu menampar tangan Julia Su, kuenya hancur di genggamannya, piringnya terjatuh ke lantai, keadaannya sangat berantakan. "Julia Su, kuperingatkan kepadamu, jangan pernah muncul lagi di depan hadapanku, jangan mencoba untuk membujukku, jangan berpura-pura terlihat kasian, cepat keluar! Segera! Sekarang!"
Pada saat itu, Joelle Su masih muda dan bersemangat, bahkan tidak pernah mengalami cobaan sebelumnya, sehingga dia seperti pedang tajam.
Julia Su menangis tersedu-sedu, dia menggenggam kedua tangan Joelle Su dan menangis, "Kakak, aku tahu kamu tidak pernah menyukaiku, tetapi apakah aku sendiri yang bersedia menjadi anak di luar pernikahan? Apakah aku sendiri yang ingin dibenci dan direndahkan orang lain? Aku hanya ingin berhubungan baik denganmu, mengapa kamu tidak bisa memenuhi keinginanku yang sekecil itu? Kakak...... "
Dalam dua tahun terakhir, Joelle Su tidak tahu berapa kali sudah berapa kali dia melihat Julia Su menangis, hatinya merasa kesal, dia pun langsung berpaling dan melangkah pergi. Julia Su sebaliknya menarik tangannya, sangat erat hingga dia tidak bisa bergerak.
“Lepaskan!” Joelle Su berteriak.
“Aku tidak akan melepaskannya! Aku tidak akan melepaskannya sekalipun aku mati!” Teriak Julia Su yang langsung menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu, pergi mati saja!” Joelle Su mendorong tangannya dan kebetulan mendorong tepat di bagian depan dada Julia Su.
Julia Su menginjak rak lukisan yang jatuh, tubuhnya tidak dapat berdiri stabil, lalu terjatuh ke belakang,“Ah! Kakak!” Dia hanya sempat berseru terkejut, pagar pembatas balkon tidak tinggi, Julia Su terpeleset dan langsung terjatuh ke bawah, lalu terdengar suara “peng” yang sangat besar!
Joelle Su terkejut, menatap tangannya dengan perasaan kaget, dia benar-benar tidak bisa bereaksi sama sekali, dia hanya hanya memarahinya, namun tidak sesungguhnya bermaksud seperti itu.
“Joelle Su, apa yang kamu lakukan?!” Pada saat itu, Dexter Nian tidak tahu muncul dari mana, lalu langsung menampar Joelle Su dengan keras, hingga kepala Joelle Su berpaling ke arah lain, diikuti oleh kepanaya yang mengiang
"Joelle, aku......" Dexter Nian juga tercengang setelah menamparnya, tatapannya yang linglung terlihat penuh dengan rasa terkejut, dia menatap tangannya sendiri dengan linglung, lalu menatap ke arah Joelle Su yang juga merasa kaget, ini adalah pertama kalinya dia menamparnya. Memutuskan perasaan cintanya terhadap dirinya selama delapan belas tahun terakhir, memutuskan persahabatan mereka yan sudah dibangun selama delapan belas tahun.
Julia Su mendarat dengan kepala mengarah ke permukaan tanah, setelah ambulans pergi, Joelle Su beraling ke belakang, permukaan tanah di sana dipenuhi dengan noda darah, walaupun para pelayan sudah berusaha membersihkannya dengan air, namun nodanya masih saja tidak kunjung menghilang.
Dokter berkata dia mungkin akan menjadi manusia vegetatif, dia hanya akan berkahir seperti itu untuk seumur hidupnya, dan tidak akan pernah terbangun lagi.
Joelle Su dikirimkan ke Prancis dari rumah keluarga Su oleh Justin Su pada hari yang sama, seminhgu kemudian, Julia Su yang kemungkinan menjadi manusia vegetatif menyadarkan diri, dua tahun kemudian, pesta pertunangan Julia Su dan Dexter Nian pun akan segera digelar.
"Huhu...... Tidak, aku tidak mau pergi...... Percayalah, aku tidak sengaja, Ayah, Dexter...... Tolong percayalah padaku...... Aku tidak mau pergi......"
Joseph Fu terbangun oleh suara keributan halus di sisi telinganya, dia terbangun dan mendapati bahwa wanita di pelukannya sedang memberontak dengan cukup kuat.
Selimut sudah terbuka hingga mencapai pinggang mereka, dia terus menggeliat tidak tenang dalam pelukannya, tidak tahu apa yang sedang digumamkan mulutnya yang mengesalkan ini.
Joseph Fu merangkulnya dan mencoba untuk menenangkannya sejenak, namun tidak ada hasilnya, pada akhirnya, dia kehilangan keinginannya untuk tidur, menyalakan lampu di kepala tempat tidur, lalu langsung berguling dan menekannya di bawahnya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved