Bab 13
by AM.assekop
11:11,Feb 05,2024
Keesokan harinya di Luxor, tepatnya di ruang kerja Manager Ekspedisi, senior Bastian.
Ada briefing tertutup di dalam, hanya ada Bastian dan Carlos. Sekali lagi, Bastian memberikan ultimatum tegas, jika Carlos kembali lalai seperti pada tugas sebelumnya, maka sudah dipastikan Carlos bakal kena depak dari divisi ekspedisi, lalu ditempatkan ke divisi lain, gudang misalnya.
Untuk memastikan bahwa pekerjaannya tetap aman, Carlos harus berhasil menjalankan misi khusus yang diberikan oleh Bastian, karena kalau tidak, semua selesai. “Baik, Pak Bastian. Aku berjanji kali ini aku tidak akan lalai.”
“Sekali ini gagal, aku tidak akan lagi melihat mu mengendarai mobil ekspedisi, Carlos!” ancam Bastian sangat tegas dan dingin. Semua orang yang berkecimpung dalam dunia ekspedisi di Luxor pasti segan dan patuh terhadap Bastian, siapa pun mereka.
Setelah itu, seperti biasa Carlos mengajak Ramsey untuk segera menuju bagian bendahara untuk meminta uang jalan. Di sana, Kate memarahi Carlos karena waktu itu dia merasa dikecewakan.
“Kau keterlaluan, Carlos!” sembur Kate sedikit emosi. “Kau anggap aku dan Ella tidak ada di sana. Parah sekali kau! Kalau tidak ada teman mu itu, entah bagaimana nasib kami!”
Carlos menyampaikan permintaan maafnya karena dia menyadari bahwa dia terlalu banyak minum sehingga mabuk parah.
Namun, Kate mengalihkan perhatiannya kepada Ramsey. “Ramsey, setelah kau diselamatkan oleh tiga orang asing malam itu, jangan pernah berpikir kalau sudah seperti malaikat penyelamat. Bagi kami, kau tetap karyawan junior yang biasa-biasa saja. Kau jangan merasa jumawa, sebab bukan kau yang membayari semua pesta pada malam itu.”
Ramsey tetap tenang dan menjawab dingin. “Siapa pun mereka, yang pasti mereka adalah orang baik, tidak ada niat untuk mempermainkan dan mempermalukan siapa pun. Yakinlah, orang yang punya niat buruk pasti akan jatuh.”
“Stop!” sela Kate. “Aku tidak mau pagi ini sarapan ceramah dari mu, Ramsey. Baiklah, aku mau menyampaikan sebuah berita hangat pada mu. Kemarin, kekasih mu bernama Annita, diantar oleh konglomerat yang membawa mobil bagus.”
Seharusnya Carlos menyadarinya sebab kemarin dia berada di rumah sewa Ramsey, tapi sebelum Carlos tahu tentang itu, Ramsey sengaja memarkirkan mobilnya agak jauh dari rumah, dan malah lebih dekat dengan rumah orang. Lagi pula, Carlos waktu itu belum seratus persen waras.
Bukannya heran dan cemburu, Ramsey malah senang mendengarnya, “Syukurlah kalau dia diantar oleh seorang pria konglomerat. Aku pikir, dia diantar oleh pria baik-baik. Karena, wanita baik tentu akan mendapatkan pria yang baik pula.” Ramsey menjawabnya tanpa keraguan sama sekali.
“Kau tidak cemburu? Jadi, untuk apa kau baik padanya kalau tidak ada rasa cinta di antara kalian?” Kate mendenguskan napas kekecewaan. “Ramsey, walaupun Annita miskin dan menyedihkan, semua orang tahu bahwa dia cantik dan montok. Jika dia telanjang bulat di hadapan kau, kau pasti nafsu juga. Jadi, jangan naif dan munafik!”
Ramsey tidak heran ketika mendengar sampah yang keluar dari mulut wanita ini, terlebih akhirnya tahu bahwa Kate merupakan wanita yang hobi dengan dunia gemerlap malam.
“Ya, semua pria punya nafsu, tapi tidak semua pria tidak bisa menggunakan otaknya dengan baik dan benar. Perlu kalian ketahui bahwa aku sudah mempunyai seorang istri dan anak. Tidak mungkin aku menjalin hubungan dengan Annita.” Ramsey berkata ringan.
Mendengar itu, Annita mengernyitkan kening. “Nah, kau sudah punya istri dan anak, seharusnya kau lebih bisa menjaga diri, Ramsey, seharusnya kau tidak sok baik dan melakukan pendekatan dengan Annita. Bagaimana cara kau memahami arti kesetiaan?”
“Kate, kita baik bisa kepada siapa saja, terlebih kepada mereka yang membutuhkan. Aku baik kepada Annita karena aku kasihan, bukan karena aku cinta dan apalagi mau menjadikannya selingkuhan. Aku masih sangat waras.” Ramsey tentu tidak mau dianggap sebagai pria pemuas nafsu dan tidak mau pula dianggap bodoh karena sok baik.
Kekesalan Kate terhadap Ramsey kian bertambah setelah dia dan Ella gagal mempermalukannya di Barbar Cafe. Jika sudah benci, apa pun akan dikatakan dan dilakukan. Apalagi Kate mendengar kesaksian Ramsey yang tampak polos, dia makin geram.
“Apa kau tidak setia terhadap istrimu, Ramsey?”
“Aku sangat setiaa terhadap istriku. Sudahlah, aku sedang bekerja dan tidak mau membahas persoalan keluargaku,” pungkas Ramsey lalu segera mengajak Carlos untuk segera keluar dari ruangan.
Saat Carlos mendengar adu mulut antara Kate dan Ramsey, dia tidak bisa membela satu di antara mereka. Carlos sangat kenal seperti apa watak Kate, namun karena hingga saat ini dia masih menyimpan kekaguman, dia tidak mau membela Ramsey dan akhirnya Kate merasa terpojokan.
Carlos menengahi perdebatan itu. “Kate, kembalilah bekerja. Soal kejadian malam itu, aku minta maaf karena telah mengecewakan kalian. Aku juga minta maaf kepada Ramsey, aku tidak tahu bagaimana proses pembayaran hampir lima ribu dollar, namun yang pasti aku patut berterima kasih kepada tiga pria asing itu.”
Kemudian, Carlos merangkul Ramsey dan mereka pun keluar dari ruangan bendahara. Ketika telah sampai di area parkir mobil ekspedisi, Ramsey agak terkejut karena mobil yang mereka bawa kali ini jauh lebih besar dan jumlah barang yang mereka antar pun tentu jauh lebih banyak.
“Ramsey, kita akan membawa barang senilai dua milyar dollar. Persiapkan dirimu sebaik mungkin!”
Ada briefing tertutup di dalam, hanya ada Bastian dan Carlos. Sekali lagi, Bastian memberikan ultimatum tegas, jika Carlos kembali lalai seperti pada tugas sebelumnya, maka sudah dipastikan Carlos bakal kena depak dari divisi ekspedisi, lalu ditempatkan ke divisi lain, gudang misalnya.
Untuk memastikan bahwa pekerjaannya tetap aman, Carlos harus berhasil menjalankan misi khusus yang diberikan oleh Bastian, karena kalau tidak, semua selesai. “Baik, Pak Bastian. Aku berjanji kali ini aku tidak akan lalai.”
“Sekali ini gagal, aku tidak akan lagi melihat mu mengendarai mobil ekspedisi, Carlos!” ancam Bastian sangat tegas dan dingin. Semua orang yang berkecimpung dalam dunia ekspedisi di Luxor pasti segan dan patuh terhadap Bastian, siapa pun mereka.
Setelah itu, seperti biasa Carlos mengajak Ramsey untuk segera menuju bagian bendahara untuk meminta uang jalan. Di sana, Kate memarahi Carlos karena waktu itu dia merasa dikecewakan.
“Kau keterlaluan, Carlos!” sembur Kate sedikit emosi. “Kau anggap aku dan Ella tidak ada di sana. Parah sekali kau! Kalau tidak ada teman mu itu, entah bagaimana nasib kami!”
Carlos menyampaikan permintaan maafnya karena dia menyadari bahwa dia terlalu banyak minum sehingga mabuk parah.
Namun, Kate mengalihkan perhatiannya kepada Ramsey. “Ramsey, setelah kau diselamatkan oleh tiga orang asing malam itu, jangan pernah berpikir kalau sudah seperti malaikat penyelamat. Bagi kami, kau tetap karyawan junior yang biasa-biasa saja. Kau jangan merasa jumawa, sebab bukan kau yang membayari semua pesta pada malam itu.”
Ramsey tetap tenang dan menjawab dingin. “Siapa pun mereka, yang pasti mereka adalah orang baik, tidak ada niat untuk mempermainkan dan mempermalukan siapa pun. Yakinlah, orang yang punya niat buruk pasti akan jatuh.”
“Stop!” sela Kate. “Aku tidak mau pagi ini sarapan ceramah dari mu, Ramsey. Baiklah, aku mau menyampaikan sebuah berita hangat pada mu. Kemarin, kekasih mu bernama Annita, diantar oleh konglomerat yang membawa mobil bagus.”
Seharusnya Carlos menyadarinya sebab kemarin dia berada di rumah sewa Ramsey, tapi sebelum Carlos tahu tentang itu, Ramsey sengaja memarkirkan mobilnya agak jauh dari rumah, dan malah lebih dekat dengan rumah orang. Lagi pula, Carlos waktu itu belum seratus persen waras.
Bukannya heran dan cemburu, Ramsey malah senang mendengarnya, “Syukurlah kalau dia diantar oleh seorang pria konglomerat. Aku pikir, dia diantar oleh pria baik-baik. Karena, wanita baik tentu akan mendapatkan pria yang baik pula.” Ramsey menjawabnya tanpa keraguan sama sekali.
“Kau tidak cemburu? Jadi, untuk apa kau baik padanya kalau tidak ada rasa cinta di antara kalian?” Kate mendenguskan napas kekecewaan. “Ramsey, walaupun Annita miskin dan menyedihkan, semua orang tahu bahwa dia cantik dan montok. Jika dia telanjang bulat di hadapan kau, kau pasti nafsu juga. Jadi, jangan naif dan munafik!”
Ramsey tidak heran ketika mendengar sampah yang keluar dari mulut wanita ini, terlebih akhirnya tahu bahwa Kate merupakan wanita yang hobi dengan dunia gemerlap malam.
“Ya, semua pria punya nafsu, tapi tidak semua pria tidak bisa menggunakan otaknya dengan baik dan benar. Perlu kalian ketahui bahwa aku sudah mempunyai seorang istri dan anak. Tidak mungkin aku menjalin hubungan dengan Annita.” Ramsey berkata ringan.
Mendengar itu, Annita mengernyitkan kening. “Nah, kau sudah punya istri dan anak, seharusnya kau lebih bisa menjaga diri, Ramsey, seharusnya kau tidak sok baik dan melakukan pendekatan dengan Annita. Bagaimana cara kau memahami arti kesetiaan?”
“Kate, kita baik bisa kepada siapa saja, terlebih kepada mereka yang membutuhkan. Aku baik kepada Annita karena aku kasihan, bukan karena aku cinta dan apalagi mau menjadikannya selingkuhan. Aku masih sangat waras.” Ramsey tentu tidak mau dianggap sebagai pria pemuas nafsu dan tidak mau pula dianggap bodoh karena sok baik.
Kekesalan Kate terhadap Ramsey kian bertambah setelah dia dan Ella gagal mempermalukannya di Barbar Cafe. Jika sudah benci, apa pun akan dikatakan dan dilakukan. Apalagi Kate mendengar kesaksian Ramsey yang tampak polos, dia makin geram.
“Apa kau tidak setia terhadap istrimu, Ramsey?”
“Aku sangat setiaa terhadap istriku. Sudahlah, aku sedang bekerja dan tidak mau membahas persoalan keluargaku,” pungkas Ramsey lalu segera mengajak Carlos untuk segera keluar dari ruangan.
Saat Carlos mendengar adu mulut antara Kate dan Ramsey, dia tidak bisa membela satu di antara mereka. Carlos sangat kenal seperti apa watak Kate, namun karena hingga saat ini dia masih menyimpan kekaguman, dia tidak mau membela Ramsey dan akhirnya Kate merasa terpojokan.
Carlos menengahi perdebatan itu. “Kate, kembalilah bekerja. Soal kejadian malam itu, aku minta maaf karena telah mengecewakan kalian. Aku juga minta maaf kepada Ramsey, aku tidak tahu bagaimana proses pembayaran hampir lima ribu dollar, namun yang pasti aku patut berterima kasih kepada tiga pria asing itu.”
Kemudian, Carlos merangkul Ramsey dan mereka pun keluar dari ruangan bendahara. Ketika telah sampai di area parkir mobil ekspedisi, Ramsey agak terkejut karena mobil yang mereka bawa kali ini jauh lebih besar dan jumlah barang yang mereka antar pun tentu jauh lebih banyak.
“Ramsey, kita akan membawa barang senilai dua milyar dollar. Persiapkan dirimu sebaik mungkin!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved