Bab 12
by AM.assekop
11:11,Feb 05,2024
Pagi harinya di rumah sewa Ramsey.
Carlos terbangun, lalu mengucek-ngucek kelopak matanya. “Di mana aku? Kenapa musiknya pada mati?” Matanya belingsatan seperti orang kebingungan.
Ramsey sedang santai selonjoran di sofa sambil bermain ponsel. “Minumlah susu dan air putih yang banyak. Kau belum sadar sepenuhnya. Sekarang kau berada di rumahku, Carlos. Kau mabuk parah semalam.”
Tiba-tiba Carlos mengeluarkan uang tujuh puluh dollar dari sakunya. “Hm, aku harus membayar minuman segera. Aduh! Kenapa aku bisa tertidur?” Dia menepuk jidatnya sendiri karena saking terkejutnya. “Seharusnya aku bisa mengontrol diriku sendiri.”
“Simpanlah uang itu, Carlos. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Hari ini kau harus beristirahat total. Besok kita ada tugas lagi untuk pengiriman ke luar negeri.”
“Kau benar, Ramsey. Maaf merepotakan kau. Aku numpang hidup dulu siang dan malam ini di rumah mu. Besok pagi aku baru pulang, terus langsung berangkat kerja.”
Menuju kota New Garcia biasanya menempuh perjalanan selama lebih kurang satu minggu. Maka dari itu, mereka harus memiliki tubuh fit dan semangat yang tinggi.
Setelah membersihkan diri, Carlos menikmati sarapan dan minum susu cukup banyak di pagi hari ini. “Habis ini aku akan tidur, biasanya aku bisa tidur lebih dari sepuluh jam. Jadi, jangan ganggu aku, Ramsey. Heheh.”
Ketika Carlos sudah tertidur pulas, Ramsey menuju mobil yang baru saja dibelikan Quinn padahal Ramsey tidak pernah memintanya, padahal dia lebih suka naik transportasi online. Namun karena kepalang dibelikan, terpaksa dia memakai Rolly Royce mewah berwarna hitam itu, menuju Rumah Sakit Daire.
Suasana jalanan pagi di Daire York pada hari kerja pasti padat merayap seperti biasanya. Pemandangan gedung-gedung pencakar langit tinggi menjulang. Semua warga kota memulai kesibukannya di pagi yang sangat cerah ini.
Sesampainya di rumah sakit, kebetulan di sana masih ada Annita. Ramsey datang tepat waktu.
“Padahal sebentar lagi aku mau berangkat. Untunglah kau sudah ada datang, Ramsey. Syukurlah, ibuku sudah dioperasi dan hasilnya baik. Kini, ibu sudah sehat. Sore nanti ibu sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.”
Ramsey tersenyum ramah. “Aku senang mendengar kabar gembira ini, Annita. Syukurlah.”
Annita menceritakan bahwa kemarin ada tiga orang pria yang mendatanginya dan menanyakan banyak hal. “Aku takut ketika berhadapan dengan mereka, Ramsey. Siapa mereka?”
Tidak mungkin Ramsey menjelaskannya secara jujur dan detail. “Lupakanlah tiga orang itu, Annita. Tidak ada pentingnya juga denganmu. Sekarang, kau hanya boleh memikirkan tentang keluargamu dan pekerjaanmu saja.”
Karena Ramsey sudah baik padanya, Annita patuh dan menuruti apa kata Ramsey. Sebelum berangkat kerja, terlebih dulu dia harus pergi ke sekolahan kedua adiknya. Dia dipanggil oleh pihak sekolah karena kedua adiknya telat tiga bulan bayar SPP.
“Biar aku antar ke sana.”
Tapi, Annita tidak mau terus-terusan merepotkan Ramsey. “Biar aku pergi sendirian saja, Ramsey. Kau silakan istirahat.”
Ramsey memaksa. “Hatiku tergerak untuk membantu mu. Aku tidak keberatan dalam membantu orang yang membutuhkan.” Bukan hanya dermawan, tapi Ramsey punya respect dan empati yang tinggi.
Di sana, Ramsey menyelesaikan semua permasalahan kedua adiknya Annita bahkan lebih dari itu. SPP selama tahun ini langsung Ramsey lunai. Hal itu makin memancin kecurigaan Annita, apalagi dia ditumpangi pakai Rolls Royce seharga jutaan dollar.
Annita dibuar terkesima dengan kebaikan dan kegagahan seorang Ramsey, namun ketika dia menanyakan banyak hal, Ramsey selalu bilang untuk merahasiakan semuanya dari siapa pun, terlebih kepada orang Luxor.
Setibanya di gedung Luxor yang sangat megah, semua orang di sana terpana tatkala menyaksikan Annita turun dari Rollys Royce. Pas pula, di sana ada Ella dan Kate yang baru saja tiba.
Ella dan Kate melongo.
Ramsey 11
Seperti biasa, Annita berjalan pelan, anggun, dan tidak ada kesan sok hebat atau apa pun meskipun dia layak sombong jika dia mau. Ketika dia dihadang oleh Ella dan Kate, dia tetap bersikap tenang.
“Katanya kau tidak pernah main Om-Om?!” Ella menggerenyotkan bibir.
Kate memutar hitam matanya dengan sangat malas lalu mencibir sinis, “Kau gesit juga rupanya, Annita. Seleramu boleh juga. Seharusnya sedari dulu kau menaikkan selera mu supaya keluarga mu tidak melarat. Kalau kau sudah menjadi simpanan pria tajir sejak dulu, kau tidak perlu bekerja sekeras sekarang.”
“Betul. Kau pasti menyesal karena baru sekarang bisa menerapkan gaya hidup seperti ini. Ngomong-ngomong pebisnis dari mana pria itu ha? Annita, jangan pernah ada yang kau sembunyikan dari kami!” ketus Ella sembari mengawasi wajah Annita dengan pandangan geram.
Namun, Annita mengelak dari semua tudingan jelek tersebut. Dia masih bersabar. “Ella, Kate, silakan tarik lagi omongan buruk kalian. Dia bukan Om-Om. Dan aku bukan wanita simpanan. Aku masih sangat waras untuk menjaga harga diriku. Perlu kalian ketahui bahwa pria yang membawa mobil mewah itu merupakan orang kaya dan sangat dermawan, dia bukan pria buruk seperti yang kalian kira.”
Annita meninggalkan Ella dan Kate, lalu masuk ke dalam gedung Luxor, siap bekerja seperti biasanya meskipun dari pagi hingga sore hari nanti, dia terus dicecar dengan berbagai macam pertanyaan, tentang siapakah pria yang membawa Rolls Royce mewah tadi.
Carlos terbangun, lalu mengucek-ngucek kelopak matanya. “Di mana aku? Kenapa musiknya pada mati?” Matanya belingsatan seperti orang kebingungan.
Ramsey sedang santai selonjoran di sofa sambil bermain ponsel. “Minumlah susu dan air putih yang banyak. Kau belum sadar sepenuhnya. Sekarang kau berada di rumahku, Carlos. Kau mabuk parah semalam.”
Tiba-tiba Carlos mengeluarkan uang tujuh puluh dollar dari sakunya. “Hm, aku harus membayar minuman segera. Aduh! Kenapa aku bisa tertidur?” Dia menepuk jidatnya sendiri karena saking terkejutnya. “Seharusnya aku bisa mengontrol diriku sendiri.”
“Simpanlah uang itu, Carlos. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Hari ini kau harus beristirahat total. Besok kita ada tugas lagi untuk pengiriman ke luar negeri.”
“Kau benar, Ramsey. Maaf merepotakan kau. Aku numpang hidup dulu siang dan malam ini di rumah mu. Besok pagi aku baru pulang, terus langsung berangkat kerja.”
Menuju kota New Garcia biasanya menempuh perjalanan selama lebih kurang satu minggu. Maka dari itu, mereka harus memiliki tubuh fit dan semangat yang tinggi.
Setelah membersihkan diri, Carlos menikmati sarapan dan minum susu cukup banyak di pagi hari ini. “Habis ini aku akan tidur, biasanya aku bisa tidur lebih dari sepuluh jam. Jadi, jangan ganggu aku, Ramsey. Heheh.”
Ketika Carlos sudah tertidur pulas, Ramsey menuju mobil yang baru saja dibelikan Quinn padahal Ramsey tidak pernah memintanya, padahal dia lebih suka naik transportasi online. Namun karena kepalang dibelikan, terpaksa dia memakai Rolly Royce mewah berwarna hitam itu, menuju Rumah Sakit Daire.
Suasana jalanan pagi di Daire York pada hari kerja pasti padat merayap seperti biasanya. Pemandangan gedung-gedung pencakar langit tinggi menjulang. Semua warga kota memulai kesibukannya di pagi yang sangat cerah ini.
Sesampainya di rumah sakit, kebetulan di sana masih ada Annita. Ramsey datang tepat waktu.
“Padahal sebentar lagi aku mau berangkat. Untunglah kau sudah ada datang, Ramsey. Syukurlah, ibuku sudah dioperasi dan hasilnya baik. Kini, ibu sudah sehat. Sore nanti ibu sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.”
Ramsey tersenyum ramah. “Aku senang mendengar kabar gembira ini, Annita. Syukurlah.”
Annita menceritakan bahwa kemarin ada tiga orang pria yang mendatanginya dan menanyakan banyak hal. “Aku takut ketika berhadapan dengan mereka, Ramsey. Siapa mereka?”
Tidak mungkin Ramsey menjelaskannya secara jujur dan detail. “Lupakanlah tiga orang itu, Annita. Tidak ada pentingnya juga denganmu. Sekarang, kau hanya boleh memikirkan tentang keluargamu dan pekerjaanmu saja.”
Karena Ramsey sudah baik padanya, Annita patuh dan menuruti apa kata Ramsey. Sebelum berangkat kerja, terlebih dulu dia harus pergi ke sekolahan kedua adiknya. Dia dipanggil oleh pihak sekolah karena kedua adiknya telat tiga bulan bayar SPP.
“Biar aku antar ke sana.”
Tapi, Annita tidak mau terus-terusan merepotkan Ramsey. “Biar aku pergi sendirian saja, Ramsey. Kau silakan istirahat.”
Ramsey memaksa. “Hatiku tergerak untuk membantu mu. Aku tidak keberatan dalam membantu orang yang membutuhkan.” Bukan hanya dermawan, tapi Ramsey punya respect dan empati yang tinggi.
Di sana, Ramsey menyelesaikan semua permasalahan kedua adiknya Annita bahkan lebih dari itu. SPP selama tahun ini langsung Ramsey lunai. Hal itu makin memancin kecurigaan Annita, apalagi dia ditumpangi pakai Rolls Royce seharga jutaan dollar.
Annita dibuar terkesima dengan kebaikan dan kegagahan seorang Ramsey, namun ketika dia menanyakan banyak hal, Ramsey selalu bilang untuk merahasiakan semuanya dari siapa pun, terlebih kepada orang Luxor.
Setibanya di gedung Luxor yang sangat megah, semua orang di sana terpana tatkala menyaksikan Annita turun dari Rollys Royce. Pas pula, di sana ada Ella dan Kate yang baru saja tiba.
Ella dan Kate melongo.
Ramsey 11
Seperti biasa, Annita berjalan pelan, anggun, dan tidak ada kesan sok hebat atau apa pun meskipun dia layak sombong jika dia mau. Ketika dia dihadang oleh Ella dan Kate, dia tetap bersikap tenang.
“Katanya kau tidak pernah main Om-Om?!” Ella menggerenyotkan bibir.
Kate memutar hitam matanya dengan sangat malas lalu mencibir sinis, “Kau gesit juga rupanya, Annita. Seleramu boleh juga. Seharusnya sedari dulu kau menaikkan selera mu supaya keluarga mu tidak melarat. Kalau kau sudah menjadi simpanan pria tajir sejak dulu, kau tidak perlu bekerja sekeras sekarang.”
“Betul. Kau pasti menyesal karena baru sekarang bisa menerapkan gaya hidup seperti ini. Ngomong-ngomong pebisnis dari mana pria itu ha? Annita, jangan pernah ada yang kau sembunyikan dari kami!” ketus Ella sembari mengawasi wajah Annita dengan pandangan geram.
Namun, Annita mengelak dari semua tudingan jelek tersebut. Dia masih bersabar. “Ella, Kate, silakan tarik lagi omongan buruk kalian. Dia bukan Om-Om. Dan aku bukan wanita simpanan. Aku masih sangat waras untuk menjaga harga diriku. Perlu kalian ketahui bahwa pria yang membawa mobil mewah itu merupakan orang kaya dan sangat dermawan, dia bukan pria buruk seperti yang kalian kira.”
Annita meninggalkan Ella dan Kate, lalu masuk ke dalam gedung Luxor, siap bekerja seperti biasanya meskipun dari pagi hingga sore hari nanti, dia terus dicecar dengan berbagai macam pertanyaan, tentang siapakah pria yang membawa Rolls Royce mewah tadi.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved