Bab 12 Kamu Harus Membayarnya

by Joe King 07:24,Oct 18,2023
Serigala raksasa itu sudah membawa Layla Wei ke hadapan raja serigala.

"Auuuu" Mata biru raja serigala menatap Layla Wei dengan keji.

"Auuuuu" Layla Wei menjawabnya. Dia turun dari punggung serigala raksasa dengan kaki gemetaran. Dia menahan nyeri tubuh bagian bawahnya dan maju selangkah demi selangkah sampai ke hadapan raja serigala. Pelan-pelan dia membungkuk di atas tanah seperti sikap tubuh serigala saat memberi hormat.

Lalu dia berdiri tegap dan mengulurkan tangannya pada raja serigala. Dia berkata dalam bahasa serigala: "Yang Mulia, aku adalah Layla Wei."

Gilang Feng mencengkeram pedangnya dengan erat, tetapi dia lupa mengayunkannya. Napasnya juga seolah berhenti.

Awan-awan tebal mulai menyingkir, cahaya bulan menyinari angkasa.

Gaun putih wanita itu melambai-lambai. Rambutnya yang panjang terurai. Keningnya yang putih pucat itu pelan-pelan menempel pada kening raja serigala. Tidak ada kecanggungan, melainkan ada sedikit rasa familiar seperti teman yang sudah lama tidak berjumpa.

"Auuuuu."

"Auuuuuuu..."

....................................................................................................

Suara-suara itu saling bergema satu dengan yang lain.

Tiba-tiba Layla Wei membalikkan tubuhnya dan berseru dengan lantang: "Gilang Feng, bawa serigala betina yang tertangkap itu kemari. Jangan melukainya!"

Ternyata begitu.

Gilang Feng menatap dan berseru pada Dimas Feng dengan suara tajam: "Mengapa masih diam saja? Cepat laksanakan!"

Sekujur tubuh Dimas Feng dipenuhi keringat. Dia melayang kembali ke dalam pelataran dan membawa kembali serigala betina yang diikat di dalam gudang penyimpanan kayu bakar.

Lolongan serigala kembali menggema. Beberapa ekor serigala langsung menghampiri serigala betina itu tanpa menghiraukan pedang-pedang berlumuran darah di tangan Gilang Feng dan para bawahannya itu.

Dari belakang tubuh raja serigala, muncul beberapa ekor serigala kecil. Mereka melolong-lolong menghampiri serigala betina itu. Lolongan mereka terdengar penuh dengan kerinduan.

Gilang Feng menyipitkan mata dan melihat ke arah Layla Wei. Dengan suara datar, dia memerintahkan Dimas Feng: "Lepaskan!"

Begitu serigala betina terlepas dari tali pengikat, dia berlari menuju ke arah para serigala kecil. Beberapa serigala lain di sisinya mengantarnya pergi sambil melindunginya.

Keluarga raja serigala saling berkumpul kembali. Para serigala kecil menggeliat manja di sisi serigala betina itu.

Melihat hal itu, mata raja serigala dipenuhi dengan kelembutan.

"Maaf. Ini adalah kesalahan dari pihak kami. Jika hal ini terus berlanjut, kedua belah pihak hanya akan mati dan terluka. Cukuplah sampai di sini." Layla Wei berbincang pada raja serigala dengan bahasa serigala.

Tetapi mata biru raja serigala berpindah pada Gilang Feng.

Layla Wei langsung mengerti: "Aku akan membujuknya untuk membiarkan kalian pergi dengan selamat."

Raja serigala berkata: "Baik."

Serigala raksasa yang tadi ditumpangi Layla Wei sekali lagi membungkukkan tubuhnya. Layla Wei berkata dengan penuh rasa terima kasih: "Terima kasih banyak."

Dengan menunggangi serigala, Layla Wei segera tiba di hadapan Gilang Feng.

Dia bersusah payah turun dari atas tubuh serigala itu, menyandarkan tubuhnya dan berbisik pada serigala raksasa itu. Lalu serigala raksasa itu pergi.

Layla Wei mengangkat kepalanya dan berkata kepada Gilang Feng: "Lepaskan kerumunan serigala ini. Jangan mempersulit mereka lagi." Dia berhenti sejenak, kemudian menambahkan: "Aku mohon."

Gilang Feng menyunggingkan senyuman yang penuh arti. Dia memutarkan tangannya dan memasukkan pedang panjangnya kembali ke dalam sarungnya.

Melihat hal itu, para bawahannya juga ikut menyarungkan pedangnya.

"Terima kasih." Layla Wei menyerahkan anak itu ke dalam pelukannya.

Seluruh perhatian Gilang Feng ada padanya. Dia mengikuti gerakannya dan menyambut anak itu.

Detik berikutnya Layla Wei membungkukkan tubuhnya dalam-dalam. Seluruh tubuhnya tersungkur di atas salju. Tatapan matanya menatap ke arah raja serigala, lalu melolong panjang ke arah bulan.

Tidak jauh dari sana, raja serigala mengerti apa yang dia katakan, lalu membalas lolongannya.

Seketika itu juga, lolongan-lolongan serigala bergema di mana-mana.

"Sampai jumpa."

Layla Wei tersenyum ke arah raja serigala.

Raja serigala menganggukkan kepalanya. Lalu ia dan serigala betina mengangkut anak-anak serigala dan berlari menuju ke dalam hutan.

Tidak lama kemudian, kerumunan serigala yang datang seperti deburan air ombak itu juga pergi seperti aliran air.

Akhirnya Layla Wei menghela napas panjang hingga nyaris terjatuh di atas salju.

Detik berikutnya dia diangkut oleh Gilang Feng. Pada saat yang sama, anak itu juga kebali ke dalam pelukannya.

"Terima kasih." Layla Wei berbisik. Seluruh tenaganya sudah habis terkuras. Jika Gilang Feng tidak menggendongnya, dia pasti tidak akan sanggup berdiri.

"Tidak perlu. Kamu harus membayarnya." mata Gilang Feng terlihat berkilau-kilau.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

37