Bab 1 Wanita Yang Dikubur Hidup-hidup

by Joe King 07:23,Oct 18,2023
Di Kabupaten Ning, tempat penggalian arkeologi.

Muncul sebuah jenazah kuno yang kira-kira berusia ribuan tahun. Para pendatang baru di dalam grup arkeolog sangat bersemangat.

Profesor Layla Wei memberi instruksi kepada asistennya dengan tenang: "Nanti, bagikan kantong muntah untuk semua orang. Jangan sampai mengkontaminasi tempat penggalian ini."

Ternyata benar. Begitu peti kayu itu dibuka, semua rasa semangat berganti dengan ajang persaingan siapa yang muntah lebih banyak.

Hany Layla Wei dan beberapa orang lama tetap memeriksa jenazah kuno itu dengan seksama.

"Jenis kelamin wanita, usia kira-kira 20 tahun..."

"Profesor Wei, mengapa posisinya begitu aneh? Kedua tangannya seperti sedang mendorong sesuatu." Pendatang baru yang baru selesai muntah, bergabung dengan mereka, lalu bertanya.

Layla Wei menunjuk penutup peti: "Lihat ada apa di sana?"

"Eh? Bekas ini juga aneh. Tidak seperti digigit serangga dan ulat-ulat. Lebih terlihat seperti digaruk dengan tangan...." Tiba-tiba pendatang baru itu tersadar. Matanya terbuka lebar. Dengan gagap, dia berkata: "Saat dia masuk ke dalam peti ini, dia belum mati? Penguburan hidup-hidup?"

Pendatang baru lain menunjuk ke arah seonggok benda berwarna hitam di bawah jenazah wanita itu: "Kalau itu apa?"

Layla Wei berpikir sejenak dan menjawab: "Seharusnya itu adalah plasenta. Almahrum baru saja melahirkan anak. Tidak lama kemudian dia jatuh ke dalam keadaan koma atau mati semu, lalu dikubur sebagai jenasah biasa. Almahrum terbangun di dalam peti dan mengeluarkan plasenta."

"Hah?!" Para pendarang baru terperanjat. Otak mereka dipenuhi dengan bayangan-bayangan mengerikan.

Seorang ibu hamil, menjerit pilu di dalam sebuah peti kayu yang gelap gulita. Dia berusaha membuka penutup peti, tetapi oksigen semakin menipis, lalu dia mati sesak di dalam...

Mengenaskan sekali.

"Profesor Wei. Dia mengenakan sesuatu pada pergelangan tangan dan kakinya.... Seperti gelang besi. Aneh sekali. Jika dia dirantai dengan besi, bisa jadi dia adalah seorang tawanan. Tetapi gelang besi? Apa artinya?"

Layla Wei juga tidak langsung paham. Tetapi setelah dia melihat dengan lebih seksama, di bagian dalam dinding peti kayu itu, dia baru mengerti: "Kalian lihat. Di sisi dalam ada alur yang terukir. Jika aku tidak salah ingat, ukiran itu merupakan ilmu sihir kuno. Jika dihubungkan dengan gelang besi pada kaki tangan jenazah wanita ini, maka artinya mereka berusaha mengurung roh wanita itu agar dia tidak bisa terlahir kembali."

"Apa?" Para pendatang baru sekali lagi tercengang.

Dikubur hidup-hidup saja sudah mengenaskan. Dia bahkan dikurung dengan ilmu sihir agar tidak bisa bereinkarnasi?"

Dosa besar macam apa yang sebenarnya telah dilakukan wanita itu semasa hidupnya, sehingga dia diperlakukan seperti itu.

Layla Wei menemukan tusuk rambut giok kecil di sudut peti itu.

Desainnya sederhana dan kuno. Hanya di bagian pangkal tusuk itu, terdapat sekuntum bunga mekar.

Di sebelahnya, ada beberapa pendatang baru yang sedang berdiskusi:

"Profesor Wei sangat hebat, tahu segalanya. Terlebih lagi, saat menghadapi hal yang begitu mengerikan, ekspresinya sama sekali tidak berubah."

"Tentu saja hebat. Dia memperoleh gelar sarjana di bidang kedokteran dan arkeologi. Dia juga memahami banyak bahasa. Benar-benar kutu buku super. Yang paling penting, dia juga sangat cantik. Mengenai, mengapa ekspresinya tidak berubah... Hihi... Ada rumor yang mengatakan, wajahnya mengalami paralisis..."

Layla Wei sudah terbiasa mendengar berbagai rumor. Dia bukannya mengalami paralisis wajah. Tetapi dia sedikit takut bersosialisasi. Dia tidak suka berkomunikasi dengan orang tak dikenal.

Dia berkonsentrasi mengamati tusuk rambut itu.

Bunga yang terdapat pada tusuk rambut itu seharusnya adalah bunga peoni ungu.

Sama seperti arti namanya. Kebetulan sekali.

Dia tiba-tiba merasa tertarik dengan kisah jenazah wanita itu...

...............................................

Ribuan tahun yang lalu.

Layla Wei terbangun di tengah rasa sakit yang sangat hebat.

Seluruh tubuhnya kejang-kejang. Napasnya pendek dan cepat. Penglihatannya gelap. Otaknya semakin lama semakin kekurangan oksigen.

Ingatan-ingatan yang tidak dia kenal, terus-menerus masuk ke dalam otaknya.

Dia yang selalu dikenal dengan ketenangannya, akhirnya tidak bisa tenang: Dia menembus waktu! Dia masuk ke dalam tubuh jenazah wanita yang baru saja mereka gali tadi siang.

Saat itu dia sudah melahirkan anak dan sedang dalam keadaan mati semu.

Sedangkan, dia tahu betul apa yang akan terjadi selanjutnya:

Dia akan dikubur hidup-hidup, dikurung dengan ilmu sihir hingga tidak bisa terlahir kembali.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

37