chapter 5 aku harus memanggilmu apa

by Frans Stevanus 16:59,Sep 27,2023
"Apa ini?"
Saat melihat bayangan hitam ini, Miranda Ouyang langsung menghampiri dan bertanya dengan ragu.
Bayangan hitam itu sangat tipis, meskipun menggunakan kaca pembesar juga hanya bisa melihat bayangan yang tipis. Namun kenyataannya, memang ada bayangan dalam foto rontgen
Awalnya Anton Wang terkejut hingga mata terbelalak, tetapi beberapa saat kemudian, dia menoleh dengan santai dan berkata dengan sinis, “Bayangan apa? Itu hanyalah reaksi pengendapan. Hal kecil seperti ini apakah perlu dibesar-besarkan?”
Saat mendengar ucapan Anton Wang, Septian Shun tersenyum dan berkata, “Sebagai seorang dokter harus memiliki sikap yang teliti!”
Saat mendengar sindiran Septian Shun, Anton Wang menatap Septian Shun dengan emosi. “Kalau begitu, apa bayangan itu? Begitu tipis, itu tidak mungkin adalah benda! Bocah, aku ingatkanmu sebagai dokter memang harus teliti tapi juga harus menghormati analisa senior. Kamu baru lulus satu tahun, sedangkan aku sudah menjadi dokter selama sepuluh tahun!”
Septian Shun tersenyum. Dia menoleh dan berkata pada Miranda Ouyang, “Bu Miranda, bolehkah aku melihat hasil laporan yang diberikan Pak Anton?”
Miranda Ouyang menyerahkan hasil laporan di tangannya pada Septian Shun dengan kebingungan dan terus bertanya, “Menurutmu, apa bayangan itu?”
Septian Shun menyuruh Miranda Ouyang untuk tidak terburu-buru. Dia membuka hasil laporan di tangannya. Setelah melihat hasil laporan dengan cermat, Septian Shun menghela napas panjang. Dia menunjuk suatu tempat di foto rontgen dan berkata pada perawat, “Bawa pasien ke ruang radionuklida untuk melakukan pemeriksaan. Tingkatkan kefokusannya di sini!”
Saat mendengar ucapan Septian Shun, Miranda Ouyang berkata dengan ragu, “Septian, kamu curiga pasien ini mengidap penyakit … kanker?”
Septian Shun menganggukkan kepala. Dia menatap Miranda Ouyang dan berkata, “Tidak mengesampingkan kemungkinan ini, tapi sebelum hasilnya keluar semuanya masih belum tentu.”
Anton Wang memahami analisa Septian Shun. Dia tertawa terbahak-bahak. Suara tawanya sangat mencekik, “Hahaha …. Apakah kamu sedang bercanda? Kamu bilang bayangan reaksi pengendapan di foto rontgen ini adalah kanker? Septian, Septian, kenapa kamu begitu konyol? Apakah aku tidak tahu gejala kanker?”
Septian Shun melirik Anton Wang. “Kamu akan tahu hasilnya nanti.”
“Hmph!”
Anton Wang berhenti tertawa. Dia mendengus. Dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menunjukkan sosok yang angkuh.
Wajah Miranda Ouyang yang jutek terkadang juga menunjukkan ekspresi terkejut. Dia menatap Septian Shun dengan penasaran.
Saat ketiga orang menunggu sejenak, perawat membawa hasil laporan kemari dengan tergesa-gesa.
“Berikan padaku!” Anton Wang menjulurkan tangan pada perawat dan ingin melihat hasil pemeriksaannya. Perawat tertegun. Dia tidak tahu harus bagaimana. Septian Shun mendekat dan mengambil hasil laporan di tangan perawat.
Septian Shun menatap hasil laporan dengan serius dan juga tidak meletakkannya.
Saat melihat Septian Shun melihat hasil laporan, Anton Wang terkejut. Namun saat melihat Septian Shun bengong, Anton Wang merasa tenang.
“Septian, kamu harus tahu ….” Anton Wang meletakkan kedua tangan di pinggangnya dan berkata pada Septian Shun dengan bangga.
“Untung masih stadium awal, penyakitnya masih bisa dikontrol dan mudah diobati.”
Septian Shun akhirnya bergumam.
Ucapan Septian Shun tiba-tiba membuat Anton Wang tertegun. Wajahnya masih tetap ekspresi bangga dan matanya tiba-tiba menunjukkan ekspresi yang sulit dipercaya.
“Apa yang kamu katakan?!” Anton Wang teriak, “Bagaimana mungkin ini? Kamu jangan menipuku Septian!”
Anton Wang melompat dalam seketika dan merebut hasil laporan dari tangan Septian Shun. Dia melihatnya dengan tangan bergemetar, hingga melihat pada akhirnya tertulis ‘Dikonfirmasi tumor, stadium awal’.
“Bagaimana mungkin ini?”
Anton Wang sangat menyesal. Dia tidak pernah berpikir bahwa pasiennya mungkin terkena kanker paru-paru. Dia tidak bisa menemukan penyakit pasien, jadi dia menggunakan gejala yang aneh ini untuk mengusir Septian Shun keluar dari rumah sakit. Namun dia tidak menyangka hasilnya malah membuatnya kehilangan muka di depan wakil direktur rumah sakit! Jika tahu demikian, dia tidak akan bersikap seperti ini pada Septian Shun.
Anton Wang sangat frustasi dan pahit.
“Kenapa dulu dia tidak pernah menyadari keterampilan medis Septian begitu hebat?” Anton Wang mulai merasa kesal dalam hatinya. “Ini pasti mungkin karena dia beruntung! Jangan biarkan aku menangkap kelemahanmu! Lain kali aku pasti akan mengusirnya keluar dari rumah sakit!”
Anton Wang berpikir dalam hatinya dengan getir dan matanya menatap Septian Shun dengan dingin.
Saat melihat hasil ini, Miranda Ouyang juga sedikit tidak percaya. Dia melangkah maju untuk mengambil hasil laporan di tangan Anton Wang, kemudian melihatnya dengan cermat.
Setelah melihatnya, Miranda Ouyang mendongakkan kepala melihat Septian Shun dengan kaget. Dia tidak menyangka keputusan Septian Shun begitu akurat. Penyakit yang begitu sulit dideteksi untuk pertama kalinya bahkan diketahui oleh Septian Shun. Tindakan Septian Shun membuat Miranda Ouyang sangat terkejut.
“Bagaimana kamu melakukannya?” Miranda Ouyang berkata dengan dingin. “Bagaimana kamu menemukan bahwa penyakit pasien itu berasal dari paru-paru? Kamu jangan bilang kalau kamu melihatnya dengan matamu karena itu tidak mungkin sama sekali!”
Septian Shun mengelus hidungnya dengan canggung. Dia tidak mungkin bilang bahwa dia memiliki ilmu tembus pandang dan benaran dilihat dengan matanya, ‘kan? Oleh karena itu, Septian Shun mau tidak mau bilang, “Kakekku adalah dokter tradisional. Aku pernah mempelajari cara pengobatan tradisional dengan kakekku, yang dapat membantuku.”
Namun, Septian Shun tidak berbohong. Kakeknya memang seorang dokter tradisional yang terkenal. Inilah alasannya dia ingin sekolah di fakultas kedokteran dan menjadi seorang dokter.
Miranda Ouyang menganggukkan kepala. Pengobatan tradisional memang ada bagian yang ajaib dan tidak bisa dilakukan pengobatan Barat.
“Sudahlah, karena penyakitnya sudah diketahui maka kita bisa memulai pengobatannya. Untung Septian menemukannya tepat waktu sehingga penyakitnya tidak semakin parah dan proses pengobatan juga akan lebih mudah.”
Miranda Ouyang meletakkan tangannya ke lehernya yang panjang sambil menepuk dagunya dan berkata.
Pada saat ini, Anton Wang merasa sangat malu dan tidak percaya. Dia juga semakin benci pada Septian Shun karena telah mempermalukannya di depan Miranda Ouyang. Dia menatap Septian Shun dengan getir, “Septian, aku tidak akan melepaskanmu!”
“Oh yah, Septian, kamu masih magang, ‘kan? Mulai hari ini, kamu akan menjadi dokter tetap!” ucap Miranda Ouyang dengan pelan.
Septian Shun tertegun sejenak, kemudian tersenyum.
“Terima kasih, Bu Miranda!”
“Bu Miranda! Bagaimana kamu boleh memutuskan Septian untuk menjadi dokter tetap dengan begitu mudah? Ini tidak sesuai aturan!”
Saat mendengar keputusan Miranda Ouyang, Anton Wang terkejut. Jika Septian Shun menjadi dokter tetap, maka dia akan kesulitan untuk mencari masalah dan mengusir Septian Shun keluar dari rumah sakit.
“Ini tidak bisa dibiarkan!” pikir Anton Wang dalam hatinya sambil menggertakkan gigi dan ingin mencegah keputusan Miranda Ouyang.
“Kenapa? Kamu adalah direktur rumah sakit atau aku yang direktur rumah sakit? Apakah aku tidak memiliki kekuasaan untuk melakukan keputusan? Kenapa tidak mempertahankan dokter yang begitu profesional? Dokter Anton, aku ingin mengkritikmu!”
Miranda Ouyang melirik Anton Wang dan berkata dengan acuh tak acuh.
Nada suara Miranda Ouyang sangat dingin, membuat Anton Wang tidak berani marah. Anton Wang membuka mulutnya, pada akhirnya tidak menundukkan kepala dengan diam. “Semuanya dengan pengaturan Bu Miranda.” Meskipun Anton Wang berkata demikian, tetapi kebenciannya terhadap Septian Shun semakin dalam.
“Hm ….” Miranda Ouyang menganggukkan kepala. “Oh yah, Dokter Anton. Karena Septian bisa menangani masalah ini dengan baik, kamu juga jangan memiliki pandangan lain terhadapnya. Mulai hari ini, dia adalah dokter tetap di sini, kalian bekerja sama dengan baik. Aku masih ada urusan, jadi pergi dulu. Aku serahkan pasien ini padamu!”
Miranda Ouyang menoleh melihat pasien gadis itu. “Kamu tenang saja, penyakitmu telah diketahui. Masih dalam stadium awal, jadi lebih mudah diobati. Kamu jangan khawatir!” Setelah mengatakannya, Miranda Ouyang tersenyum pada ibunya pasien. Saat hendak pergi, Miranda Ouyang tiba-toba teringat sesuatu dan berkata pada Septian Shun, “Nanti datang ke kantorku setelah selesai sibuk!”
“Baik, Bu.” Septian Shun melihat Miranda Ouyang pergi dari bangsal. Dia menjernihkan suaranya, lalu berkata pada Anton Wang yang menyusut di samping, “Kelak aku harus memanggilmu Dokter Wang apa Dokter Shun?”
“Hmph! Aku serahkan pasien ini padamu! Lihatlah bagaimana aku memberimu pelajaran jika kamu tidak menanganinya dengan baik!” teriak Anton Wang pada Septian Shun dengan kesal, kemudian langsung meninggalkan bangsal. (Bersambung)

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200