Bab 13 Jalani Selangkah Demi Selangkah
by Hendy Zhang
08:01,Sep 01,2023
“Hehe, aku tentu akan memberi muka padamu.” ujar seseorang dengan riang, lalu lanjutnya, “Tapi untuk dua hari ini ada jeruk yang akan diantar ke toko kami, jadi mungkin volume pembelian kali ini akan sedikit menyulitkan.”
“Ada jeruk yang akan datang? Siapa yang menjual pada kalian?”
Kening Si hati jahat Zhang langsung mengkerut begitu mendengarnya, “Aku kenal beberapa pemasok jeruk di Kabupaten Qingshan kita. Siapa yang tidak tahu diri dan merebut usahaku?”
Christian Wang tersenyum dan menggeleng. “Aku juga kurang jelas, tapi dengar-dengar cuma orang biasa, mungkin orang baru.”
“Gampang kalau begitu. Nanti kamu bilang saja kualitas jeruknya tidak sesuai standar.”
Si hati jahat Zhang mengeluarkan sebuah amplop dan dijejalkannya pada Christian Wang, “Kalau beres, kamu akan untung.”
“Hehe.”
Christian Wang menerima amplop tersebut dengan tenang. Tepat saat ini, dia melihat seorang petani dengan pakaian yang sudah pudar memasuki toko, jadi dia langsung maju dan bertanya, “Cari siapa?”
Tanpa menunggu Jeremy Lin menjawab, si hati jahat Zhang telah mendekat lebih dulu dan bertanya dengan dingin, “Apa yang kamu lakukan di sini, Jeremy!”
“Kalian kenal?” tanya Christian Wang penasaran.
Si hati jahat Zhang mengangguk sambil menggertakkan gigi, “Dialah yang merebut usaha jerukku di desa!” katanya dengan galak.
“Haha, ternyata dia.”
Christian Wang mengamati Jeremy Lin dengan penuh minat. Si hati jahat Zhang baru saja membicarakan masalah mengenai orang baru yang merebut usahanya di desa dan meminta dia untuk “mengurus” orang baru tersebut.
Memasok jeruk sangat menguntungkan, karena itu tidak sedikit orang yang mencoba menjajaki usaha ini dalam dua tahun terakhir. Beberapa pemasok seperti si hati jahat Zhang tentu saja keberatan jika ada orang baru yang merebut usaha mereka. Mereka sudah membuka hubungan dengan berbagai agen. Jika pemasok baru masuk, para agen akan menekan dan menolak untuk membeli jeruk mereka.
“Aku punya jeruk di luar …” kata Jeremy Lin, tapi disela oleh si hati jahat Zhang dengan kasar, “Haha, kamu menjual jeruk di sini? Bukankah kamu bilang ada bos besar yang akan membeli jerukmu? Ternyata hanya bualan? Jeremy, Jeremy, kuberitahu ya, kamu tidak akan bisa menjual jerukmu di seluruh Kabupatan Qingshan! Bukankah begitu, Manajer Wang?”
Christian Wang diam-diam memperhatikan Jeremy Lin. Tanpa disangka olehnya, Jeremy Lin terlihat biasa saja saat mendengar perkataan si hati jahat Zhang. Ekspresinya yang tenang membuat Christian Wang merasa janggal, tapi dia tetap mengangguk dan berkata, “Benar-benar maaf. Volume pembelian buah toko kami sudah penuh untuk tahun ini. Kalau kamu datang untuk menjual jeruk, aku tidak bisa membantumu.”
“Kamu menerima keuntungan darinya dan menolak orang baru ‘kan?” tanya Jeremy Lin tiba-tiba.
Christian Wang tertegun, wajahnya berubah, “Apa maksudmu?”
“Dilihat garis wajahmu, pangkal hidung yang merah dan bintik putih di sudut matamu, ini menandakan kamu telah menerima sogokan. Keringat di dahimu menandakan kamu merasa bersalah dan jelas sogokan itu tidak halal. Orang seperti apa si hati jahat Zhang, aku lebih tahu darimu. Dia akan melakukan apa pun untuk mempertahankan usahanya. Kamu mengambil keuntungan tidak halal darinya, hal buruk akan mudah terjadi.” kata Jeremy Lin dengan tenang, kemudian melanjutkan, “Jika jeruknya lebih baik dariku, aku tidak bisa bilang apa-apa. Tapi lihat jeruk yang kamu beli, bukan hanya ada lilin, tapi juga direndam obat. Kalau bos kalian melihatmu membeli jeruk seperti ini, mungkin tidak akan senang.”
Jeremy Lin memilih dua jeruk dan menyodorkannya pada Christian Wang.
Raut wajah Christian Wang berubah drastis begitu isi hatinya diungkap. Dia menolak jeruk itu dan berkata dengan dingin, “Kamu datang untuk mengajariku berbisnis? Memangnya kenapa kalau jerukmu lebih baik, aku bilang tidak mau ya tidak mau!”
Si hati jahat Zhang tersenyum menyeringai, “Jeremy, Jeremy, hanya kamu juga ingin merebut usahaku? Kamu dan ayahmu sama saja, sama-sama pengecut. Aku akan membuat jeruk kalian busuk! Desa Cantik adalah wilayahku, kamu bukan siapa-siapa!”
“Hehe.”
Jeremy Lin menggeleng, “Aku bukan datang untuk untuk menjual jeruk, tapi mengantar.”
“Mengantar?”
Firasat buruk langsung menyergap hati Christian Wang.
Jeremy Lin menyerahkan sebuah kartu nama, “Hyuna menandatangani perjanjian pembelian denganku.”
“Kamu pemuda yang disebut CEO Jiang?”
Christian Wang sangat terkejut sampai keringat dingin muncul di dahinya. Kemarin Hyuna Jiang memang khusus menghubunginya untuk memberitahu hal ini, dan pihak kedua sepertinya bernama “Jeremy”. Barusan dia sangat gegabah dan melupakan hal ini.
Terlebih lagi, dirinya dengan bodoh mengungkapkan masalah amplop tadi. Kalau-kalau hal ini dilaporkan Jeremy Lin kepada Hyuna Jiang, mungkin pekerjaannya akan dalam bahaya.
Teringat cara kerja Hyuna Jiang yang cepat dan tegas, dia jadi menciut.
Jeremy Lin mengambil ponsel dan menghubungi Hyuna Jiang. Setelah panggilan terhubung, Jeremy Lin langsung berkata, “CEO Jiang, aku sudah mengantar jeruk ke toko kalian, tapi orang di toko tidak bersedia menerima jerukku.”
“Mana mungkin? Aku sudah beritahu Christian pagi tadi. Biarkan dia bicara denganku.”
“Hehe, si hati jahat Zhang juga menjual jeruk ke sini. CEO Jiang, jika kamu merasa jeruknya lebih baik dariku dan tidak tulus bekerja sama denganku, tolong jangan main-main seperti ini. Aku hanya petani kecil, tidak mampu bermain denganmu.” protes Jeremy Lin tidak merendah juga tidak angkuh.
Hyuna Jiang di seberang agak termangu. Nada bicara Jeremy Lin yang tidak biasa dan dingin membuat hatinya kalang kabut. Dia segera menjelaskan, “Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Tenang dulu, berikan ponselmu pada Christian, aku bicara sebentar dengannya.”
Jeremy Lin mengangguk, kemudian memberikan ponselnya pada Christian Wang. Christian Wang segera menerima dengan kedua tangannya yang agak basah oleh keringat. Ponsel masih belum sampai di telinga, dia sudah mendengar suara Hyuna Jiang yang marah, “Christian, apa yang kamu lakukan! Bukankah aku sudah beritahu kamu kalau Jeremy akan mengantar jeruk hari ini!”
“Iya, iya, iya!”
Christian Wang mengangguk cepat, “Aku yang tidak urus dengan baik, jadinya Tuan Lin salah paham.”
“Salah paham? Mengapa si hati jahat Zhang bisa ada di toko?”
Dia tidak bisa menjawab, hanya memandang Jeremy Lin dengan wajah memohon.
“Kamu menerima keuntungan darinya?”
Nada bicara Hyuna Jiang seketika jadi dingin.
“Tidak! Aku jamin tidak!”
Keringat sebesar butiran kacang menetes dari pelipisnya. Tadinya dia mengira Jeremy Lin hanya orang baru tanpa latar belakang. Namun mendengar dari pembicaraannya dengan Hyuna Jiang, jelas hubungan keduanya tidaklah sederhana.
Dia buru-buru mengembalikan ponsel kepada Jeremy Lin. Lalu diam-diam menjejalkan sebuah amplop ke tangan Jeremy Lin.
Jeremy Lin menimbangnya dengan santai, amplopnya cukup tebal.
“CEO Jiang, aku yang salah paham pada Manajer Wang, tidak ada masalah lagi.” kata Jeremy Lin santai sambil memandang wajah memohon Christian Wang.
“Benar? Tidak ada masalah lagi?”
Jeremy Lin mengangguk, “Ya, Manajer Wang sudah memberi penjelasan padaku.”
“Baik, aku masih ada urusan sekarang, kita bicara lagi lain kali.”
Hyuna Jiang memberi pesan singkat dan menutup telepon. Seorang wanita dengan tubuh memikat bersandar di bahu Hyuna Jiang, “Siapa barusan? Sampai membuat nona besar Jiang kami begitu memperhatikannya.” tanyanya dengan senyum manis.
“Kamu terlalu banyak pikir, dia cuma petani kecil.
Hyuna Jiang berpikir sejenak, “Petani kecil yang sangat misterius,” imbuhnya.
“Aku paling suka dengan pria misterius. Kalau kamu tidak mau, perkenalkanlah dia padaku.” gelak Janice Xu.
Hyuna Jiang menyentil dahinya, “Dasar rubah pengganggu, kamu tidak takut calon suamimu cemburu?”
“Apa dia punya giliran untuk mendikte apa yang ingin kulakukan? Omong-omong, aku dengar Harriyo sudah kembali dari luar negeri. Jika tahu kamu ada di Provinsi Minjiang, mungkin dia akan mencari kemari.”
Mata Hyuna Jiang agak meredup, kemudian tersenyum pahit, “Entah itu bencana atau keberuntungan, semua tidak bisa dihindari. Jalani saja selangkah demi selangkah.”
“Ada jeruk yang akan datang? Siapa yang menjual pada kalian?”
Kening Si hati jahat Zhang langsung mengkerut begitu mendengarnya, “Aku kenal beberapa pemasok jeruk di Kabupaten Qingshan kita. Siapa yang tidak tahu diri dan merebut usahaku?”
Christian Wang tersenyum dan menggeleng. “Aku juga kurang jelas, tapi dengar-dengar cuma orang biasa, mungkin orang baru.”
“Gampang kalau begitu. Nanti kamu bilang saja kualitas jeruknya tidak sesuai standar.”
Si hati jahat Zhang mengeluarkan sebuah amplop dan dijejalkannya pada Christian Wang, “Kalau beres, kamu akan untung.”
“Hehe.”
Christian Wang menerima amplop tersebut dengan tenang. Tepat saat ini, dia melihat seorang petani dengan pakaian yang sudah pudar memasuki toko, jadi dia langsung maju dan bertanya, “Cari siapa?”
Tanpa menunggu Jeremy Lin menjawab, si hati jahat Zhang telah mendekat lebih dulu dan bertanya dengan dingin, “Apa yang kamu lakukan di sini, Jeremy!”
“Kalian kenal?” tanya Christian Wang penasaran.
Si hati jahat Zhang mengangguk sambil menggertakkan gigi, “Dialah yang merebut usaha jerukku di desa!” katanya dengan galak.
“Haha, ternyata dia.”
Christian Wang mengamati Jeremy Lin dengan penuh minat. Si hati jahat Zhang baru saja membicarakan masalah mengenai orang baru yang merebut usahanya di desa dan meminta dia untuk “mengurus” orang baru tersebut.
Memasok jeruk sangat menguntungkan, karena itu tidak sedikit orang yang mencoba menjajaki usaha ini dalam dua tahun terakhir. Beberapa pemasok seperti si hati jahat Zhang tentu saja keberatan jika ada orang baru yang merebut usaha mereka. Mereka sudah membuka hubungan dengan berbagai agen. Jika pemasok baru masuk, para agen akan menekan dan menolak untuk membeli jeruk mereka.
“Aku punya jeruk di luar …” kata Jeremy Lin, tapi disela oleh si hati jahat Zhang dengan kasar, “Haha, kamu menjual jeruk di sini? Bukankah kamu bilang ada bos besar yang akan membeli jerukmu? Ternyata hanya bualan? Jeremy, Jeremy, kuberitahu ya, kamu tidak akan bisa menjual jerukmu di seluruh Kabupatan Qingshan! Bukankah begitu, Manajer Wang?”
Christian Wang diam-diam memperhatikan Jeremy Lin. Tanpa disangka olehnya, Jeremy Lin terlihat biasa saja saat mendengar perkataan si hati jahat Zhang. Ekspresinya yang tenang membuat Christian Wang merasa janggal, tapi dia tetap mengangguk dan berkata, “Benar-benar maaf. Volume pembelian buah toko kami sudah penuh untuk tahun ini. Kalau kamu datang untuk menjual jeruk, aku tidak bisa membantumu.”
“Kamu menerima keuntungan darinya dan menolak orang baru ‘kan?” tanya Jeremy Lin tiba-tiba.
Christian Wang tertegun, wajahnya berubah, “Apa maksudmu?”
“Dilihat garis wajahmu, pangkal hidung yang merah dan bintik putih di sudut matamu, ini menandakan kamu telah menerima sogokan. Keringat di dahimu menandakan kamu merasa bersalah dan jelas sogokan itu tidak halal. Orang seperti apa si hati jahat Zhang, aku lebih tahu darimu. Dia akan melakukan apa pun untuk mempertahankan usahanya. Kamu mengambil keuntungan tidak halal darinya, hal buruk akan mudah terjadi.” kata Jeremy Lin dengan tenang, kemudian melanjutkan, “Jika jeruknya lebih baik dariku, aku tidak bisa bilang apa-apa. Tapi lihat jeruk yang kamu beli, bukan hanya ada lilin, tapi juga direndam obat. Kalau bos kalian melihatmu membeli jeruk seperti ini, mungkin tidak akan senang.”
Jeremy Lin memilih dua jeruk dan menyodorkannya pada Christian Wang.
Raut wajah Christian Wang berubah drastis begitu isi hatinya diungkap. Dia menolak jeruk itu dan berkata dengan dingin, “Kamu datang untuk mengajariku berbisnis? Memangnya kenapa kalau jerukmu lebih baik, aku bilang tidak mau ya tidak mau!”
Si hati jahat Zhang tersenyum menyeringai, “Jeremy, Jeremy, hanya kamu juga ingin merebut usahaku? Kamu dan ayahmu sama saja, sama-sama pengecut. Aku akan membuat jeruk kalian busuk! Desa Cantik adalah wilayahku, kamu bukan siapa-siapa!”
“Hehe.”
Jeremy Lin menggeleng, “Aku bukan datang untuk untuk menjual jeruk, tapi mengantar.”
“Mengantar?”
Firasat buruk langsung menyergap hati Christian Wang.
Jeremy Lin menyerahkan sebuah kartu nama, “Hyuna menandatangani perjanjian pembelian denganku.”
“Kamu pemuda yang disebut CEO Jiang?”
Christian Wang sangat terkejut sampai keringat dingin muncul di dahinya. Kemarin Hyuna Jiang memang khusus menghubunginya untuk memberitahu hal ini, dan pihak kedua sepertinya bernama “Jeremy”. Barusan dia sangat gegabah dan melupakan hal ini.
Terlebih lagi, dirinya dengan bodoh mengungkapkan masalah amplop tadi. Kalau-kalau hal ini dilaporkan Jeremy Lin kepada Hyuna Jiang, mungkin pekerjaannya akan dalam bahaya.
Teringat cara kerja Hyuna Jiang yang cepat dan tegas, dia jadi menciut.
Jeremy Lin mengambil ponsel dan menghubungi Hyuna Jiang. Setelah panggilan terhubung, Jeremy Lin langsung berkata, “CEO Jiang, aku sudah mengantar jeruk ke toko kalian, tapi orang di toko tidak bersedia menerima jerukku.”
“Mana mungkin? Aku sudah beritahu Christian pagi tadi. Biarkan dia bicara denganku.”
“Hehe, si hati jahat Zhang juga menjual jeruk ke sini. CEO Jiang, jika kamu merasa jeruknya lebih baik dariku dan tidak tulus bekerja sama denganku, tolong jangan main-main seperti ini. Aku hanya petani kecil, tidak mampu bermain denganmu.” protes Jeremy Lin tidak merendah juga tidak angkuh.
Hyuna Jiang di seberang agak termangu. Nada bicara Jeremy Lin yang tidak biasa dan dingin membuat hatinya kalang kabut. Dia segera menjelaskan, “Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Tenang dulu, berikan ponselmu pada Christian, aku bicara sebentar dengannya.”
Jeremy Lin mengangguk, kemudian memberikan ponselnya pada Christian Wang. Christian Wang segera menerima dengan kedua tangannya yang agak basah oleh keringat. Ponsel masih belum sampai di telinga, dia sudah mendengar suara Hyuna Jiang yang marah, “Christian, apa yang kamu lakukan! Bukankah aku sudah beritahu kamu kalau Jeremy akan mengantar jeruk hari ini!”
“Iya, iya, iya!”
Christian Wang mengangguk cepat, “Aku yang tidak urus dengan baik, jadinya Tuan Lin salah paham.”
“Salah paham? Mengapa si hati jahat Zhang bisa ada di toko?”
Dia tidak bisa menjawab, hanya memandang Jeremy Lin dengan wajah memohon.
“Kamu menerima keuntungan darinya?”
Nada bicara Hyuna Jiang seketika jadi dingin.
“Tidak! Aku jamin tidak!”
Keringat sebesar butiran kacang menetes dari pelipisnya. Tadinya dia mengira Jeremy Lin hanya orang baru tanpa latar belakang. Namun mendengar dari pembicaraannya dengan Hyuna Jiang, jelas hubungan keduanya tidaklah sederhana.
Dia buru-buru mengembalikan ponsel kepada Jeremy Lin. Lalu diam-diam menjejalkan sebuah amplop ke tangan Jeremy Lin.
Jeremy Lin menimbangnya dengan santai, amplopnya cukup tebal.
“CEO Jiang, aku yang salah paham pada Manajer Wang, tidak ada masalah lagi.” kata Jeremy Lin santai sambil memandang wajah memohon Christian Wang.
“Benar? Tidak ada masalah lagi?”
Jeremy Lin mengangguk, “Ya, Manajer Wang sudah memberi penjelasan padaku.”
“Baik, aku masih ada urusan sekarang, kita bicara lagi lain kali.”
Hyuna Jiang memberi pesan singkat dan menutup telepon. Seorang wanita dengan tubuh memikat bersandar di bahu Hyuna Jiang, “Siapa barusan? Sampai membuat nona besar Jiang kami begitu memperhatikannya.” tanyanya dengan senyum manis.
“Kamu terlalu banyak pikir, dia cuma petani kecil.
Hyuna Jiang berpikir sejenak, “Petani kecil yang sangat misterius,” imbuhnya.
“Aku paling suka dengan pria misterius. Kalau kamu tidak mau, perkenalkanlah dia padaku.” gelak Janice Xu.
Hyuna Jiang menyentil dahinya, “Dasar rubah pengganggu, kamu tidak takut calon suamimu cemburu?”
“Apa dia punya giliran untuk mendikte apa yang ingin kulakukan? Omong-omong, aku dengar Harriyo sudah kembali dari luar negeri. Jika tahu kamu ada di Provinsi Minjiang, mungkin dia akan mencari kemari.”
Mata Hyuna Jiang agak meredup, kemudian tersenyum pahit, “Entah itu bencana atau keberuntungan, semua tidak bisa dihindari. Jalani saja selangkah demi selangkah.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved