Bab 1 Pria Terakhir Di Dalam Desa
by Hendy Zhang
08:01,Sep 01,2023
Desa Cantik adalah desa terpencil yang berada di area Barat Laut dari Provinsi Fujian, namanya itu muncul karena ada banyaknya wanita cantik. Awalnya desa ini sangat tenang, namun beberapa hari ini sangat ramai. Karena beberapa hari ini adalah hari memetik buah jeruk, ada banyak truk besar dari luar desa yang datang unntuk membeli.
Jeremy Lin membawa dua keranjang jeruk, selangkah demi selangkah berjalan ke rumah Daisy Yang. Daisy Yang adalah janda di desa ini, setiap tahunnya Si Hati Jahat Zhang akan menginap di rumahnya. Di daam desa sudah ada desas-desus yang mengatakan Si Hati Jahat Zhang dan Daisy Yang berselingkuh, dan mereka berdua sudah memiliki hubungan yang tidak biasa.
Daisy Yang memang memiliki paras dan tubuh yang sangat indah, kulitnya juga putih. Meskipun sudah berusia sekitar 30 tahun, namun dia tidak ada bedanya dengan wanita yang berusia sekitar 20 tahun. Para pria tua di dalam desa itu matanya selalu bersinar ketika mengungkit Daisy Yang.
Rumah Daisy Yang ada di depan desa, Jeremy Lin sudah tiba di sana setelah 2 menit berjalan. Ketika baru masuk ke taman, Jeremy Lin sudah mendengar suara Daisy Yang yang tegang: “Kak Zhang jangan seperti ini, pintu taman masih terbuka.”
Si Hati Zhang dengan tergesa-gesa berkata: “Tenang saja, di waktu yang seperti ini tidak ada orang yang datang!”
Selanjutnya ada suara robekan pakaian.
Jeremy Lin segera mendengarkannya dengan seksama, dia dengan berhati-hati berjalan ke jendela di samping rummah. Lalu melalui sela-sela di jendela, Jeremy Lin melihat Daisy Yang sedang ditekan Si Hati Jahat Zhang di atas sofa. Si Hati Jahat Zhang sedang dengan tergesa-gesa ingin melepaskan pakaian dalam Daisy Yang, namun dia tidak bisa membukanya.
“Kak Zhang, beberapa hari ini aku sedang tidak enak badan. Lain kali saja, aku pasti akan patuh padamu!”
Daisy Yang tiba-tiba keluar dari tekanan Si Hati Jahat Zhang seperti belut, lalu tersenyum dan berkata kepadanya.
“Tidak bisa! Hari ini aku menginginkannya! Selama beberapa tahun ini aku telah memberikanmu banyak hal, namun satu kali pun tidak pernah aku mendapatkan yang aku inginkan!”
Si Hati Jahat Zhang berteriak dengan kesal, lalu dia meraih Daisy Yang, dan melemparnya ke atas kasur. Dia menarik pakaian dalam Daisy Yang dengan kasar, menariknya hingga sobek. Daisy Yang segera masuk ke kasur, lalu menutupi dirinya dengan selimut.
Si Hati Jahat Zhang semakin menjadi-jadi, dia segera menerjang ke arahnya.
“Berhenti! Aku akan berteriak!”
Daisy Yang memberontak lalu berteriak.
Si Hati Jahat Zhang tersenyum keji, lalu berkata: “Teriak saja! Kalian Desa Cantik juga tidak memiliki pria, aku ingin lihat siapa yang berani ikut campur dalam urusanku!”
Jeremy Lin mengintip dari luar, dia melihat Daisy Yang sedang menangis, seketika amarah muncul di dalam hatinya. Tetapi tubuh Si Hati Jahat Zhang kekar, dirinya bukanlah lawannya. Jeremy Lin berpikir, dia segera pergi ke depan pintu, lalu berteriak: “Kakak Ipar Daisy, apakah kamu di rumah? Aku datang menjual jeruk.”
Setelah berkata, Jeremy Lin langsung menyadari suara dari hantaman dalam kamar. Beberapa saat kemudian, Si Hati Jahat Zhang berjalan keluar sembari mememgang dahi. Dia menatap Jeremy Lin dengan tidak bersahabat, lalu bertanya: “Datang menjual jeruk?”
“Paman Zhang, ini jeruk keluargaku, menurutmu bagaimana harganya?”
Jeremy Lin meletakkan dua keranjang jeruk di atas lantai, lalu dia tersenyum ramah. Dia melirik ke arah kamar Daisy Yang, lalu berteriak: “Bi Daisy, ibuku memintamu pergi menemuinya.”
“Baik, aku segera pergi.”
Daisy Yang sudah mengenakan pakaian yang lain. Matanya merah, dia tersenyum berterima kasih pada Jeremy Lin, lalu segera keluar dari rumahnya.
Donny Zhang dengan kesal menatap Daisy Yang yang pergi, lalu berkata: “Jeruk keluargamu terlalu kecil, aku tidak membelinya.”
“Jeruk ini sudah sebesar kepalan tangan. Paman Zhang, apakah kamu tidak mau lihat lagi?”
Jeremy Lin panik ketika mendengarnya, dia segera menunjukkan satu jeruk kepada Donny Zhang. Jeruk ini warnanya kuning keemasan, ukurannya lebih besar dari kepalan satu tangan. Setelah terbuka di dalamnya ada daging yang tebal, lalu air yang banyak.
Donny Zhang dengan kesal melambaikan tangannya: “Sebesar apa pun aku tidak mau. Bukankah ayahmu hebat, minta dia bangun dari kasur, lalu biarkan dia menjualnya sendiri.”
Setelah berkata, Donny Zhang langsung masuk ke dalam dengan angkuh.
Ucapan Donny Zhang sudah seperti pisau yang menyahat hatinya. Donny Zhang saat ini sudah jelas sedang secara sengaja mempersulit keluarganya. Tahun lalu ayah Jeremy Lin yang bernama Dedi Lin juga pernah menjalankan bisnis buah selama beberapa hari, tetapi ketika baru dibuka Si Hati Jahat Zhang sudah membuat keributan. Akhirnya Dedi Lin mengalami kecalakaan di luar kota, hingga saat ini masih lumpuh di atas kasur. Jeremy Lin selalu curiga, kecelakaan itu ada hubungannya dengan Si Hati Jahat Zhang. Jika bukan karena Dedi Lin membutuhkan uang untuk membeli obat, Jeremy Lin juga pasti akan berjalan menjual jeruk di perkotaan.
Jeremy Lin tersenyum dan berkata: “Pamamn Zhang, obat ayahku sudah habis. Namun sekarang tidak ada uang yang tersisa, bagaimana jika kamu bantu kami dengan membeli jeruk-jeruk ini.”
Si Hati Zhang menoleh ke arahnya dan mmemarahinya: “Tidak ada uang untuk membeli obat apa urusannya denganku! Ayah dan anak sama saja, selalu merusak hal baikku. Benar-benar mengesalkan!”
Jeremy Lin tidak berdaya, dia hanya dapat membawa jeruknya pulang. Ketika tiba di depan desa, tiba-tiba ada suara dari belakangnya: “Jeremy.”
Jeremmy Lin menoleh, lalu dia melihat Daisy Yang sedang seorang diri di bawah pohon. Bayangannya panjang karena tersorot cahaya bulan, membuat dia terlihat kesepian. Jeremy Lin tiba-tiba meraas kasihan, dia segera menghampirinya dan bertanya: “Kakak Ipar Daisy, kenapa kamu di sini seorang diri.”
“Aku sedang menunggumu di sini, aku ingin berterima kasih padamu.”
Daisy Yang ingin mengatakan sesuatu, namun ucapannya terhenti.
Jeremy Lin berpura-pura tidak mengerti: “Kakak Ipar Daisy kenapa berterima kasih padaku?”
Daisy Yang menggigit bibirnya, lalu berkata: “Jika bukan karena kamu yang bersembunyi di depan jendela berteriak, aku pasti sudah ditindas oleh Si Hati Jahat Zhang.”
Wajah Jeremy Lin seketika menjadi merah, tidak disangka Daisy Yang sejak awal sudah menyadari dirinya mengintip melalui jendela. Namun kenapa dia tidak memanggil, apakah dirinya memiliki maksud padanya?
Memikirkan hal ini, tubuh Jeremy Lin menjadi panas. Dia melirik Daisy Yang, lalu mmenyadari kancing kerahnya masih terbuka. Mungkin karena tergesa-gesa keluar, jadi tidak mengenakan pakaiannya dengan baik.
Daisy Yang menyadari hal tersebut, dia segera menutupi bagian dadanya, lalu berkata: “Jeremy, apa yang kamu lihat. Masih kecil namun belajar hal buruk,”
Jeremy Lin segera menarik pandangannya: “Kakak Ipar Daisy, kamu ini terlalu menggoda. Tidak heran Si Hati Jahat Zhang tidak tahan tadi.”
Ketika ucapan ini keluar, ekspresi Daisy Yang berubah. Dia melirik ke kiri dan ke kanan, lalu dengan pelan berkata kepada Jeremy Lin: “Jeremy, masalah hari ini jangan katakan pada orang lain. Sebenarnya tubuh aku masih suci, aku tidak membiarkan Si Hati Jahat Zhang memanfaatkan tubuhku ini.”
Jeremy Lin teringat kembali perlawanan Daisy Yang tadi, seketika dia langsung memahami hubungan mereka berdua tidak seperti yang dikatakan orang-orang. Namun Jeremy Lin tetap bertanya: “Di dalam desa banyak yang berkata kalian berdua tidak bersih. Kenapa Kakak Ipar Daisy tidak mengusir dia?”
Daisy Yang menghela nafas: “Aku juga tahu Si Hati Jahat Zhang tidak memiliki niat baik. Namun aku berhutang padanya, jadi hanya dapat membiarkan dia tinggal di rumah.”
Jeremy Lin baru mengerti. Suami Daisy Yang meninggal karena penyakit, dia meninggalkan hutang yang banyak pada Daisy Yang. Daisy Yang sekarang seorang diri, mungkin dia sudah tidak berdaya pada hutang-hutang tersebut.
Jeremy Lin merasa kasihan, meskipun ingin membantu, tetapi keluarganya juga sangat miskin. Sebenarnya tidak hanya keluarga Jeremy Lin, Desa Cantik di Provinsi Fujian adalah desa yang terkenal dengan kemiskinannya. Di ingatan Jeremy Lin, di dalam desa tidak ada yang pernah merenovasi rumah.
Di lihat dari posisinya, Desa Cantik berada di area Barat Laut Provinsi Fujian, dekat dengan gunung, dekat dengan sungai, kondisinya sangat baik. Di katakan 20 tahun lalu, Desa Cantik adalah desa yang kaya. Namun tidak tahu kenapa, selama 20 tahun ini desa berubah memburuk.
Dan yang lebih aneh lagi adalah, selama 20 tahun ini, anak yang dilahirkan di Desa Cantik semuanya anak perempuan, bahkan satu anak laki-laki asja tidak ada. Bahkan para pria dewasa di dessa semuanya sakit, ada juga yang lari, jadi hanya tersisa beberapa saja. Orang-orang di luar desa sering berkata ada yang diam-diam merusak Fengshui dari Desa Cantik, sehingga mengakibatkan hal ini.
Di desa tidak ada tenaga pria, jadi ekonomi sulit berkembang. Si Hati Jahat Zhang juga begitu angkuh karena dia tahu tidak ada pria di Desa Cantik.
Sedangkan Jeremy Lin adalah satu-satunya anak laki-laki yang dilahirkan di Desa Cantik.
Daisy Yang dapat melihat isi hati Jeremy Lin, dia tersenyum dan berkata: “Jeremy kamu tidak perlu banyak berpikir. Selama kamu bisa menjaga rahasia kakak, kakak sudah sangat senang.”
Jeremy Lin mengangguk: “Setelah aku kaya nanti, aku pasti akan membantu kakak memberikan Si Hati Jahat Zhang pelajaran.”
“Huh! Aku tahu kamu ini sengaja merusak hal baik aku! Aku ingin lihat bagaimana kamu memberikan aku pelajaran!”
Di saat ini, muncul suara yang marah dari belakang mereka. Ketika menoleh, terlihat Si Hati Jahat Zhang berjalan keluar dari kegelapan, lalu menatap mereka berdua dengan kejam.
Tangannya memegang tongkat, dia menunjuk Daisy Yang sembari mengumpat: “Lajang! Berani-beraninya mempermainkaku! Aku berikan kamu dua pilihan, bayar hutang sekarang, atau puaskan aku!”
“Kamu bermimpi!”
Daisy Yang melirik Jeremy Lin yang ada di samping, tidak tahu dari mana keberanian dia dapatkan, dia memamrahi Si Hati Jahat Zhang.
“Lajang!”
Si Hati Jahat Zhang mengangkat tongkat di tangannya, lalu menghantamnya ke arah Daisy Yang.
“Hati-hati!”
Jeremy Lin melihat hal tersebut, dia segera menerjang ke arah Si Hati Jahat Zhang. Tidak disangka arah dari tongkat berubah, tongkat tersebut langsung menghantam dahi Jeremy Lin. Di waktu yang bersamaan, kakinya menendang perut dari Jeremy Lin, Jeremy Lin terkapar ke belakang, lalu kepalanya terhantam ke batu.
“Duang!”
Jeremy Lin meraas ada cahaya emas yang muncul, lalu dia pingsan.
Jeremy Lin membawa dua keranjang jeruk, selangkah demi selangkah berjalan ke rumah Daisy Yang. Daisy Yang adalah janda di desa ini, setiap tahunnya Si Hati Jahat Zhang akan menginap di rumahnya. Di daam desa sudah ada desas-desus yang mengatakan Si Hati Jahat Zhang dan Daisy Yang berselingkuh, dan mereka berdua sudah memiliki hubungan yang tidak biasa.
Daisy Yang memang memiliki paras dan tubuh yang sangat indah, kulitnya juga putih. Meskipun sudah berusia sekitar 30 tahun, namun dia tidak ada bedanya dengan wanita yang berusia sekitar 20 tahun. Para pria tua di dalam desa itu matanya selalu bersinar ketika mengungkit Daisy Yang.
Rumah Daisy Yang ada di depan desa, Jeremy Lin sudah tiba di sana setelah 2 menit berjalan. Ketika baru masuk ke taman, Jeremy Lin sudah mendengar suara Daisy Yang yang tegang: “Kak Zhang jangan seperti ini, pintu taman masih terbuka.”
Si Hati Zhang dengan tergesa-gesa berkata: “Tenang saja, di waktu yang seperti ini tidak ada orang yang datang!”
Selanjutnya ada suara robekan pakaian.
Jeremy Lin segera mendengarkannya dengan seksama, dia dengan berhati-hati berjalan ke jendela di samping rummah. Lalu melalui sela-sela di jendela, Jeremy Lin melihat Daisy Yang sedang ditekan Si Hati Jahat Zhang di atas sofa. Si Hati Jahat Zhang sedang dengan tergesa-gesa ingin melepaskan pakaian dalam Daisy Yang, namun dia tidak bisa membukanya.
“Kak Zhang, beberapa hari ini aku sedang tidak enak badan. Lain kali saja, aku pasti akan patuh padamu!”
Daisy Yang tiba-tiba keluar dari tekanan Si Hati Jahat Zhang seperti belut, lalu tersenyum dan berkata kepadanya.
“Tidak bisa! Hari ini aku menginginkannya! Selama beberapa tahun ini aku telah memberikanmu banyak hal, namun satu kali pun tidak pernah aku mendapatkan yang aku inginkan!”
Si Hati Jahat Zhang berteriak dengan kesal, lalu dia meraih Daisy Yang, dan melemparnya ke atas kasur. Dia menarik pakaian dalam Daisy Yang dengan kasar, menariknya hingga sobek. Daisy Yang segera masuk ke kasur, lalu menutupi dirinya dengan selimut.
Si Hati Jahat Zhang semakin menjadi-jadi, dia segera menerjang ke arahnya.
“Berhenti! Aku akan berteriak!”
Daisy Yang memberontak lalu berteriak.
Si Hati Jahat Zhang tersenyum keji, lalu berkata: “Teriak saja! Kalian Desa Cantik juga tidak memiliki pria, aku ingin lihat siapa yang berani ikut campur dalam urusanku!”
Jeremy Lin mengintip dari luar, dia melihat Daisy Yang sedang menangis, seketika amarah muncul di dalam hatinya. Tetapi tubuh Si Hati Jahat Zhang kekar, dirinya bukanlah lawannya. Jeremy Lin berpikir, dia segera pergi ke depan pintu, lalu berteriak: “Kakak Ipar Daisy, apakah kamu di rumah? Aku datang menjual jeruk.”
Setelah berkata, Jeremy Lin langsung menyadari suara dari hantaman dalam kamar. Beberapa saat kemudian, Si Hati Jahat Zhang berjalan keluar sembari mememgang dahi. Dia menatap Jeremy Lin dengan tidak bersahabat, lalu bertanya: “Datang menjual jeruk?”
“Paman Zhang, ini jeruk keluargaku, menurutmu bagaimana harganya?”
Jeremy Lin meletakkan dua keranjang jeruk di atas lantai, lalu dia tersenyum ramah. Dia melirik ke arah kamar Daisy Yang, lalu berteriak: “Bi Daisy, ibuku memintamu pergi menemuinya.”
“Baik, aku segera pergi.”
Daisy Yang sudah mengenakan pakaian yang lain. Matanya merah, dia tersenyum berterima kasih pada Jeremy Lin, lalu segera keluar dari rumahnya.
Donny Zhang dengan kesal menatap Daisy Yang yang pergi, lalu berkata: “Jeruk keluargamu terlalu kecil, aku tidak membelinya.”
“Jeruk ini sudah sebesar kepalan tangan. Paman Zhang, apakah kamu tidak mau lihat lagi?”
Jeremy Lin panik ketika mendengarnya, dia segera menunjukkan satu jeruk kepada Donny Zhang. Jeruk ini warnanya kuning keemasan, ukurannya lebih besar dari kepalan satu tangan. Setelah terbuka di dalamnya ada daging yang tebal, lalu air yang banyak.
Donny Zhang dengan kesal melambaikan tangannya: “Sebesar apa pun aku tidak mau. Bukankah ayahmu hebat, minta dia bangun dari kasur, lalu biarkan dia menjualnya sendiri.”
Setelah berkata, Donny Zhang langsung masuk ke dalam dengan angkuh.
Ucapan Donny Zhang sudah seperti pisau yang menyahat hatinya. Donny Zhang saat ini sudah jelas sedang secara sengaja mempersulit keluarganya. Tahun lalu ayah Jeremy Lin yang bernama Dedi Lin juga pernah menjalankan bisnis buah selama beberapa hari, tetapi ketika baru dibuka Si Hati Jahat Zhang sudah membuat keributan. Akhirnya Dedi Lin mengalami kecalakaan di luar kota, hingga saat ini masih lumpuh di atas kasur. Jeremy Lin selalu curiga, kecelakaan itu ada hubungannya dengan Si Hati Jahat Zhang. Jika bukan karena Dedi Lin membutuhkan uang untuk membeli obat, Jeremy Lin juga pasti akan berjalan menjual jeruk di perkotaan.
Jeremy Lin tersenyum dan berkata: “Pamamn Zhang, obat ayahku sudah habis. Namun sekarang tidak ada uang yang tersisa, bagaimana jika kamu bantu kami dengan membeli jeruk-jeruk ini.”
Si Hati Zhang menoleh ke arahnya dan mmemarahinya: “Tidak ada uang untuk membeli obat apa urusannya denganku! Ayah dan anak sama saja, selalu merusak hal baikku. Benar-benar mengesalkan!”
Jeremy Lin tidak berdaya, dia hanya dapat membawa jeruknya pulang. Ketika tiba di depan desa, tiba-tiba ada suara dari belakangnya: “Jeremy.”
Jeremmy Lin menoleh, lalu dia melihat Daisy Yang sedang seorang diri di bawah pohon. Bayangannya panjang karena tersorot cahaya bulan, membuat dia terlihat kesepian. Jeremy Lin tiba-tiba meraas kasihan, dia segera menghampirinya dan bertanya: “Kakak Ipar Daisy, kenapa kamu di sini seorang diri.”
“Aku sedang menunggumu di sini, aku ingin berterima kasih padamu.”
Daisy Yang ingin mengatakan sesuatu, namun ucapannya terhenti.
Jeremy Lin berpura-pura tidak mengerti: “Kakak Ipar Daisy kenapa berterima kasih padaku?”
Daisy Yang menggigit bibirnya, lalu berkata: “Jika bukan karena kamu yang bersembunyi di depan jendela berteriak, aku pasti sudah ditindas oleh Si Hati Jahat Zhang.”
Wajah Jeremy Lin seketika menjadi merah, tidak disangka Daisy Yang sejak awal sudah menyadari dirinya mengintip melalui jendela. Namun kenapa dia tidak memanggil, apakah dirinya memiliki maksud padanya?
Memikirkan hal ini, tubuh Jeremy Lin menjadi panas. Dia melirik Daisy Yang, lalu mmenyadari kancing kerahnya masih terbuka. Mungkin karena tergesa-gesa keluar, jadi tidak mengenakan pakaiannya dengan baik.
Daisy Yang menyadari hal tersebut, dia segera menutupi bagian dadanya, lalu berkata: “Jeremy, apa yang kamu lihat. Masih kecil namun belajar hal buruk,”
Jeremy Lin segera menarik pandangannya: “Kakak Ipar Daisy, kamu ini terlalu menggoda. Tidak heran Si Hati Jahat Zhang tidak tahan tadi.”
Ketika ucapan ini keluar, ekspresi Daisy Yang berubah. Dia melirik ke kiri dan ke kanan, lalu dengan pelan berkata kepada Jeremy Lin: “Jeremy, masalah hari ini jangan katakan pada orang lain. Sebenarnya tubuh aku masih suci, aku tidak membiarkan Si Hati Jahat Zhang memanfaatkan tubuhku ini.”
Jeremy Lin teringat kembali perlawanan Daisy Yang tadi, seketika dia langsung memahami hubungan mereka berdua tidak seperti yang dikatakan orang-orang. Namun Jeremy Lin tetap bertanya: “Di dalam desa banyak yang berkata kalian berdua tidak bersih. Kenapa Kakak Ipar Daisy tidak mengusir dia?”
Daisy Yang menghela nafas: “Aku juga tahu Si Hati Jahat Zhang tidak memiliki niat baik. Namun aku berhutang padanya, jadi hanya dapat membiarkan dia tinggal di rumah.”
Jeremy Lin baru mengerti. Suami Daisy Yang meninggal karena penyakit, dia meninggalkan hutang yang banyak pada Daisy Yang. Daisy Yang sekarang seorang diri, mungkin dia sudah tidak berdaya pada hutang-hutang tersebut.
Jeremy Lin merasa kasihan, meskipun ingin membantu, tetapi keluarganya juga sangat miskin. Sebenarnya tidak hanya keluarga Jeremy Lin, Desa Cantik di Provinsi Fujian adalah desa yang terkenal dengan kemiskinannya. Di ingatan Jeremy Lin, di dalam desa tidak ada yang pernah merenovasi rumah.
Di lihat dari posisinya, Desa Cantik berada di area Barat Laut Provinsi Fujian, dekat dengan gunung, dekat dengan sungai, kondisinya sangat baik. Di katakan 20 tahun lalu, Desa Cantik adalah desa yang kaya. Namun tidak tahu kenapa, selama 20 tahun ini desa berubah memburuk.
Dan yang lebih aneh lagi adalah, selama 20 tahun ini, anak yang dilahirkan di Desa Cantik semuanya anak perempuan, bahkan satu anak laki-laki asja tidak ada. Bahkan para pria dewasa di dessa semuanya sakit, ada juga yang lari, jadi hanya tersisa beberapa saja. Orang-orang di luar desa sering berkata ada yang diam-diam merusak Fengshui dari Desa Cantik, sehingga mengakibatkan hal ini.
Di desa tidak ada tenaga pria, jadi ekonomi sulit berkembang. Si Hati Jahat Zhang juga begitu angkuh karena dia tahu tidak ada pria di Desa Cantik.
Sedangkan Jeremy Lin adalah satu-satunya anak laki-laki yang dilahirkan di Desa Cantik.
Daisy Yang dapat melihat isi hati Jeremy Lin, dia tersenyum dan berkata: “Jeremy kamu tidak perlu banyak berpikir. Selama kamu bisa menjaga rahasia kakak, kakak sudah sangat senang.”
Jeremy Lin mengangguk: “Setelah aku kaya nanti, aku pasti akan membantu kakak memberikan Si Hati Jahat Zhang pelajaran.”
“Huh! Aku tahu kamu ini sengaja merusak hal baik aku! Aku ingin lihat bagaimana kamu memberikan aku pelajaran!”
Di saat ini, muncul suara yang marah dari belakang mereka. Ketika menoleh, terlihat Si Hati Jahat Zhang berjalan keluar dari kegelapan, lalu menatap mereka berdua dengan kejam.
Tangannya memegang tongkat, dia menunjuk Daisy Yang sembari mengumpat: “Lajang! Berani-beraninya mempermainkaku! Aku berikan kamu dua pilihan, bayar hutang sekarang, atau puaskan aku!”
“Kamu bermimpi!”
Daisy Yang melirik Jeremy Lin yang ada di samping, tidak tahu dari mana keberanian dia dapatkan, dia memamrahi Si Hati Jahat Zhang.
“Lajang!”
Si Hati Jahat Zhang mengangkat tongkat di tangannya, lalu menghantamnya ke arah Daisy Yang.
“Hati-hati!”
Jeremy Lin melihat hal tersebut, dia segera menerjang ke arah Si Hati Jahat Zhang. Tidak disangka arah dari tongkat berubah, tongkat tersebut langsung menghantam dahi Jeremy Lin. Di waktu yang bersamaan, kakinya menendang perut dari Jeremy Lin, Jeremy Lin terkapar ke belakang, lalu kepalanya terhantam ke batu.
“Duang!”
Jeremy Lin meraas ada cahaya emas yang muncul, lalu dia pingsan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved