Bab 3 Orang Bertalenta

by Hendy Zhang 08:01,Sep 01,2023
Jeremy Lin segera masuk setelah mendengar suara tersebut. Di dalam kamar terdapat seorang pria yang berusia sekitar 30 tahun, dia kurus seperti kera, di malam hari seperti ini dia mengenakan kacamata hitam. Melihat Jeremy Lin masuk, dia terkejut dan berkata: “Ternyata kamu tidak terluka?”

“Jason Sun, untuk apa kamu datang!”

Jeremy Lin menatap dan bertanya. Jason Sun adalah preman di dalam desa, dia sering berkomplotan dengan Si Hati Jahat Zhang. Si Hati Jahat Zhang baru saja pergi, Jason Sun ini sudah datang. Sudah terlihat jelas, mereka berdua pasti sudah mendiskusikannya.

Jason Sun berpikir, lalu berkata: “Aku datang untuk menagih hutang. Kalian berhutang 2000 Yuan kepadaku, sebenarnya kapan kalian akan membayarnya.”

“Bayar kepalamu! Jika tidak pergi, aku akan mematahkan kakimu!”

Jeremy Lin langsung mengumpat. Jason Sun melihatnya, dan langsung lari keluar. Dia berdiri di pintu keluar, lalu menunjuk Jeremy Lin sembari memarahinya: “2000 Yuan itu ada tanda tangan kalian. Jika kalian tidak mengembalikannya dalam waktu 3 hari, aku akan menggugat kalian!”

Setelah berkata, Jason Sun langsung pergi dengan kesal.

Inez Zhang menghela nafas: “Jason Sun ini benar-benar kejam, dia ini sedang memeras uang kita.”

Tahun lalu ketika Dedi Lin kecelakaan, Inez Zhang pergi meminjam uang. Jason Sun menindas Inez Zhang yang tidak kenal huruf, menipunya untuk menulis cek sebesar 2000 Yuan. Setelah itu, Jason Sun sering menggunakan itu untuk meminta uang.

“Semua ini salahku yang tidak berguna ini.”

Dedi Lin dengan susah payah ingin bangun, dia merasa mersalah. Seketika lukanya tergoyah, dan membuat dia batuk.

Jeremy Lin segera menahan Dedi Lin, lalu berkata: “Ayah, kamu jangan berpikir terlalu banyak. Jason Sun itu bukan orang baik, cepat atau lambat aku akan memberikannya pelajaran.”

“Dia itu satu kelompok dengan Si Hati Jahat Zhang, kita tidak bisa mengusiknya. Oh iya, apakah jeruk sudah terjual?”

Inez Zhang bertanya.

Jeremy Lin menggelengkan kepalanya: “Si Hati Jahat Zhang tidak membeli jeruk kita.”

Inez Zhang dengan cemas berkata: “Bagaimana ini. Obat ayahmu sudah habis besok.”

Jeremy Lin segera membawa sarang lebah masuk ke dalam, lalu tersenyum dan berkata: “Aku baru mendapatkannya, besok aku akan pergi menjualnya di kota. Tiba saatnya kita memiliki uang untuk membeli obat.”

Setelah berkata, Jeremy Lin mengambil beberapa Royal Jelly dari sarang lebah, lalu menyeduhnya dengan air untuk membiarkan orang tuanya mencicipinya. Royal Jelly adalah makanan bergizi, sangat berkhasiat untuk tubuh. Setelah mereka berdua minum satu gelas, mereka tidak mau minum lagi.

“Sia-sia jika diberikan kepada kami. Lebih baik simpan saja, jadi besok dapat dijual dengan lebih mahal.”

Inez Zhang berkata.

Ketika Jeremy Lin mendengarnya, dia segera menyimpannya. Dia memandangi Dedi Lin yang berbaring di atas kasur dengan wajah yang lesu, tiba-tiba dia berkata: “Ayah, bagaimana jika aku memijatmu?”

“Kamu bisa memijat?”

Mereka berdua menatapnya dengan tatapan yang ragu.

Jeremy Lin segera berkata: “Akhir-akhir ini aku sedang membaca buku pijat, jadi bisa sedikit. Di buku pihat tertulis, kondisi seperti ayah ini termasuk penyumbatan meridian, mengakibatkan alirand arah tidak lancar. Jadi dengan pemijatan dapat meredakan gejala itu.”

Jeremy Lin sadar, Warisak Kaisar Penyihir ternyata memiliki pengetahuan memijat. Namun tentu saja Jeremy Lin tidak dapat mengatakannya, karena pada akhirnya hanya akan membuat mereka bingung.

“Baik! Aku akan membiarkanmu mencobanya! Jika Jeremy bisa memiliki talenta, maka di waktu yang akan datang kehidupanmu sudah terjamin.”

Dedi Lin mengangguk.

“Semua ini karena kami yang tidak berguna. Anak orang lain sudah sedang kuliah di umur sepertimu ini, namun Jeremy justru belajar memijat.”

Inez Zhang dengan sedih menatap Jeremy Lin, lalu matanya menjadi merah.

Jeremy Lin mengambil air panas dari dapur, lalu dia menyeka seluruh tubuh Dedi Lin dahulu. Di benak Jeremy Lin muncul gambar titik-titik meridian di tubuh manusia, kemudian beberapa mantra juga muncul dengan perlahan.

“Jantung itu mengambang, ginjal itu tenggelam. Berbagai macam penyakit, tidak ada yang tidak diketahui,”

Jeremy Lin melafalkan mantra di dalam Wairsan Kaisar Penyihir, lalu kedua tangannya memijat punggung dari Dedi Lin. Setelah pijatan dari Jeremy Lin, Dedi Lin yang wajahnya pucat, saat ini perlahan-lahan menjaadi merah, nafasnya juga menjadi stabil. Beberapa saat kemudian, Dedi Lin ternyata tertidur lelap!

“Ternyata berguna!”

Jeremy Lin sangat senang. Sejak Dedi Lin lumpuh, tubuhnya setiap hari sakit, dia jarang tidur dengan pulas. Tidak disangka hanya dengan pijatan beberapa menit, dia sudah tertidur.

Setelah Jeremy Lin selesai memijat, dia keluar dari kamar. Lalu dia bergumam di dalam hati, dia harus menyembuhkan ayahnya!
……

……

Keesokan paginya, Jeremy Lin membawa sarang lebah pergi ke kota.

Jarak Desa Cantik ke kota sekitar 30 kilometer, setiap harinya hanya ada bus pagi dan malam. Jeremy Lin baru menunggu sejenak di stasiun bus, tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki dari belakang. Ketika menoleh, dia melihat Daisy Yang yang datang.

Ketika Daisy Yang melihat Jeremy Lin juga sedang menunggu bus, dia segera menghampirinya: “Jeremy, kamu juga pergi ke kota?”

Jeremy Lin menepuk sarang lebah di tangannya, lalu tersenyum dan berkata: “Kemarin malam aku mendapatkan barang bagus, jadi aku ingin menjualnya hari ini.”

Daisy Yang melihat sarang lebah di tangan jeremy Lin, seketika tatapannya terlihat iri. Madu liar dan Royal Jelly bernilai cukup tinggi di kota. Seperti yang ada di tangan Jeremy Lin itu, setidaknya dapat menghasilkan 3000 Yuan. Di dalam pedesaan, itu sudah termasuk pendapatan yang besar.

Hanya saja sekarang madu liar sulit untuk ditemukan. Meskipun Desa Cantik berada di pedalaman, mereka juga jarang menemukannya.

“Si Hati Jahat Zhang tidak pergi mencarimu bukan?”

Jeremy Lin bertanya dengan perhatian.

Wajah Daisy Yang menjadi merah, dia mengangguk: “Tidak. Namun dia memiliki kunci rumahku, aku akan menukar kunci rumahku nanti.”

Suara Daisy Yang semakin lama semakin pelan, lalu wajahnya menjadi merah. Hari ini dia mengenakangaun bermotif bunga dengan kerah berbentuk V, dadanya yang besar seketika menarik perhatian. Kedua kakinya yang putih dan panjang juga terlihat dengan jelas seperti dua gading gajah.

Jeremy Lin teringat kejadian kemarin malam, darahnya seketika mendidih. Lalu dia tersenyum: “Kakak Ipar Daisy berpakain seperti ini, orang lain akan megira kamu dan aku sedang kencan.”

Mata indah Daisy Yang bersinar, lalu dia segera berkata: “Bagaimana mungkin kamu akan berkencan dengan wanita buangan seperti aku ini.”

“Siapa bilang kamu adalah wanita buangan! Kakak Ipar Daisy itu adalah wanita idaman aku sejak kecil.”

Jeremy Lin tertawa.

Beberapa saat kemudian, bus akhirnya datang. Setelah mereka berdua naik, di dalam hanya tersisa dua kursi kosong di paling belakang. Bus ini cukup kecil, setelah mereka berdua duduk, mereka pasti bersentuhan satu sama lain. Tubuh Daisy Yang yang subur menekan lengan Jeremy Lin, membuat Jeremy Lin merasakan rasa empuk di tangannya.

Jeremy Lin hanya dapat menyusutkan tubuhnya, sehingga dirinya tidak menyentuh area sensifit Daisy Yang.

“Duang!”

Bus ini sedikit terguncang di tengah perjalanan, Jeremy Lin tanpa sengaja miring ke samping. Dia segera mengulurkan tangannya ke samping, namun yang dia rasakan ternyata sebuah perasaan yang lembut dan menonjol. Daisy Yang seketika mendengus, lalu menatap ke arah Jeremy Lin.

Jeremy Lin dengan canggung berkata: “Bus terguncang, aku tidak sengaja.”

“Huh! Mesum!”

Daisy Yang terlihat malu dan wajahnya menjadi merah, membuat Jeremy Lin seperti ingin menyantuh wajahnya yang merah seperti apel tersebut.

Bus terus berguncang, membuat orang menjadi mengantuk. Perlahan-lahan, tubuh Daisy Yang menyondong ke arah Jeremy Lin. Jeremy Lin merasa kepala Daisy Yang menyandar ke dadanya, lalu tertidur.

Tubuhnya sepertis seekor kuala, sepenunya bergantung di tubuh Jeremy Lin. Tubuhnya yang subur menekan lengan Jeremy Lin, membuatnya merasa nyaman.

Jeremy Lin dengan hati-hati mengulurkan tangannya ke luar, tidak disangka Daisy Yang mendengus lagi, lalu memeluk Jeremy Lin dengan semakin erat.

40 menit kemudian, bus akhirnya berhenti di Kabupaten Linshui.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

90