Bab 6 Keributan Di Pasar
by Hendy Zhang
08:01,Sep 01,2023
“Jeremy!”
Daisy Yang yang tidak berdaya, melihat Jeremy Lin yang tiba-tiba muncul, seketika matanya bersinar. Di mata Daisy Yang, tubuh Jeremy Lin yang kekar itu seperti dinding yang besar, menghadang seluruh ancaman yang dia hadapi.
Daisy Yang seketika merasa aman di dalam haitnya.
“Anak muda, kamu berani ikut campur!”
Kenny Hu seketika menjadi muram, dia berteriak ke arah Jeremy Lin. Lalu dia ingin menarik tangnanya, namun tidak disangka tangannya seperti terjepit tang besi, sama sekali tidak bisa bergerak.
Jeremy Lin mendorong tangannya, Kenny Hu langsung terdorong beberapa langkah ke belakang, dan hampir saja terduduk di atas lantai.
Orang-orang yang menyaksikan di sekitar sana tertawa.
Mendengar suara tawaan, wajah Kenny Hu menjadi merah, lalu berkata: “Aku akan membunuhmu!”
Setelah berkata, Kenny Hu mengambil pisau, lalu menebaskannya ke arah bahu Jeremy Lin.
“Aahh!
Melihat pisau tertebas, orang di sekitar sana menjerit. Ada beberapa penjual yang berkata kepada Jeremy Lin dengan suara pelan: “Anak muda, cepatlah lari! Kenny Hu memiliki latar belakang. Sebelumnya dia pernah menusuk orang hingga terluka serius, namun kantor polisi ternyata mengabaikannya.”
“Benar, dia tidak akan menunduk pada orang seperti kita ini.”
Jeremy Lin terlihat sedikit takut, tidak disangka Kenny Hu langsung mengeluarkan pisau begitu asja. Tubuh mereka berdua tidak jauh berbeda, namund I tangan Kenny Hu ada pisau, jadi mungkin dia akan rugi jika berkelahi.
“Piak!”
Pedang langsung menebas ke meja kios di samping Jeremy Lin, sudut meja langsung terpotong. Setelah Jeremy Lin melihatnya, wajahnya langsung terlihat buruk. Terlihat jelas tebasan Kenny Hu tadi serius. Jika tertebas di tubuhnya, jika tidak mati dia juga akan terluka berat.
“Haha, bukankah kamu hebat! Teruslahkan tindakanmu tadi!”
Kenny Hu marah besar, dia sekali lagi menebaskan pisaunya. Jeremy Lin melesat, lalu menerjang ke arah pisau.
“Hati-hati!”
Daisy Yang yang ada di belakangnya maju ke depan, maju ke depan Jeremy Yang.
“Aahh!”
Semua orang di sekitar sana menjerit, bahkan sudah ada orang yang menutup mata, seakan-akan sudah melihat Daisy Yang yang menyemburkan darah.
Kilauan pisau menyorot matannya, Jeremy Lin tetap terlihat tenang. Cangkang kura-kura di sakunya bergetar. Selanjutnya, muncul suara dari telinga Jeremy Lin: “Di belakang kepala terdapat titik meridian, di bagian paha terdapat titik meridian. Di kedua telapak tangan terdapat meridian, di kedua lengan tangan terdapat beberapa titik meridian.”
Sebuah gambar titik meridian manusia muncul di benak jeremy Lin. Di atas sana tidak hanya menunjukkan titik meridian, namun juga menunjukkan titik lemamhnya. Jeremy Lin menyadari, hanya dengan mengerahkan pikiraannya, dia sudah dapat menguasainya.
Dia berpikir sejenak, semuanya berlalu dengan cepat.
Jeremy Lin mengulurkan tangannya, lalu menusuk bahu Kenny Hu dengan jarinya.
“Dugh!”
Kenny Hu seketika merasa tangan kanannya mati rasa, lalu pisau terjatuh ke atas tanah. Dia segera membungkuk untuk mengambilnya, tidak disangka punggungnya mati rasa lagi, selanjutnya kedua kakinya melemas, lalu dia bersujud di atas lantai.
Satu tangannya ingin memapah tubuhnya untuk berdiri, namun tubuhnya sepenuhnya tidak terkendali, seketika dia seperti lumpuh.
“Apa yang kamu lakukan padaku!”
Kenny Hu saat ini berteriak ketakutan. Orang-orang yang di sekitar sana menatap Jeremy Lin dengan penasaran. Semua orang hanya melihat Jeremy Lin menusuk tubuh Kenny HU dengan jarinya, namun Jeremy Lin seketik langsung ditaklukkan.
Apa jangan-jangan ini adalah Titik Meridian Bunga Matahari yang legendaris itu.
“Kakak Ipar Daisy, kamu tidak apa-apa?”
Jeremy Lin mengulurkan tangannya untuk mengangkat Daisy Yang, lalu bertanya dengan penuh perhatian. Daisy Yang baru kembali sadar, dia langsuung menggelengkan kepalanya kepada Jeremy Lin.
Kemudian, Daisy Yang memandangi Kenny Hu, dan berkata dengan cemas: “Apa yang terjadi padanya?”
Jeremy Lin sebenarnya juga tidak tahu, namun dia berkata dengan misterius: “Aku telah menghantam titik meridiannya. Selanjutnya memskipun aku memenggalnya, dia juga tidak akan bisa melawaan.”
Setelah Kenny Hu mendengarnya, dia segera berteriak: “Kamu berani! Pamanku ini pengelola pasar ini!”
“Benar-benar bawel!”
Jeremy Lin langsung menampar wajah Kenny Hu, lalu menoleh ke arah semua orang: “Semuanya, apa yang harus kita lakukaan pada orang ini?”
Kenny Hu selalu semena-mena di dalam pasar ini, orang lain sudah lama kesal padanya. Seketika, ada orang yang berteriak: “Pukul dia! Sudah lama aku kesal padanya.”
“Benar, semuanya maju, habisi dia hingga babak belur!”
“Anak ini patas mendapatkannya, akhirnya dia menghadapi orang yang tidak seharusnya dia usik!”
“……”
Semuaorang berteriak, lalu maju ke depan, dan mulai memukuli Kenny Hu. Beberapa menit kemmudian, Kenny Hu babak belur, wajahnya penuh dengan lebam.
“Siapa yang membuat keributan!”
Tidak jauh dari sana, ada orang yang datang dengan sabuk merah di pergelangan tangan, dia menarik Kenny Hu. Seorang pria paruh baya yang gemuk mengamati kondisi sekitar.
Semua orang di sana segera menjadi tenang, lalu menatap orang itu dengan ketakutan.
Juna Ma mengerutkan alisnya dan menatap Kenny Hu, lalu berteriak: “Siapa yang melakukannya.”
“Dia!”
Kenny Hu mengulurkan tangannya, menunjuk ke arah Jeremy Lin.
“Aku yang melakukannya? Kamu tanya siapa yang melihatnya?”
Jeremy Lin berdiri di paling depan, lalu bertanya dengan lugu.
“Aku tidak melihat apa-apa.”
“Aku juga tidak melihat apa-apa, apa yang terjadi tadi?”
“Sepertinya Kenny Hu sendiri yang terjatuh hingga seperti itu?”
“……”
Semua orang tersenyum jahat, lalu mulai berbincang.
“Aku lihat dia tidak terlihat normaal, apa jangan-jangan dia menggunakan narkoba? Bagaimana jika kita panggil dokter untuk memeriksanya?”
Jeremy Lin bertanya dengan penuh perhatian.
“Bagus, bagus sekali!”
Juna Ma menatap Jeremy Lin, lalu memapah Jeremy Lin berdiri dan pergi. Dia memahami sifat dari Kenny Hu. Saat ini mulutnya mengeluarkan busa putih, tangan kakinya bergetar, mungkin dia benar-benar memakan obat.
Bagaimana jika kantor polisi mengetahuinya, dirinya juga pasti akan terlibat ke dala masalah.
“Akhirnya tidak ada masalah lagi.”
Melihat Juna Ma dan Kenny Hu pergi, Daisy Yang menghela nafas. Lalu dia berkata kepada Jeremy Lin: “Semua ini berkat kamu, jika tidak aku pasti dalam masalah.”
Jeremy Lin tersenyum mesum: “Kalau begitu bukankah harus menebusnya dengan tubuh.”
“Huh! Tidak tahu diri, bisa-bisanya belajar menggoda gadis dari orang lain.”
Daisy Yang mencubit pinggang Jeremy Lin, lalu berkata.
Seorang wanita tua yang menjual sayur di samping berkata: “Kalian berdua cepatlah pergi. Jika tidak Juna Ma pasti akan mengusik kalian.”
Setelah Daisy Yang mendengarnya, dia segera menoleh ke arah Jeremy Lin dengan cemas.
“Tidak apa-apa, aku tidak takut dengnanya, aku juga masih harus membeli bahan makanaan.”
Jeremy Lin tersenyum kepada Daisy Yang, kemudian dia menarik Dasiy Yang untuk pergi ke kios daging. Jeremy Lin menunjuk satu potong tendon sapi, lalu tersenyum dan berkata: “Tuan, aku mau yang ini.”
Harga daging sapi di pasar itu setidaknya 50 Yuan satu kilogramnya, Jeremy Lin berasal dari keluarga miskin, bahkan tahun baru saja mereka tidak sanggup untuk makan daging. Kali ini dia menghasilkan banyak uang, jadi dia harus makan. Selain itu daging sapi memiliki protein yang tinggi, hal ini memberikan dampak baik untuk kondisi ayahnya Dedi Lin.
Tendon sapi ini beratnya 3 kilogram, jadi harganya sekitar 150 Yuan. Daisy Yang segera menarik Jeremy Lin ke samping, llalu berkata: “Jeremu Lin kamu gila! Daging ini harganya 100 Yuan lebih, dari mana kamu memiliki begitu banyak uang.”
Jeremy Lin diam-diam menunjukkan uang di sakunya kepada Daisy Yang: “Kakak ipar tenang saja, aku ada uang.”
“Banyak sekali!”
Melihat semua uang kertas itu, Daisy Yang terkejut. Tadi pagi ketika mereka berdua keluar bersama, Jeremy Lin masih tidak ada uang. Tidak disangka setelah beberapa jam berlalu, Jeremy Lin langsung menghasilkan ribuan Yuan.
Setelah setengah hari tidak bertemu, apa jangan-jangan dia pergi merampok bank.
Daisy Yang tercengang. Pria yang lebih muda darinya di depannya ini, sepertinya sudah menjadi pria sejati yang bisa dia andalkan.
“Meskipun ada uang juga tidak boleh boros, jangan beli terlalu banyak.”
Daisy Yang berkata.
“Saudara, tadi aku merasa sangat senang. Daging ini aku jual dengan harga 20 Yuan saja untuk satu kilogramnya kepadamu!”
Pemilik kios daging mengemas daging, lalu berkata.
“Benar! Kita selalu ditindas oleh Kenny Hu, kali ini akhirnya kami bisa balas dendam! Aku juga memiliki sedikit daging babi, aku akan memberikannya kepadamu!”
“Ayam bakar ini juga untuk kamu.”
Para pemilik kios di samping dengan senang memasukkan makanan ke dalam tangan Jeremy Lin. Jeremy Lin mencoba menolaknya, namun akhirnya dia hanya dapat menerimanya.
Mereka berdua berkeliling di pasar, dua kantung besar penuh dengan makanan, namun mereka hanya menghabiskan 100 Yuan saja. Setelah kembali ke hotel, Jeremy Lin membagikan sebagian makanan kepada Daisy Yang. Sebenarnya dia bersikeras tidak mau, namun akhirnya Jeremy Lin bercanda: “Kakak ipar, setelah kamu selesai makan aku akan makan di rumahmu.”
“Baik! Kali ini kakak ipar akan memasak yang enak untuk kamu.”
Daisy Yang baru menerima makanan tersebut, lalu pergi. Sebagian besar wanita di desa itu berjalan dengan gagah seperti pria. Tetapi Daisy Yang tetap berjalan dengan indah, dia berjalan seperti seorang model.
“Memang kakak ipar yang paling menggoda.”
Jeremy Lin memandangi tubuh Daisy Yang yang indah, lalu dia menelan air liurnya.
Jeremy Lin pulang dengan membawa banyak bahan makanan, dan tentu saja dia akan dimarahi. Namun ketika Jeremy Lin mengeluarkan 6000 Yuan kepada Inez Zhang, Inez Zhang tercengang: “Sarang madu itu begitu mahal?”
“Tentu saja! Madu liar memang sangat mahal!”
“Kalau begitu jika bisa mendapatkan satu setiap harinya, bukankah kita akan kaya raya?”
Inez Zhang berkata, Dedi Lin tersenyum dan berkata: “Kamu kira sarang madu mudah ditemukan, sehingga setiap harinya bisa mendapatkannya.”
“Benar juga, betapa baiknya jika kita bisa memelihara madu. Di gunung kita ini banyak bunga liar, jadi yang kita hasilkan pasti juga madu liar.”
Ketika mereka berdua sedang berbincang, Jeremy Lin eketika terkejut. Karena madu begitu menghasilkan uang, maka dirinya dapat mencoba untuk beternak. Warisan Kaisar Penyihir memiliki banyak informasi, jadi di dalam sana ada banyak catatan lengkaap tentanag kebiasaan bunga, dan binatang. Di antaranya ada informasi tentang lebah!
Jeremy Lin memutuskan untuk pergi memeriksa ke gunung jika ada waktu, dia ingin mencoba bisa untuk beternak lebah atau tidak. Jiak berhasil, maka ini pasti jalur untuk menjadi kaya.
Malam harinya, Jeremy Lin terus mempelajari cara beternak lebah dari Warisan Kaisar Penyihir, dan akhirnya dia tertidur di tengah malam. Keesokan paginya, sebelum Jeremy Lin membuka matanya, dia mendengar suara bising: “Sudah aku katakan, aku tidak akan menerima jeruk kalian.”
Daisy Yang yang tidak berdaya, melihat Jeremy Lin yang tiba-tiba muncul, seketika matanya bersinar. Di mata Daisy Yang, tubuh Jeremy Lin yang kekar itu seperti dinding yang besar, menghadang seluruh ancaman yang dia hadapi.
Daisy Yang seketika merasa aman di dalam haitnya.
“Anak muda, kamu berani ikut campur!”
Kenny Hu seketika menjadi muram, dia berteriak ke arah Jeremy Lin. Lalu dia ingin menarik tangnanya, namun tidak disangka tangannya seperti terjepit tang besi, sama sekali tidak bisa bergerak.
Jeremy Lin mendorong tangannya, Kenny Hu langsung terdorong beberapa langkah ke belakang, dan hampir saja terduduk di atas lantai.
Orang-orang yang menyaksikan di sekitar sana tertawa.
Mendengar suara tawaan, wajah Kenny Hu menjadi merah, lalu berkata: “Aku akan membunuhmu!”
Setelah berkata, Kenny Hu mengambil pisau, lalu menebaskannya ke arah bahu Jeremy Lin.
“Aahh!
Melihat pisau tertebas, orang di sekitar sana menjerit. Ada beberapa penjual yang berkata kepada Jeremy Lin dengan suara pelan: “Anak muda, cepatlah lari! Kenny Hu memiliki latar belakang. Sebelumnya dia pernah menusuk orang hingga terluka serius, namun kantor polisi ternyata mengabaikannya.”
“Benar, dia tidak akan menunduk pada orang seperti kita ini.”
Jeremy Lin terlihat sedikit takut, tidak disangka Kenny Hu langsung mengeluarkan pisau begitu asja. Tubuh mereka berdua tidak jauh berbeda, namund I tangan Kenny Hu ada pisau, jadi mungkin dia akan rugi jika berkelahi.
“Piak!”
Pedang langsung menebas ke meja kios di samping Jeremy Lin, sudut meja langsung terpotong. Setelah Jeremy Lin melihatnya, wajahnya langsung terlihat buruk. Terlihat jelas tebasan Kenny Hu tadi serius. Jika tertebas di tubuhnya, jika tidak mati dia juga akan terluka berat.
“Haha, bukankah kamu hebat! Teruslahkan tindakanmu tadi!”
Kenny Hu marah besar, dia sekali lagi menebaskan pisaunya. Jeremy Lin melesat, lalu menerjang ke arah pisau.
“Hati-hati!”
Daisy Yang yang ada di belakangnya maju ke depan, maju ke depan Jeremy Yang.
“Aahh!”
Semua orang di sekitar sana menjerit, bahkan sudah ada orang yang menutup mata, seakan-akan sudah melihat Daisy Yang yang menyemburkan darah.
Kilauan pisau menyorot matannya, Jeremy Lin tetap terlihat tenang. Cangkang kura-kura di sakunya bergetar. Selanjutnya, muncul suara dari telinga Jeremy Lin: “Di belakang kepala terdapat titik meridian, di bagian paha terdapat titik meridian. Di kedua telapak tangan terdapat meridian, di kedua lengan tangan terdapat beberapa titik meridian.”
Sebuah gambar titik meridian manusia muncul di benak jeremy Lin. Di atas sana tidak hanya menunjukkan titik meridian, namun juga menunjukkan titik lemamhnya. Jeremy Lin menyadari, hanya dengan mengerahkan pikiraannya, dia sudah dapat menguasainya.
Dia berpikir sejenak, semuanya berlalu dengan cepat.
Jeremy Lin mengulurkan tangannya, lalu menusuk bahu Kenny Hu dengan jarinya.
“Dugh!”
Kenny Hu seketika merasa tangan kanannya mati rasa, lalu pisau terjatuh ke atas tanah. Dia segera membungkuk untuk mengambilnya, tidak disangka punggungnya mati rasa lagi, selanjutnya kedua kakinya melemas, lalu dia bersujud di atas lantai.
Satu tangannya ingin memapah tubuhnya untuk berdiri, namun tubuhnya sepenuhnya tidak terkendali, seketika dia seperti lumpuh.
“Apa yang kamu lakukan padaku!”
Kenny Hu saat ini berteriak ketakutan. Orang-orang yang di sekitar sana menatap Jeremy Lin dengan penasaran. Semua orang hanya melihat Jeremy Lin menusuk tubuh Kenny HU dengan jarinya, namun Jeremy Lin seketik langsung ditaklukkan.
Apa jangan-jangan ini adalah Titik Meridian Bunga Matahari yang legendaris itu.
“Kakak Ipar Daisy, kamu tidak apa-apa?”
Jeremy Lin mengulurkan tangannya untuk mengangkat Daisy Yang, lalu bertanya dengan penuh perhatian. Daisy Yang baru kembali sadar, dia langsuung menggelengkan kepalanya kepada Jeremy Lin.
Kemudian, Daisy Yang memandangi Kenny Hu, dan berkata dengan cemas: “Apa yang terjadi padanya?”
Jeremy Lin sebenarnya juga tidak tahu, namun dia berkata dengan misterius: “Aku telah menghantam titik meridiannya. Selanjutnya memskipun aku memenggalnya, dia juga tidak akan bisa melawaan.”
Setelah Kenny Hu mendengarnya, dia segera berteriak: “Kamu berani! Pamanku ini pengelola pasar ini!”
“Benar-benar bawel!”
Jeremy Lin langsung menampar wajah Kenny Hu, lalu menoleh ke arah semua orang: “Semuanya, apa yang harus kita lakukaan pada orang ini?”
Kenny Hu selalu semena-mena di dalam pasar ini, orang lain sudah lama kesal padanya. Seketika, ada orang yang berteriak: “Pukul dia! Sudah lama aku kesal padanya.”
“Benar, semuanya maju, habisi dia hingga babak belur!”
“Anak ini patas mendapatkannya, akhirnya dia menghadapi orang yang tidak seharusnya dia usik!”
“……”
Semuaorang berteriak, lalu maju ke depan, dan mulai memukuli Kenny Hu. Beberapa menit kemmudian, Kenny Hu babak belur, wajahnya penuh dengan lebam.
“Siapa yang membuat keributan!”
Tidak jauh dari sana, ada orang yang datang dengan sabuk merah di pergelangan tangan, dia menarik Kenny Hu. Seorang pria paruh baya yang gemuk mengamati kondisi sekitar.
Semua orang di sana segera menjadi tenang, lalu menatap orang itu dengan ketakutan.
Juna Ma mengerutkan alisnya dan menatap Kenny Hu, lalu berteriak: “Siapa yang melakukannya.”
“Dia!”
Kenny Hu mengulurkan tangannya, menunjuk ke arah Jeremy Lin.
“Aku yang melakukannya? Kamu tanya siapa yang melihatnya?”
Jeremy Lin berdiri di paling depan, lalu bertanya dengan lugu.
“Aku tidak melihat apa-apa.”
“Aku juga tidak melihat apa-apa, apa yang terjadi tadi?”
“Sepertinya Kenny Hu sendiri yang terjatuh hingga seperti itu?”
“……”
Semua orang tersenyum jahat, lalu mulai berbincang.
“Aku lihat dia tidak terlihat normaal, apa jangan-jangan dia menggunakan narkoba? Bagaimana jika kita panggil dokter untuk memeriksanya?”
Jeremy Lin bertanya dengan penuh perhatian.
“Bagus, bagus sekali!”
Juna Ma menatap Jeremy Lin, lalu memapah Jeremy Lin berdiri dan pergi. Dia memahami sifat dari Kenny Hu. Saat ini mulutnya mengeluarkan busa putih, tangan kakinya bergetar, mungkin dia benar-benar memakan obat.
Bagaimana jika kantor polisi mengetahuinya, dirinya juga pasti akan terlibat ke dala masalah.
“Akhirnya tidak ada masalah lagi.”
Melihat Juna Ma dan Kenny Hu pergi, Daisy Yang menghela nafas. Lalu dia berkata kepada Jeremy Lin: “Semua ini berkat kamu, jika tidak aku pasti dalam masalah.”
Jeremy Lin tersenyum mesum: “Kalau begitu bukankah harus menebusnya dengan tubuh.”
“Huh! Tidak tahu diri, bisa-bisanya belajar menggoda gadis dari orang lain.”
Daisy Yang mencubit pinggang Jeremy Lin, lalu berkata.
Seorang wanita tua yang menjual sayur di samping berkata: “Kalian berdua cepatlah pergi. Jika tidak Juna Ma pasti akan mengusik kalian.”
Setelah Daisy Yang mendengarnya, dia segera menoleh ke arah Jeremy Lin dengan cemas.
“Tidak apa-apa, aku tidak takut dengnanya, aku juga masih harus membeli bahan makanaan.”
Jeremy Lin tersenyum kepada Daisy Yang, kemudian dia menarik Dasiy Yang untuk pergi ke kios daging. Jeremy Lin menunjuk satu potong tendon sapi, lalu tersenyum dan berkata: “Tuan, aku mau yang ini.”
Harga daging sapi di pasar itu setidaknya 50 Yuan satu kilogramnya, Jeremy Lin berasal dari keluarga miskin, bahkan tahun baru saja mereka tidak sanggup untuk makan daging. Kali ini dia menghasilkan banyak uang, jadi dia harus makan. Selain itu daging sapi memiliki protein yang tinggi, hal ini memberikan dampak baik untuk kondisi ayahnya Dedi Lin.
Tendon sapi ini beratnya 3 kilogram, jadi harganya sekitar 150 Yuan. Daisy Yang segera menarik Jeremy Lin ke samping, llalu berkata: “Jeremu Lin kamu gila! Daging ini harganya 100 Yuan lebih, dari mana kamu memiliki begitu banyak uang.”
Jeremy Lin diam-diam menunjukkan uang di sakunya kepada Daisy Yang: “Kakak ipar tenang saja, aku ada uang.”
“Banyak sekali!”
Melihat semua uang kertas itu, Daisy Yang terkejut. Tadi pagi ketika mereka berdua keluar bersama, Jeremy Lin masih tidak ada uang. Tidak disangka setelah beberapa jam berlalu, Jeremy Lin langsung menghasilkan ribuan Yuan.
Setelah setengah hari tidak bertemu, apa jangan-jangan dia pergi merampok bank.
Daisy Yang tercengang. Pria yang lebih muda darinya di depannya ini, sepertinya sudah menjadi pria sejati yang bisa dia andalkan.
“Meskipun ada uang juga tidak boleh boros, jangan beli terlalu banyak.”
Daisy Yang berkata.
“Saudara, tadi aku merasa sangat senang. Daging ini aku jual dengan harga 20 Yuan saja untuk satu kilogramnya kepadamu!”
Pemilik kios daging mengemas daging, lalu berkata.
“Benar! Kita selalu ditindas oleh Kenny Hu, kali ini akhirnya kami bisa balas dendam! Aku juga memiliki sedikit daging babi, aku akan memberikannya kepadamu!”
“Ayam bakar ini juga untuk kamu.”
Para pemilik kios di samping dengan senang memasukkan makanan ke dalam tangan Jeremy Lin. Jeremy Lin mencoba menolaknya, namun akhirnya dia hanya dapat menerimanya.
Mereka berdua berkeliling di pasar, dua kantung besar penuh dengan makanan, namun mereka hanya menghabiskan 100 Yuan saja. Setelah kembali ke hotel, Jeremy Lin membagikan sebagian makanan kepada Daisy Yang. Sebenarnya dia bersikeras tidak mau, namun akhirnya Jeremy Lin bercanda: “Kakak ipar, setelah kamu selesai makan aku akan makan di rumahmu.”
“Baik! Kali ini kakak ipar akan memasak yang enak untuk kamu.”
Daisy Yang baru menerima makanan tersebut, lalu pergi. Sebagian besar wanita di desa itu berjalan dengan gagah seperti pria. Tetapi Daisy Yang tetap berjalan dengan indah, dia berjalan seperti seorang model.
“Memang kakak ipar yang paling menggoda.”
Jeremy Lin memandangi tubuh Daisy Yang yang indah, lalu dia menelan air liurnya.
Jeremy Lin pulang dengan membawa banyak bahan makanan, dan tentu saja dia akan dimarahi. Namun ketika Jeremy Lin mengeluarkan 6000 Yuan kepada Inez Zhang, Inez Zhang tercengang: “Sarang madu itu begitu mahal?”
“Tentu saja! Madu liar memang sangat mahal!”
“Kalau begitu jika bisa mendapatkan satu setiap harinya, bukankah kita akan kaya raya?”
Inez Zhang berkata, Dedi Lin tersenyum dan berkata: “Kamu kira sarang madu mudah ditemukan, sehingga setiap harinya bisa mendapatkannya.”
“Benar juga, betapa baiknya jika kita bisa memelihara madu. Di gunung kita ini banyak bunga liar, jadi yang kita hasilkan pasti juga madu liar.”
Ketika mereka berdua sedang berbincang, Jeremy Lin eketika terkejut. Karena madu begitu menghasilkan uang, maka dirinya dapat mencoba untuk beternak. Warisan Kaisar Penyihir memiliki banyak informasi, jadi di dalam sana ada banyak catatan lengkaap tentanag kebiasaan bunga, dan binatang. Di antaranya ada informasi tentang lebah!
Jeremy Lin memutuskan untuk pergi memeriksa ke gunung jika ada waktu, dia ingin mencoba bisa untuk beternak lebah atau tidak. Jiak berhasil, maka ini pasti jalur untuk menjadi kaya.
Malam harinya, Jeremy Lin terus mempelajari cara beternak lebah dari Warisan Kaisar Penyihir, dan akhirnya dia tertidur di tengah malam. Keesokan paginya, sebelum Jeremy Lin membuka matanya, dia mendengar suara bising: “Sudah aku katakan, aku tidak akan menerima jeruk kalian.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved