Bab 13 Terluka

by Sisy 10:06,Jun 15,2021
“Apa kamu berpikir Lucas menyukaimu?” Patricia Lin tersenyum dingin, “Kamu hanyalah seorang anak yatim piatu, ayahku berbaik hati memungutmu! Sekarang kamu menganggap dirimu sebagai tuan putri? Apa baiknya kamu hingga Lucas akan menyukaimu?”

Mendengar ucapannya yang menyakitkan, raut wajah Priska Lin menjadi berubah, dan berucap dengan nada dingin: “Patricia, orang tuaku adalah paman bibimu! Kenapa kamu berbicara seperti itu?”

“Cih! Untuk apa membawa Paman dan Bibi, Priska, bisakah kamu jangan menjijikkan? Kamu seorang putri yang ingin menikah dengan orang yang mencelakai orang tuamu, apa kamu berhak mengatakan aku tidak menghormati mereka?” Patricia Lin mengangkat sebelah alisnya, maju satu langkah, hari ini dia sedikit lebih tinggi dari Priska Lin karena mengenakan sepatu hal tinggi, sedikit menunduk menatap raut wajah Priska Lin.

Kamu seorang putri yang ingin menikah dengan orang yang mencelakai orang tuamu, apa kamu berhak mengatakan aku tidak menghormati mereka?

Kalimat ini, terus terngiang di dalam pikirannya, dan tidak ingin pergi.

Wajah Priska Lin memucat, “Patricia, apa yang kamu katakan?”

“Baiklah, kamu tidak mendengarnya dengan jelas, jadi aku akan mengatakannya sekali lagi, orang tuamu dicelakai oleh Lucas, kamu ini putri yang tidak berbakti, ternyata ingin menikah dengan orang yang mencelakai keluargamu!”

“Tidak!!” Priska Lin tidak mempercayainya, matanya memerah, dan berteriak, “Aku tidak percaya, tidak mungkin!!”

Selama ini dia mengira orang tuanya meninggal tenggelam karena kecelakaan, bagaimana mungkin...... bagaimana mungkin Lucas Hua adalah pelakunya, bagaimana mungkin!

Yang ingin dilihatnya adalah kemarahan Priska Lin, Patricia Lin kembali berucap, “Tidak percaya? Priska, jangan munafik, akui saja jika kamu bukanlah putri yang berbakti, selalu mengatakan merindukan orang tuamu, semua itu hanya kebohongan, kamu merindukan mereka tapi ingin menikah dengan orang yang mencelakai mereka, aku bahkan muak mendengarnya, Priska, kamu sungguh menjijikkan, bagaimana bisa Paman dan Bibi memiliki putri seburukmu!”

“Jangan katakan lagi, diam!!” Priska Lin langsung berteriak dengan keras.

“Tapi aku ingin mengatakannya, kamu bukanlah putri yang berbak......”

“Kumohon, jangan katakan lagi!” Priska Lin langsung mendekat, ingin menarik Patricia Lin memohon padanya agar tidak mengatakannya lagi.

Namun saat ini, dia mendengar suara pintu yang terbuka di lorong!

Di saat perlawanan Priska Lin, Patricia Lin langsung memutar otaknya, dan menjatuhkan dirinya ke arah di mana dia menghindar, sayangnya di sana ada sebuah kursi, dan keningnya terbentur dengan kursi itu.

Seketika air mata Patricia Lin mengalir, ini sungguh menyakitkan!

Dia menyentuh keningnya, mengangkat kepala menatap Priska Lin sambil menangis berucap: “Kakak, aku hanya memohon padamu untuk mengembalikan Lucas padaku, kamu tidak perlu melakukan ini padaku!”

“Aku......” Priska Lin tertegun sejenak, tidak menyangkan Patricia Lin akan merubah topengnya secepat ini, dan membuatnya terlihat bersalah.

“Bagaimanapun kita ini kakak beradik, kamu bertindak kejam seperti padaku, apa kamu tidak merasa bersalah pada orang tuaku yang membesarkanmu selama ini?” Patricia Lin berbalik mencengkeram tangannya, sambil terus menangis.

“Patricia......”Priska Lin tersadar dari keterkejutannya, melihat darah mengalir di keningnya, mengira dirinya telah menakuti Patricia Lin, raut wajahnya penuh dengan rasa bersalah, “Maaf, aku terlalu emosi, aku akan mengambilkan obat, keningmu terluka......”

Belum dia selesai bicara, tiba-tiba sebuah bayangan hitam berjalan masuk ke dalam, dan langsung menarik Patricia Lin ke dalam pelukannya, memisahkan mereka berdua.

Raut wajah Lucas Hua terlihat dingin dan mengerikan, matanya yang bagaikan pisau, menatap Priska Lin dengan tajam, namun saat menatap ke arah Patricia Lin, tatapannya langsung berubah menjadi lembut dan penuh rasa sayang.

“Apa sakit?” tanyanya pada Patricia Lin dengan penuh sayang.

Patricia Lin menggelengkan kepalanya, sepasang matanya terlihat berkaca-kaca, berucap memohon pada Lucas Hua: “Lucas, Kakak tidak sengaja, jangan marah padanya, okay?”

Lucas Hua menipiskan bibirnya, menoleh melirik Priska Lin, tiba-tiba mengangkat tangannya dan memberikan sebuah tamparan keras padanya!

“Patricia, ada apa denganmu, kamu baik-baik saja kan?”

Setelah memberinya sebuah tamparan, Lucas Hua langsung melewatinya tanpa melihatnya sama sekali, berjalan ke arah Patricia Lin.

Dia segera memeluk Patricia Lin, melihat luka di keningnya yang berdarah, mengerutkan alisnya, mendelik marah padanya sejenak, kemudian langsung menggendong Patricia Lin.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

305