Bab 8 Dia Adalah Istriku!
by Sisy
10:05,Jun 15,2021
“Uhuk uhuk......”
Rasa menusuk dari alkohol itu seketika membuatnya batuk, mulai dari kerongkongan hingga perutnya semuanya terasa panas, ternyata kadar alkohol ini tidak rendah!
Kepala Priska Lin terasa pusing, pandangannya mulai kabur, dia memiliki firasat yang buruk, tersenyum sejenak pada pria itu, lalu tanpa mempedulikan Jenni Ye, dia langsung bangkit ingin pergi dari sana.
Raut wajah Lucas Hua sudah menggelap, terdengar suara nyaring saat dia meletakkan gelas yang ada di tangannya dengan kuat! Wanita itu ternyata sungguh meminum alkohol yang diberikan orang lain! Berani sekali dia, dasar murahan!
Pria itu tidak menyangka jika Priska Lin sungguh tidak bisa minum alkohol, muncul raut senang di wajahnya, dan segera melingkarkan tangannya di pinggang Priska Lin.
Pinggangnya sangat ramping, perlahan-lahan dia mulai mabuk, muncul kemerahan di wajah Priska Lin, yang membuatnya terlihat sangat cantik.
Lucas Hua mulai memanas, dan mendekat dengan langkah besar.
Vincent Huo juga segera mengikutinya, diam-diam berdoa untuk pria itu, berani melecehkan Priska Lin, sama saja dengan bosan hidup.
Belum Lucas Hua sampai di sana, sudah ada seorang pria yang berdiri di depan Priska Lin, menariknya dari pelukan pria itu, lalu dengan cepat melepaskan jasnya dan menyampirkannya di tubuhnya.
Priska Lin merasa kepalanya sangat pusing, bahkan tidak sadar jika dirinya sedang ditarik oleh dua pria, dia hanya tersenyum mendongak kepalanya, dan terlihat wajahnya yang cantik dan lembut. Dia menundukkan kepalanya, tersenyum lembut, yang menunjukkan barisan giginya yang rapi dan putih.
“Hehehe, halo.”
Priska Lin mengulurkan tangannya, menyentuh wajah pria itu, namun tidak tepat, dan tangannya menyentuh bibir pria itu.
Pria itu langsung tersipu, dan menggenggam tangannya dengan hati-hati, tangannya terasa sangat lembut dan putih, kukunya bahkan dipotong dengan rapi.
Raut wajahnya sangat lembut, seperti menatap sesuatu yang sangat berharga, muncul senyuman kecil di sudut bibirnya.
Seketika langkah Lucas Hua terhenti, wajahnya menggelap melihat Priska Lin berada di pelukan orang itu, tangannya mengepal dengan erat.
Suasana sekitar seketika menjadi mencekam, pria yang awalnya ingin melecehkannya itu telah pergi, hanya menyisakan Lucas Hua dan pria lembut yang merangkul Priska Lin.
“Vincent!” Lucas Hua memanggil dengan pelan.
Vincent Huo yang mengerti akan maksudnya, langsung melangkah mengejar pria yang kabur tadi, setelah melecehkan lalu ingin kabur, tidak akan semuda itu bukan?
Sedangkan Lucas Hua, menoleh menatap pria lembut itu, lalu berucap dengan dingin: “Lepaskan dia.”
Pria itu mendongak menatap ke arah Lucas Hua, saat kedua orang itu saling bertatapan, udara di sekitar terasa berderak, dan seperti terdapat percikan api di sekitar mereka!
Diam-diam Lucas Hua merasa terkejut, aura pria ini tidak lemah darinya, sejak kapan di Kota L ada orang seperti ini!
“Kenapa aku harus melepaskannya?” jawab pria lembut itu dengan pelan.
Lucas Hua memicingkan matanya: “Dia adalah istriku!”
Jenni Ye berjalan keluar dari toilet, kebetulan melihat hal ini, dan memekik di dalam hati! Jika Lucas Hua tahu dia yang membawa Priska Lin datang ke sini, entah apa yang akan terjadi padanya!
Pria lembut itu tersenyum, berucap pelan: “Ternyata begitu, tapi sebaiknya kamu jangan membiarkan istrimu datang ke tempat seperti ini, bagaimanapun tidak aman.”
“Bagaimana aku memperlakukan istriku, tidak perlu diajari oleh orang lain!” Lucas Hua menekankan nada bicaranya saat menyebut kata istri, kemudian menarik Priska Lin dari pria lembut itu, dan merangkulnya dengan erat, lalu mendelik sejenak pada pria itu dengan tatapan permusuhan.
Pria itu hanya tersenyum sejenak, tidak mengatakan apapun, kemudian membalikkan tubuhnya pergi.
Lucas Hua memeluk Priska Lin, dan ingin pergi dari sana.
Jenni Ye segera mengejarnya, memperkenalkan diri sejenak, kemudian menjelaskan penyebab Priska Lin datang ke sini. Walaupun dia sangat takut pada aura Lucas Hua, namun dia tidak ingin membuat sepasang suami istri ini bertengkar karenanya.
Lucas Hua hanya meliriknya dengan dingin, dan tidak menggubrisnya sama sekali, membuat Jenni Ye terdiam di tempatnya dengan canggung.
Priska Lin yang dirangkul dengan erat, napasnya mulai berat, meliukkan tubuhnya dengan tidak tenang, Lucas Hua langsung menggendongnya, dan meninggalkan bar dengan langkah besar.
Setelah meletakkannya di kursi penumpang belakang, dia mengendarai mobilnya pulang ke rumah.
Di perjalanan Priska Lin mulai menarik bajunya, jas pria itu telah terjatuh ke samping, bahkan kerah gaunnya telah terbuka. Tanpa sadar dia mengeluarkan suara desahannya, terdengar sangat menggoda.
Dari kaca spion bisa terlihat tulang selangkanya yang putih, seketika Lucas Hua merasa api gairahnya mulai membara, menggertakkan giginya memaki sejenak, wanita sialan ini, jika dia tidak segera membawanya, mungkin pria lain telah melihat penampilannya yang seperti sekarang ini.
Rasa menusuk dari alkohol itu seketika membuatnya batuk, mulai dari kerongkongan hingga perutnya semuanya terasa panas, ternyata kadar alkohol ini tidak rendah!
Kepala Priska Lin terasa pusing, pandangannya mulai kabur, dia memiliki firasat yang buruk, tersenyum sejenak pada pria itu, lalu tanpa mempedulikan Jenni Ye, dia langsung bangkit ingin pergi dari sana.
Raut wajah Lucas Hua sudah menggelap, terdengar suara nyaring saat dia meletakkan gelas yang ada di tangannya dengan kuat! Wanita itu ternyata sungguh meminum alkohol yang diberikan orang lain! Berani sekali dia, dasar murahan!
Pria itu tidak menyangka jika Priska Lin sungguh tidak bisa minum alkohol, muncul raut senang di wajahnya, dan segera melingkarkan tangannya di pinggang Priska Lin.
Pinggangnya sangat ramping, perlahan-lahan dia mulai mabuk, muncul kemerahan di wajah Priska Lin, yang membuatnya terlihat sangat cantik.
Lucas Hua mulai memanas, dan mendekat dengan langkah besar.
Vincent Huo juga segera mengikutinya, diam-diam berdoa untuk pria itu, berani melecehkan Priska Lin, sama saja dengan bosan hidup.
Belum Lucas Hua sampai di sana, sudah ada seorang pria yang berdiri di depan Priska Lin, menariknya dari pelukan pria itu, lalu dengan cepat melepaskan jasnya dan menyampirkannya di tubuhnya.
Priska Lin merasa kepalanya sangat pusing, bahkan tidak sadar jika dirinya sedang ditarik oleh dua pria, dia hanya tersenyum mendongak kepalanya, dan terlihat wajahnya yang cantik dan lembut. Dia menundukkan kepalanya, tersenyum lembut, yang menunjukkan barisan giginya yang rapi dan putih.
“Hehehe, halo.”
Priska Lin mengulurkan tangannya, menyentuh wajah pria itu, namun tidak tepat, dan tangannya menyentuh bibir pria itu.
Pria itu langsung tersipu, dan menggenggam tangannya dengan hati-hati, tangannya terasa sangat lembut dan putih, kukunya bahkan dipotong dengan rapi.
Raut wajahnya sangat lembut, seperti menatap sesuatu yang sangat berharga, muncul senyuman kecil di sudut bibirnya.
Seketika langkah Lucas Hua terhenti, wajahnya menggelap melihat Priska Lin berada di pelukan orang itu, tangannya mengepal dengan erat.
Suasana sekitar seketika menjadi mencekam, pria yang awalnya ingin melecehkannya itu telah pergi, hanya menyisakan Lucas Hua dan pria lembut yang merangkul Priska Lin.
“Vincent!” Lucas Hua memanggil dengan pelan.
Vincent Huo yang mengerti akan maksudnya, langsung melangkah mengejar pria yang kabur tadi, setelah melecehkan lalu ingin kabur, tidak akan semuda itu bukan?
Sedangkan Lucas Hua, menoleh menatap pria lembut itu, lalu berucap dengan dingin: “Lepaskan dia.”
Pria itu mendongak menatap ke arah Lucas Hua, saat kedua orang itu saling bertatapan, udara di sekitar terasa berderak, dan seperti terdapat percikan api di sekitar mereka!
Diam-diam Lucas Hua merasa terkejut, aura pria ini tidak lemah darinya, sejak kapan di Kota L ada orang seperti ini!
“Kenapa aku harus melepaskannya?” jawab pria lembut itu dengan pelan.
Lucas Hua memicingkan matanya: “Dia adalah istriku!”
Jenni Ye berjalan keluar dari toilet, kebetulan melihat hal ini, dan memekik di dalam hati! Jika Lucas Hua tahu dia yang membawa Priska Lin datang ke sini, entah apa yang akan terjadi padanya!
Pria lembut itu tersenyum, berucap pelan: “Ternyata begitu, tapi sebaiknya kamu jangan membiarkan istrimu datang ke tempat seperti ini, bagaimanapun tidak aman.”
“Bagaimana aku memperlakukan istriku, tidak perlu diajari oleh orang lain!” Lucas Hua menekankan nada bicaranya saat menyebut kata istri, kemudian menarik Priska Lin dari pria lembut itu, dan merangkulnya dengan erat, lalu mendelik sejenak pada pria itu dengan tatapan permusuhan.
Pria itu hanya tersenyum sejenak, tidak mengatakan apapun, kemudian membalikkan tubuhnya pergi.
Lucas Hua memeluk Priska Lin, dan ingin pergi dari sana.
Jenni Ye segera mengejarnya, memperkenalkan diri sejenak, kemudian menjelaskan penyebab Priska Lin datang ke sini. Walaupun dia sangat takut pada aura Lucas Hua, namun dia tidak ingin membuat sepasang suami istri ini bertengkar karenanya.
Lucas Hua hanya meliriknya dengan dingin, dan tidak menggubrisnya sama sekali, membuat Jenni Ye terdiam di tempatnya dengan canggung.
Priska Lin yang dirangkul dengan erat, napasnya mulai berat, meliukkan tubuhnya dengan tidak tenang, Lucas Hua langsung menggendongnya, dan meninggalkan bar dengan langkah besar.
Setelah meletakkannya di kursi penumpang belakang, dia mengendarai mobilnya pulang ke rumah.
Di perjalanan Priska Lin mulai menarik bajunya, jas pria itu telah terjatuh ke samping, bahkan kerah gaunnya telah terbuka. Tanpa sadar dia mengeluarkan suara desahannya, terdengar sangat menggoda.
Dari kaca spion bisa terlihat tulang selangkanya yang putih, seketika Lucas Hua merasa api gairahnya mulai membara, menggertakkan giginya memaki sejenak, wanita sialan ini, jika dia tidak segera membawanya, mungkin pria lain telah melihat penampilannya yang seperti sekarang ini.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved