Bab 4 Mengeluh

by Sisy 10:05,Jun 15,2021
“Siapa?” Prika Lin juga ikut menghampiri, melihat raut wajah Kakak Zhang yang terlihat kurang baik, merasa sedikit bingung.

Kakak Zhang menghela napas panjang, kemudian menyerahkan telepon padanya.

Priska Lin menerima telepon itu, dan terdengar suara nyaring yang familiar dari seberang telepon: “Kakak, ini aku.”

“Patricia?” Priska Lin tertegun, bertanya dengan terkejut, “Kamu sudah kembali? Kamu pergi ke mana? Apa kamu tahu betapa khawatirnya Paman dan Bibi karena kamu yang menghilang tiba-tiba? Kakek juga hampir datang dari luar negeri!”

Patricia Lin terdiam sejenak, tiba-tiba tersenyum dingin berucap: “Aku menghilang, bukankah kamu senang? Sekarang kamu bahkan menggantikanku menikah dengan Lucas, apakah kamu sangat senang?”

“Patricia......” wajah Priska Lin memerah, dan terburu-buru menjelaskannya, “Tidak seperti itu, jelas-jelas kamu tahu......”

“Kakak, yang disukai Lucas bukanlah kamu, kenapa kamu memaksanya? Sebaiknya kamu bercerai dengannya.” ucap Patricia Lin dengan dingin.

Priska Lin tersenyum pahit, perceraian tidak bisa menyelesaikan masalah ini.

Pernikahan keluarga Lin dan keluarga Hua adalah pernikahan bisnis, yang menyuruhnya untuk menggantikan Patricia Lin menikah bukanlah orang lain, tetapi orang tua Patricia Lin, paman dan bibinya Priska Lin. Jika dia bisa memilih, lebih baik dia bersembunyi di tempat yang jauh, daripada hidup di sisinya dengan status seperti ini.

“Patricia, kamu dengarkan dulu penjelasanku......” dia berusaha untuk menjelaskannya, namun Patricia Lin bahkan tidak mendengarkannya.

“Yang dicintai Lucas adalah aku, orang yang ingin dinikahinya adalah aku, Kakak, lebih baik kamu segera menyerah, itu juga yang terbaik untukmu, jika tidak orang yang akan terluka pada akhirnya adalah kamu!” ucap Patrica Lin memaksa.

Priska Lin mulai geram dengan ucapannya, dan tidak bisa menahan diri untuk berucap: “Jika seperti itu, di hari pernikahan kenapa kamu menghilang?”

Tiba-tiba suara Patricia Lin meninggi, dan terdengar memekakkan telinga: “Bukan urusanmu! Pokoknya aku akan kembali ke sisi Lucas!”

Selesai berucap dia langsung memutuskan sambungan telepon.

Priska Lin menggigit bibirnya, menatap Kakak Zhang yang ada di sampingnya dengan canggung, melihat tatapannya yang penuh dengan simpati, seketika dia mengerti akan sesuatu.

“Kakak Zhang, apakah kamu sudah mengetahuinya sejak awal?”

Kakak Zhang menganggukkan kepalanya berucap: “Nyonya muda, jangan perdulikan masalah itu, kamu sarapanlah dulu.”

“Aku tidak lapar.” Priska Lin menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin sekarang dia masih memiliki nafsu makan? Sekarang perasaannya sangat kacau, dan bingung terhadap masa depannya. Patricia Lin telah kembali, apakah dia harus menyerahkan posisinya?

Dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Patricia Lin menghilang? Kakak Zhang jelas mengetahuinya, wajah Priska Lin terlihat sendu, dan dengan lembut meminta Kakak Zhang memberitahunya yang sebenarnya. Kakak Zhang tidak tahan melihatnya yang menyedihkan seperti ini, akhirnya menceritakan semuanya.

Ternyata Lucas Hua tidak pulang semalaman, karena pergi menyelamatkan Patricia Lin, kemudian menjaganya semalaman di rumah sakit.

Suami yang baru menikah dengannya pergi menemani wanita lain semalaman, siapapun tidak akan bisa menerimanya, namun Priska Lin hanya bisa tersenyum pahit, siapa suruh dia menjadi pengantin pengganti? Patricia Lin adalah pengantin yang sesungguhnya. Saat Patricia Lin kembali, maka dia akan diusir dari rumah ini!

“Patricia baik-baik saja kan?” dia tidak lupa mengkhawatirkan keadaan Patricia Lin.

Kakak Zhang mencibikkan bibirnya, berucap: “Kudengar hanya sedikit trauma, kudengar dia diculik oleh seorang pengedar narkoba, tujuannya untuk mengancam Tuan muda, tapi siapa sangka Tuan muda tetap melanjutkan pernikahannya seperti biasa, jadi orang itu melepaskan Pat...... Nona sudah kembali.”

Kakak Zhang lebih menyukai Priska Lin yang menjadi nyonya muda di keluarga Hua. Patricia Lin itu, walaupun cantik, namun sangat manja, dan memiliki temperamen yang buruk, selalu bersikap buruk pada orang lain, sedangkan di hadapan Lucas Hua dia akan bersikap manja, sungguh sangat munafik.

Berbeda dengan nyonya muda, dia sangat mengagumi Priska Lin. Priska Lin jarang merias wajahnya, karena wajahnya sangat cantik secara alami, mata yang indah, terlihat sangat polos. Dia pendiam dan lembut, sangat jarang marah, dan bisa menghadapi masalah dengan tenang, ini barulah gambaran seorang nyonya muda keluarga Hua.

Tapi sayang sekali......

Kakak Zhang menghela napas panjang, turut prihatin pada Priska Lin, lagipula masalah Tuan muda, dia juga tidak bisa ikut campur.

Hari ini seharian, Lucas Hua tidak pulang, Priska Lin berpikir mungkin dia sedang menemani Patricia Lin, bagaimanapun baru saja terbebas dari penculikan, walaupun tidak terluka, tapi mentalnya pasti merasakan keterkejutan.

Namun kenyataannya, Lucas Hua sedang sibuk menangkap Dennis Kang. Dennis Kang yang telah menyentuh orangnya di wilayah Kota L, berarti sama saja dengan mencari mati! Dia hanyalah preman kecil dari luar kota, atas dasar apa bersikap searogan ini?

Orang yang diutusnya mulai memberikan informasi satu per satu, mereka telah memastikan posisi Dennis Kang, jebakan telah dipasang, tinggal menunggu mangsa untuk masuk ke dalam jebakan. Harus diakui, kekuatan Lucas Hua di Kota L, adalah yang nomor satu, siapapun yang menyinggung Lucas hua, akan berakhir tragis!

“Bawa dia kemari, tidak perlu membunuhnya!”

Nada bicaranya sangat dingin, dia menyerahkan masalah pada Vincent Huo, dan dirinya segera pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Patricia Lin.

Saat Lucas Hua tiba di kamar pasien VIP, Patricia Lin sedang duduk di atas ranjang pasien, matanya terlihat memerah sambil menatap ke arah televisi.

Namun apa yang sedang disiarkan televisi, dia tidak memperhatikannya sama sekali.

Melihat Lucas Hua yang masuk, mata Patricia Lin langsung memanas, melompat turun dari ranjang dan langsung masuk ke dalam pelukannya.

Tidak menyangka hadiah pertemuannya adalah sebuah pelukan, raut wajah Lucas Hua melembut, setengah merasa kesal dan setengahnya lagi mengusap rambutnya dengan lembut: “Kondisimu masih belum membaik, kenapa turun dari ranjang sembarangan? Cepatlah duduk kembali!”

“Aku sudah baik-baik saja.” Patricia Lin mencibikkan bibirnya, namun tetap kembali duduk di atas ranjang pasiennya, lalu melihat Lucas Hua yang duduk di sampingnya.

Awalnya Lucas Hua berencana hanya melihat Patricia Lin sejenak dan kembali, namun melihat dari dekat, dia seperti melihat sebuah petunjuk, nada bicaranya mendingin, dan menatapnya dengan menyelidik: “Kenapa matamu merah? Habis menangis?”

“Tidak.” Patricia Lin mengalihkan tatapannya, dan sengaja mengusap matanya sejenak.

“Jelas-jelas menangis!” Lucas Hua menekan bahunya, alisnya berkerut dalam, “Sebenarnya apa yang terjadi?”

Baru saja Patricia Lin menunjukkan tatapan protesnya, namun matanya telah berkaca-kaca, sangat lemah membuat hati orang yang melihatnya terasa hancur.

Dia menipiskan bibirnya, mencengkram tangan Lucas Hua dengan pelan, lalu bertanya dengan menyedihkan: “Lucas, kamu dan kakak sepupuku sudah menikah?”

Mata tajam Lucas Hua sedikit melebar, menunjukkan raut tidak senang, dia sengaja memerintah orang di sekitarnya untuk tidak memberitahu Patricia Lin soal ini, tapi sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya akan tercium juga. Hanya saja dia tidak menyangka, dia akan mengetahuinya secepat ini.

“Bagaimana kamu tahu?” tanyanya.

Raut wajah Patricia Lin terlihat terluka: “Aku merindukanmu, menelepon ponselmu tapi tidak ada yang mengangkatnya, jadi aku menelepon rumahmu, dan Kakak yang mengangkat teleponnya......”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

305