Bab 9 Memiliki Maksud Lain Terhadapnya
by Sisy
10:06,Jun 15,2021
Setelah mengebut di perjalanan, saat tiba dia langsung menggendong Priska Lin ke dalam rumah, Kakak Zhang yang baru saja selesai menyiapkan makan siang, melihat Tuan muda menggendong Nyonya pulang, kondisi kedua orang itu terlihat sedikit aneh, terlihat raut kebingungan di wajahnya.
Kakak Zhang menyapa Lucas Hua, Lucas Hua yang raut wajahnya menggelap, tidak menggubrisnya sama sekali.
Menggendongnya ke dalam kamar, dan langsung melemparnya ke atas ranjang, saat bersentuhan dengan ranjang yang lembut, Priska Lin menggeliat sejenak, membalikkan tubuhnya dan tertidur.
Lucas Hua mendinginkan wajahnya, dia sangat ingin pergi ke kamar mandi mengambil satu ember air dingin dan menyiram wanita ini, namun jika di pikir-pikir dia memilih untuk membiarkannya, kemudian pergi dengan kesal.
Saat melewati ruang tengah, Kakak Zhang segera memanggilnya: “Tuan muda, makan siangnya sudah selesai disiapkan......”
“Aku tidak makan!” ucap Lucas Hua dengan dingin, baru saja ingin melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh berucap, “Nyonya sedang tidur, kamu panaskan saja makanannya, tunggu dia bangun baru di makan.”
Dia pergi dengan langkah besar, saat kembali ke mobil, terlihat jas yang jatuh di kursi belakang, seketika dia mencibikkan bibirnya kesal, lalu melempar jas itu keluar dari mobilnya, Kakak Zhang yang mengejar keluar, kebetulan melihat jas yang Lucas Hua lempar, melihat jas itu masih baru, dia langsung mengambilnya.
Lagipula Priska Lin sedang tidur, tidak ada yang bisa dilakukan Kakak Zhang, jadi dia mencuci jas itu, setelah selesai mencuci dan menyetrikanya, kebetulan Priska Lin sudah bangun.
Kepalanya terasa sakit, Priska Lin menatap ke sekitar, dan menyadari ternyata dia ada di dalam rumah. Ingatan setelah minum alkohol menjadi samar, dia bahkan tidak tahu apa yang terjadi, dengan bingung, dia menelepon Jenni Ye.
Setelah bertelepon dengan Jenni Ye, Priska Lin baru tahu jika Lucas Hua yang membawanya pulang.
Lucas Hua yang selalu menatapnya dengan kebencian itu?
Dia menatap dirinya sejenak, tubuhnya masih utuh, di tubuhnya juga tidak ada luka, Lucas Hua sungguh hanya berniat baik dan mengantarnya pulang? Sungguh tidak biasa! Apakah, dia ingin menunggunya bangun lebih dulu, kemudian baru memberikannya pelajaran?
Priska Lin berpikir sejenak, kemudian berjalan keluar kamar.
Kakak Zhang melihatnya yang berjalan keluar, berucap: “Nyonya, kamu sudah bangun, makanannya sudah dihangatkan, aku akan mengantarkannya untukmu.”
Priska Lin menganggukkan kepalanya, melihat Kakak Zhang yang sibuk dengan pekerjaannya, dia menoleh melihat jas yang tergantung, melihat model dan warna jas itu, terlihat tidak seperti pakaian milik Lucas Hua.
Muncul kebingungan di wajah Priska Lin, tiba-tiba muncul potongan ingatan setelah dia mabuk, sepertinya ada seseorang yang menolongnya, namun orang itu bukan Lucas Hua?
“Pakaian ini......”
Kakak Zhang mengantarkan makanan, kemudian berucap: “Aku melihat Tuan muda membuangnya, baju itu terlihat masih baru, jadi aku mencucinya. Baju masih baru seperti ini sayang sekali jika dibuang.”
“Baju ini bukan miliknya.” ucap Priska Lin dengan yakin, ingatannya sudah mulai lebih jelas, orang yang menolongnya itu pasti bukan Lucas Hua.
“Apa?” Kakak Zhang tertegun sejenak.
“Bukan apa-apa.” Priska Lin tersadar, lalu tersenyum padanya, “Baju ini serahkan saja padaku.”
Selesai makan siang, dia kembali menelepon Jenni Ye, dan bertanya padanya apakah dia tahu apa yang terjadi di bar tadi.
Saat membicarakan hal ini, alis Jenni Ye langsung terangkat penuh semangat: “Priska, asal kamu tahu saja, Lucas itu sangat baik padaku, dia benar-benar seperti malaikat yang turun ke bumi, tampan dan berkuasa! Aku tadi sangat terkejut saat melihatnya, dia sangat dingin seperti es, tapi sangat berbeda terhadapmu! Tapi, bagaimana kamu bisa mengenal Jason Meng?”
“Siapa Jason Meng?”
Priska Lin sangat bingung, dia bahkan belum pernah mendengar nama ini.
Jenni Ye juga tercengang sejenak, berucap: “Pria yang menolongmu sebelum Lucas muncul, dia adalah putra dari keluarga Meng, katanya dia baru saja kembali dari luar negeri untuk meneruskan posisi presdir di Perusahaan Meng, dia adalah pria bujang yang sangat mempesona.”
Jason Meng? Priska Lin mengucapkan nama ini dengan pelan, dan menebak jika jas ini sepertinya miliknya.
Sekarang sudah siang, Priska Lin ingin pergi ke Perusahaan Meng untuk mengembalikan jas ini, sekalian berterima kasih, bagaimanapun dia telah menolongnya. Kebetulan jenni Ye juga ingin meminta maaf pada Priska Lin, jadi mengajaknya untuk makan malam bersama.
Dia sudah memberitahu Kakak Zhang jika nanti malam dia tidak akan makan di rumah, kemudian Priska Lin langsung pergi, dia tidak pernah menaiki mobil keluarga Hua, dia selalu naik taksi. Saat tiba di Perusahaan Meng, Jenni Ye telah menunggunya di sini.
“Kenapa kamu ada di sini?” tanya Priska Lin terkejut.
“Aku ingin segera bertemu denganmu.” Jenni Ye langsung menarik tangannya, melihat sebuah jas di tangannya yang lain, tersenyum bergurau, “Bijaksana sekali setelah menikah, bahkan jasnya dicuci dulu baru dikembalikan.”
“Orang lain yang mencucinya.” ucap Priska Lin menjelaskan, melihat suasana hati Jenni Ye yang cukup baik, membuatnya ikut merasa jauh lebih rileks.
“Apa kamu yakin Jason Meng orangnya?” Priska Lin kembali bertanya untuk memastikan.
Jenni Ye mengangguk dengan yakin: “Sekarang aku ini editor majalah fashion terbesar di Kota L, bagaimana mungkin bisa salah mengenali orang-orang terkenal seperti ini? Pria lajang yang paling berharga, sebelumnya yang menempati posisi nomor satu adalah Lucasmu itu, dan sekarang adalah pria itu! Entah ada berapa banyak wanita terkenal yang ingin menikah dengannya! Menurutmu, dia telah menolongmu, apakah dia memiliki maksud lain terhadapmu?”
Kakak Zhang menyapa Lucas Hua, Lucas Hua yang raut wajahnya menggelap, tidak menggubrisnya sama sekali.
Menggendongnya ke dalam kamar, dan langsung melemparnya ke atas ranjang, saat bersentuhan dengan ranjang yang lembut, Priska Lin menggeliat sejenak, membalikkan tubuhnya dan tertidur.
Lucas Hua mendinginkan wajahnya, dia sangat ingin pergi ke kamar mandi mengambil satu ember air dingin dan menyiram wanita ini, namun jika di pikir-pikir dia memilih untuk membiarkannya, kemudian pergi dengan kesal.
Saat melewati ruang tengah, Kakak Zhang segera memanggilnya: “Tuan muda, makan siangnya sudah selesai disiapkan......”
“Aku tidak makan!” ucap Lucas Hua dengan dingin, baru saja ingin melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh berucap, “Nyonya sedang tidur, kamu panaskan saja makanannya, tunggu dia bangun baru di makan.”
Dia pergi dengan langkah besar, saat kembali ke mobil, terlihat jas yang jatuh di kursi belakang, seketika dia mencibikkan bibirnya kesal, lalu melempar jas itu keluar dari mobilnya, Kakak Zhang yang mengejar keluar, kebetulan melihat jas yang Lucas Hua lempar, melihat jas itu masih baru, dia langsung mengambilnya.
Lagipula Priska Lin sedang tidur, tidak ada yang bisa dilakukan Kakak Zhang, jadi dia mencuci jas itu, setelah selesai mencuci dan menyetrikanya, kebetulan Priska Lin sudah bangun.
Kepalanya terasa sakit, Priska Lin menatap ke sekitar, dan menyadari ternyata dia ada di dalam rumah. Ingatan setelah minum alkohol menjadi samar, dia bahkan tidak tahu apa yang terjadi, dengan bingung, dia menelepon Jenni Ye.
Setelah bertelepon dengan Jenni Ye, Priska Lin baru tahu jika Lucas Hua yang membawanya pulang.
Lucas Hua yang selalu menatapnya dengan kebencian itu?
Dia menatap dirinya sejenak, tubuhnya masih utuh, di tubuhnya juga tidak ada luka, Lucas Hua sungguh hanya berniat baik dan mengantarnya pulang? Sungguh tidak biasa! Apakah, dia ingin menunggunya bangun lebih dulu, kemudian baru memberikannya pelajaran?
Priska Lin berpikir sejenak, kemudian berjalan keluar kamar.
Kakak Zhang melihatnya yang berjalan keluar, berucap: “Nyonya, kamu sudah bangun, makanannya sudah dihangatkan, aku akan mengantarkannya untukmu.”
Priska Lin menganggukkan kepalanya, melihat Kakak Zhang yang sibuk dengan pekerjaannya, dia menoleh melihat jas yang tergantung, melihat model dan warna jas itu, terlihat tidak seperti pakaian milik Lucas Hua.
Muncul kebingungan di wajah Priska Lin, tiba-tiba muncul potongan ingatan setelah dia mabuk, sepertinya ada seseorang yang menolongnya, namun orang itu bukan Lucas Hua?
“Pakaian ini......”
Kakak Zhang mengantarkan makanan, kemudian berucap: “Aku melihat Tuan muda membuangnya, baju itu terlihat masih baru, jadi aku mencucinya. Baju masih baru seperti ini sayang sekali jika dibuang.”
“Baju ini bukan miliknya.” ucap Priska Lin dengan yakin, ingatannya sudah mulai lebih jelas, orang yang menolongnya itu pasti bukan Lucas Hua.
“Apa?” Kakak Zhang tertegun sejenak.
“Bukan apa-apa.” Priska Lin tersadar, lalu tersenyum padanya, “Baju ini serahkan saja padaku.”
Selesai makan siang, dia kembali menelepon Jenni Ye, dan bertanya padanya apakah dia tahu apa yang terjadi di bar tadi.
Saat membicarakan hal ini, alis Jenni Ye langsung terangkat penuh semangat: “Priska, asal kamu tahu saja, Lucas itu sangat baik padaku, dia benar-benar seperti malaikat yang turun ke bumi, tampan dan berkuasa! Aku tadi sangat terkejut saat melihatnya, dia sangat dingin seperti es, tapi sangat berbeda terhadapmu! Tapi, bagaimana kamu bisa mengenal Jason Meng?”
“Siapa Jason Meng?”
Priska Lin sangat bingung, dia bahkan belum pernah mendengar nama ini.
Jenni Ye juga tercengang sejenak, berucap: “Pria yang menolongmu sebelum Lucas muncul, dia adalah putra dari keluarga Meng, katanya dia baru saja kembali dari luar negeri untuk meneruskan posisi presdir di Perusahaan Meng, dia adalah pria bujang yang sangat mempesona.”
Jason Meng? Priska Lin mengucapkan nama ini dengan pelan, dan menebak jika jas ini sepertinya miliknya.
Sekarang sudah siang, Priska Lin ingin pergi ke Perusahaan Meng untuk mengembalikan jas ini, sekalian berterima kasih, bagaimanapun dia telah menolongnya. Kebetulan jenni Ye juga ingin meminta maaf pada Priska Lin, jadi mengajaknya untuk makan malam bersama.
Dia sudah memberitahu Kakak Zhang jika nanti malam dia tidak akan makan di rumah, kemudian Priska Lin langsung pergi, dia tidak pernah menaiki mobil keluarga Hua, dia selalu naik taksi. Saat tiba di Perusahaan Meng, Jenni Ye telah menunggunya di sini.
“Kenapa kamu ada di sini?” tanya Priska Lin terkejut.
“Aku ingin segera bertemu denganmu.” Jenni Ye langsung menarik tangannya, melihat sebuah jas di tangannya yang lain, tersenyum bergurau, “Bijaksana sekali setelah menikah, bahkan jasnya dicuci dulu baru dikembalikan.”
“Orang lain yang mencucinya.” ucap Priska Lin menjelaskan, melihat suasana hati Jenni Ye yang cukup baik, membuatnya ikut merasa jauh lebih rileks.
“Apa kamu yakin Jason Meng orangnya?” Priska Lin kembali bertanya untuk memastikan.
Jenni Ye mengangguk dengan yakin: “Sekarang aku ini editor majalah fashion terbesar di Kota L, bagaimana mungkin bisa salah mengenali orang-orang terkenal seperti ini? Pria lajang yang paling berharga, sebelumnya yang menempati posisi nomor satu adalah Lucasmu itu, dan sekarang adalah pria itu! Entah ada berapa banyak wanita terkenal yang ingin menikah dengannya! Menurutmu, dia telah menolongmu, apakah dia memiliki maksud lain terhadapmu?”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved