Bab 1 Seberapa Bencinya Padanya
by Sisy
10:04,Jun 15,2021
Sore hari, Priska Lin terbangun karena kedinginan.
Melihat kamar yang dingin dan kosong, ada rasa dingin di hatinya yang tidak bisa diungkapkan.
Dirinya yang seperti ini, tidak terlihat seperti nyonya muda yang baru dinikahi oleh keluarga Hua.
Suaminya telah menghilang sejak malam pernikahan mereka.....
Gawat!
Priska Lin menoleh menatap jam yang tergantung di dinding.
Sudah sore! Apa sempat jika menyiapkan makan malam sekarang?
Dia masih ingat dengan kalimat yang pria itu ucapkan padanya, saat pria itu mengetahui jika pengantinnya bukanlah orang yang ingin dinikahinya——
“Karena kamu adalah pengganti, jadi kamu harus tahu posisimu, kamu tidak berhak menjadi nyonya muda.”
Heh, hal pertama yang ingin dia lakukan adalah, setiap hari ke dapur menyiapkan makanan.
Dia berdiri dengan gusar, dan segera berlari ke dapur.
“Nyonya muda.”
Kakak Zhang pelayan di rumah ini entah tiba-tiba muncul dari mana, berucap menenangkannya: “Kamu tidak perlu khawatir, bahan makanannya sudah kusiapkan.”
Mendengar hal ini, Priska Lin tersenyum penuh rasa terima kasih: “Terima kasih, Kakak Zhang.”
“Untuk apa berterima kasih?”
Kakak Zhang tersenyum sejenak, dia sangat menyukai Priska Lin, berucap: “Kamu dan Tuan muda hidup dengan penuh kasih, itu adalah rasa terima kasih terbesar untukku.”
Mendengar hal ini, Priska Lin tidak mengatakan apapun.
Setelah Kakak Zhang pergi menyibukkan dirinya di dapur, Priska Lin baru menunjukkan senyuman pahit di wajahnya.
Bahagia, apakah ada kata bahagia untuknya dan Lucas Hua?
Asal tahu saja, orang yang dicintai Lucas Hua adalah adiknya, Patricia Lin, bukan dirinya.
Jika bukan karena kerudungnya yang jatuh secara tidak sengaja saat menikah, dan mendapatkan identitas nyonya muda keluarga Hua, bagaimana mungkin Lucas Hua menikahinya?
Walaupun, selama ini diam-diam dia mencintai pria itu......
Namun di mata Lucas Hua, dia adalah kakak yang jahat yang selalu mencelakai adiknya.
……
Keahlian memasaknya sangat bagus, tidak membutuhkan waktu yang lama, dia telah membuat empat hidangan.
Semua hidangan telah diletakkan di meja, Priska Lin menunggu Lucas Hua pulang dengan antusias.
Namun yang dia dapatkan hanyalah kekecewaan, bahkan masakannya telah dingin, tapi Lucas Hua masih belum pulang.
Saat dia pulang, waktu sudah berlalu selama satu jam.
Samar-samar Priska Lin mendengar suara mobil, matanya berbinar, dan langsung berjalan keluar dengan penuh semangat.
Namun baru saja dia keluar ke halaman, terdengar suara yang samar-samar......
“Lucas, jangan......”
Priska Lin tertegun sejenak.
Dia langsung menoleh ke arah suara, dan terlihat mobil sedan yang biasa dipakai oleh Lucas Hua.
Mobil itu berguncang, bahkan jendelanya tidak tertutup, dia bisa melihat apa yang mereka lakukan di tempat duduk belakang mobil.
Mobil yang berguncang?
Tatapan Priska Lin penuh dengan keterkejutan, dia mengira dirinya akan segera lari dari sana, namun dia tidak melakukannya, dia hanya menonton dari samping dengan getir.
Bahkan hatinya terasa mendingin, namun dia tahu, sebuah hati yang lembut, dihancurkan menjadi berkeping-keping dengan kejam, membuatnya merasa kesakitan hingga tidak bisa bersuara......
Sejak Patricia Lin menghilang, Lucas Hua selalu membawa wanita lain untuk meluapkan amarah yang ada di hatinya, dan juga kebutuhan biologisnya, walaupun seperti itu, selama mereka menikah, pria itu bahkan tidak pernah menyentuhnya.
Bahkan di tatapannya, terkadang juga terdapat harapan.
Beberapa saat kemudian, kedua orang itu akhirnya berhenti.
Lucas Hua mendorong wanita itu menjauh, dan merasa jijik hingga tidak ingin melihatnya lagi.
Dia memposisikan tubuhnya duduk dengan benar, kemudian menyalakan sebatang rokok, lalu memuntahkan asap rokok dengan asal, dia melihat Priska Lin yang ada di luar. Raut wajahnya datar, dan tatapannya terlihat tidak perduli.
“Ah……”
Wanita itu mendesah sejenak, bangun dengan anggun, lalu merapikan pakaiannya dengan perlahan-lahan.
Dia adalah seorang putri dari keluarga terhormat, dan ini bukan pertama kalinya melakukan hal seperti ini dengan Lucas Hua, namun setiap kali dia tahu tidak boleh merepotkan Lucas Hua.
Kali ini......
Mengikuti arah pandang Lucas Hua, dia menemukan Priska Lin, kali ini tiba-tiba dia merasa tidak rela, dan melirik Priska Lin dengan provokatif.
Jantung Priska Lin berdetak semakin cepat, dia membalikkan tubuhnya, dan mempercepat langkah kakinya untuk pergi dari sana.
Tiba di kamarnya, dia langsung menutup pintunya dengan tergesa-gesa, setelah itu baru merasa sedikit tenang.
Hanya saja adegan itu, terus terbayang di depan matanya.
Dia tahu Lucas Hua tidak pernah mencintainya, wajar saja jika tidak menyentuhnya, tapi dia...... ternyata......
Di rumah ini, dia bahkan tidak ingin menutupinya walaupun sedikit saja.
Lucas Hua, seberapa bencinya kamu padaku!
Melihat kamar yang dingin dan kosong, ada rasa dingin di hatinya yang tidak bisa diungkapkan.
Dirinya yang seperti ini, tidak terlihat seperti nyonya muda yang baru dinikahi oleh keluarga Hua.
Suaminya telah menghilang sejak malam pernikahan mereka.....
Gawat!
Priska Lin menoleh menatap jam yang tergantung di dinding.
Sudah sore! Apa sempat jika menyiapkan makan malam sekarang?
Dia masih ingat dengan kalimat yang pria itu ucapkan padanya, saat pria itu mengetahui jika pengantinnya bukanlah orang yang ingin dinikahinya——
“Karena kamu adalah pengganti, jadi kamu harus tahu posisimu, kamu tidak berhak menjadi nyonya muda.”
Heh, hal pertama yang ingin dia lakukan adalah, setiap hari ke dapur menyiapkan makanan.
Dia berdiri dengan gusar, dan segera berlari ke dapur.
“Nyonya muda.”
Kakak Zhang pelayan di rumah ini entah tiba-tiba muncul dari mana, berucap menenangkannya: “Kamu tidak perlu khawatir, bahan makanannya sudah kusiapkan.”
Mendengar hal ini, Priska Lin tersenyum penuh rasa terima kasih: “Terima kasih, Kakak Zhang.”
“Untuk apa berterima kasih?”
Kakak Zhang tersenyum sejenak, dia sangat menyukai Priska Lin, berucap: “Kamu dan Tuan muda hidup dengan penuh kasih, itu adalah rasa terima kasih terbesar untukku.”
Mendengar hal ini, Priska Lin tidak mengatakan apapun.
Setelah Kakak Zhang pergi menyibukkan dirinya di dapur, Priska Lin baru menunjukkan senyuman pahit di wajahnya.
Bahagia, apakah ada kata bahagia untuknya dan Lucas Hua?
Asal tahu saja, orang yang dicintai Lucas Hua adalah adiknya, Patricia Lin, bukan dirinya.
Jika bukan karena kerudungnya yang jatuh secara tidak sengaja saat menikah, dan mendapatkan identitas nyonya muda keluarga Hua, bagaimana mungkin Lucas Hua menikahinya?
Walaupun, selama ini diam-diam dia mencintai pria itu......
Namun di mata Lucas Hua, dia adalah kakak yang jahat yang selalu mencelakai adiknya.
……
Keahlian memasaknya sangat bagus, tidak membutuhkan waktu yang lama, dia telah membuat empat hidangan.
Semua hidangan telah diletakkan di meja, Priska Lin menunggu Lucas Hua pulang dengan antusias.
Namun yang dia dapatkan hanyalah kekecewaan, bahkan masakannya telah dingin, tapi Lucas Hua masih belum pulang.
Saat dia pulang, waktu sudah berlalu selama satu jam.
Samar-samar Priska Lin mendengar suara mobil, matanya berbinar, dan langsung berjalan keluar dengan penuh semangat.
Namun baru saja dia keluar ke halaman, terdengar suara yang samar-samar......
“Lucas, jangan......”
Priska Lin tertegun sejenak.
Dia langsung menoleh ke arah suara, dan terlihat mobil sedan yang biasa dipakai oleh Lucas Hua.
Mobil itu berguncang, bahkan jendelanya tidak tertutup, dia bisa melihat apa yang mereka lakukan di tempat duduk belakang mobil.
Mobil yang berguncang?
Tatapan Priska Lin penuh dengan keterkejutan, dia mengira dirinya akan segera lari dari sana, namun dia tidak melakukannya, dia hanya menonton dari samping dengan getir.
Bahkan hatinya terasa mendingin, namun dia tahu, sebuah hati yang lembut, dihancurkan menjadi berkeping-keping dengan kejam, membuatnya merasa kesakitan hingga tidak bisa bersuara......
Sejak Patricia Lin menghilang, Lucas Hua selalu membawa wanita lain untuk meluapkan amarah yang ada di hatinya, dan juga kebutuhan biologisnya, walaupun seperti itu, selama mereka menikah, pria itu bahkan tidak pernah menyentuhnya.
Bahkan di tatapannya, terkadang juga terdapat harapan.
Beberapa saat kemudian, kedua orang itu akhirnya berhenti.
Lucas Hua mendorong wanita itu menjauh, dan merasa jijik hingga tidak ingin melihatnya lagi.
Dia memposisikan tubuhnya duduk dengan benar, kemudian menyalakan sebatang rokok, lalu memuntahkan asap rokok dengan asal, dia melihat Priska Lin yang ada di luar. Raut wajahnya datar, dan tatapannya terlihat tidak perduli.
“Ah……”
Wanita itu mendesah sejenak, bangun dengan anggun, lalu merapikan pakaiannya dengan perlahan-lahan.
Dia adalah seorang putri dari keluarga terhormat, dan ini bukan pertama kalinya melakukan hal seperti ini dengan Lucas Hua, namun setiap kali dia tahu tidak boleh merepotkan Lucas Hua.
Kali ini......
Mengikuti arah pandang Lucas Hua, dia menemukan Priska Lin, kali ini tiba-tiba dia merasa tidak rela, dan melirik Priska Lin dengan provokatif.
Jantung Priska Lin berdetak semakin cepat, dia membalikkan tubuhnya, dan mempercepat langkah kakinya untuk pergi dari sana.
Tiba di kamarnya, dia langsung menutup pintunya dengan tergesa-gesa, setelah itu baru merasa sedikit tenang.
Hanya saja adegan itu, terus terbayang di depan matanya.
Dia tahu Lucas Hua tidak pernah mencintainya, wajar saja jika tidak menyentuhnya, tapi dia...... ternyata......
Di rumah ini, dia bahkan tidak ingin menutupinya walaupun sedikit saja.
Lucas Hua, seberapa bencinya kamu padaku!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved