Bab 75 Amarah Mahendra

Rania membeku mendengar suara itu. Suara pak Roni! Pasti berbagai macam pikiran buruk sudah berkelebat di dalam benak Pak Roni. Begitu batin Rania berkata. Dia menyentuh sepatu pantofel yang dikenakan Mahendra agar suaminya itu mengerti dengan isyaratnya dan tidak mengatakan apapun mengenai hubungan mereka.
Mahendra menoleh ke belakang dan tersenyum kepada Pak Roni.
"Tuan Mahendra, kenapa Anda ada di sini? Dan tidak memberi kabar?"
"Apakah aku harus memberitahu Anda jadwal saya? Lagipula...