Bab 6

by Ritasilvia 15:20,Aug 09,2023
Tanpa terasa sembilan bulan terlewatkan, kehamilan Safira juga sudah sangat membesar. Pagi ini Safira terus mulas-mulas dan mulai merasakan kontraksi diperutnya.
 
“Aaaaawww.... aaagghhh Vit....Vita....,” teriak Safira tiba-tiba ketika merasa sakit yang teramat sangat.
 
Vita yang mendengar teriakan itu,  langsung berlari menuju kamar Syakira.
 
“Ada apa Syakira, kamu  teriak-teriak?” tanya Vita cemas.
 
“Ini Vit sakiiit banget.” Safira mengusap perutnya yang sangat sakit.
 
“Mungkin sekarang waktunya kamu melahirkan Fira.” Ucap Vita yang langsung memapah sahabatnya menuju mobilnya.
 
Sepanjang perjalanan Safira terus menangis sambil mencoba menahan rasa sakit akibat kontraksi.
 
“Bagaimana dok dengan sahabat ku.?” Tanya Vita menemui dokter yang menangani Safira.
 
“Syakira tengah mengandung bayi kembar, sehingga kami harus segera melakukan operasi cecar untuk menyelamatkan mereka, mengingat posisi mereka yang tidak baik.” Terang dokter.
 
“Apa bayinya kembar dok?” ucap Vita seakan tidak percaya.
 
“Iya, sehingga tidak mungkin dia mampu melahirkan normal, termasuk juga  kondisi fisik Syakira yang sangat lemah.” Ucap dokter.
 
“Baiklah  aku setuju, dokter lakukan saja yang terbaik untuk sahabat saya.” Ucap Vita yang sekarang, sudah bekerja di salah satu perusahan besar.
 
Suara tangisan bayi hampir bersamaan mengisi ruangan bersalin Syakira, yang masih terbaring lemah tidak sadarkah diri pasca pendarahan hebat.
 
Setelah sadar, Syakira menatap sayang kedua wajah bayi kembar nya.
 
“Anak-anakku sayang,  Mama akan membesarkan mu sebaik-baiknya, semampu mama menyayangi dan mencintai mu nak.” Mengusap-usap pelan rambut bayinya yang terlihat sangat tampan dan cantik.
 
“ Wajah kalian berdua, begitu mirip dengan laki-laki brengsek itu,” Pikiran Shakira terlintas pada kejadian malam dia diperkosa, meskipun kurang jelas wajah Aldebaran yang sesungguhnya karena pencahayaan yang temaram. Namun dia bisa melihat dengan jelas ketampanan yang dimiliki laki-laki tersebut.
 
Lima tahun berlalu,
 
Vita sudah tinggal bareng kembali dengan kedua orang tuanya, sehingga Safira terpaksa mengurus dan membesarkan anak-anak nya sendirian, meskipun Vita masih membantu dan mengunjungi nya sesekali.
 
Anak-anak Safira mulai tumbuh sehat dan aktif, sepasang anak kembar, yang begitu mirip sekali dengan laki-laki yang telah meniduri nya malam  itu, hidung mancung, kulit putih bersih dan tatapan kedua mata Bayinya yang tajam,   sama sekali tidak mirip dengan Safira yang lemah lembut.
 
“Safira, anak-anak kembar mu ini  sangat tampan dan cantik, yang memiliki wajah indo.” Ucap Vita yang sangat menyayangi anak-anak Safira. mengingat Safira dan Vita yang mempunyai perjalanan hidup yang hampir mirip
 
“Iya lah, bapaknya seperti keturunan indo hitu.” Balas Safira tersenyum hambar.
 
“Kamu masih ingat wajah laki-laki itu.?”
 
“Ya, meskipun kurang terlihat jelas.” Balas Safira.
 
Safira selalu tersenyum hambar, ketika disebut tentang ayah atau suaminya, dia tidak peduli tentang siapa dan bagaimana anak itu bisa ada dan tumbuh dirahimnya, yang jelas Syakira sangat menyayangi sepasang anak kembar nya. 
 
Safira tidak menyangka mendapatkan Dua malaikat kecil sekaligus dalam waktu yang bersamaan, bagi nya kehadiran dua bocah-bocah  tidak berdosa itu merupakan anugrah terindah. sehingga Syakira bertekad membesarkan dan merawat kedua buah hatinya.
 
Selama Lima tahun dihabiskan Syakira dirumah, merawat kedua anak kembarnya, Melihat anak-anak nya mulai tumbuh sehat, sudah cukup membuat Syakira bahagia.
 
“Devan, hati-hati nak. Nanti jatuh!” teriak Safira melihat anak Laki-laki yang tidak pernah mau diam, dan terus main kejar-kejaran dengan adiknya Davina.
 
“Iya ma,” jawab bibir mungil Devan yang mulai aktif berlarian, sehingga Rumah kontrakan sederhana Safira selalu dibuatnya berantakan.
 
“ Davina sayang, anak perempuan itu sebaiknya main boneka ya, atau rumah-rumahan Barbie.” Bujuk Syakira pada anak perempuan nya.
 
“Iya ma,” ucap nya patuh dan seger mengambil Bonek kesayangannya.
 
Syakira sengaja membelikan mereka mainan baru, karena jualan Online nya mendapatkan banyak pesanan dan  laris manis sehingga, Syakira mampu membelikan anaknya mainan baru dengan harga yang murah.
Besoknya, Aldebaran kembali ke kantor dengan perasaan yang begitu kesal, karena salah satu cabang perusahaan nya sedang bermasalah. semua karyawan diruangan rapat dadakan itu langsung menunduk takut melihat Al masuk dengan langkah panjang.
 
"He'he MMM" ucap Aldebaran sambil menatap tajam satu per wajah pucat, dengan hasil laporan berantakan, terutama sekretaris nya Sena, sehingga Al terpaksa memecat perempuan seksi tersebut.
 
 Semua tersadar dan kembali fokus dengan laporan kerja masing-masing.
 
Berdasarkan hasil rapat Aldebaran memutuskan beberapa bulan ini,   dia akan terjun langsung menangi cabang Perusahaan yang bermasalah itu. Dan meninggalkan kantor pusat untuk sementara tetapi pengganti sekretaris Sena tetus dilakukan.
 
Selama perjalanan panjang menuju kantor cabang perusahaan, Al  memejamkan matanya dan merebahkan tubuh disandaran kursi mobil, Al tertidur dan kembali terbang ke alam mimpi indahnya dengan wanita yang dianggap nya sebagai wanita bayaran nya pada malam itu.
 
bayangan wajah cantik  dan teriakan gadis yang menolak dan meronta-ronta itu kembali menari-nari  di pelupuk matanya. hingga tanpa sadar Al tertidur sampai Rumah. dan merasakan sebuah tangan mengguncang lengannya, Al  memegang tangan itu secara refleks karena seperti melihat gadis itu lagi yang menarik tangannya.
 
"Cantik jangan pergi" teriak Al  saat tangan itu terlepas
 
"Bos cepat bangun kita sudah sampai" terdengar ucapan sang Asisten Rey yang membangunkan nya.
 
Al  melihat sekeliling "Kita sudah sampai ya" ucap Al mencoba mengumpulkan kesadarannya yang belum sempurna, Al melangkah turun dari dalam mobil.
 
"Bos kamu pasti mimpi kikuk - kikuk ya, atau kembali teringat dengan gadis bayaran malam di malam panjang dulu." goda Rey membuat Aldebaran melotot kearahnya, sementara Rey langsung berlari kecil masuk sambil menahan senyum.
 
Al merasa malu telah memegang dan menarik tangan Rey , apa kata orang-orang seandainya ada yang menyaksikan hal  ini.
 
Disela-sela mengurus sikembar, pagi ini Safira mengutarakan keinginannya untuk bekerja, termasuk memberi tahu Vita yang juga berjanji akan membantu Safira.
 
“Aku harus mulai mencari pekerjaan yang lebih baik, demi masa depan kedua anak-anak ku.” Gumam Safira.
 
 “Bi Darti, sebaiknya besok aku harus mulai mencari pekerjaan,” Tutur Syakira sambil memperhatikan tingkah lucu anak-anak nya.
 
“Kenapa Syakira, apa pendapatan kamu dari  jualan dirumah tidak mencukupi kebutuhan mu?” tanya bi Darti. yang merupakan tetangga dekat Safira yang begitu baik dan peduli padanya.
 
“Bukan begitu Bi, tapi Sayang sekali pendidikan Shakira jika tidak digunakan. Aku juga ingin merubah kehidupa dan anak-anak bisa tinggal ditempat yang layak dan masa depan mereka kelak juga jauh lebih baik bi,” Ucap Safira.
 
“Baiklah nak, bibi sangat mendukung keputusanmu tersebut. Bibi doakan semoga kamu cepat mendapatkan pekerjaan.” Ucap bi Darti yang menyayangi anak-anak Syakira.
 


Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

33