Bab 11 Mandara Ungu Yang Sangat Beracun!

by Devan 10:01,Dec 08,2021
Deanne Ye menatap Jaxon Tang dengan tenang, memperhatikan ekspresinya secara detail.

Saat ini, Jaxon Tang memang tampak agak panik.

Bahkan butiran besar keringat menetes di keningnya.

Tapi sikapnya tampak tenang dan tak tampak mencurigakan.

“Jaxon Tang, seseorang memberitahuku... di hari Yovita Qin dan Klara Li terbunuh, kau sempat bertemu mereka?”

Mendengarnya, ekspresi Jaxon Tang tampak panik, dan tanpa sengaja menyenggol gelas wine di hadapannya.

Ia segera merapikan kekacauan itu, ekspresinya tampak kalut.

Deanne Ye memanfaatkan kesempatan ini dan lanjut berkata.

“Aku telah mendiskusikannya dengan teman sekelas kita, dan sebelum memberitahu polisi, aku telah berbaik hati memperingatkanmu. Tapi jika kau tak memberitahukan yang sebenarnya, aku juga takkan membantumu. Pikirkan baik-baik.”

Jaxon Tang menegakkan tubuhnya, suara nafasnya terdengar semakin berat.

“Deanne Ye, sebenarnya siapa kau? Bagaimana kau bisa mengetahui hal ini?”

Ia tampak bersikeras.

Deanne Ye tersenyum acuh tak acuh dan tanpa takut menatapnya.

“Aku adalah orang yang bisa membantumu.”

Saat ini, Jaxon Tang juga telah kembali tenang.

“Kau hanyalah murid pertukaran pelajar yang baru 2 bulan di sini, kau bisa membantuku? Jangan merasa dirimu terlalu hebat, Deanne Ye.”

Deanne Ye tersenyum, “Aku tak pernah merasa terlalu hebat, tapi aku tak pernah meremehkan kemampuanku. Aku benar-benar ingin membantumu, dengan syarat... kau harus mengatakan yang sebenarnya.”

Jaxon Tang mengeluarkan sebuah saputangan dan mengelap tangannya, lalu mendengus.

“Benar, sebelum kejadian itu, aku sempat bertemu kedua gadis itu. Tapi seperti biasa, aku hanya ingin berkencan dengan mereka. Tapi seperti biasa, mereka menolakku. Saat mereka terbunuh, aku juga sangat terkejut! Meski aku tampak agak waswas... aku tak pernah membunuh! Deanne Ye, jangan kira karena aku menyukaimu, kau boleh sembarangan menuduhku. Di Kota Tianhai, belum ada yang bisa menuduhku.”

Lalu Jaxon Tang kembali menuangkan wine ke gelasnya dan menyisipnya.

“Ah, Deanne Ye, aku jadi semakin tertarik padamu. Mana mungkin seorang murid pertukaran pelajar bisa mengetahui hal ini...”

Sebelum ia selesai berkata, Jaxon Tang tiba-tiba bangkit berdiri dan memegangi lehernya dengan ekspresi kesakitan.

Tatapannya menjadi nanar, matanya memerah.

Ia berpegangan pada meja erat-erat, agar tubuhnya yang gemetaran tak jatuh.

Deanne Ye terkejut melihatnya.

Apakah bocah ini telah diracuni?

Akhirnya, Jaxon Tang tak tahan lagi dan jatuh terkapar ke lantai.

Deanne Ye bergegas menghampirinya, nafas Jaxon Tang terengah-engah!

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka.

“Istriku, kau tak apa?”

Mendengar keributan ini, Hudson Lin mengira Jaxon Tang, bocah playboy itu hendak melakukan sesuatu pada Deanne Ye. Tak disangka, ia melihat bocah itu sedang sekarat.

Deanne Ye menatapnya dengan tajam.

Hudson Lin sangat cerdas, ia tentu memahami.

Ia segera menghampiri Jaxon Tang, dan setelah memeriksa kondisinya, ia berkata.

“Istriku, tadi kau bilang... suami istri harus saling percaya. Melihat tatapanmu, apakah kau mencurigaiku?”

Deanne Ye menenangkan diri.

Memang, meski Hudson Lin cemburu dan membuntutinya, ia tak mungkin menggunakan cara ini, membunuh seseorang di hadapannya.

Dan mana mungkin pria ini ada hubungannya dengan kedua kasus ini?

“Iya, kau benar. Tapi bocah ini sedang keracunan, kita tak bisa berbuat apa-apa, segera telepon ambulans.”

“Tunggu.”

Kata Hudson Lin dengan tenang, “Saat ambulans datang, bocah ini pasti sudah mati. Racun di tubuhnya ini sangat langka dan menyebar dengan cepat. Jika kau tak segera menanganinya, ia takkan tertolong. Dan menyelamatkan nyawa seseorang jauh lebih terpuji dibandingkan membangun pagoda 7 tingkat. Sungguh suatu keberuntungan ia bertemu denganku!”

Lalu ia mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya.

Di dalam kotak itu, terdapat belasan jarum perak berukuran kecil hingga besar.

Deanne Ye tampak terkejut, “Kau bisa menyelamatkannya?”

Hudson Lin tersenyum, “Bukankah sudah kubilang, aku sangat ahli dalam pengobatan tradisional, keracunan seperti ini hanya masalah kecil.”

Katanya sambil meraih 2 jarum dan menusukkannya ke 2 titik di leher Jaxon Tang.

Dan dengan cepat, ia telah menusukkan 9 jarum ke sekujur tubuh Jaxon Tang.

Tiba-tiba, Jaxon Tang memuntahkan gumpalan darah hitam, dan nafasnya perlahan mulai tenang.

Deanne Ye tertegun melihatnya!

Setelah menyelesaikannya, Hudson Lin menghembuskan nafas lega.

Ia menghampiri meja dan mengendus-endus sejenak, lalu menatap sebuah kotak berwarna biru.

Ia meraih saputangan itu dan memeriksanya, dan semakin mengerutkan kening.

Melihatnya, Deanne Ye tak dapat menahan diri untuk bertanya.

“Ada apa?”

“Ini... bunga mandara ungu? Rupanya ada bunga mandara ungu yang beracun ini di dalam kotak biru ini?”

Hudson Lin mengerjap, tatapannya setajam pedang.

“Baiklah, kondisi bocah ini telah membaik. Tapi kita harus segera mencuci tangan. Awalnya racunnya berada di dalam kotak ini. Hanya menyentuhnya takkan meracuninya, tapi bocah ini menyentuh gelasnya dengan tangan yang telah terkena racun, lalu meminumnya. Karena itulah ia keracunan.”

Deanne Ye tampak ragu, lalu tiba-tiba teringat sesuatu.

“Bukankah kau... yang memotong seluruh bunga mandara yang ada di dalam kotak itu? Dan kau juga... yang memecahkan amethyst itu?”

Hudson Lin berkata dengan acuh tak acuh, “Ia mengejar istriku di hadapanku, tentu aku harus memberinya pelajaran. Sudahlah, segera cuci tanganmu, aku akan menggantikanmu mengawasi di sini. Tak boleh tak ada orang di sini.”

Deanne Ye mengangguk dan segera keluar.

Setelah ia pergi, Hudson Lin tersenyum sinis dan bergumam.

“Seorang Tuan Muda diracuni seperti ini... apakah orang yang meracuninya juga ada hubungannya dengan 2 kasus pembunuhan itu? Dan juga, pelaku ini tak hanya bermaksud membunuh bocah ini, tapi juga hendak mencuri sesuatu dan menculik istriku! Kematian bocah ini tak ada urusannya denganku, tapi jika ia berani bermaksud buruk pada istriku, ini sama saja mencari mati! Huh, kau terlalu ceroboh jika melakukan trik ini di hadapanku.”

Hudson Lin mendongak, menatap jendela besar ruangan itu.

Seperti dugaannya, ia melihat sebuah sosok berdiri di luar jendela!

Sang pelaku tentu akan tetap berada di lokasi kejadian, dan baru akan pergi setelah memastikan rencananya berhasil!

Hudson Lin segera menghampiri jendela besar itu.

Begitu ia membuka jendela, angin dingin berhembus memasuki ruangan, dan ia segera melesat!

Melihat kejadian ini, sosok itu bergegas kabur!

Hudson Lin mengejarnya...

Sosok itu tak terlalu cepat.

Bahkan tampak agak kikuk.

Ini membuat Hudson Lin sangat heran.

Bagaimana bisa orang seperti ini meracuni orang?

Tapi sejak tadi ia terus bersembunyi di luar, mengamati situasi di dalam.

Ia pasti ada hubungannya dengan insiden keracunan ini!

Hudson Lin mempercepat larinya.

Akhirnya, di sebuah jalanan sepi, sosok itu terperangkap.

Hudson Lin memasukkan kedua tangannya ke saku dan dengan tenang berjalan menghampiri orang itu...

Saat ia semakin dekat, dari cahaya lampu jalan, ia akhirnya melihat sosok itu dengan jelas.

Dan ia terkejut, “Rupanya kau?”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

80