Bab 6 Ketagihan
by Andrew Wang
11:33,Sep 01,2021
Suara air yang jatuh dari keran wastafel sengaja dinyalakan oleh orang yang tengah memakai kamar mandi. Julie Fung sedang duduk melamun di dalam bak mandi, membiarkan tubuhnya basah oleh air shower yang diatur dalam suhu hangat. Berharap dengan air bersih itu bisa mengangkut segala perbuatan dosa yang barusan ia lakukan. Pikiran Julie Fung menerawang jauh, memikirkan awal mula kejadian hingga ia jatuh dalam lingkaran dosa. Pria itu telah menodainya, merenggut kesucian yang sudah Julie Fung pertahankan untuk diserahkan kepada pria yang menjadi suaminya di malam pertama. Yang terjadi ternyata segalanya direnggut paksa oleh pria berhati dingin. Tetapi itu hanya permulaannya saja, Julie Fung merasa terpaksa, ceritanya berubah ketika ia digiring menuju permainan babak kedua. Pria dingin itu menunjukkan kelembutan, memberinya kenikmatan yang bahkan Julie Fung akui telah melenakannya. Julie Fung begitu menyukainya bahkan mencapai klimaks yang membasahkan dirinya.
“Oh... aku bisa gila!” Pekik Julie Fung seraya menghentakkan tangannya, memukul air di dalam bak. Ia menatap tubuhnya, kini banyak bekas merah yang menghias dadanya. Kiss mark itu mengingatkan Julie Fung pada kejadian tadi, saat bibir bos muda itu menghisap kencang di area sensitifnya. Mengingatnya saja membuat hati Julie Fung berdenyut lagi.
“Aku harus segera melupakannya! Bagaimana kalau ibu sampa tahu aku berbuat seperti itu! aarrghhh!” Pekik Julie Fung, seperti orang yang kehilangan kesadaran saja.
“Karena itulah kamu harus menyetujui kesepatakan pernikahan denganku. Aku jamin kamu tidak akan dapat masalah.” Roger Zhu menerobos masuk ke dalam kamar mandi, melipat tangan di depan dada dengan kondisi badan yang masih bugil dan tampak siap tempur babak selanjutnya. Terlihat dari raut wajah mesumnya yang mulai tergoda melihat Julie Fung yang berendam di dalam bak mandi.
Julie Fung reflek menutupi dadanya yang terbuka, menutup rapat kakinya agar menyembunyikan aset berharganya dari tatapan nakal pria itu. Kini ia merutuki dirinya yang ceroboh tidak mengunci pintu sehingga pria itu bsa menyusup. “Mau apalagi kamu!? Keluar dari sini, aku belum selesai.”
Roger Zhu menyeringai, senyum dari paras tampannya sanggup memabukkan siapapun yang menatapnya, termasuk Julie Fung yang mulai bersemu merah wajahnya karena pesona ketampanan pria itu. Hanya sayangnya paras tampan itu tidak berimbang dengan kelakuan minus pria itu, membuat Julie Fung menilainya sebagai tukang mesum yang egois. Roger Zhu berjalan pelan namun pasti, semakin ia melangkah, semakin Julie Fung mengerutkan tubuhnya yang sedang memeluk kedua lutut. Posisi yang pas untuk menutupi tubuhnya yag terbuka.
“Untuk apa ditutupi? Aku sudah melihat semuanya, menikmatinya pula. Hmm....” Goda Roger Zhu, kini ia berdiri di depan Julie Fung, tersenyum seringai dengan tatapan penuh arti.
Julie Fung menghindari pandangan memabukkan itu, ia takut terjebak dalam pesona itu kemudian menyerahkan dirinya lagi pada pria itu untuk berbuat sesukanya.
“Kamu tidak perlu mempertimbangkan tawaranku lagi, aku selalu memiliki apa yang aku inginkan. Kamu juga akan mendapatkan timbal balik yang sepadan dariku. Kamu bisa mendapatkan kehidupan yang mewah, tidak perlu kerja di bar itu lagi, dan aku akan membiayai apapun keperluanmu. Asal kamu patuh padaku!” Tegas Roger Zhu seraya berkacak pinggang.
Julie Fung terdiam, memikirkan tawaran yang terdengar menggiurkan. Ia tidak perlu repot banting tulang yang hasilnya tidak seberapa bahkan tidak cukup untuk membayar biaya pengobatan ibunya. Tapi di sisi lain hati kecilnya menjerit, tidak ingin hidupnya diatur oleh seorang pria apalagi yang nampak jelas hanya mengincar tubuhnya. Namun sepertinya terlambat sudah, sikap diam dan melaman Julie Fung malah dimanfaatkan oleh Roger Zhu. Dengan sedikit memaksa, tangan pria itu mendorong kepala Julie Fung hingga wajahnya menempel di area sensitif pria itu.
“Buka mulutmu! Lakukanlah!” Perintah Roger Zhu, egois.
Julie Fung tidak bersedia menurut, ia malah melawan dan menegadahkan kepalanya, menatap tajam kepada sosok tampan itu. “Aku tidak bersedia!” Pekik Julie Fung, menolak dengan tegasnya.
Roger Zhu menarik napas, kesabarannya sungguh teruji oleh sikap berontak wanita yang belum berhasil ia jinakkan itu. Hanya satu cara yang ampuh untuk melunakkan hatinya, yaitu dengan memperlakukannya lembut hingga ia merasa ketagihan. Roger Zhu masuk ke dalam bak mandi kemudian memasukkan kepalanya ke dalam bak yang terisi sedikit air.
Julie Fung menjerit kaget, tidak siap dengan serangan dadakan pria itu. “Ng... mau apa kamu? Sana keluar! Aku mau aahh....” Belum selesai berteriak, jerit Julie Fung berubah menjadi desahan. Permainan lidah yang begitu liar di bawah dirinya begitu menggelegar, mengunci seluruh pertahanan tubuh Julie Fung hingga ia hanya bisa mendesah menikmatinya. Wajah wanita itu bersemu merah, menahan geli dan nikmat di bawah sana. Ia tak berkutik, diam pasrah membiarkan pria itu memuaskannya. Sungguh sebuah kenikmatan duniawi yang pertama kali ia rasakan dan kini ia begitu menikmatinya.
“Jadilah wanita penurut, aku akan memuaskanmu!” Ujar Roger Zhu saat menjeda kerja kerasnya yang mulai membuahkan hasil. Julie Fung tampak bungkam, tidak lagi melayangkan protes. Roger Zhu tahu bahwa wanita itu sepenuhnya sudah siap diajak bermain lebih jauh, itulah kenapa wanita itu diam saja.
Roger Zhu menggiring kepala Julie Fung untuk mendekat pada miliknya, kemudian memberinya satu perintah yang langsung dituruti oleh wanita itu. “Buka dan masukkan semua.” Ujar Roger Zhu seraya menempelkan telunjuk pada bibir Julie Fung, sebuah kode agar wanita itu pun memuaskannya dengan cara yang sama.
Julie Fung melakukannya, semula merasa risih namun lama-lama mulai menikmatinya. Begitupun dengan Roger Zhu yang kembali memberikan sensasi geli di bagian yang semula ia garap. Keduanya melakukannya dalam bak yang cukup besar itu, seolah memang diciptakan untuk melakukan permainan panas di dalam sana.
***
“Jadi, kamu sudah siap tanda tangan di sini?” Roger Zhu menyodorkan selembar kertas yang sudah ia bubuhi syarat perjanjian pernikahan. Setelah yang sebelumnya telah dirobek oleh Julie Fung, kini ia membuat ulang dengan mengoreksi beberapa pasal yang sempat tidak disetujui Julie Fung.
Julie Fung membaca isinya, setelah dikerjain dan merasakan kenikmatan tiga kali dalam semalam, ia pun mencoba melunakkan hatinya pada bos muda itu. “Apa ini? Kenapa jadi semakin banyak larangannya? Tidak boleh dekat pria lain. Berhubungan setiap malam kecuali haid. Tidak boleh mengakui sebagai istri Roger Zhu kepada publik. Tinggal di rumah yang disediakan Roger Zhu. Tidak boleh mengatur hidup Roger Zhu namun hidup Julie Fung harus diatur olehnya. Cih... egois sekali, aku tetap tidak mau tanda tangan!” Tolak Julie Fung kesal.
Roger Zhu menatapnya tak percaya, padahal menurutnya ia sudah memberikan yang terbaik. “Dibaca juga pasal yang menyebutkan aku memberikanmu segala fasilitas mewah, termasuk menjamin kehidupan ibumu.”
Julie Fung diam, pada poin terakhir itu memang menggiurkan. Ia bisa memberikan kehidupan yang baik pada ibunya agar nyaman d hari tua, tapi itupun jika ibunya mau. Setelah berdehem, Julie Fung pun menatap pria itu dengan sorot menantang. “Aku tetap tidak tertarik. Aku anggap utangku sudah lunas, kelak jangan menyusahkanku lagi tuan muda. Saya harap kita tidak perlu bertemu lagi.” Ucap Julie Fung, kemudian meraih tas slempangnya lalu berlali keluar kamar sebelum pria itu melahapnya lagi.
“Hmm... kita lihat sejauh mana kamu mampu berlari.” Gumam Roger Zhu dengan senyum seringainya. Ia tidak akan melepaskan wanita berharga itu, wanita yang telah memberikan pengalaman pertamanya untuk dirinya.
***
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved