Bab 3 Membobol Keperawanan

by Andrew Wang 11:16,Sep 01,2021
Dalam keremangan pencahayaan kamar yang hanya diisi oleh dua orang, jeritan Julie Fung yang memecah keheningan itu terdengar semakin membangkitkan gairah sang pria. Sejak pertama melihatnya, ia sudah menginginkan gadis cantik bertubuh seksi itu. Gadis yang mengklaim dirinya suci namun kerja di tempat yang tidak mendukung untuk menunjukkan bahwa dirinya gadis baik-baik.

“Diamlah wanita, jangan sok suci di hadapanku. Kamu hanya jual mahal kan? Aku yakin kamu sudah berpengalaman soal ini.” Ujar tuan muda Zhu yang mulai gerah mendengar jeritan Julie Fung.
Julie Fung segera meronta, hendak melarikan diri saat pria itu tengah menanggalkan satu persatu pakaiannya. Untung saja ia masih dalam keadaan utuh, meskipun punggungnya masih sakit karena dilempar ke atas ranjang.

“Jangan harap bisa lolos dariku. Kamu bersedia ikut sampai ke sini, kenapa berubah pikiran setelah masuk kamar? Aku akan melakukannya dengan lembut.” Gumam tuan muda Zhu dengan senyum smirknya.

Percuma saja gadis itu berusaha, belum sempat kakinya melangkah keluar, tuan muda Zhu sudah mengangkat tubuhnya dari belakang. Jeritanpun kembali terdengar, Julie Fung meronta dengan sepasang tangan dan kaki yang bergerak dan menendang. Tubuhnya lagi-lagi dihempaskan begitu saja di atas ranjang hingga sedikit terpental.

“Aku mohon lepaskan aku! Aku belum pernah....” Pekik Julie Fung memohon belas kasihan dari pria itu, berharap daya upayanya bisa meluluhkan hati kecil pria itu.

Pria itu terhentak saat melihat air mata yang mengalir dari sepasang mata indah Julie Fung. Mata yang sebelumnya dengan angkuh menatapnya, kini telah kehilangan kekuatan dan sinarnya telah meredup, tertutup tetasan bening yang menandakan kelemahan. “Belum pernah?” Satu alis pria itu bergerak naik, ujung bibirnya melengkung pertanda tak percaya dengan apa yang dilontarkan gadis itu.

“Aku pernah menemui beberapa wanita seperti kamu. Mengaku belum pernah tapi nyatanya sangat menikmati dan berpengalaman. Hanya demi terlihat polos dan istimewa, apa kamu juga sedang melakukan trik itu? Atau maksudmu, kamu belum pernah melakukan denganku kan? Sabarlah, sebentar lagi aku akan mengabulkan permintaanmu.” Ujar bos muda itu dengan penuh antusias, tubuhnya kini telah bertelanjang dada, tanpa keraguan ia menindih Julie Fung yang tampaknya tak kuat lagi meronta. Hanya teriakan saja yang tetap nyaring dan nyaris memekakkan pendengaran.

“Aku bahkan tidak tahu siapa namamu! Aku tidak sudi tidur dengan pria yang tidak aku kenal!” Pekik Julie Fung yang merasa risih dengan tubuh kekar pria yang sedang menindihnya. Seketika itu ia merasakan lawannya terdiam. Pria itu menatapnya lekat, dari jarak sedekat itu Julie Fung bisa memperhatikan gurat pria itu. Hidung bangir, wajah yang putih halus untuk ukuran seorang pria, sepasang mata yang memiliki bulu mata tebal, alis tebal dan tentunya bibir yang seksi.
Tidak! Ada apa dengan diriku? Kenapa aku malah mengaguminya? Julie Fung memejamkan matanya, tidak berani melihat lekat pria yang masih berjarak kisaran sepuluh centimeter dari wajahnya.

“Oh, hanya ingin tahu sebuah nama? Setelah itu kamu bisa diam kan? Baiklah, hanya orang tertentu yang boleh memanggil namaku. Roger Zhu.” Jawab pria yang baru mengungkap identitasnya itu dengan sinis. Ia terkesima melihat wajah Julie Fung saat terdiam, cukup cantik walau tanpa polesan yang berlebihan.

Roger Zhu? Dia sungguh Roger Zhu? Pengusaha muda yang jadi model sampul majalah bisnis minggu ini? Julie Fung tertegun hanya karena pengakuan yang mengejutkan baginya, sampai ia tidak menyadari bahwa bahaya sudah di depan mata. Tiada pengampunan lagi karena pria di hadapannya bukanlah orang yang bermurah hati.

Roger Zhu merobek kemeja yang dikenakan Julie Fung hingga kancingnya terpental satu buah dan jatuh di atas ranjang. Hanya dengan satu gerakan kuat saja, kain penutup bagian atas tubuh Julie Fung sudah sobek dibuatnya. Bongkahan sepasang aset milik gadis itu seakan menantang nalurinya sebagai pria dewasa. Ia menginginkan gadis itu, sangat ingin!

“Aaaarrgghh!” Jeritan Julie Fung tidak lagi berarti, setelah ia mengetahui nama Roger yang memang tak sembarangan orang boleh memanggilnya. Semua itu dianggap sebagai pertukaran yang impas, Roger tidak peduli karena ia memang tercipta untuk egois.

Sepasang mata Julie Fung terpejam saat merasakan ujung lidah pria itu menyentuh lehernya, terus dan semakin terus menuju ke bawah. Air matanya sudah membanjiri hingga membasahi rambut panjangnya yang berantakan. Julie Fung sudah kehilangan harapan, ia tidak akan selamat malam ini. Ia harus mengucapkan selamat tinggal pada kesuciannya dalam detik-detik berikutnya. Julie Fung memilih untuk bungkam, menggigiti bibir bawahnya untuk meredam segala kepanikannya. Pria itu sudah semakin liar, bukan lagi menguasai bagian atas tubuhnya namun sudah menjalar hingga ke bawah.
***
Roger Zhu duduk termangu di tepi ranjang, sesekali melirik pada wanita di sebelahnya yang duduk memeluk lutut dengan tubuh tertutup selimut. Semula ia meyakini bahwa wanita yang ia ajak kencan paksa itu hanya mempermainkannya dengan sok suci dan polos. Tetapi setelah ia melakukan hubungan itu, mendengar rintihan kesakitannya, dan mendapati bercak pertanda kesucian yang telah direnggut, barulah Roger menyadari bahwa ia telah sepenuhnya bersalah karena tidak mempercayai Julie Fung.

Isak tangis yang lemah masih terdengar dari Julie Fung, setelah satu-satunya aset berharganya direnggut dengan cara sepihak, ia kehilangan arah untuk memikirkan masa depannya. Pun belum tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, bahkan untuk mengumpulkan tenaga dan merapikan dirinya saja, ia tidak sanggup.

“Apa itu masih sakit?”

Deg! Pertanyaan itu terlontar dari Roger yang kini menatap lekat pada Julie Fung. Tatapan yang seakan mengandung magnet hingga membuat Julie Fung pun menatapnya. Lidah Julie Fung terasa kelu, sulit baginya menjawab pertanyaan itu sekalipun ia ingin mengumpat pada pria egois itu.

Roger Zhu menggeser posisi duduknya hingga cukup dekat dengan posisi Julie Fung yang masih diam di tempat. Kini ia mencoba meraih sepasang tangan Julie Fung, namun segera ditepis sebelum benar-benar menyentuhnya. Penolakan yang terasa menyakitkan bagi Roger , tapi ia tak bisa mengeluarkan emosinya seperti sebelumnya. Ia salah dan ia benar-benar menyesal.

“Aku tidak menyanga kalau ini pengalaman pertamamu. Maafkan aku.” Lirih Roger Zhu.

Julie Fung menatap tajam pada sosok pria muda yang kini tampangnya terlihat lebih lembut, berbeda dengan reaksi sebelumnya. Tapi itu tidak serta merta membuatnya terlena, terlebih apa yang sudah pria itu perbuat kepadanya. “Maafmu tidak akan mengembalikan duniaku!” Akhirnya Julie Fung angkat bicara, terdengar pelan namun sangat menusuk hati pria itu.

Roger Zhu menghela napas kasar, ia tidak pernah sepanik ini setelah bercinta. Nyaris tak terhitung sudah wanita yang pernah berbagi ranjang dengannya, namun semuanya sudah berpengalaman dan ini kali pertama ia mendapatkan gadis yang bisa mempertahankan kesuciannya sampai sedewasa ini. Entah karena sangat menjaga kehormatannya atau karena gadis itu belum pernah didekati pria.

Cukup lama kedua orang itu membiarkan ruangan luas itu hening dan dingin. Banyak pikiran dan pertimbangan yang menghantui pikiran mereka, hingga akhirnya Roger Zhu lah yang tak betah berdiam diri lagi. Helaan napas beratnya terdengar, menyusul suara yang berat ia ucapkan.

“Aku akan bertanggung jawab! Aku akan menikahimu!”
***

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

67