Bab 9 Jika Menggubrismu Lagi, Maka Aku Seekor Anjing

by Sisy 09:38,Aug 28,2021
Candy Su tertawa dan berteriak ke arah pintu: “Hei! Gevin, jangan-jangan kamu marah karena kalimatku tadi, jika kamu tidak melepaskan, maka aku tidak menginginkanmu lagi, kalimat ini kan?”

Samar-samar terdengar suara dari balik pintu, suara seperti benda yang menabrak, terlihat jelas seseorang sedang marah!

Spertinya tebakannya benar.

Candy Su tersenyum pasrah: “Itu tidak sengaja, walaupun aku merasa kamu...... tidak terlalu pintar, tapi tubuh dan tenagamu sangat besar, jika kamu menghajar manajer itu, bagaimana kita bisa memberinya kompensasi!”

Dia membuka telinganya lebar-lebar, kemudian beberapa menit kemudian terdengar suara samar-samar, seperti suara langkah yang diseret ke arah pintu dengan ragu.

Candy Su kembali melanjutkan ucapannya: “Jadi, percayalah padaku, aku tidak akan tidak menginginkanmu, jika tidak untuk apa 1 bulan yang lalu aku membawamu, benar kan?”

Setelah terdiam beberapa saat, suara langkah kaki semakin mendekat, sepertinya sudah berada di balik pintu.

Candy Su merasa suasana hatinya jauh lebih baik: “Tenang saja, walaupun suatu hari nanti kita berpisah, aku akan memastikan setelah kamu memiliki tempat tinggal yang baik, baru aku akan melepaskanmu dengan tenang!”

Tidak ada suara langkah lagi!

Kemudian terdengar suara tabrakan yang lebih besar! Kali ini kemarahannya semakin besar!

Candy Su merasa kepalanya sakit, mendelik ke arah pintu: “Ucapanku tidak ada yang salah, apa kamu ingin terus hidup susah bersamaku!”

“Brak!” terdengar suara kursi yang jatuh ke lantai.

“Kamu masih marah?!”

“Brak!” suara lampu meja yang jatuh.

Candy Su menggertakkan giginya, menunjuk ke arah pintu sambil berteriak: “Baiklah kamu tidak mau keluar kan, kalau begitu jangan keluar! Jika aku menggubrismu lagi, berarti aku seekor anjing!”

Dia membalikkan tubuhnya dengan kesal!

Kemudian berjalan satu langkah kembali berbalik dan berteriak: “Dan juga, jika kamu menggubrisku, kamu juga seekor anjing!”

Siapa takut! Hmph!

Candy Su masuk ke dapur dengan kesal.

Saat memasak dia masih sulit untuk menahan diri melihat ke pintu kamar yang tertutup rapat, beberapa menit kemudian, dia menghela napas dengan pasrah.

Baiklah.

Untuk apa dia perhitungan dengan seseorang yang seperti anak kecil, nanti setelah selesai masak sebaiknya dia antarkan ke sana.

Karena tadi tidak fokus, pisau yang ada di tangannya tiba-tiba mengiris jarinya..

Candy Su meringis kesakitan, langsung membersihkan jarinya di bawah keran, kemudian ke ruang tengah memberikan alkohol dan mengobati lukanya.

Saat Candy Su kembali ke dapur, entah mengapa tiba-tiba hatinya terasa nyeri.

Mana pernah dia memasak, sebelumnya saat di rumah, bahkan dia tidak pernah memasak telur, namun sekarang......

Dia menggigit bibirnya, tiba-tiba merasa lelah, kemudian jatuh terduduk dengan bersandar di dinding.

Dia menyadari dalam 1 bulan ini walaupun dia berusaha mengabaikannya, namun masalah yang terjadi di Kota J tetap saja menyelimuti pikirannya, sering kali mengingatkannya jika dia pernah menjadi bahan tertawaan di seluruh negara ini.

Dalam semalam dia terjatuh dari awan ke dalam lumpur.

Sungguh sedikit melelahkan.

Kepala Candy Su bersandar di dinding, memejamkan matanya, bahkan tanpa terasa air matanya telah menetes.

Samar-samar sepertinya dia mendengar sebuah suara.

Dia mengerutkan alisnya, mendengar dengan lebih teliti.

“Guk......”

Apa?

Sejak kapan di dalam rumahnya ada anjing?

Candy Su membuka matanya dengan bingung.

Kemudian dia melihat Gevin Qin yang bertubuh 188 cm tiba-tiba duduk di sampingnya.

Iris hitamnya yang jernih saat ini menatapnya seperti seekor anjing besar yang menggemaskan dan menyedihkan.

“Guk.”

Sambil menatapnya, perlahan-lahan membuka mulutnya dan menggonggong.

Seketika kepala Candy Su terasa membeku.

Jika aku menggubrismu berarti aku seekor anjing, benar, jika kamu menggubrisku, kamu juga seekor anjing.

“……”

Puft!

Seketika Candy Su meledakkan tawanya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

315