Bab 6 Tidak Percaya Tidak Bisa Menggodamu!
by Sisy
09:37,Aug 28,2021
Satu bulan kemudian, Kota Y.
Candy Su pulang kerja sedikit larut, di stasiun bis dekat perusahaan, dia menunggu bis dengan sedikit gelisah.
Malam ini terlalu banyak pekerjaan, dia sudah berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikannya, namun di rumahnya ada seseorang yang mungkin sudah kelaparan sejak tadi.
Memikirkan Gevin Qin pria bertubuh 188 cm itu meringkuk kelaparan dengan lemas, membuat hati Candy Su sedikit nyeri.
Semakin membayangkannya membuat dirinya semakin gelisah.
Kebetulan saat ini sebuah mobil putih berhenti di sampingnya.
Kaca mobil diturunkan, manajer satu departemennya di perusahaan tersenyum menatap Candy Su: “Candy, biar kuantar.”
Candy Su tersenyum sejenak, menggeleng menolak dengan sopan: “Tidak perlu, Manajer, sebentar lagi bisnya akan datang.”
“Akan sangat melelahkan jika naik bis, dan juga harus berdesakan, biar aku antar saja kamu pulang.”
Candy Su tidak sering menatap manajer itu, terus bersikeras menggelengkan kepalanya.
Manajer departemennya ini sering kali menatapnya dengan tatapan yang membuatnya tidak nyaman sejak dia masuk ke perusahaan, atau mungkin dia selalu menatap semua gadis lajang di perusahaan dengan tatapan seperti itu.
Hanya saja dia belum pernah melewati batas, jadi Candy Su tetap bertahan dengan pekerjaannya.
Melihat penolakan Candy Su, manajer itu masih berusaha: “Candy, aku tidak ada niat buruk, aku sungguh sangat ingin berteman denganmu, seperti aku memberimu bunga saat hari Natal, itu sungguh tidak ada maksud lain, aku hanya ingin berteman denganmu.”
Candy Su sudah menahan dirinya, suaranya berubah menjadi sedikit dingin: “Manajer, sudah kukatakan, tidak perlu.”
Manajer departemennya masih ingin mengatakan sesuatu, seketika terdengar suara klakson, Candy Su langsung berjalan menghampiri terburu-buru: “Bisnya sudah datang, aku pergi dulu.”
“Aish, Candy...” manajer departemen itu masih tidak menyerah, namun Candy Su sudah berlari dengan cepat menaiki bis.
Manajer melihat bis yang sudah jalan itu, senyumannya berubah menjadi sedikit mengerikan: “Untuk apa berpura-pura menjadi wanita yang suci, aku tidak percaya tidak bisa menggodamu.”
40 menit kemudian, Candy Su turun dari bis dengan terburu-buru, melangkah dengan cepat ke arah sebuah pemukiman kumuh.
Dia tidak punya banyak uang, satu bulan yang lalu saat tiba di Kota Y dia ingin memiliki tempat tinggal, jadi dia hanya bisa menyewa rumah ini, di lantai satu terasa lebih lembab, namun sewa rumahnya murah.
Memikirkan Gevin Qin yang belum makan di jam segini, Candy Su langsung mempercepat langkahnya.
Saat dia ingin mengeluarkan kunci untuk membuka pintu, terdengar suara penuh kemenangan dari belakang: “Kali ini kamu tidak akan menolakku kan.”
Punggung Candy Su sedikit bergetar, membalikkan tubuhnya, terlihat manajernya sedang berdiri beberapa meter di hadapannya sambil melipat kedua tangannya.
Manajer itu melangkah maju sambil tersenyum: “Candy, lihatlah aku menjagamu sepanjang jalan hingga pulang dengan selamat, apa kamu tidak akan mempersilahkanku masuk untuk minum teh?”
Menjaga sepanjang jalan? Menjaga atau mengikuti?
Candy Su berhasil menahan kekesalannya.
Dia berdiri di depan pintu, tidak membuka pintu: “Sudah sangat larut, lebih baik tidak perlu, Manajer.”
Raut wajah manajer departemen terlihat sedikit mengerikan di bawah lampu jalan yang remang, dia melangkah maju, senyumannya membuat orang merasa takut.
“Candy, kamu harus tahu, akhir bulan ini akan ada penilaian untuk karyawan terbaik, kamu juga tahu, hanya dengan satu kalimat dariku, hadiah uang yang cukup besar itu bisa menjadi milikmu setiap bulannya.”
Candy Su menatap dirinya yang tersenyum dingin: “Manajer kamu terlalu memujiku, walaupun aku tidak punya yang, tapi aku tidak akan kelaparan sampai seperti itu.”
Kalimat ini membuat raut manajernya langsung menegang: “Kamu!”
Saat ini, tiba-tiba pintu di belakang Candy Su terbuka.
Candy Su terkejut, langsung menolehkan kepalanya.
Sang manajer juga tertegun, melihat seorang pria yang berjalan keluar dari balik pintu perlahan-lahan.
Candy Su pulang kerja sedikit larut, di stasiun bis dekat perusahaan, dia menunggu bis dengan sedikit gelisah.
Malam ini terlalu banyak pekerjaan, dia sudah berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikannya, namun di rumahnya ada seseorang yang mungkin sudah kelaparan sejak tadi.
Memikirkan Gevin Qin pria bertubuh 188 cm itu meringkuk kelaparan dengan lemas, membuat hati Candy Su sedikit nyeri.
Semakin membayangkannya membuat dirinya semakin gelisah.
Kebetulan saat ini sebuah mobil putih berhenti di sampingnya.
Kaca mobil diturunkan, manajer satu departemennya di perusahaan tersenyum menatap Candy Su: “Candy, biar kuantar.”
Candy Su tersenyum sejenak, menggeleng menolak dengan sopan: “Tidak perlu, Manajer, sebentar lagi bisnya akan datang.”
“Akan sangat melelahkan jika naik bis, dan juga harus berdesakan, biar aku antar saja kamu pulang.”
Candy Su tidak sering menatap manajer itu, terus bersikeras menggelengkan kepalanya.
Manajer departemennya ini sering kali menatapnya dengan tatapan yang membuatnya tidak nyaman sejak dia masuk ke perusahaan, atau mungkin dia selalu menatap semua gadis lajang di perusahaan dengan tatapan seperti itu.
Hanya saja dia belum pernah melewati batas, jadi Candy Su tetap bertahan dengan pekerjaannya.
Melihat penolakan Candy Su, manajer itu masih berusaha: “Candy, aku tidak ada niat buruk, aku sungguh sangat ingin berteman denganmu, seperti aku memberimu bunga saat hari Natal, itu sungguh tidak ada maksud lain, aku hanya ingin berteman denganmu.”
Candy Su sudah menahan dirinya, suaranya berubah menjadi sedikit dingin: “Manajer, sudah kukatakan, tidak perlu.”
Manajer departemennya masih ingin mengatakan sesuatu, seketika terdengar suara klakson, Candy Su langsung berjalan menghampiri terburu-buru: “Bisnya sudah datang, aku pergi dulu.”
“Aish, Candy...” manajer departemen itu masih tidak menyerah, namun Candy Su sudah berlari dengan cepat menaiki bis.
Manajer melihat bis yang sudah jalan itu, senyumannya berubah menjadi sedikit mengerikan: “Untuk apa berpura-pura menjadi wanita yang suci, aku tidak percaya tidak bisa menggodamu.”
40 menit kemudian, Candy Su turun dari bis dengan terburu-buru, melangkah dengan cepat ke arah sebuah pemukiman kumuh.
Dia tidak punya banyak uang, satu bulan yang lalu saat tiba di Kota Y dia ingin memiliki tempat tinggal, jadi dia hanya bisa menyewa rumah ini, di lantai satu terasa lebih lembab, namun sewa rumahnya murah.
Memikirkan Gevin Qin yang belum makan di jam segini, Candy Su langsung mempercepat langkahnya.
Saat dia ingin mengeluarkan kunci untuk membuka pintu, terdengar suara penuh kemenangan dari belakang: “Kali ini kamu tidak akan menolakku kan.”
Punggung Candy Su sedikit bergetar, membalikkan tubuhnya, terlihat manajernya sedang berdiri beberapa meter di hadapannya sambil melipat kedua tangannya.
Manajer itu melangkah maju sambil tersenyum: “Candy, lihatlah aku menjagamu sepanjang jalan hingga pulang dengan selamat, apa kamu tidak akan mempersilahkanku masuk untuk minum teh?”
Menjaga sepanjang jalan? Menjaga atau mengikuti?
Candy Su berhasil menahan kekesalannya.
Dia berdiri di depan pintu, tidak membuka pintu: “Sudah sangat larut, lebih baik tidak perlu, Manajer.”
Raut wajah manajer departemen terlihat sedikit mengerikan di bawah lampu jalan yang remang, dia melangkah maju, senyumannya membuat orang merasa takut.
“Candy, kamu harus tahu, akhir bulan ini akan ada penilaian untuk karyawan terbaik, kamu juga tahu, hanya dengan satu kalimat dariku, hadiah uang yang cukup besar itu bisa menjadi milikmu setiap bulannya.”
Candy Su menatap dirinya yang tersenyum dingin: “Manajer kamu terlalu memujiku, walaupun aku tidak punya yang, tapi aku tidak akan kelaparan sampai seperti itu.”
Kalimat ini membuat raut manajernya langsung menegang: “Kamu!”
Saat ini, tiba-tiba pintu di belakang Candy Su terbuka.
Candy Su terkejut, langsung menolehkan kepalanya.
Sang manajer juga tertegun, melihat seorang pria yang berjalan keluar dari balik pintu perlahan-lahan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved