Bab 5 Gevin Qin, Aku Akan Menghidupimu

by Sisy 09:37,Aug 28,2021
“Ge...... Gevin...... Kamu ada di mana......”

“Hei...... jika kamu mendengarku keluarlah......”

Candy Su sedikit panik: “Apa kamu bodoh, danau sebesar ini tidak terlihat, apa kamu tidak tahu ini sangat berbahaya? Kamu tidak jatuh ke air kan! Gevin! Gev......”

Seketika suaranya terhenti.

Candy Su menatap lurus ke suatu titik.

Di paviliun sisi kiri danau buatan, samar-samar dia melihat bayangan seseorang.

Dia langsung berlari ke sana.

Tiba di hadapannya, seketika dia langsung menghela napas lega.

Di dalam paviliun, sekujur tubuh Gevin Qin basah, namun dia duduk di sudut dengan tenang, saat melihat Candy Su masuk, dia mengangkat kepala menatapnya.

Tidak terlihat apapun di sepasang iris hitam itu, hanya saja iris hitam itu terlihat tenang, dan lebih didominasi dengan kebingungan.

Saat ini Candy Su menghela napas lega.

Dia tersenyum kecil: “Sepertinya kamu tidak terlalu bodoh......”

Dia duduk di sisi lain dengan tenang, setelah itu dia terus mengatur napasnya.

Dia memeras tetesan air di rambut panjangnya sambil menatap Gevin Qin.

“Aneh juga, menurutmu kenapa aku sepanik ini......”

Tetesan air terus menetes ke atas lantai.

Tangan Candy Su sudah berhenti memeras rambutnya, entah apa yang sedang dipikirkannya, kemudian berdiri sejenak, lalu berjalan mendekat dengan tenang.

Dia duduk di samping Gevin Qin, menatap iris hitamnya yang tenang dan hanya menatap ke satu titik dengan terdiam.

Dia menggigit bibirnya, kemudian berucap dengan pelan: “Sepertinya aku tahu kenapa aku mengikutimu ke sini, karena...... aku ingin meminta maaf padamu.”

“Kemarin malam, tidak hanya ada video, tapi setelah kuingat-ingat kembali, sepertinya aku juga mengingat......”

Hati Candy Su terasa kacau, menatap Gevin Su saat ini, dia sungguh merasa bahwa dirinya sangat keji.

Bagaimana mungkin dia melakukan hal itu pada pria yang IQnya tidak melebihi usia 3 tahun.

“Tidak perduli apakah aku diberi obat perangsang atau alasan lainnya, tidak seharusnya aku melecehkanmu, Gevin.”

Seketika mata Candy Su memerah.

Dia menatap tetesan air hujan lalu menghela napas panjang: “Lihatlah, di situasi sekarang ini bisa dikatakan kita sama-sama korban yang menyedihkan.”

Dirinya dan Gevin Qin sama-sama diusir dari rumah.

Di malam yang hujan ini, di paviliun yang dingin ini, saat ini mereka seperti saling bergantung.

Candy Su menolehkan kepalanya menatap Gevin Qin dalam diam.

Dia sangat tampan.

Sungguh sangat tampan.

Setiap lekukan wajahnya terlihat sempurna, bisa dikatakan tampan tiada duanya, dia tidak pernah melihat pria yang lebih tampan darinya.

Tapi, orang ini malah tidak memiliki takdir yang baik.

Candy Su menggigit bibirnya yang sedikit memutih.

Namun tidak perduli bagaimanapun, malam ini dirinya melihat pria ini diusir dari rumah, mungkin juga sebuah takdir.

Suasana di paviliun menjadi sunyi.

Gevin Qin tetap seperti biasa, menurut, tidak bergerak, terkadang hanya menggerakkan iris hitamnya, terihat seperti patung.

Candy Su menatapnya dalam diam cukup lama.

Entah sudah berapa lama, sepertinya dia sudah membuat keputusan.

Dia bangkit berdiri, menarik napas dalam, tahu jika dirinya nanti akan mengalami kesulitan.

Namun, tidak masalah.

Tatapannya mendalam, namun sudut bibirnya menunjukkan senyuman kecil.

Dia mengulurkan tangannya pada Gevin Qin: “Ayo.”

Gevin Qin mengalihkan pandangannya, menatap tangan Candy Su yang terulur perlahan-lahan.

Candy Su menunggu dengan sabar, matanya yang bersinar lembut, menatapnya dengan serius.

Satu menit kemudian, Gevin Qin yang terlihat seperti ingin duduk terus, ternyata perlahan-lahan bangkit berdiri.

Iris hitamnya menatap Candy Su, kemudian...... mengulurkan tangannya, menyerahkan tangannya.

Seketika hati Candy Su melunak.

Akhirnya sudut bibirnya tersenyum lebar.

“Semuanya sudah menjadi kacau seperti ini, sebaiknya kita terima saja.”

Dia berbalik menggenggam tangan Gevin Qin.

“Karena aku sudah melecehkanmu jadi aku harus bertanggung jawab padamu, mulai sekarang, aku akan menghidupimu, Gevin......”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

315